- Beranda
- Komunitas
- News
- Sains & Teknologi
WAJIB TAU - Evolusi Konvergen, Kisah Tomcat Sang Agen Rahasia di Koloni Semut


TS
pelemparbata
WAJIB TAU - Evolusi Konvergen, Kisah Tomcat Sang Agen Rahasia di Koloni Semut
OM SWASTYASTU
SALAM SEJAHTERA

SELAMAT DATANG DI THREAD ANE GAN-SIS
Ane bener-bener suka sama science, jadi ane akan bagi-bagi info tentang berbagai penelitian dan pengetahuan terbaru tentang sciene. Selamat menikmati thread ini semoga bermanfaat dan jangan lupa Rate, Komen ama Cendolnya ya gan-sis
Matur Suksma
SALAM SEJAHTERA





SELAMAT DATANG DI THREAD ANE GAN-SIS
Ane bener-bener suka sama science, jadi ane akan bagi-bagi info tentang berbagai penelitian dan pengetahuan terbaru tentang sciene. Selamat menikmati thread ini semoga bermanfaat dan jangan lupa Rate, Komen ama Cendolnya ya gan-sis



Matur Suksma
Quote:

Quote:
Merupakan mekanisme paling licik yang pernah berkembang. Kumbang Rove (Tomcat) membaur dengan apik dalam kelompok semut tentara, tapi bukannya membantu, mereka malah memangsa kaum muda dari teman mereka si semut yang tidak pernah menduga hal ini akan terjadi.
Tipu muslihat ini begitu sukses yang membuatnya secara independen telah berevolusi dalam sedikitnya 12 spesies kumbang rove parasit - sebuah fenomena yang disebut evolusi konvergen
Evolusi konvergen adalah proses dimana organisme tidak terkait erat (tidak monofiletik), secara independen berevolusi dengan sifat yang sama sebagai akibat dari harus beradaptasi dengan lingkungan yang sama atau ekologi yang serupa.
Seluruh bentuk tubuh kumbang telah berevolusi untuk menyerupai semut tentara yang menjadi mangsanya, dan bau serta aksi mereka juga serupa layaknya seekor semut. Mereka bahkan ikut pergi dalam penyerangan bersama para semut.
Joseph Parker dari Columbia University di New York mengatakan, "Apa yang kami temukan adalah bahwa berkali-kali, nenek moyang dari kumbang rove ini telah beradaptasi untuk hidup dalam koloni semut tentara". "Setiap kali, bentuk tubuh dan perilaku mereka mengalami perubahan radikal yang sama."
Parker menemukan fenomena tersebut bersama koleganya, Munetoshi Maruyama dari Kyushu University Museum di Fukuoka, Japan.
Penemuan ini memberi kesan bahwa evolusi mungkin dapat melalui jalur serupa yang dapat diprediksi tergantung skenario seperti apa yang muncul. Dalam kasus ini, kumbang pertama memangsa semut tentara secara langsung, tapi lama-kelamaan berevolusi untuk menyusup dan melakukan penyamaran kedalam koloni semut itu sendiri.
Parker dan Maruyama telah bersusah payah mengumpulkan beberapa spesies kumbang rove selama bertahun-tahun dengan melacak beraneka macam koloni semut tentara dari seluruh dunia. Beberapa merupakan spesies baru bagi ilmu pengetahuan.
Meskipun kumbang ini biasanya hanya ada 1 dalam setiap 5000 semut, kedua orang ini menjadi ahli dalam menemukannya diantara kerumunan. "Kamu perlu mata yang bagus, tapi tidak lama kemudian pandanganmu jadi lebih tajam dan kamu jadi lebih baik dalam menemukan mereka," kata Parker.
Analisis DNA dari kumbang ini memungkinkan dia dan Maruyama untuk menyusun silsilah keluarga kumbang menunjukkan bagaimana seluruh spesies itu berhubungan dan untuk mengestimasi penyimpangan diantara masing-masing kumbang. Makhluk ini tampaknya berbagi leluhur yang sama terakhir 105 juta tahun yang lalu, sekitar waktu yang sama dengan leluhur kita manusia saat menyimpang dari mencit.
Terasa seperti semut
Kumbang ini begitu ahli dalam meniru bentuk semut, yang memiliki kaki belakang yang panjangnya tidak proporsional, pinggang mengerut yang kecil dan segmen tubuh bagian belakang yang menjorok ke atas pada satu sudut.
"Semut itu buta dan menggunakan zat kimia serta, kami percaya, sinyal taktil untuk mengenali teman satu sarangnya, jadi penemuan kami menunjukkan bahwa kumbang meniru bentuk semut agar 'terasa' seperti semut yang asli," kata Parker.
Kumbang juga telah berevolusi agar tercium seperti semut, mengembangkan aroma berbasis hidrokarbon di permukaan luar tubuh mereka meniru seperti yang ada pada semut. "Kumbang sering terlihat merawat tubuh semut, mungkin untuk secara fisik mengambil bahan kimia ini dari host mereka," kata Parker.
Pembersih semut?
Tapi selama ribuan tahun, apakah kumbang telah berevolusi untuk mendapatkan tempat mereka dengan melayani suatu tujuan yang berguna bagi semut tentara?
"Ini adalah sesuatu yang sangat menarik bagi kami," kata Parker. "Mungkin kumbang itu menghasilkan sesuatu dalam berbagai kelenjar mereka yang dalam beberapa cara bermanfaat bagi semut. Mungkin juga mereka memakan hal-hal seperti tungau yang melekat pada tubuh semut ', dan efeknya menurunkan beban parasit koloni. "
Bagaimana kumbang rove mencari pasangan di antara gerombolan tentara juga masih menjadi misteri.
"Jika profil kimia utama mereka cocok dengan hostnya si semut, mungkin mereka menggunakan bahan kimia alternatif untuk mengenali pasangan," kata Parker. "Kemungkinan adalah bahwa mereka berkembang biak didalam koloni semut tentara, tapi ada banyak yang kita tidak tahu, termasuk di mana mereka bertelur, di mana larva mereka berkembang, dan seperti apa bahkan larvanya terlihat." Itu semua memerlukan studi lebih lanjut.
Spoiler for Ilustrasi:

