

TS
Takuto
[Orifict] I/O - [Versus]
Spoiler for _Starting Point:
Bulan purnama menghias langit Belstern; cahaya lampu sorot di belahan barat kota menerangi langit malam--kalah bintang-bintang yang menghiasi sana. Pendatang bermunculan dari berbagai penjuru: kompleks sekolah, pasar, katedral, taman kota--tak hanya dari gerbang utama. Bermacam rupa, dan beragam dandanan; adapun beberapa muncul melalui portal cahaya. Sulit menemukan pendatang
dengan penampilan yang benar-benar serupa adanya.
Tertegun, para penduduk yang masih terjaga memberi salam pada para pendatang yang mereka jumpai; sejelas tujuan para pendatang itu tidak lain adalah Colloseum yang berada di belahan barat kota mereka sebagaimana tengah diadakan event besar di sana. Tak lain merupakan babak final dari turnamen jelang penutupan VRMMORPG berusia 7 tahun terhitung pembukaan resminya, Ilmitia Online.
Menjadi online gamepertama yang dianggap berhasil menerapkan Virtual Reality dengan sukses, diikuti dengan penceritaan dunia dan karakter dipadu sistem nan menarik; Ilmitia Online tak pernah absen dari
lima besar online game terbaik sejak pembukaannya. Mendulang berbagai penghargaan, Ilmitia Online berkembang jadi salah satu online game dengan fanbase terbesar.
Namun, posisi lima besar itu bukan jaminan ketahanan semua akan berlangsung lama. Dengan meninggalnya desainer utama dari game tersebut diikuti tekanan finansial, pihak pengembang mengumumkan keputusan mereka menutup layanan permainan Ilmitia Online; mengakibatkan
sejumlah reaksi, bahkan kecaman dari beberapa pemain.
Sebagai bentuk penghormatan akan reaksi tersebut, pihak pengembang memutuskan untuk memberi ekstensi waktu tujuh hari dari waktu penutupan yang sebelumnya telah ditetapkan; menjadi ungkapan
terima kasih atas dukungan para pemain, pada selang waktu tersebut diadakan berbagai macam in-
game event, turnamen ini merupakan salah satunya.
Bertempat di kota Belstern yang dikisahkan jadi ibukota dari kerajaan Callius. Pada pesona arsitektur gothic terpadu pemberdayaan batuan magis dunia Ilmitia, Mathrcite; Colloseum berkapasitas 86.000 orang yang
kini terisi penuh itu jadi lokasi diselenggarakannya salah satu event jelang penutupan online game tersebut.
Mathrcite di setiap sudut atap Colloseum mencitrakan floating screen pada delapan penjuru; luar-dalam, menayangkan arena secara riil. Pada bangku komentator di tribun utara nampak pasangan laki-laki dan perempuan. Keduanya berbincang dengan suara kecil secara mikrofon berada tidak jauh di meja.
Yang laki-laki memiliki rambut ikal berwarna hitam dan kulit kecoklatan. Mengenakan pakaian dengan celana besar tempat berbagai perkakas kecil tersematkan. Senyum yang ia tampilkan memberi kesan
bila dirinya adalah sosok pemuda berjiwa optimis.
Pasangannya, adalah perempuan berkacamata dengan rambut panjang warna biru tua; mata indah, warna serupa rambutnya. Gaun putih bercorak biru dan emas dikenakan berikut turtleneck; pelindung tangan berornamen dikenakan di kedua tangannya. Bahasa tubuhnya, memberi impresi kedewasaan apabila dibandingkan dengan laki-laki berambut ikal lawan bicaranya.
Beberapa saat kemudian, nampak keduanya seperti tersadar akan sesuatu; lanjut melayangkan tangan dengan jarak tidak jauh dari depan muka. Menekan, menggeser kemudian membalik, seperti menyusun sesuatu tak kasat mata.
Rupanya reminder pada interface telah mengingatkan waktunya babak final dimulai;
Keduanya mengangguk saling mengiyakan, dengan yang laki-laki kemudian berdiri--memimpin.
<< Saudara-saudara! Jumpa lagi dengan MC kalian yang satu ini, si Mechanic hebat, Carlio! >>
seru laki-laki berambut ikal tersebut, dibawa mikrofon dari atas meja dalam gaya serupa vokalis
pop, << MANA SUARANYAAAA, SAUDARA-SAUDARAKUUUUU!! >>
Dijawab dari seluruh sudut, hingga bergemuruh Colloseum mengikuti dijawabnya sambutan
tersebut. Usainya mengangguk puas mengetahui jawaban tersebut, sang MC melanjutkan;
<< Kali ini, aku akan membawakan jalannya babak final turnamen di tingkat perorangan
yang telah kita tunggu-tunggu!!! Dengan ditemani 'dia', 'Dewi Maut' dari guild Nocturne!!! >>
<< Destria, salam kenal semua. Terima kasih, Carlio. >>
<< Malam ini di kota Belstern, jelang saat terakhir kita semua bersua lewat Ilmitia Online yang kita sayangi; dihias indahnya purnama, pada panggung dimana kejayaan dipertaruhkan! Kita sambut babak final ini!!
Kedua finalis dipersilahkan memasuki arena!! >>
Riuh penonton kembali menggetarkan Colloseum mengikuti seruan Mechanist berambut ikal
tersebut; menggelegar--menyambut kedua finalis yang akan berlaga di hadapan mereka.
Mathrcite penerangan menyoroti gerbang barat arena, nampak gadis berkuping rubah dengan rambut hitam memasuki arena. Yukata mungil yang dikenakan longgar tak menutupi bahu, memerlihatkan zirah hitam di baliknya. Warnanya putih bermotif sakura dengan obi hitam bercorak bangau emas dikenakan; mata hijau zamrud mencerahkan rupanya.
Rambutnya yang panjang dan nampak halus berkilau tampil dikuncir pita merah. Pelindung kaki
melindungi betisnya dengan solid, keras terlihat dari luar, memberi kesan tegas bagi langkahnya.
Tampilan floating screen terbagi dua, jadi merah dan biru, dengan sisi merah
menampilkan nampak depan gadis berkuping rubah tersebut beserta detail:
Gadis berkuping rubah itu kemudian melambai kepada penonton seperti sudah terbiasa dengan suasana sejenis. Riuh menjawab dalam semarak baik itu dari penonton laki-laki maupun dari penonton perempuan.
Mathrcite penerangan lalu berganti menyorot gerbang timur, yang
mana nampak seorang pemuda berambut perak memasuki arena.
Mengenakan mantel merah panjang, kerah tinggi lengan pendek--tak tertutup, memberitahu adanya
zirah hitam berornamen tampak menutup tubuh di baliknya. Pedang Jepang berwarna merah berhias
ukiran emas tersemat di punggung; panjang pedang nyaris menyamai tinggi tubuhnya terlihat bagai
sayap merah keemasan burung api terlipat di sana.
Matanya biru seperti safir; sosok tegap dengan zirah hitam juga pedang merah itu memberikan kesan kuat. Lain dengan yang satunya, dirinya tak menunjukkan sikap seperti melambai kepada penonton; bagan biru dari floating screenmenampilkan nampak depan pemuda itu serta detail:
Kedua finalis berhadapan. Meski terpisah jarak, para penonton bisa merasakan apabila ketegangan
telah merasuki masing-masing pihak secara tegap mereka di arena. Suasana ricuh terasa berkurang
seolah kesadaran akan hal tersebut jadi isyarat guna menyimpan semua hingga waktu yang tepat.
<< Kedua finalis memasuki arena! Disertai dengan rekam PVP keduanya tertampil pada
masing-masing bagian; Destria, bagaimana menurutmu jalannya pertandingan ini?!>>
<< Aku tak meragukan kemampuan Izuna-chan, secara aku mengenalnya lewat semi-final lalu. Sementara bagi Samurai bernama Ealias itu, dengan dirinya mencapai babak final dalam track record seperti itu, juga [Shin Muramasa] yang dibawanya, aku hanya akan mengatakan apapun bisa saja terjadi. >>
<< Begitu rupanya! Pertarungan antar keduanya mungkin jadi
pertarungan yang sengit dan tak mudah diprediksi, begitu? >>
<< Ya. Selain itu agak menarik bila kita amati bahwa kedua finalis ini menggunakan Class yang bertemakan Jepang. Pertarungan Ninja melawan Samurai, aku sungguh penasaran seperti apa kemampuan yang akan mereka tunjukkan dengan build dan skill masing-masing? >>
<< Bagi para pemain lain yang belum tahu atau mungkin lupa, selain hadiah utama turnamen berupa hak mendapatkan satu item yang pemenang inginkan, para petarung yang akumulasi poinnya jadi lima besar pada turnamen ini, karakternya akan dirilis figurine-nya; hasil diumumkan seusai pertandingan final ini. Edisi terbatas oleh yang terbaik! >>
<< Hee ... Sungguh? Sekarang aku jadi terpikir apa aku masuk lima besar ... >>
<< Dengan kamu yang kemarin sudah menunjukkan pertarungan yang
hebat di semi-final, aku pikir kamu pasti termasuk salah satunya, Destria >>
<< Hahaha, terima kasih ... Nah, kini hitung mundur sudah tertampil di layar besar! >>
<< Kedua pemain sudah bersiap di posisinya masing-masing! >>
Umpama jadi suatu kesatuan dalam perjanjian tak tertulis, seluruh penonton di arena berseru. Penerangan jadi meliput keseluruhan arena; semua memulai hitungan mundur dari pembukaan pertarungan mengikuti penanda angka yang kini ditampilkan pada floating screen.
<< Tiga! >>
Kedua petarung nampak bersiap; Ealias menghunus pedangnya.
<< Dua! >>
Keduanya mengambil kuda-kuda. Pemuda berambut perak membawa pedang panjangnya dengan
kedua tangan nampak bersilang; ujung pedang mengarah bagai taring yang sedia mengoyak lawan.
Gadis berkuping rubah mengambil posisi tubuh agak membungkuk seperti hendak menyergapnya.
<< Satu! >>
Di belakang angka satu yang muncul terlihat latar berganti. Khusus pertarungan: liputan arena,
indikator HP dan MP disertai beberapa detail status pemain seperti game pertarungan adanya.
Hitung mundur terakhir perlahan lenyap, semakin jelas terlihat situasi arena yang ditampilkan.
<< Pertarungan ... DIMULAI! >>
Segera dengan tanda dimulainya pertarungan yang diteriakkan menggetarkan arena, Ealias menghilang; ditemukan Izuna sosoknya di atas, membelakangi bulan. Terlambat, pedang panjang telah diayun sekuat tenaga pada lawan yang masih menjejak tanah; serangan datang dari langit menghunjam tubuh Izuna.
"Kyaaaah!"
Gadis Ninja tersebut menjerit keras sebagaimana serangan tersebut telak mengenainya. Tanah disekelilingnya retak dan bergolak akibat menerima tekanan serangan yang luar biasa adanya.
Sekeliling pijakan Izuna yang remuk sejelas serangan itu dihunjamkan adalah ciri skill Samurai yang satu ini. Sering terlihat pada rangkai serang Samurai dalam PVP, skill yang tak jarang menjadi favorit mereka lewat kemungkinan Stun yang dimiliki, [Stone Dragon Destructing Stomp].
<< ASTAGA! Serangan pertama dilakukan oleh Ealias, telak mengenai Izuna! >> pekik Carlio; mereka yang berada di bangku penonton menunjukkan ekspresi yang tak berbeda << Apakah keunggulan Ealias telah ditentukan?! >>
Destria yang duduk di sebelah bersiul kagum atas betapa cepat
dan tangguhnya 'pendekatan' dari pemuda berambut perak itu.
dengan penampilan yang benar-benar serupa adanya.
Tertegun, para penduduk yang masih terjaga memberi salam pada para pendatang yang mereka jumpai; sejelas tujuan para pendatang itu tidak lain adalah Colloseum yang berada di belahan barat kota mereka sebagaimana tengah diadakan event besar di sana. Tak lain merupakan babak final dari turnamen jelang penutupan VRMMORPG berusia 7 tahun terhitung pembukaan resminya, Ilmitia Online.
Menjadi online gamepertama yang dianggap berhasil menerapkan Virtual Reality dengan sukses, diikuti dengan penceritaan dunia dan karakter dipadu sistem nan menarik; Ilmitia Online tak pernah absen dari
lima besar online game terbaik sejak pembukaannya. Mendulang berbagai penghargaan, Ilmitia Online berkembang jadi salah satu online game dengan fanbase terbesar.
Namun, posisi lima besar itu bukan jaminan ketahanan semua akan berlangsung lama. Dengan meninggalnya desainer utama dari game tersebut diikuti tekanan finansial, pihak pengembang mengumumkan keputusan mereka menutup layanan permainan Ilmitia Online; mengakibatkan
sejumlah reaksi, bahkan kecaman dari beberapa pemain.
Sebagai bentuk penghormatan akan reaksi tersebut, pihak pengembang memutuskan untuk memberi ekstensi waktu tujuh hari dari waktu penutupan yang sebelumnya telah ditetapkan; menjadi ungkapan
terima kasih atas dukungan para pemain, pada selang waktu tersebut diadakan berbagai macam in-
game event, turnamen ini merupakan salah satunya.
Bertempat di kota Belstern yang dikisahkan jadi ibukota dari kerajaan Callius. Pada pesona arsitektur gothic terpadu pemberdayaan batuan magis dunia Ilmitia, Mathrcite; Colloseum berkapasitas 86.000 orang yang
kini terisi penuh itu jadi lokasi diselenggarakannya salah satu event jelang penutupan online game tersebut.
Mathrcite di setiap sudut atap Colloseum mencitrakan floating screen pada delapan penjuru; luar-dalam, menayangkan arena secara riil. Pada bangku komentator di tribun utara nampak pasangan laki-laki dan perempuan. Keduanya berbincang dengan suara kecil secara mikrofon berada tidak jauh di meja.
Yang laki-laki memiliki rambut ikal berwarna hitam dan kulit kecoklatan. Mengenakan pakaian dengan celana besar tempat berbagai perkakas kecil tersematkan. Senyum yang ia tampilkan memberi kesan
bila dirinya adalah sosok pemuda berjiwa optimis.
Pasangannya, adalah perempuan berkacamata dengan rambut panjang warna biru tua; mata indah, warna serupa rambutnya. Gaun putih bercorak biru dan emas dikenakan berikut turtleneck; pelindung tangan berornamen dikenakan di kedua tangannya. Bahasa tubuhnya, memberi impresi kedewasaan apabila dibandingkan dengan laki-laki berambut ikal lawan bicaranya.
Beberapa saat kemudian, nampak keduanya seperti tersadar akan sesuatu; lanjut melayangkan tangan dengan jarak tidak jauh dari depan muka. Menekan, menggeser kemudian membalik, seperti menyusun sesuatu tak kasat mata.
Rupanya reminder pada interface telah mengingatkan waktunya babak final dimulai;
Keduanya mengangguk saling mengiyakan, dengan yang laki-laki kemudian berdiri--memimpin.
<< Saudara-saudara! Jumpa lagi dengan MC kalian yang satu ini, si Mechanic hebat, Carlio! >>
seru laki-laki berambut ikal tersebut, dibawa mikrofon dari atas meja dalam gaya serupa vokalis
pop, << MANA SUARANYAAAA, SAUDARA-SAUDARAKUUUUU!! >>
Dijawab dari seluruh sudut, hingga bergemuruh Colloseum mengikuti dijawabnya sambutan
tersebut. Usainya mengangguk puas mengetahui jawaban tersebut, sang MC melanjutkan;
<< Kali ini, aku akan membawakan jalannya babak final turnamen di tingkat perorangan
yang telah kita tunggu-tunggu!!! Dengan ditemani 'dia', 'Dewi Maut' dari guild Nocturne!!! >>
<< Destria, salam kenal semua. Terima kasih, Carlio. >>
<< Malam ini di kota Belstern, jelang saat terakhir kita semua bersua lewat Ilmitia Online yang kita sayangi; dihias indahnya purnama, pada panggung dimana kejayaan dipertaruhkan! Kita sambut babak final ini!!
Kedua finalis dipersilahkan memasuki arena!! >>
Riuh penonton kembali menggetarkan Colloseum mengikuti seruan Mechanist berambut ikal
tersebut; menggelegar--menyambut kedua finalis yang akan berlaga di hadapan mereka.
Mathrcite penerangan menyoroti gerbang barat arena, nampak gadis berkuping rubah dengan rambut hitam memasuki arena. Yukata mungil yang dikenakan longgar tak menutupi bahu, memerlihatkan zirah hitam di baliknya. Warnanya putih bermotif sakura dengan obi hitam bercorak bangau emas dikenakan; mata hijau zamrud mencerahkan rupanya.
Rambutnya yang panjang dan nampak halus berkilau tampil dikuncir pita merah. Pelindung kaki
melindungi betisnya dengan solid, keras terlihat dari luar, memberi kesan tegas bagi langkahnya.
Tampilan floating screen terbagi dua, jadi merah dan biru, dengan sisi merah
menampilkan nampak depan gadis berkuping rubah tersebut beserta detail:
Code:
ID : Izuna
Guild : Etmilla
Level : 150
Class : Ninja
HP/MP : 77695/59827
PVP : 198 Fight 136 Wins 62 Losses
Gadis berkuping rubah itu kemudian melambai kepada penonton seperti sudah terbiasa dengan suasana sejenis. Riuh menjawab dalam semarak baik itu dari penonton laki-laki maupun dari penonton perempuan.
Mathrcite penerangan lalu berganti menyorot gerbang timur, yang
mana nampak seorang pemuda berambut perak memasuki arena.
Mengenakan mantel merah panjang, kerah tinggi lengan pendek--tak tertutup, memberitahu adanya
zirah hitam berornamen tampak menutup tubuh di baliknya. Pedang Jepang berwarna merah berhias
ukiran emas tersemat di punggung; panjang pedang nyaris menyamai tinggi tubuhnya terlihat bagai
sayap merah keemasan burung api terlipat di sana.
Matanya biru seperti safir; sosok tegap dengan zirah hitam juga pedang merah itu memberikan kesan kuat. Lain dengan yang satunya, dirinya tak menunjukkan sikap seperti melambai kepada penonton; bagan biru dari floating screenmenampilkan nampak depan pemuda itu serta detail:
Code:
ID : Ealias
Guild : -
Level : 150
Class : Samurai
HP/MP : 101084/58643
PVP : 107 Fight 12 Wins 95 Losses
Kedua finalis berhadapan. Meski terpisah jarak, para penonton bisa merasakan apabila ketegangan
telah merasuki masing-masing pihak secara tegap mereka di arena. Suasana ricuh terasa berkurang
seolah kesadaran akan hal tersebut jadi isyarat guna menyimpan semua hingga waktu yang tepat.
<< Kedua finalis memasuki arena! Disertai dengan rekam PVP keduanya tertampil pada
masing-masing bagian; Destria, bagaimana menurutmu jalannya pertandingan ini?!>>
<< Aku tak meragukan kemampuan Izuna-chan, secara aku mengenalnya lewat semi-final lalu. Sementara bagi Samurai bernama Ealias itu, dengan dirinya mencapai babak final dalam track record seperti itu, juga [Shin Muramasa] yang dibawanya, aku hanya akan mengatakan apapun bisa saja terjadi. >>
<< Begitu rupanya! Pertarungan antar keduanya mungkin jadi
pertarungan yang sengit dan tak mudah diprediksi, begitu? >>
<< Ya. Selain itu agak menarik bila kita amati bahwa kedua finalis ini menggunakan Class yang bertemakan Jepang. Pertarungan Ninja melawan Samurai, aku sungguh penasaran seperti apa kemampuan yang akan mereka tunjukkan dengan build dan skill masing-masing? >>
<< Bagi para pemain lain yang belum tahu atau mungkin lupa, selain hadiah utama turnamen berupa hak mendapatkan satu item yang pemenang inginkan, para petarung yang akumulasi poinnya jadi lima besar pada turnamen ini, karakternya akan dirilis figurine-nya; hasil diumumkan seusai pertandingan final ini. Edisi terbatas oleh yang terbaik! >>
<< Hee ... Sungguh? Sekarang aku jadi terpikir apa aku masuk lima besar ... >>
<< Dengan kamu yang kemarin sudah menunjukkan pertarungan yang
hebat di semi-final, aku pikir kamu pasti termasuk salah satunya, Destria >>
<< Hahaha, terima kasih ... Nah, kini hitung mundur sudah tertampil di layar besar! >>
<< Kedua pemain sudah bersiap di posisinya masing-masing! >>
Umpama jadi suatu kesatuan dalam perjanjian tak tertulis, seluruh penonton di arena berseru. Penerangan jadi meliput keseluruhan arena; semua memulai hitungan mundur dari pembukaan pertarungan mengikuti penanda angka yang kini ditampilkan pada floating screen.
<< Tiga! >>
Kedua petarung nampak bersiap; Ealias menghunus pedangnya.
<< Dua! >>
Keduanya mengambil kuda-kuda. Pemuda berambut perak membawa pedang panjangnya dengan
kedua tangan nampak bersilang; ujung pedang mengarah bagai taring yang sedia mengoyak lawan.
Gadis berkuping rubah mengambil posisi tubuh agak membungkuk seperti hendak menyergapnya.
<< Satu! >>
Di belakang angka satu yang muncul terlihat latar berganti. Khusus pertarungan: liputan arena,
indikator HP dan MP disertai beberapa detail status pemain seperti game pertarungan adanya.
Hitung mundur terakhir perlahan lenyap, semakin jelas terlihat situasi arena yang ditampilkan.
<< Pertarungan ... DIMULAI! >>
Segera dengan tanda dimulainya pertarungan yang diteriakkan menggetarkan arena, Ealias menghilang; ditemukan Izuna sosoknya di atas, membelakangi bulan. Terlambat, pedang panjang telah diayun sekuat tenaga pada lawan yang masih menjejak tanah; serangan datang dari langit menghunjam tubuh Izuna.
"Kyaaaah!"
Gadis Ninja tersebut menjerit keras sebagaimana serangan tersebut telak mengenainya. Tanah disekelilingnya retak dan bergolak akibat menerima tekanan serangan yang luar biasa adanya.
Sekeliling pijakan Izuna yang remuk sejelas serangan itu dihunjamkan adalah ciri skill Samurai yang satu ini. Sering terlihat pada rangkai serang Samurai dalam PVP, skill yang tak jarang menjadi favorit mereka lewat kemungkinan Stun yang dimiliki, [Stone Dragon Destructing Stomp].
<< ASTAGA! Serangan pertama dilakukan oleh Ealias, telak mengenai Izuna! >> pekik Carlio; mereka yang berada di bangku penonton menunjukkan ekspresi yang tak berbeda << Apakah keunggulan Ealias telah ditentukan?! >>
Destria yang duduk di sebelah bersiul kagum atas betapa cepat
dan tangguhnya 'pendekatan' dari pemuda berambut perak itu.
Note: This Is A Work of Fiction.
Diubah oleh Takuto 25-11-2014 21:52
0
2.1K
Kutip
11
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan