Cara Pengolahan Biji Kopi Robusta - Jenis kopi Robusta merupakan jenis kopi yang banyak dibudidayakan di negara kita karena cocok dengan kondisi alam negara kita. Ada dua cara yang digunakan untuk mengolah kopi robusta yaitu pengolahan basah atau yang disebut Robusta Wet Process(RWP) dan pengolahan kering atau yang disebut Robusta Dry Process (RDP).
Semua jenis pengolahan tersebut bertujuan untuk membuat kadar air pada biji kopi menjadi sekitar 9% - 12% karena pada nilai kadar air tersebut biji kopi memiliki sifat isostastik atau tidak mudah berubah kondisi sifat dan karakteristiknya yang disebabkan karena pengaruh kondisi lingkungan.
Untuk lebih jelasnya berikut adalah cara pengolahan biji kopi robusta menggunakan dua cara tersebut :
Spoiler for 1:
Robusta Wet Process(RWP)
Robusta Wet Process (RWP) merupakan proses basah dimana air menjadi komponen utama selama proses pengolahan dimana proses ini diawali dengan proses pengupasan kulit buah dan pencucian sehingga menghasilkan biji kopi yang bersih.
Proses ini membutuhkan biaya yang cukup mahal karena biasanya dilakukan dengan menggunakan alat atau mesin otomatis untuk mengupas kulit biji kopi tersebut.
Pada proses ini tingkat kematangan biji kopi menjadi hal yang penting karena dengan biji kopi yang telah matang secara alami maka biji kopi akan mudah terkelupas, rendemen hasil yang tinggi, biji kopi lebih bernas (berisi dan padat), pengeringan dapat dilakukan dengan lebih cepat dan warna biji serta cita rasa yang lebih baik.
Selain itu biji kopi yang akan diproses menggunakan cara ini haruslah terbebas dari kontaminan seperti jamur karena biji kopi yang terkontaminasi jamur akan menyebabkan perubahan flavor (rasa) dan mutu biji kopi yang dihasilkan nantinya.
Spoiler for 2:
Robusta Dry Process(RDP)
Pengolahan RDP (Robusta Dry Process) merupakan proses pengolahan kopi yang dilakukan tanpa melalui tahap pengupasan kulit buah kopi langsung dan proses pengeringan buah kopi ini dilakukan menggunakan sinar matahari langsung dan merupakan proses yang masih sangat sederhana.
Proses ini membutuhkan waktu yang cukup lama dan tempat yang cukup luas dan pengolahan RDP bergantung pada ketersediaan sinar matahari. Pengolahan ini juga membuat buah kopi yang sebelumnya tidak dikupas terlebih dahulu sebelum pengeringan sehingga membutuhkan waktu yang cukup lama dalam proses pengeringannya.
Pada pengolahan kering ini dilakukan bila buah kopi terserang bubuk buah dan juga untuk buah kopi yang masih hijau serta cocok untuk mengolah jenis biji kopi yang berkualitas inferior atau kualitas rendah.
Pada pengolahan kering ini buah kopi langsung masuk tahap pengeringan tanpa pengupasan kulit buah dan pencucian. Dengan demikian, kopi dikeringkan beserta kulit buahnya tidak seperti pada pengolahan basah dimana yang dikeringkan adalah biji kopinya saja.
Teknik penjemuran dengan RDP ini dilakukan dengan cara menghamparkan buah kopi di atas lantai penjemuran dengan ketebalan maksimal 10 cm. Mekanisme yang terjadi di dalam buah kopi sendiri dimulai dari kulit tanduk dan diakhiri dengan pengeringan di dalam biji.
Pada awal pengeringan buah kopi yang masih basah harus sering dibalik dengan alat penggaruk. Pembalikan buah kopi yang masih basah dilakukan secara intensif sekali per jam agar laju pengeringan lebih cepat dan rata.
Lamanya proses pengeringan tergantung pada cuaca, ukuran buah kopi, tingkat kematangan, dan kadar air dalam buah kopi. Untuk mencapai kisaran kadar air 15—8% waktu penjemuran dapat berlangsung sampai 15 hari.
Sekian dari ane semoga trit ini bermanfaat buat agan sis semuanya, sampe ketemu lagi di pengetahuan lainnya tentunya di trit ukurdanuji 5c520024a73e35c520024a73be5c520024a73e3