Hal-hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Traveling ke Cina
TS
andrianusho
Hal-hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Traveling ke Cina
Via blog.reservasi.com
Setiap daerah biasanya memiliki hal-hal yang berbeda dari tempat asal kita sehingga mendorong kita untuk beradaptasi jika ingin diterima di daerah lain tersebut. Untuk itu lah traveling ke berbagai daerah akan menambah pengalaman kita, apalagi ke berbagai negara dengan kebudayaan dan bentang alam yang berbeda-beda. Tak terkecuali traveling ke Cina.
Di China, kita akan menjumpai hal-hal yang ‘hanya ada di Cina’ yang memberikan kesan unik. Mulai dari alamnya yang seperti berada di 'dunia lain' hingga peninggalan-peninggalan bersejarah yang sudah sangat tua.
Spoiler for Terracotta Army:
Via cnn.com
Akan tetapi, seiring dengan keunikan-keunikan tersebut, kita juga akan menemukan tantangan-tantangan ketika traveling ke Cina. Untuk itu, sebelum melancong ke negeri tirai bambu, berikut hal-hal yang perlu diperhatikan berdasarkan pengalaman dari beberapa pelancong yang pernah berpengalaman ke Cina.
Musim Terbaik
Spoiler for 1:
Musim gugur di Cina – via studyinchina.com.my
Cina adalah negara yang luas dengan iklim yang bervariasi mulai dari subartik hingga tropis. Tapi pada umumnya, musim terbaik untuk berkunjung ke Cina adalah musim semi dan gugur, saat hampir seluruh tempat populer di Cina berada di iklim yang bersahabat bagi kebanyakan turis.
Musim semi di Cina – via themindcircle.com
Liburan saat musim panas pun sebenarnya oke-oke saja, jika memang tak masalah dengan panas. Kelebihannya, musim ini adalah waktu terbaik untuk mengunjungi tempat-tempat terpencil dengan pemandangan menakjubkan di Cina bagian barat, seperti Tibet, Xinjiang, Shangri-La.
Musim panas di Cina – via datongtrip.com
Sementara itu, musim dingin adalah ‘low season’ untuk sebagian besar wilayah di Cina, yang artinya pengunjung bisa mendapatkan harga dan biaya yang lebih rendah untuk transportasi, hotel, dll., juga tingkat keramaian wisatawan yang lebih rendah. Tentu saja, pada musim ini kita pun akan dapat menikmati pemandangan musim dingin yang indah di Cina.
Musim dingin di Cina – via data.chinatravel.com
Jangan Lewatkan Alamnya!
Spoiler for 2:
Gunung pilar Avatar Hallelujah Mountain di Taman Nasional Zhangjiajie yang menginspirasi film populer ‘Avatar’, gunung pilar ini pun dinamai sesuai dengan judul film Disney tersebut – via whowho.io
Salah satu alasan paling penting untuk berwisata di Cina adalah alamnya yang spektakuler. Sayang sekali rasanya jika traveling ke China tanpa menyaksikan langsung ‘megahnya’ alam yang tersaji di negeri tirai bambu, seperti Avatar Hallelujah Mountaindi Taman Nasional Zhangjiajie, danau-danau toska nan jernih di Jiuzhaigou, Tibet, Sungai Li, dan masih banyak lagi.
Taman Nasional Jiuzhaigou – via airpano.ru
Bersiaplah dengan Kendala Komunikasi
Spoiler for 3:
Via atimes.com
Menurut beberapa pelancong yang sudah berpengalaman, salah satu hal yang membuat traveling ke Cina menjadi sulit adalah kendala bahasa. Bisa dibilang, hampir semua penduduk di Cina kurang ‘familiar’ dengan Bahasa Inggris, termasuk untuk pelayanan publik dan bahkan tour guide!
Tak hanya itu, seorang pelancong menceritakan, orang-orang di sana kebanyakan lebih ‘tertutup’ dan beberapa kali ia bertanya dengan berbekal peta, mereka menolak bahkan untuk melihat petanya sekali pun. Padahal negara ini adalah salah satu destinasi populer di Asia, bisa dibilang banyak dikunjungi turis dari berbagai negara yang pastinya berharap untuk dapat melakukan perjalanan tanpa hambatan seperti warga lokal dan fasilitas-fasilitas yang tak mendukung bahasa internasional.
Via blog.reservasi.com
Bisa jadi ini adalah salah satu cara supaya turis familiar dengan bahasa atau huruf Mandarin sehingga menjadi suatu kebanggaan tersendiri. Namun terlepas dari itu, kendala bahasa dan orang-orang yang kurang ‘helpful’ ini justru memang mendorong para pelancong untuk beradaptasi. Berikut ini beberapa info dan tips berkenaan dengan komunikasi saat liburan di Cina:
Selalu catat nama penginapan tempat kamu menginap dalam aksara Cina. Jika tersedia, usahakan untuk menyimpan kartu bisnis penginapan yang berisi alamat penginapan tersebut. Ini dapat berguna untuk menunjukkan kepada supir taksi saat akan kembali ke penginapan, atau bahkan jika tersesat, kita bisa melihat peta yang biasanya juga tersedia di balik kartu tersebut.
Jika memungkinkan, potret stasiun atau halte-halte yang sekiranya bisa menjadi patokan waktu bertanya.
Via advantour.com
Di Cina, beberapa layanan Googledibatasi aksesnya. Jadi, jika ingin menggunakan peta di ponsel, gunakan Baidu Map. Namun perlu diingat bahwa dalam Baidu Map ini, semuanya menggunakan aksara Cina.
Akses ke media sosial seperti Facebook, Instagram, atau LINE pun diblokir. Jika tetap ingin terhubung dengan media sosial, maka kamu butuh VPN (Virtual Private Network). Pastikan unduh aplikasi tersebut sejak berada di Indonesia karena untuk para pengguna Android, Google Play Store juga diblokir di Cina, sehingga sudah dapat dipastikan tak dapat mengunduhnya ketika sudah di Cina.
Via entrackr.com
Sebaiknya jangan mengandalkan Wi-fi gratis ketika di Beijing/Shanghai. Menurut sebuah pengalaman, kita akan sulit menemukan Wi-fi gratis yang benar-benar gratis di sana. Maka untuk rasa aman, lebih baik sewa Pocket W-fi atau membeli SIM Card Cina di Indonesia.
Via gizmodo.com
Menemukan Makanan Halal
Spoiler for 4:
Via lipstiq.com
Makanlah di restoran-restoran berlogo halal atau pun yang dibuka oleh penduduk muslim Cina atau India mau pun Turki. Logo halal tidak hanya terdapat di restoran-restoran, tapi juga di beberapa makanan instan kemasan seperti mie instan, sosis siap makan, snack, dan bumbu masak di supermarket.
Jika tetap sulit menemukan restoran halal atau makanan halal di supermarket, maka cobalah cari makanan yang sekiranya halal seperti sate kambing. Cari juga penjual-penjual yang kiranya memang muslim dan mengerti bahasa Inggris, serta tanyakan apakah yang ia jual halal atau tidak. Jika sudah menemukan makanan atau snack halal, maka belilah lebih banyak untuk persediaan.
Via culinarybackstreets.com
Menurut beberapa pengalaman, Xi’an adalah kota di mana kita dapat menemukan Muslim Quarter, yang ditinggali oleh para Cina Muslim Hui dan Ughyur dan merupakan tempat belanja dan jajanan makanan halal.
Hati-hati dengan Penipuan
Spoiler for 5:
Via linkedin.com
Hal ini sudah sering diceritakan oleh para pelancong yang sudah pernah backpacker ke Cina. Salah satu penipuan yang paling sering terjadi adalah ‘tea scam’. Modusnya kira-kira seperti ini: beberapa orang yang terlihat seperti ‘pelajar’ (yang agak pandai menggunakan Bahasa Inggris) berpura-pura meminta tolong untuk difoto dengan imbalan akan memotret kita balik, lalu mereka akan menawarkan kita untuk melihat upacara minum teh atau ‘tea ceremony’, dan akhirnya jika berhasil diajak, kita akan dibawa ke sebuah tempat minum teh yang ujung-ujungnya akan dikenakan biaya yang tak masuk akal. Sedangkan orang-orang yang tadi mengantar kita akan menghilang.
Tips Lainnya
Spoiler for 6:
Berikut beberapa tips lainnya yang tak kalah penting:
Toilet umum di Cina sudah terkenal jorok di kalangan wisatawan. Beberapa pengalaman mengatakan bahwa toilet umum di sana terkadang tak ada pintu dan lampunya, super bau dan jorok. Akan tetapi, ada juga pengalaman yang menceritakan bahwa tak semua toilet umum di Cina seperti itu, apalagi di Guangzhou. Hal yang disarankan dalam hal ini adalah selalu bawa tisu basah, dan payung untuk berjaga-jaga jika toiletnya tak berpintu.
Via dailymail.co.uk
Jangan kaget jika melihat orang meludah sembarangan di jalan, atau anak-anak yang buang kotoran sembarangan.
Jangan kaget juga kalau jalan di tempat yang benar lalu nyaris diserempet sepeda atau skuter listrik.
Ikuti warga lokal saat menyeberang. Walaupun kita menyeberang saat lampu hijau, tetap lihat kiri-kanan.