Seiring majunya perkembangan teknologi, Indonesia negara yang memiliki kekayaan alam yang luar biasa semakin terlihat kehancurannya, mula - mula dari keinginan untuk terdaftar dalam list negara yang mengalami kemajuan, dan menikmati hasil modernisasi yang terjadi di belahan dunia tapi sekarang malah berada diujung kehancuran. 

Bukannya bagus gan, Indonesia sekarang malah tidak jadi negara tertinggal? 

Ya, positif dan negatifnya pasti ada, tetapi yang nampak terlihat jelas di depan mata adalah kerusakan yang perlahan menggerogoti warga negara Indonesia tidakkah agan sista sadari, semenjak maju dan pesatnya perkembangan teknologi Indonesia menjadi incaran pasar besar negara penghasil teknologi. Berawal dari Televisi, Kendaraan, Telephone genggam sampai dengan pakaian dan aksesorisnya. 

haha.. agan ngaco nih, ngeluarin statement kagak jelas, stupid sangat!

Terserah agan mau bilang ane apapun, mau bilang ane stress, saraf, tol ol atau be go atau apapun, tapi yang jelas ane bakal paparin apa yang ane lihat dengan kepala dan mata ane sendiri, dan ini tidak lagi terjadi interval waktu yang lama melainkan hanya hitungan detik. Ya sampai detik ini ane ngerasa kenapa rasa kebanggaan menjadi pribadi yang sederhana dan berwibawa, malah lebih mahal ketimbang harga - harga teknologi yang diusung oleh importir dari luar.  

Salah kaprah penikmat hiburan audio visual ini telah hampir membumi hanguskan adab terhadap manusia dengan manusia, manusia dengan hewan dan manusia dengan alam sekitar, tidak seharusnya kita menyalahkan salah satu diantara produser atau sutradara atau pula artis yang berlaga dalam satu pertunjukkan baik itu sinetron, ftv, atau sinema, namun perlu kita ketahui ini semua tentang isi perut. Ya, mereka yang beranggapan tak kerja tak makan, harus rela menghabiskan waktunya untuk mencari ide, berimajinasi, menulis, berpikir, mengedit,  memformat dan lain sebagainya. Acap kali ditulis dalam setiap pertunjukkan untuk setiap tontonan terdapat logo R13, 18+, SU untuk memfilter usia saat menyaksikan televisi. Namun, ada yang tidak dipahami oleh para orang tua di rumah tentang tontonan yang disiarkan pada stasiun televisinya.

Lama amat gan, mana yang katanya tontonan jadi tuntunan?



Seiring waktu berjalan, dengan hadirnya televisi, contoh dalam sebuah sinema mengisahkan anak yang baik dan anak yang tidak baik, sementara cara anak yang baik tidak sepenuhnya di deskripsikan dalam setiap pengambilan scene melainkan kebanyakan yang diambil scenenya adalah tokoh anak yang tidak baik, seperti mencuri dan lain sebagainya, meskipun lantas diberi petunjuk oleh tokoh lain dalam adegan lain. Sayangnya yang akan di simpan oleh anak - anak saat menyaksikan siaran demikian itu, anak hanya akan merekam gerak - gerik seperti apa tokoh anak yang tidak baik, sekalipun anak itu tahu atau diberi pemahaman oleh orang tua atau kakaknya namun sayangnya otaknya belum berhenti menampilkan scene yang pernah dilihatnya, dan hasilnya, banyak terjadi anak yang bertindak kurang sopan terhadap orang tuanya, kakaknya atau keluarga yang lainnya, bahkan ttidak menutup kemungkinan saat anak itu mendapati kesempatan akan melakukan reka adegan yang pernah ditontonnya. #bukankahitumiris?   

TS pengguna smartphone tapi TS cukup umur untuk menggunakannya, pasti akan melahirkan kata wajarlah udah gede, udah bisa filter mana yang baik mana yang tidak baik buat dirinya, apakah agan sista yakin kalo suatu saat handphone yang dimiliki TS tidak digunakan untuk yang tidak - tidak saat ada kesempatan? Contoh kecil, nyolong koneksi wifi dengan cara di spoof atau di krack atau menggunakan aplikasi atau apapun yang penting bisa dapat password wifi, lantas siapa yang akan membenarkan perbuatan nyolong tersebut?

Semakin pesatnya teknologi jangankan orang tua yang tempat kerjanya basah bahkan orang tua yang hanya berjualan cilok pun ingin membelikannya handphone pada anaknya, karena bisa membantu meringankan istrinya dalam mengasuh anaknya, hhmmmm... menurut agan sista yang ini gimana? bahkan sempet shock kemarin geger diberita anak kecil dengan asyiknya nunggu ibunya yang antri sambil nonton tontonan dewasa. Kondisi ini diperparah dengan semakin maraknya merk teknologi dan semakin tingginya feature yang ditawarkan oleh teknologi tersebut, budaya pamer dan bangga akan kepemilikan barang elektronik juga menjadi  pembakar api cemburu orang yang tidak memilikinya yang akhirnya terjadilah pencurian dan perampasan untuk mendapatkan barang tersebut. Bukankah masih bisa masing - masing orang tua memberikan mainan kepada anak - anaknya selain handphone? 

[Tips biar bahagia terus] - HT
[Budaya Negative di bumi pertiwi] - HT
[Tips sambut Ramadhan] - HT
[Atasi penyakit dengan Herbal] - HT
[Belum nikah? ini solusinya] - HT
[Indonesia hilang? benarkah?] - HT
[Fakta tentang Nikahnya mantan?] HT
[Makanan yang bikin geleng - geleng kepala] - HT
[Meme ini dijamin bikin agan gregetan]
[Masih cinta Indonesia? Hindari beberapa hal ini!] - HT
[Berburu Turet Musuh di Mobile Legend] - HT
[Karakter Hero yang nyebelin di Mobile Legend] - HT