Awalnya, perusahaan Square dan Enix merupakan developer yang terpisah. Square didirikan pada 1983 oleh Masafumi Miyamoto, dan menjadi salah satu developer video game yang cukup sukses pada masa itu. Tak lama kemudian, Miyamoto mulai membentuk perusahaan Square  Co, Ltd. pada 1986. Di tahun 1989, perusahaan ini mengubah namanya menjadi Squaresoft. Kalau kamu kelahiran 90-an, pasti sempat memainkan game-game RPG garapan Squaresoft. Sebut saja Final Fantasy I-X, Kingdom Hearts, Chrono Cross, Chrono Trigger, Secret of Mana, dan lainnya



Squaresoft memperluas keberadaannya hingga ke Amerika. Pada 1996, terbentuklah Square USA yang berbasis di Los Angeles. Setahun kemudian, Square USA mendirikan sebuah studio di bawah perusahaan Square Co. yang bernama Square Pictures. Studio tersebut berlokasi di Honolulu, Hawaii. Hironobu Sakaguchi sempat berpindah ke Hawaii untuk melihat studio Square Pictures dan bekerja sama 

untuk menggarap Final Fantasy versi CG, layaknya film-film blockbuster yang seringkali menggunakan efek CG. Film Final Fantasy pertama yang menggunakan CG akhirnya rilis dengan judul Final Fantasy: The Spirits Within. Sayangnya, film tersebut dianggap kurang laris dan kalah saing dengan film barat lainnya. Mengingat banyak penggemar merasa kecewa, karena tak ada unsur Final Fantasy di sepanjang cerita, sehingga mendapatkan banyak komentar negatif.

Sebelum menyatu menjadi Square Enix, perusahaan Enix lebih dulu didirikan pada 1975 oleh Yasuhiro Fukushima, arsitektur yang berpindah profesi sebagai wirausahawan. Tak hanya merilis video game, Enix juga menggarap judul-judul anime dan manga. Beberapa judul game yang sering didengar oleh penggemarnya adalah Dragon Quest, Valkyrie Profile, hingga Star Ocean. Seri Dragon Quest dinilai sebagai kompetitor dari seri Final Fantasy. Sebelum bergabung dengan Square, Enix pernah merasa ragu untuk melakukan kerja sama bisnis dengannya, karena film Final Fantasy: The Spirits Within yang mengalami kegagalan.

Setelah penantian yang cukup lama, pada April 2003, perusahaan Square dan Enix bergabung menjadi satu dan mengubah nama menjadi Square Enix. Keduanya bergabung guna mengurangi biaya produksi dan bisa bersaing dengan perusahaan asing. Selain itu, Wada Youchi, mantan direktur Square mengungkapkan bahwa Enix merupakan perusahaan yang terbilang sangat baik. Berkat Enix, Square bangkit dan siap bersaing di ranah industri video game.

Pada April 2009, Square Enix berhasil menguasai pasar video game tingkat internasional. Kepopuleran mereka di negara Barat, menjadi kesempatan bagi developer tersebut untuk menjalin kerja sama dengan developer asing. Perusahaan tersebut adalah Eidos Interactive. Eidos sudah dikenal sebagai developer video game asal Inggris yang didirikan pada 1990. Beberapa game terkenalnya seperti Hitman, Tomb Raider, hingga Deus Ex pun akhirnya dikembangkan oleh pihak Square Enix. Alhasil, kepemilikan Eidos diambil alih oleh Square Enix.

Pada 2015 dan 2017, Square Enix sempat mengumumkan laporan finansial ke publik. Sampai pada akhir Desember 2016, mereka mendapatkan US$1,7 miliar dari US$1,3 miliar . Sejak April 2016 hingga Desember 2016, penjualan produk mereka bahkan mencapai 20,8 juta unit. Ternyata, keuntungan tersebut kebanyakan diperoleh dari game Final Fantasy XV dan Tomb Raider.

Banyak penggemar dan pengamat game yang kecewa dengan Square Enix, karena kini Square Enix menciptakan JRPG yang jauh berbeda dibandingkan sebelumnya. Memang banyak permintaan dari penggemar untuk menciptakan grafis HD di setiap permainannya. Namun sangat disayangkan, developer tersebut memilih untuk terus menggarap game dengan grafis HD berkualitas, tanpa mempertimbangkan unsur-unsur lainnya. Selain itu, dia juga mengungkapkan bahwa dunia Kingdom Hearts kali ini tampak kurang bersahabat dan berbanding terbalik dari dunia Disney sesungguhnya.

Sejak kemunculan trailer dan demo gameplay Final Fantasy XII Versus untuk konsol PS3, banyak penggemar meributkan tanggal rilisnya yang tak pasti. Mereka yang telah menantikan game tersebut pun akhirnya harus menerima nasib. Kenyataannya, proyek tersebut terhenti dalam jangka waktu yang sangat lama, sampai pada akhirnya dirilis dengan judul baru, Final Fantasy XV.




Sejumlah konsumen juga pernah memberikan komplain terhadap Square Enix, ketika mereka mengadakan promosi besar-besaran. Program Square Enix Christmas Surprise ditujukan bagi pelanggan asal Eropa yang berlangsung pada 12 Desember dan 20 Desember. Rupanya, isi paket tersebut tidak menarik para penggemarnya. Dibanderol sebesar £50 atau €75, konsumen pun dikecawakan, karena telah menguras isi dompet mereka yang tidak sedikit hanya untuk isi paket yang dianggap kurang menarik.

Kingdom Hearts Series



Star Ocean Series



Dragon Quest Series



Final Fantasy Series