Tipu muslihat ini begitu sukses yang membuatnya secara independen telah berevolusi dalam sedikitnya 12 spesies kumbang rove parasit - sebuah fenomena yang disebut evolusi konvergen
Spoiler for Ilustrasi:

Evolusi konvergen adalah proses dimana organisme tidak terkait erat (tidak monofiletik), secara independen berevolusi dengan sifat yang sama sebagai akibat dari harus beradaptasi dengan lingkungan yang sama atau ekologi yang serupa.
Spoiler for Ilustrasi:

Seluruh bentuk tubuh kumbang telah berevolusi untuk menyerupai semut tentara yang menjadi mangsanya, dan bau serta aksi mereka juga serupa layaknya seekor semut. Mereka bahkan ikut pergi dalam penyerangan bersama para semut.
Spoiler for Ilustrasi:

Joseph Parker dari Columbia University di New York mengatakan, "Apa yang kami temukan adalah bahwa berkali-kali, nenek moyang dari kumbang rove ini telah beradaptasi untuk hidup dalam koloni semut tentara". "Setiap kali, bentuk tubuh dan perilaku mereka mengalami perubahan radikal yang sama."
Parker menemukan fenomena tersebut bersama koleganya, Munetoshi Maruyama dari Kyushu University Museum di Fukuoka, Japan.
Penemuan ini memberi kesan bahwa evolusi mungkin dapat melalui jalur serupa yang dapat diprediksi tergantung skenario seperti apa yang muncul. Dalam kasus ini, kumbang pertama memangsa semut tentara secara langsung, tapi lama-kelamaan berevolusi untuk menyusup dan melakukan penyamaran kedalam koloni semut itu sendiri.
Spoiler for Ilustrasi:

Parker dan Maruyama telah bersusah payah mengumpulkan beberapa spesies kumbang rove selama bertahun-tahun dengan melacak beraneka macam koloni semut tentara dari seluruh dunia. Beberapa merupakan spesies baru bagi ilmu pengetahuan.
Meskipun kumbang ini biasanya hanya ada 1 dalam setiap 5000 semut, kedua orang ini menjadi ahli dalam menemukannya diantara kerumunan. "Kamu perlu mata yang bagus, tapi tidak lama kemudian pandanganmu jadi lebih tajam dan kamu jadi lebih baik dalam menemukan mereka," kata Parker.
Spoiler for Ilustrasi:

Analisis DNA dari kumbang ini memungkinkan dia dan Maruyama untuk menyusun silsilah keluarga kumbang menunjukkan bagaimana seluruh spesies itu berhubungan dan untuk mengestimasi penyimpangan diantara masing-masing kumbang. Makhluk ini tampaknya berbagi leluhur yang sama terakhir 105 juta tahun yang lalu, sekitar waktu yang sama dengan leluhur kita manusia saat menyimpang dari mencit.
Terasa seperti semut
Kumbang ini begitu ahli dalam meniru bentuk semut, yang memiliki kaki belakang yang panjangnya tidak proporsional, pinggang mengerut yang kecil dan segmen tubuh bagian belakang yang menjorok ke atas pada satu sudut.
Spoiler for Ilustrasi:

"Semut itu buta dan menggunakan zat kimia serta, kami percaya, sinyal taktil untuk mengenali teman satu sarangnya, jadi penemuan kami menunjukkan bahwa kumbang meniru bentuk semut agar 'terasa' seperti semut yang asli," kata Parker.
Kumbang juga telah berevolusi agar tercium seperti semut, mengembangkan aroma berbasis hidrokarbon di permukaan luar tubuh mereka meniru seperti yang ada pada semut. "Kumbang sering terlihat merawat tubuh semut, mungkin untuk secara fisik mengambil bahan kimia ini dari host mereka," kata Parker.
Pembersih semut?
Tapi selama ribuan tahun, apakah kumbang telah berevolusi untuk mendapatkan tempat mereka dengan melayani suatu tujuan yang berguna bagi semut tentara?
"Ini adalah sesuatu yang sangat menarik bagi kami," kata Parker. "Mungkin kumbang itu menghasilkan sesuatu dalam berbagai kelenjar mereka yang dalam beberapa cara bermanfaat bagi semut. Mungkin juga mereka memakan hal-hal seperti tungau yang melekat pada tubuh semut ', dan efeknya menurunkan beban parasit koloni. "
Bagaimana kumbang rove mencari pasangan di antara gerombolan tentara juga masih menjadi misteri.
"Jika profil kimia utama mereka cocok dengan hostnya si semut, mungkin mereka menggunakan bahan kimia alternatif untuk mengenali pasangan," kata Parker. "Kemungkinan adalah bahwa mereka berkembang biak didalam koloni semut tentara, tapi ada banyak yang kita tidak tahu, termasuk di mana mereka bertelur, di mana larva mereka berkembang, dan seperti apa bahkan larvanya terlihat." Itu semua memerlukan studi lebih lanjut.
Cek Thread Menarik ane yang lainnya
Quote:
WAJIB TAU - Suka Cium Aroma Hujan? Bisa Nyebarin Penyakit Lho... Masak?
WAJIB TAU - Puasa bisa menyembuhkan diabetes? ah yang bener lu?
[WAJIB TAU] - Information Avoidance, Pesan untuk Fanatik Ahok dan Anies dari Sains
WAJIB TAU - Puasa bisa menyembuhkan diabetes? ah yang bener lu?
[WAJIB TAU] - Information Avoidance, Pesan untuk Fanatik Ahok dan Anies dari Sains
SUMBER
Spoiler for SUMUR:
Journal reference: Current Biology, DOI: http://www.dx.doi.org/10.1016/j.cub.2017.02.030
Diubah oleh pelemparbata 23-03-2017 05:53
0
37.8K
Kutip
156
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan