- Beranda
- Komunitas
- Hobby
- Inspirasi
Ketika Kamu Salah, Kemudian Ingin Meminta Maaf, Apa Yang Kamu Lakukan?


TS
Surobledhek746
Ketika Kamu Salah, Kemudian Ingin Meminta Maaf, Apa Yang Kamu Lakukan?
Quote:
Kesalahan dapat terjadi, disengaja atau tidak. Tak seorang pun lepas dari salah dan khilaf. Yang terbaik sebenarnya adalah meminta maaf. Sanggup?

sumbergambar
Spoiler for BERANI SALAH BERANI MINTA MAAF (OPINI):
Tidak ada seorang pun di antara kita yang ingin berbuat salah. Baik melalui ucapan, perbuatan yang disengaja maupun tidak sengaja. Ketika lewat perkataan telah terjadi kesalah menyinggung orang lain, menuduh orang yang tidak sesuai dengan sebenarnya. Atau melakukan perbuatan yang merugikan orang lain. Kemudian, kita ingin meminta maaf. Apa yang akan dilakukan?
Bagi sebagian orang, meminta maaf merupakan hal yang mudah. Namun, bagi sebagian yang lain, meminta maaf adalah sebuah pantangan. Jika kemudian bersalah terus akan meminta maaf. Sebagian besar bahkan lebih baik menjauhi orag tersebut karena kesalahnnya. Menanggung malu selama hidupnya.
Ada sebagian lain yang dengan enteng meminta maaf. Tapi permintaan maafnya tidak keluar dari hati terdalam. Pada waktu berikutnya, melakukan kesalahan lagi. Yang lebih mengkhawatirkan adalah melakukan kesalahan yang sama. Kemudian meminta maaf lagi. Berulang lagi. Minta maaf lagi. Tak ada perbaikan.
Sebagian yang lain, ada yang sekali melakukan kesalahan, baik disengaja maupun tidak sengaja, merasa menyesal tak terkira. Kemudian meminta maaf dengan sesungguhnya. Ini barangkali contoh yang patut kita tiru. Untuk melakukan itu sebenarnya hanya mudah dikatakan. Sangat sulit dilakukan.
Nah, anda termasuk dalam kelompok yang mana?
1. Menyesal dengan sesungguhnya kemudian menurunkan ego sedikit untuk mendatangi dan meminta maaf dengan tulus. Yakinlah pasti orang yang kita buat salah itu memberikan maaf kepada kita. Jiks kemudian mereka tidak memberikan maaf. Kita telah lepas dari rasa bersalah karena telah melakukan yang terbaik. Telah meminta maaf dengan sebenarnya maaf.
2. Tidak menyesal. Tetap melakukan kesalahan yang sama. Menganggap bahwa kesalahan yang kita lakukan bukan karena kita salah. Tetapi, karena orang lain tidak menerima perbedaan yang telah kita kerjakan. Bagaimana halnya jika perbuatan kita merugikan orang lain. Orang jenis ini tidak pernah merasa melakukan kesalahan karena yakin apa yang dikerjakan selalu merasa benar. Dan jika kesalahan terjadi, itu karena orang lain. Bukan karena dirinya.
3. Menyesal, namun tidak ingin meminta maaf karena gengsi yang tinggi. Malu jika harus meminta maaf lebih dahulu. Orang jenis ini akan meminta maaf jika ada pihak ketiga yang memfasilitasi untuk melakukan negosiasi damai dengan orang lain. Dan hanya bersedia mengucapkan maaf sekali saja. Tidak keluar dari hati terdalam. Hanya dilakukan agar orang mengira tidak ada pertntangan dengan orang yang telah disalahinya. Mungkin jenis orang yang seperti ini termasuk anda. Sering salah namun, malu untuk meminta maaf karena telah berbuat salah.
4. Tidak menyesal, tetapi tetap bersedia meminta maaf. Permintaan maaf yang dilakukan hanya basa basi untuk menutupi penilaian orang lain. Jenis seperti ini juga sering terjadi di lingkukan sekitar kita. Memohon maaf sebagai kamuflase atas perbuatan menyesal. Aslinya orang tersebut tidak akan menyesal sama sekali atas perbuatan yang telah dilakukan.
Setelah mencermati opini diatas, kita termasuk yang mana? Apakah dalam kategori pertama. Jika itu adalah tipe kita. Bersyukurlah karena kita termasuk orang yang bijak. Selalu meminta maaf atas sekecil apap pun yang telah kita lakukan. Dan segera meminta maaf atas segala kesalahan.
Sebenarnya meminta maaf lebih mudah jika dilihat dari segi kebiasaan. Menerima maaf atas kesalahan yang telah dilakukan oleh orang lain itu justru yang lebih berat. Akibat kesalahan yang dilakukan orang lain atas kerugian material maupun moral atas perbuatannya belum pulih. Kemudian orang tersebut datang dan meminta maaf.
Semua terserah pembaca. Mau segera minta maaf dan menyesali segala kesalah yang telah diucapkan atau perbuatan salah yang telah dilakukan. Berdiam saj ameredam semua kesalahan yang telah dilakukan dan akan meminta maaf ketika lebaran. Biasanya sebagian orang akan menunda permohonan maaf ketika lebaran tiba. Sebagian besar kita melakukannya sperti itu. Dan jamak dilakukan. Hingga akhirnya jadi kebiasaan. Kesalah terpendam. Semoga tidak ada dendam yang merugikan dengan pembalasan-pembalasan yang lebih kejam.
Bagi sebagian orang, meminta maaf merupakan hal yang mudah. Namun, bagi sebagian yang lain, meminta maaf adalah sebuah pantangan. Jika kemudian bersalah terus akan meminta maaf. Sebagian besar bahkan lebih baik menjauhi orag tersebut karena kesalahnnya. Menanggung malu selama hidupnya.
Ada sebagian lain yang dengan enteng meminta maaf. Tapi permintaan maafnya tidak keluar dari hati terdalam. Pada waktu berikutnya, melakukan kesalahan lagi. Yang lebih mengkhawatirkan adalah melakukan kesalahan yang sama. Kemudian meminta maaf lagi. Berulang lagi. Minta maaf lagi. Tak ada perbaikan.
Sebagian yang lain, ada yang sekali melakukan kesalahan, baik disengaja maupun tidak sengaja, merasa menyesal tak terkira. Kemudian meminta maaf dengan sesungguhnya. Ini barangkali contoh yang patut kita tiru. Untuk melakukan itu sebenarnya hanya mudah dikatakan. Sangat sulit dilakukan.
Nah, anda termasuk dalam kelompok yang mana?
1. Menyesal dengan sesungguhnya kemudian menurunkan ego sedikit untuk mendatangi dan meminta maaf dengan tulus. Yakinlah pasti orang yang kita buat salah itu memberikan maaf kepada kita. Jiks kemudian mereka tidak memberikan maaf. Kita telah lepas dari rasa bersalah karena telah melakukan yang terbaik. Telah meminta maaf dengan sebenarnya maaf.
2. Tidak menyesal. Tetap melakukan kesalahan yang sama. Menganggap bahwa kesalahan yang kita lakukan bukan karena kita salah. Tetapi, karena orang lain tidak menerima perbedaan yang telah kita kerjakan. Bagaimana halnya jika perbuatan kita merugikan orang lain. Orang jenis ini tidak pernah merasa melakukan kesalahan karena yakin apa yang dikerjakan selalu merasa benar. Dan jika kesalahan terjadi, itu karena orang lain. Bukan karena dirinya.
3. Menyesal, namun tidak ingin meminta maaf karena gengsi yang tinggi. Malu jika harus meminta maaf lebih dahulu. Orang jenis ini akan meminta maaf jika ada pihak ketiga yang memfasilitasi untuk melakukan negosiasi damai dengan orang lain. Dan hanya bersedia mengucapkan maaf sekali saja. Tidak keluar dari hati terdalam. Hanya dilakukan agar orang mengira tidak ada pertntangan dengan orang yang telah disalahinya. Mungkin jenis orang yang seperti ini termasuk anda. Sering salah namun, malu untuk meminta maaf karena telah berbuat salah.
4. Tidak menyesal, tetapi tetap bersedia meminta maaf. Permintaan maaf yang dilakukan hanya basa basi untuk menutupi penilaian orang lain. Jenis seperti ini juga sering terjadi di lingkukan sekitar kita. Memohon maaf sebagai kamuflase atas perbuatan menyesal. Aslinya orang tersebut tidak akan menyesal sama sekali atas perbuatan yang telah dilakukan.
Setelah mencermati opini diatas, kita termasuk yang mana? Apakah dalam kategori pertama. Jika itu adalah tipe kita. Bersyukurlah karena kita termasuk orang yang bijak. Selalu meminta maaf atas sekecil apap pun yang telah kita lakukan. Dan segera meminta maaf atas segala kesalahan.
Sebenarnya meminta maaf lebih mudah jika dilihat dari segi kebiasaan. Menerima maaf atas kesalahan yang telah dilakukan oleh orang lain itu justru yang lebih berat. Akibat kesalahan yang dilakukan orang lain atas kerugian material maupun moral atas perbuatannya belum pulih. Kemudian orang tersebut datang dan meminta maaf.
Semua terserah pembaca. Mau segera minta maaf dan menyesali segala kesalah yang telah diucapkan atau perbuatan salah yang telah dilakukan. Berdiam saj ameredam semua kesalahan yang telah dilakukan dan akan meminta maaf ketika lebaran. Biasanya sebagian orang akan menunda permohonan maaf ketika lebaran tiba. Sebagian besar kita melakukannya sperti itu. Dan jamak dilakukan. Hingga akhirnya jadi kebiasaan. Kesalah terpendam. Semoga tidak ada dendam yang merugikan dengan pembalasan-pembalasan yang lebih kejam.
Quote:
Kesimpulan, apa yang terbaik menurut anda? Silakan lakukan yang terbaik. Jika perlu minta maaf. Lakukan segera. Atau lupakan semuanya.
BACA JUGA
(Cerbung) Guru Pakde dari Alam Ghaib (HT)
(Kumpulan Cerpen) Aku Perempuan Kesepian (HT)
(Kumpulan Puisi) Rindu Dari Seberang Lautan
Masih Yakinkah Air Galon Lebih Aman dari Air Rebusan (HT)
Asyiknya Memelihara Kucing Kampung (HT)
Diubah oleh Surobledhek746 05-07-2019 02:53


tata604 memberi reputasi
9
5.7K
Kutip
106
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan