Ada berita bagus nih buat para jomblo-jomblo kesepian. Soalnya para peneliti lagi ngembangin obat penghilang rasa kesepian nih.
Jadi buat agan nantinya yang merasa kesepian, tinggal minum obat ini terus tau-tau agan pindah tempat deh ketempat dugem jadi rame, gak kesepian lagi wkwkwkkw
Seperti apa lengkapnya, simak aja dah langsung

Quote:
Ilustrasi kesepian | Korawat photo shoot /Shutterstock
Kesepian merupakan kondisi emosional yang sangat manusiawi, sama halnya dengan rasa lapar, haus, dan kebahagiaan.
Evolusi selama jutaan tahun telah membentuk manusia menjadi makhluk yang memerlukan ikatan sosial dengan kebutuhan serupa akan air dan makanan.
Perkembangan teknologi telah menghadirkan berbagai platform untuk bersosialisasi dengan banyak orang. Ironisnya, hal tersebut justru menimbulkan rasa kesepian dan depresi.
Mengukur rasa kesepian manusia modern dengan generasi sebelumnya terbilang sulit. Sebab, alat pengukuran yang ada belum bekerja secara konsisten.
Namun, berdasarkan data atau perkiraan terbaru menunjukkan, sebanyak 22 persen hingga 75 persen orang dewasa merasa kesepian. Data ini diambil dari riset terhadap partisipan asal Amerika Serikat.
Peneliti mencurigai sejumlah perubahan struktural pada lapisan budaya menjadi penyebabnya. Sekarang ini, lebih banyak orang berusia dewasa hidup sendiri dibanding waktu sebelumnya.
Asumsi yang demikian diperoleh dari rendahnya tingkat pernikahan dan memiliki anak. Selain itu, ukuran rumah tangga secara perlahan menurun.
“Masyarakat yang besar dengan budaya Barat telah menurunkan kualitas hidup dari yang memandang berteman dan berinteraksi dengan sesama manusia merupakan kebutuhan menjadi insindental,” tulis John Cacioppo, seorang ilmuwan saraf pada Maret 2018 lalu.
Rangkaian gangguan mental dan penyakit yang dipengaruhi oleh rasa kesepian menginspirasi Stephanie Cacioppo, seorang direktur Brain Dynamics Lab di University of Chicago Pritzker School of Medicine.
Kesendirian, menurut Stephanie, hasil dari sinyal biologis yang mendorong seseorang untuk menjangkau atau membutuhkan kehadiran orang lain. Kebutuhan tersebut memiliki tujuan untuk berinteraksi dengan pikiran yang tidak berfungsi akibat sendiri dan merasa sepi. Alhasil, orang yang selalu merasa kesepian memiliki halusinasi mengenai bahaya di sekitar mereka.
Stephanie fokus pada intervensi yang dianggap menjanjikan, yakni neurosteroid bernama pregnenolene.
Neurosteroid adalah jenis steroid, baik alami atau sintetik yang dengan cepat mengubah kapasita neuron untuk menerima dan bereaksi terhadap stimulus dalam mengaktivasi atau menerunkan potensi selularnya.
Pregenenolone adalah phereomone yang dikelompokan sebagai neurosteroid untuk meningkatkan kesejahteraan dan mood.
Nah, pregnenolone yang tengah dikembangkan oleh Stephanie terbukti mengintervensi gangguan akibat stres. Selain itu, juga meringankan kewaspadaan otak yang timbul akibat seseorang terpapar dengan ancaman sosial.
Tujuan pembuatanya ini bukan untuk menghentikan rasa kesepian secara total, tetapi untuk mengganggu cara kesepian memengaruhi kerja otak dan tubuh manusia.
Dia telah melakukan uji coba pada kelompok tikus. Ketika tikus terisolasi secara sosial, kadar pregnenolonenya menurun. Perubahan yang sama juga terjadi pada manusia yang kesepian.
Dalam sebuah penelitian pada 2013 terhadap 31 orang sehat, tim peneliti menemukan bahwa memberi orang dosis oral senyawa yang disebut allopregnanolone menimbulkan efek tenang pada bagian amyglada (sekelompok saraf manusia dalam otak) dan insula (jaringan terbesar yang mengelilingi otak). Kedua bagian ini merupakan wilayah dalam otak yang bertanggungjawab menimbulkan perasaan terancam, deteksi, ingatan emosional, dan antisipasi reaksi tidak menyenangkan.
Penelitian terbaru Stephanie berdasarkan teori dan temuan-temuannya tersebut. Peneliti memberikan 400 mg dosis obat oral pregnenolene pada orang sehat yang mengaku kesepian.
Eksperimen telah berlangsung dari Mei 2017 dan akan berakhir pada Juni 2019 mendatang.
Tim peneliti yang dipimpin Stephanie sekarang tengah dalam proses menganalisis data.
Dia sangat optimis hasilnya akan memperlihatkan pengurangan rasa kesepian dengan lebih baik dibandingkan partisipan yang telah menerima plasebo.
“Saya tertarik pada ukuran efek hasil penemuan kami ini,” pungkasnya.
Gimana gan? Gak sabar kan nunggunya. Semoga aja dengan munculnya obat ini, bisa mengusir kesepian agan-agan yah.
Terus obat ini juga nantinya semoga bisa meminimalisir terjadinya bunuh diri karena kesepian seperti yang terjadi di negara-negara maju yah.
Semoga info dari ane bermanfaat