- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Cara Eksis Di Lingkungan Rasis


TS
far18
Cara Eksis Di Lingkungan Rasis

Quote:
Sebelumnya ane mau cerita dulu nih gan asal usul ane. Ane dulu adalah seorang perantau siswa di Jogja yang berasal dari Provinsi Banten. Mulai SMA sampai kuliah ane tinggal di Jogja. Sebagai Kota Pelajar, Jogja sudah menjadi wadah bagi para perantau dari berbagai daerah untuk menimba ilmu sebagai pelajar.

(Hanya Ilustrasi)
Ane punya pengalaman rasis nih gan yang menimpa semasa ane SMA. Ketika semua murid disuruh untuk memperkenalkan diri, ane juga kebagian untuk memperkenalkan daerah asal ane yang berada di Banten. Tapi ternyata ga semua orang tahu daerah ane. Ada salah satu guru sejarah ane yang pernah ke Banten mengatakan di sana akses toilet masih jarang dan masyarakatnya masih terbelakang dan jauh dari teknologi. Padahal sekarang sudah tidak seperti itu.
Ada pula teman ane yang mengkaitkan dengan hal mistis, dikatakan masyarakat di daerah ane mayoritas memiliki ilmu hitam dan ilmu santet. Ane paham mungkin maksudnya bercanda, tetapi pada saat itu ane cuma kaget aja selama ane hidup baru kali ini daerah ane dinilai buruk. Ane bingung mau menanggapi seperti apa dan hanya bisa diam saja.

(Hanya Ilustrasi)
Pada masa kuliah pun saat perkenalan dengan dosen, ane terkena dampak dari rasis ini. Saat ane memperkenalkan asal daerah ane, mereka menuduh kalau ane adalah anak keturunan pejabat koruptor. Padahal ane tidak memiliki ikatan apa-apa dengan pemerintahan daerah ane sendiri.
Ane semakin bingung gan, merantau di kota yang masih satu pulau aja sudah banyak kasus rasisme yang ane dapatkan, apalagi mereka yang merantau dari kota jauh. Mereka yang mempertaruhkan hidup mereka di kota orang dan berharap bisa hidup nyaman dan diterima oleh sesama warga negara Indonesia, tetapi jadi minoritas di negara sendiri.
Kasus yang ane rasakan diatas tidak lantas membuat ane ingin membalas dendam kepada mereka yang melakukannya, karena balas dendam hanya akan meninggalkan luka. Ane hanya bisa berdoa untuk kemajuan negara ini, setidaknya bisa bertahan dengan persatuan dan kesatuan negara kita tercinta.
Selain rasisme, dari pengalaman merantau ane juga bisa mendapatkan banyak teman dari berbagai daerah, bahkan dari berbagai negara. Ane bersyukur bisa mendapatkan banyak teman dan kenalan karena ane selalu mencoba bertoleransi di setiap lingkungan yang ane datangi.
Waktu pulang kuliah ane pernah pergi berenang di sebuah mata air bersama teman kampus, sampai sana kami menyewa ban untuk pelampung. Saat kami berenang, ban yang kami sewa terjatuh ke ujung, lalu ada orang papua yang mengembalikan ban itu 'ini bang bannya'. Ane pun berterimakasih dan menawarkan gorengan, kita makan gorengan bersama.

(Hanya Ilustrasi)
Saat KKN juga, desa ane didatangi oleh orang luar negeri dari berbagai negara, salah satunya mahasiswa dari jepang. Walaupun berasal dari negara penjajah, kami tetap bisa bermain bersama dan saling belajar budaya masing-masing.
Pesan ane untuk orang-orang yang suka rasis dan membeda-bedakan antar golongan, main kalian kurang jauh, jangan terus menjadi tuan rumah, jadilah seorang tamu di daerah lain, berkelana, merantau, traveling ke luar negeri.
Maka kalian akan tahu gimana rasanya berada di tempat asing, gimana rasanya khawatir apakah tempat itu akan menerima kalian atau tidak sama sekali dan itu tergantung pada sikap kalian. Apakah kalian bisa menerima perbedaan suku, budaya, dan kepercayaan di tempat itu.
Kalau menurut kalian gimana sih cara stop racism di Indonesia? Tulis di kolom komen ya

Quote:
🔥My HOT THREADOriginal From The Hell🔥
3 Jurus Sakti BJ Habibie untuk Pemuda-Pemudi yang Patah Hati
[COC] PESAN TERPENDAM SEORANG BIMAKUS KEPADA PELAYANAN BUS TRANSJAWA
Ini Dia Pesan Terpendam ‘Riders’ kepada para ‘Bonceng-ers’
5 Inspirasi Kostum Halloween dari Game Favorit Ane
Spoiler for Sumber Gambar:
Diubah oleh far18 01-11-2019 06:12
0
1.1K
Kutip
0
Balasan


Komentar yang asik ya


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan