TS
Crozed
[FanFict] No Game No Sleep
nubi nyoba bikin ah buat AMH Charen-G
latar waktuny antara eps 7 dan 8 anime No Game No Life
seiren: exceed ke 15. jika diterjemahkan dari bahasa yunani ke inggris menjadi siren, makhluk mitologi yang dengan nyanyiannya dapat menggoda pelaut untuk melayarkan kapalnya ke batu karang dan mengakibatkan hancurnya kapal pelaut itu
note: cukup yakin pnampakan seiren dsini bukan spoiler karna cuma numpang identitas, rank exceed nyari di gugel
aglaophonos(yunani: Αγλαοφωνος ; lit: Aglaophônos; inggris: aglaope) adalah siren dengan suara termedu. namanya muncul juga di salah satu lagu vocaloid
kinect: perlengkapan tambahan konsol game xb*x untuk mendeteksi gerakan. anggap aj jaman ini kinectnya sudah bisa mendeteksi raut muka
wajib baca kalo ga tau game battleship
![[FanFict] No Game No Sleep](https://dl.kaskus.id/media.boingboing.net/wp-content/uploads/2014/01/battleship.jpg)
![[FanFict] No Game No Sleep](https://dl.kaskus.id/i1.ytimg.com/vi/A0NUCiDBczE/hqdefault.jpg)
silahkan lihat peraturan dan lain-lain di
Atau singkatnya:
Tiap pemain pegang papan yang sudah diletakkan atau digambar beberapa kapal perang secara horizontal/vertikal, tiap pemain bergantian menembak kotak di papan lawan. Jika kena bilang hit, kalau tidak bilang miss, kalau kapalnya sampai tenggelam juga bilang sesuatu. Pemain yang kapalnya duluan habis kalah
“Jibril!”
Siapa yang teriak malam-malam begini?
“Jibril! Dimanakah engkau?”
Ayolah, aku baru saja marathon membaca buku-buku perpustakaan ini sampai bergadang.
“Apa kau disitu, Jibril?”
Kubuka mata, dan kudapati seorang Seiren ada dihadapanku, dengan muka penasaran dan jarak antara muka kami tak lebih dari sesentimeter.
“Hua! Siapa Seiren ini?” tanyaku kaget sekaligus terjatuh dari tempat tidur, Shiro pun juga.
“Maaf belum memperkenalkan diri, namaku Aglaophonos, seorang Seiren, dan temannya Jibril. Jadi Jibril lagi dimana?” tanyanya sambil melihat sekitar
Belum sempat kami menjawab, Jibril datang dan kaget dengan kedatangan Agla.
“Agla?! Apa yang kau lakukan disini?”
“Kau lupa ya, setelah kau mendapat perpustakaan itu, kau janji akan pulang 1234 hari kemudian?”
“Emang iya?”
“Iya tahu! Ayo cepat pulang, aku punya banyak buku baru!”
“Maaf, Agla aku tak bisa. Aku sudah menjadi anak buah mereka sekarang. Aku tak bisa pulang sekarang. Aku harus membantu mereka mengambil kembali teritori Imanity yang terebut waktu itu.”
“Apa?! Kau menjadi bawahan Imanity?!” Agla langsung menunjuk kearahku yang masih bermuka setengah tidur “Imanity! Aku menentangmu!”
Tepat setelah Aglaophonos menantangku, Steph datang. Ia datang dengan muka yang tak mengantuk.
“Ada apa rebut-ribut?” Steph bertanya
“Kebetulan sekali Steph! Kau belum pernah menang game , kan?” ucapku dengan semangat ketika melihat Steph yang tak mengantuk datang.
“Pernah tahu!” jawab Steph kesal
“Kapan?” tanyaku
“Tahun lalu, saat anak kecil menantangku,” jawab Steph
“Kalau begitu, maukah kau menang game untuk kedua kalinya?” tanyaku lagi
“Heh, apa maksudmu?” tanya Steph yang terlihat bingung
“Kau menggantikan ku bermain game melawan Agla” jelasku
“Apa? Memang taruhannya apa?” tanya Steph kaget
“Taruhannya adalah, kalau aku menang, kembalikan Jibril padaku” jawab Agla
“Kalau aku menang?” tanyaku
“Terserah kau” jawab Agla gampang
“Baiklah, bagaimana kalau kau menyanyikan lagu pengantar tidur paling mujarab, sampai gangguan malam ini, serasa tak pernah terjadi” balasku
“Hanya itu?” tanya Agla
“Kau kira seberapa sengsaranya, tidur diganggu padahal habis bergadang!?!?!?” triakku
“Maaf-maaf. Baiklah, mau seberapa lama nanti tidurnya? 300 hari cukup?” tanya Agla
“Kebanyakan! Sampai pagi saja!” jawabku
“Sora! Apa kau serius memintaku menggantikanmu melawan Agla?” tanya Steph
“Jangan kuatir, akan kubantu. Jibril, bisakah kau menyalin 1% kemampuan otakku padanya? Sampai game ini selesai saja” tanyaku
“Tak masalah Master!” jawab Jibril
“Jadi kau pikir hanya dengan 1% kemampuan otakmu bisa mengalahkanku? Orang yang menarik” ungkap Agla
“Oiya, ada lagi, coba kesini” pintaku pada Jibril
Jibril mendekat kearahku dan kemudian kubisikkan sesuatu padanya.
“Sip. Dola, sudah siap?” tanya Jibril pada Stephanie Dola
“Heh?” Tanpa peringatan, Jibril menggunakan sihirnya untuk melaksanakan perintah Master.
“Jadi, apa gamenya? Sudahkah kau tentukan, Pihak yang ditantang?”
“Tentu saja sudah. Gamenya adalah Battleship!”
“Battleship?” tanya Steph, Jibril, dan Agla bersamaan
“Oh, kau tidak tahu ya. Itu adalah game menenggelamkan kapal lawan sampai habis” jawabku
“Menenggelamkan kapal? Sepertinya kau sakit mata deh, kami para Seiren adalah ahli dalam menenggelamkan kapal” jawab Agla
”Kau mungkin ahli menenggelamkan kapal dengan nyanyianmu, tapi di game ini, tidak menggunakan nanyian. Jibril, bisa ambilkan dua papan catur, dua pensil, dan transfer pengetahuanku tentang peraturan Battleship padanya?”pintaku
“Tentu Master” Jibril menggunakan sihirnya untuk memunculkan dua papan catur, dua pensil dan transfer pengetahuanku tentang peraturan Battleship ke Steph dan Agla.
“Jadi game seperti itu yang akan kita mainkan, menarik” ujar Agla
“Tapi dengan sedikit perubahan. 1. Kapal yang akan digunakan adalah 1x1, 1x2, dan 1x3. Yang 1x2 digunakan dua biji, sisanya satu” Ungkapku
“Papan catur dengan jumlah 64 kotak, hanya akan diisi 8 kotak saja?” jawab Steph kaget
“Ya, bukankah akan menarik kalau begitu? 2. Pemain boleh berbohong dengan cooldown 5 putaran” lanjutku
“Jadi jika putaranku Bohong Jujur Jujur Jujur Jujur Bohong, boleh dong?” tanya Steph
“Tepat sekali! 3. Walaupun hit, ganti giliran” lanjutku
“Kan memang begitu!” balas Steph
“Kadang peraturannya beda jadi aku tetapkan saja yang mana yang dipakai. 4. Jika kapalnya sudah karam lawan tak usah diberitahu. 5. Ini yang paling penting!!!”
Semua orang diruangan ini menelan ludah kecuali aku dan Shiro.
“Kami mau tidur dulu” Teriakku sambil aku dan Shiro kembali merudapaksa ranjang “Daagghh"
“Apaaaaaaa?!?!?!” teriak Steph
“Sana hus-hus. Buruan aschente-an gih” balasku singkat
“Dasar tak bertanggung jawab!!!” teriak Steph
“Mari kita mulai” ucap Agla
(Dipersilahkan untuk mempersiapkan kertas dan pensil bagi pembaca. Sudut pandang kadang ke Steph kadang ke Sora, yang sekarang Steph. Dialog yang dibold adalah dialognya Steph)
“Aku tak suka kalau sampai kalah karena kecurangan Imanity, jadi aku summon benda ini, gapapa kan? Tenang, ini juga akan mencegahku melakukan kecurangan”
“Gapapa”
Ku pikir matang-matang lokasi penempatan kapalnya. Nah ini dia. 1x1di B2, 1x2 di B7-C7 dan E2-E3, 1x3 di F4-F6. Selesailah guratan pensilku di papan catur ini.
“Siap!”
“Aku juga”
Agla menggunakan sihir sehingga muncul kotak berpetak yang berukuran 16x8 yang besar dan cahaya. Dibagian yang dekatku ada kapalku yang peletakkannya sama seperti yang sudah kugambar di papan catur tadi. Terdapat juga tulisan “Bohong: sedang tidak cooldown” yang bercahaya.
“Kau bisa melihat letak kapalku dong?”
”Tidak kok, yang bisa kau lihat hanya kapalmu sendiri, begitu juga dengan kapalku, dan status cooldown penggunaan bohong . Lagi pula, kurang enak dilihat apa lagi dua gadis berdiri berjauh-jauhan, masing-masing memegang papan catur dan pensil sambil saut-sautan mengucapkan koordinat yang dibalas dengan hit atau miss?”
“Ahahaha”
“Bagaimana kalau kau maju duluan?”
“Hmm E7”
“Miss”
*Catat lokasi dan hasil setiap tembakan yang ada*
Suara itu muncul setelah muncul tulisannya “Miss” di kotak E7 Agla. Kenapa suara Sora ada di otakku? Mungkin ini yang tadi dibisikkan Sora ke Jibril, yaitu untuk menggunakan sihir sehingga kami bisa telepati. Segera saja kubalas suara itu melewati telepati juga
*Oke*
“B2”
Seperti bukan saat yang bagus untuk bohong.
“Hit”
“B6”
“Miss”
“C2”
*Ini saat yang bagus untuk bohong*
Benar juga. Dengan ini, Agla akan mencari kapalku di tempat lapang yang kosong.
“Hit”
Akhirnya aku coba juga berbohong yang kemudian diikuti dengan cahaya tulisan “Bohong: sedang tidak cooldown” redup dan tulisannya berganti menjadi “Bohong: 5 putaran lagi”. Sekarang, dimana yah kapalnya? Dia sudah memusnahkan 1x1ku, dan masih belum ada tembakanku yang kena pula. Sepertinya aku harus memilih ngasal.
“F4”
“Miss”
“E2”
Bagaimana mungkin ia bisa langsung mengetahui ada 2x2 sebaris dengan 1x1 padahalnya jauhnya 3 kotak? Sialnya, aku tak bisa berbohong.
“Hit”
Jangan-jangan kapalnya yang ada di…
“H1”
Ujung!!!
“Hit”
“D2”
Entah kenapa ada yang aneh dengan caranya menebak lokasi kapalku
“Miss”
“H2”
“Miss”
“A2”
“Miss”
Ini aneh, kenapa ia mencari kapalku di baris B sampai 5 kotak berturut-turut?
“G1”
“Miss”
Apa-apaan ini? Aku cuma menenggelamkan 1x1 miliknya?Sisanya dimana?!?!
“B7”
Sial, aku tertembak! Kulihat status bohongku “Bohong: 1 putaran lagi” aku baru bisa bohong giliran selanjutnya pula! Terpaksa kurelakan Agla tau bahwa ini hit
“Hit”
“C4”
“Miss. Sepertinya, anda suka sekali dengan angka dua, ya?, kapalmu di angka 2 sudah kubabat habis, sekarang tinggal di abjad ke-2. B8”
*Kepercayaan dirinya tinggi, kesempatan yang bagus untuk bohong, gunakan kemampuan actingku yang kulatih untuk main Kinect, yang tadi diberikan oleh Jibril*
Tiba-tiba aku bisa membentuk raut mukaku dengan mudah untuk mengelabuhi Agla.
“H-Hit”
Senyuman tumbuh dimuka Agla
“D1”
“Miss”
“Baiklah!!! Katakan selamat tinggal pada Cruiser(1x3) mu! B6”
“Miss desu”
“WHAT THE SHIP?!?!?!?!?!”
“Beneran deh tadi miss”
“Kau pasti bohong. Cruisermu pasti sudah ada di depan istana Poseidon, bukan?”
“Mbak Agla kalau sudah selesai kagetnya, bagaimana kalau mengecek papan catur mbak. E5”
“Hit”
Hah beneran? Pada cuma ngasal tadi. Yey Hit ke dua. Sementara itu Agla terlihat gelisah.
“E5”
Dia ngikutin pilihanku?
“Miss”
Tadi kan aku sudah musnahkan, 1x1nya. Kalau begitu, ini pasti kapal panjang, dan karena dia ngikut-ngikut E5, gimana kalau aku ngikut-ngikut arah tembakannya, tembak atas, lalu bawah.
“E6”
“Hit”
“E7”
“Miss!! Apaan-apaan dah ngelanjutin jalur tembakan orang! Yaudah kalau begitu E3” teriakku kesel, jalur tembakku diikuti. Pilihan E3 adalah pilihan ngasal yang penting ada di abjad E dan dibawah 7
“Miss!!”
“E2”
“Miss!!”
“E1”
“Mi…… Hiiiiiii… Eh miss deh”
“Kalau orang sampai memerlukan waktu berpikir untuk menjawab pertanyaan, itu ada dua kemungkinan. Yang pertama adalah mencari jawaban terbaik. Yang kedua adalah memilih kebohongan yang terbaik. Jadi dapat dipastikan bahwa yang barusan itu bohong, dan sebenarnya Hit, ya kan?”
***
Sora: “Steph jadi genius! Mimpi apa aku semalem?”
Shiro: “Nii, urusai”
***
Agla diam saja.
“Yeyyy… Hit ke-4ku. Akhirnya ada kemajuan lagi. Oiya kalau kotak yang ada kapal sudah ditembak kemudian ditembak lagi, yang kedua dianggapnya Miss kan?”
“Iya, emang kenapa?”
“Itu… E2”
Agla memperhatikan papan caturnya sebentar, dan…
“Aaa aku sudah nembak E2 dua kali. Baiklah saatnya serius!”
Agla terlihat berpikir serius.
*Steph, menurutmu apa saja yang sudah kau musnahkan?*
*Tadi aku hit di H1, E5, E6, dan E1*
*Apa saja yang segaris?*
*E1 dan H1,tapi sampai empat kotak, dan…*
*Apakah tadi kau menyadari sesuatu? Tentang caranya membombardir angka 2mu?*
*Dia menembak B2, lalu C2, dan kemudian langsung loncat dua kotak ke E2, yang dilanjutkan dengan D2, dan loncat lagi ke A2 dan berhenti*
*Bisakah pikirkan mengapa ia melakukan itu?*
*Dia menembak B2 hit, C2 miss tapi aku bilang hit, dan dia bukannya melanjutkan ke D2 dan E2, tapi malah loncat ke E2 hit terlebih dahulu, baru kemudian D2 miss, lalu loncat lagi ke A2. Kenapa dia ke E2 dulu sebelum D2? Dia ingin memastikan ada kapal yang lurus dari B2 sampai ke E2 seperti jembatan!*
*Apa menurutmu alasannya mengecek A2?*
*Setelah dia mengetahui bahwa D2 miss, dia loncat ke A2 hit. Jangan-jangan ia berpikir bahwa aku bohong di D2, sehingga ia bisa mengecek apakah jembatan panjang ini juga termasuk A2 atau tidak dengan aman tanpa ada kemungkinan bohong. Walaupun memang saat itu aku tak bisa bohong, tapi ia tak tahu bahwa sebenarnya C2-lah yang bohong.*
*Tapi kenapa ia tak melanjutkan ke F2?*
*Bagian ini memang agak tidak masuk akal. Dia hanya puas menembaki B2-E2, berhenti di A2, tanpa melanjutkan ke F2. Kemungkinan teraman adalah dia pikir hanya jembatan 4 kotak yang ada disana.*
*Tahukah kau Steph? Bahwa kelakukan mencerminkan diri sendiri?*
*Kalau begitu…*
*Dia memasang lebih dari satu kapal tepat sampai 4 kotak*
“E3”
*Jangan bohong*
“Hit”
Tadi aku sudah menembak D1, E1, G1, dan H1. Karena E1 dan H1 hit, kapal-kapalnya pasti di E1-H1, dan satu-satu yang belum kutembak adalah...
“F1”
Coba kupikirkan ini dari tadi, pasti takkan ada tembakkan mubazir ke D1.
“Hit. Tahukah kau? Kapalku tinggal satu kotak lagi. E7”
*Jangan bohong, gunakan bohongmu ketika 1x3 sudah tertembak*
“Hit”
*Dia tadi sudah bohong giliran sebelumnya, sekarang ia pasti berkata jujur*
*Kalau begitu sekarang bagaimana?*
Sora bangun dari tempat tidurnya.
“Agla, Aku punya tawaran menarik untukmu!” ucapku
“Benarkah? Apakah tawaran tersebut, wahai Imanity?”
“Tawarannya kau dan Steph saling memberikan informasi kondisi kapal kalian. Jika kapan itu sudah karam, kalian harus memberitahu dimana kapal kalian karam. Untuk yang belum karam, kalian cukup memberitahu tingkat kerusakan kapal kalian” jelasku
“Kenapa aku harus mau? Kondisi kalian yang harus mencari kapalku diantara puluhan kotak di papan catur ini sudah cukup menguntungkan bagiku”
“Karena jika kau mau, aku akan memberikan cuti sementara pada Jibril”
“Setuju”
“Baik, silahkan dimulai”
“Kapal karamku adalah 1x1 di B2, 1x2 di B7-C7 dan E2-E3, sedangkan 1x3ku masih utuh”
Agla terlihat kaget mendengar kata-kata tersebut, terutama bagian awal.
“Kapal karamku adalah Destroyer(1x2) di E1-F1 dan G1-H1, dan Cruiser(1x3) di E5-E7 kapal 1x1 yang ga jelas namanya apa masih utuh. Dengan begini Jibril akan cuti, kan?”
Biasanya sesuatu yang jarak penggunaannya cukup jauh seperti penggunaan bohong di game ini disimpan untuk digunakan pada saat penting, tapi Agla menggunakannya tepat pada awal game. Sepertinya ia tak hanya memikirkan keamanan sebuah kapal saja, tapi juga keamanan seluruh armadanya karna jika ketahuan satu, bisa saja peletakan seluruh armadanya terbaca oleh lawan.
“Tentu saja. Silahkan dilanjutkan gamenya nyonya-nyonya” kataku sambil kembali ke tempat tidur
“Ada lagi yang ingin kutanyakan. Apakah Imanity yang kau panggil Steph ini berkata jujur?”
“Jujur” jawabku dari atas kasur
*Hanya 1x1 yang tersisa*
*Apa menurutmu Agla juga berkata jujur?*
*Tentu saja, dia masih tak bisa berbohong untuk beberapa giliran kedepan*
*Iya sih*
*Steph, bisakah kau selesaikan ini sendiri?*
*Apa maksudmu, Sora?*
*Aku sudah benar-benar ingin tidur. Tenang dengan kemampuanmu yang sekarang, kau bisa menghadapinya*
*Yaudah bobo sana gih*
“Cepatlah jalan. Ini masih giliranmu”
“G7”
Tanpa pikir panjang kupilih tengah-tengah bagian lapang yang belum kutembak
“Miss”
“A6”
“Miss”
Sial, aku harus memikirkan apa yang ada kepala saat dia memilih lokasi kapal.
“A3”
Lagi-lagi kutembak tengah-tengah bagian lapang. Walaupun begitu sekeras apapun aku mencoba mencari tahu, aku masih tak tahu harus ku tembak yang mana.
“Miss”
“A3”
Dia meniruku lagi?
“Miss. Kau meniruku lagi?”
“Tidak, aku berencana untuk menembak A3, A6, B2, B5, B8, C1, dan seterusnya yang akan membentuk jaring yang cukup menangkap Cruisermu, yang palingan sudah kutemukan sebelum jaringnya selesai”
Ia tak sengaja? Jangan-jangan
“B7”
Agla terlihat menyadari sesuatu
“Miss. B5”
“Miss. C7”
“Miss. Kau menembaki kapalmu sendiri? B8”
“Miss. Itu bukan kapalku, melainkan refleksi lokasi kapalmu di tempatmu, dan aku mempunyai firasat baik untuk ini. E2”
“Miss. Kau berharap dengan mencocokkan lokasi kapalmu dengan kapalku bisa membuatmu menemukan lokasi kapalku? Kau lupa dengan benda anti kecurangan yang kupasang setelah kita mengucapkan aschente! Tak ada dari kita mencontekkan lokasi kapal sendiri dengan kapal lawan! C1”
“Miss. Kita lihat saja nanti. F5”
“Miss. Sepertinya kau telah salah memikirkan gerakkanmu. F5”
“Hit. Tidak, karena aku sudah punya kepastian dalam ketidakpastian. F6”
“Miss. Benarkah? Apa itu? F6”
“Hit. Dari tadi sudah beberapa kali kejadiannya sama. Walaupun kejadian tersebut membuahkan ketidakpastian. Tapi tidak hanya aku yang mendapat buah ketidakpastian, tetapi juga kau, Agla. Maka dari itu, aku mencoba peruntungan dengan mengecek kesamaan kita, dan sepertinya ada kulewatkan, yaitu B2! Disitu-kan kapal 1x1 yang ternyata peletakkannya sama dengan kapal 1x1ku, walaupun memang tak ada dari kita yang meniru peletakan kapal lawannya.”
“Hit. GG”
Aku menghela nafas setelah akhirnya game ini selesai yang ditandai dengan munculnya tulisan “Winner” diatas kepalaku dan “Loser” diatas kepala Agla.
“Namamu Steph, kan?”
“Haha, iya”
“Sepertinya kemampuan Masternya Jibril memang hebat, ya?”
“Tadi pakai kemampuanku juga kok”
“Kau ingin dipuji, ya?”
“Haha”
“Tadi, setelah kita berbagi informasi , kau terlihat buru-buru ingin menyelesaikan game ini, ada apa?”
“Bukan apa-apa sih, cuman ya…aku juga sudah ngantuk kalau sudah jam segini, walaupun tadinya aku istirahat dikamar sementara Sora dan Shiro bergadang membaca di perpus, tapi yang tetep saja”
“Oiya, kau mengingatkanku, pada perjanjiannya. Sudah siap tidur, Steph?”
“Tunggu!! Aku ke kamarku dulu!!”
Algaphonos sudah terlanjur menyanyikan nyanyian pengantar tidur sebelum Steph kembali ke kamarnya sehingga ia tidur di lantai. Sora dan Shiro tidur nyenyak di ranjang, dan Jibril mempersiapkan kopernya sambil menggunakan penutup telinga.
Pagi yang tenang. Kubuka mata, dan kudapati Fleugel dan Seiren yang masing-masing seorang ada dihadapanku, dengan muka penasaran dan jarak antara muka kami tak lebih dari sesentimeter. Yang mengakibatkanku dan Shiro kaget dan terjatuh dari Kasur.
“Master kami pamit dulu”
Sementara itu kami melihat Steph tidur di lantai, memeluk papan catur… sambil ngiler?!?! Kamera mana kamera.
*ga penting* cara mnikmati yg pling efektif adalah minta org membacakan ini sambil agan sndiri membayangkanny
latar waktuny antara eps 7 dan 8 anime No Game No Life
Spoiler for glossary/istilah:
seiren: exceed ke 15. jika diterjemahkan dari bahasa yunani ke inggris menjadi siren, makhluk mitologi yang dengan nyanyiannya dapat menggoda pelaut untuk melayarkan kapalnya ke batu karang dan mengakibatkan hancurnya kapal pelaut itu
note: cukup yakin pnampakan seiren dsini bukan spoiler karna cuma numpang identitas, rank exceed nyari di gugel
aglaophonos(yunani: Αγλαοφωνος ; lit: Aglaophônos; inggris: aglaope) adalah siren dengan suara termedu. namanya muncul juga di salah satu lagu vocaloid
kinect: perlengkapan tambahan konsol game xb*x untuk mendeteksi gerakan. anggap aj jaman ini kinectnya sudah bisa mendeteksi raut muka
wajib baca kalo ga tau game battleship
Spoiler for sekilas ttg battleship:
![[FanFict] No Game No Sleep](https://dl.kaskus.id/media.boingboing.net/wp-content/uploads/2014/01/battleship.jpg)
![[FanFict] No Game No Sleep](https://dl.kaskus.id/i1.ytimg.com/vi/A0NUCiDBczE/hqdefault.jpg)
silahkan lihat peraturan dan lain-lain di
Code:
http://en.wikipedia.org/wiki/Battleship_(game)
Atau singkatnya:
Tiap pemain pegang papan yang sudah diletakkan atau digambar beberapa kapal perang secara horizontal/vertikal, tiap pemain bergantian menembak kotak di papan lawan. Jika kena bilang hit, kalau tidak bilang miss, kalau kapalnya sampai tenggelam juga bilang sesuatu. Pemain yang kapalnya duluan habis kalah
Spoiler for No Game No Sleep:
“Jibril!”
Siapa yang teriak malam-malam begini?
“Jibril! Dimanakah engkau?”
Ayolah, aku baru saja marathon membaca buku-buku perpustakaan ini sampai bergadang.
“Apa kau disitu, Jibril?”
Kubuka mata, dan kudapati seorang Seiren ada dihadapanku, dengan muka penasaran dan jarak antara muka kami tak lebih dari sesentimeter.
“Hua! Siapa Seiren ini?” tanyaku kaget sekaligus terjatuh dari tempat tidur, Shiro pun juga.
“Maaf belum memperkenalkan diri, namaku Aglaophonos, seorang Seiren, dan temannya Jibril. Jadi Jibril lagi dimana?” tanyanya sambil melihat sekitar
Belum sempat kami menjawab, Jibril datang dan kaget dengan kedatangan Agla.
“Agla?! Apa yang kau lakukan disini?”
“Kau lupa ya, setelah kau mendapat perpustakaan itu, kau janji akan pulang 1234 hari kemudian?”
“Emang iya?”
“Iya tahu! Ayo cepat pulang, aku punya banyak buku baru!”
“Maaf, Agla aku tak bisa. Aku sudah menjadi anak buah mereka sekarang. Aku tak bisa pulang sekarang. Aku harus membantu mereka mengambil kembali teritori Imanity yang terebut waktu itu.”
“Apa?! Kau menjadi bawahan Imanity?!” Agla langsung menunjuk kearahku yang masih bermuka setengah tidur “Imanity! Aku menentangmu!”
Tepat setelah Aglaophonos menantangku, Steph datang. Ia datang dengan muka yang tak mengantuk.
“Ada apa rebut-ribut?” Steph bertanya
“Kebetulan sekali Steph! Kau belum pernah menang game , kan?” ucapku dengan semangat ketika melihat Steph yang tak mengantuk datang.
“Pernah tahu!” jawab Steph kesal
“Kapan?” tanyaku
“Tahun lalu, saat anak kecil menantangku,” jawab Steph
“Kalau begitu, maukah kau menang game untuk kedua kalinya?” tanyaku lagi
“Heh, apa maksudmu?” tanya Steph yang terlihat bingung
“Kau menggantikan ku bermain game melawan Agla” jelasku
“Apa? Memang taruhannya apa?” tanya Steph kaget
“Taruhannya adalah, kalau aku menang, kembalikan Jibril padaku” jawab Agla
“Kalau aku menang?” tanyaku
“Terserah kau” jawab Agla gampang
“Baiklah, bagaimana kalau kau menyanyikan lagu pengantar tidur paling mujarab, sampai gangguan malam ini, serasa tak pernah terjadi” balasku
“Hanya itu?” tanya Agla
“Kau kira seberapa sengsaranya, tidur diganggu padahal habis bergadang!?!?!?” triakku
“Maaf-maaf. Baiklah, mau seberapa lama nanti tidurnya? 300 hari cukup?” tanya Agla
“Kebanyakan! Sampai pagi saja!” jawabku
“Sora! Apa kau serius memintaku menggantikanmu melawan Agla?” tanya Steph
“Jangan kuatir, akan kubantu. Jibril, bisakah kau menyalin 1% kemampuan otakku padanya? Sampai game ini selesai saja” tanyaku
“Tak masalah Master!” jawab Jibril
“Jadi kau pikir hanya dengan 1% kemampuan otakmu bisa mengalahkanku? Orang yang menarik” ungkap Agla
“Oiya, ada lagi, coba kesini” pintaku pada Jibril
Jibril mendekat kearahku dan kemudian kubisikkan sesuatu padanya.
“Sip. Dola, sudah siap?” tanya Jibril pada Stephanie Dola
“Heh?” Tanpa peringatan, Jibril menggunakan sihirnya untuk melaksanakan perintah Master.
“Jadi, apa gamenya? Sudahkah kau tentukan, Pihak yang ditantang?”
“Tentu saja sudah. Gamenya adalah Battleship!”
“Battleship?” tanya Steph, Jibril, dan Agla bersamaan
“Oh, kau tidak tahu ya. Itu adalah game menenggelamkan kapal lawan sampai habis” jawabku
“Menenggelamkan kapal? Sepertinya kau sakit mata deh, kami para Seiren adalah ahli dalam menenggelamkan kapal” jawab Agla
”Kau mungkin ahli menenggelamkan kapal dengan nyanyianmu, tapi di game ini, tidak menggunakan nanyian. Jibril, bisa ambilkan dua papan catur, dua pensil, dan transfer pengetahuanku tentang peraturan Battleship padanya?”pintaku
“Tentu Master” Jibril menggunakan sihirnya untuk memunculkan dua papan catur, dua pensil dan transfer pengetahuanku tentang peraturan Battleship ke Steph dan Agla.
“Jadi game seperti itu yang akan kita mainkan, menarik” ujar Agla
“Tapi dengan sedikit perubahan. 1. Kapal yang akan digunakan adalah 1x1, 1x2, dan 1x3. Yang 1x2 digunakan dua biji, sisanya satu” Ungkapku
“Papan catur dengan jumlah 64 kotak, hanya akan diisi 8 kotak saja?” jawab Steph kaget
“Ya, bukankah akan menarik kalau begitu? 2. Pemain boleh berbohong dengan cooldown 5 putaran” lanjutku
“Jadi jika putaranku Bohong Jujur Jujur Jujur Jujur Bohong, boleh dong?” tanya Steph
“Tepat sekali! 3. Walaupun hit, ganti giliran” lanjutku
“Kan memang begitu!” balas Steph
“Kadang peraturannya beda jadi aku tetapkan saja yang mana yang dipakai. 4. Jika kapalnya sudah karam lawan tak usah diberitahu. 5. Ini yang paling penting!!!”
Semua orang diruangan ini menelan ludah kecuali aku dan Shiro.
“Kami mau tidur dulu” Teriakku sambil aku dan Shiro kembali merudapaksa ranjang “Daagghh"
“Apaaaaaaa?!?!?!” teriak Steph
“Sana hus-hus. Buruan aschente-an gih” balasku singkat
“Dasar tak bertanggung jawab!!!” teriak Steph
“Mari kita mulai” ucap Agla
“ASCHENTE” “ASCHENTE”
(Dipersilahkan untuk mempersiapkan kertas dan pensil bagi pembaca. Sudut pandang kadang ke Steph kadang ke Sora, yang sekarang Steph. Dialog yang dibold adalah dialognya Steph)
“Aku tak suka kalau sampai kalah karena kecurangan Imanity, jadi aku summon benda ini, gapapa kan? Tenang, ini juga akan mencegahku melakukan kecurangan”
“Gapapa”
Ku pikir matang-matang lokasi penempatan kapalnya. Nah ini dia. 1x1di B2, 1x2 di B7-C7 dan E2-E3, 1x3 di F4-F6. Selesailah guratan pensilku di papan catur ini.
“Siap!”
“Aku juga”
Agla menggunakan sihir sehingga muncul kotak berpetak yang berukuran 16x8 yang besar dan cahaya. Dibagian yang dekatku ada kapalku yang peletakkannya sama seperti yang sudah kugambar di papan catur tadi. Terdapat juga tulisan “Bohong: sedang tidak cooldown” yang bercahaya.
“Kau bisa melihat letak kapalku dong?”
”Tidak kok, yang bisa kau lihat hanya kapalmu sendiri, begitu juga dengan kapalku, dan status cooldown penggunaan bohong . Lagi pula, kurang enak dilihat apa lagi dua gadis berdiri berjauh-jauhan, masing-masing memegang papan catur dan pensil sambil saut-sautan mengucapkan koordinat yang dibalas dengan hit atau miss?”
“Ahahaha”
“Bagaimana kalau kau maju duluan?”
“Hmm E7”
“Miss”
*Catat lokasi dan hasil setiap tembakan yang ada*
Suara itu muncul setelah muncul tulisannya “Miss” di kotak E7 Agla. Kenapa suara Sora ada di otakku? Mungkin ini yang tadi dibisikkan Sora ke Jibril, yaitu untuk menggunakan sihir sehingga kami bisa telepati. Segera saja kubalas suara itu melewati telepati juga
*Oke*
“B2”
Seperti bukan saat yang bagus untuk bohong.
“Hit”
“B6”
“Miss”
“C2”
*Ini saat yang bagus untuk bohong*
Benar juga. Dengan ini, Agla akan mencari kapalku di tempat lapang yang kosong.
“Hit”
Akhirnya aku coba juga berbohong yang kemudian diikuti dengan cahaya tulisan “Bohong: sedang tidak cooldown” redup dan tulisannya berganti menjadi “Bohong: 5 putaran lagi”. Sekarang, dimana yah kapalnya? Dia sudah memusnahkan 1x1ku, dan masih belum ada tembakanku yang kena pula. Sepertinya aku harus memilih ngasal.
“F4”
“Miss”
“E2”
Bagaimana mungkin ia bisa langsung mengetahui ada 2x2 sebaris dengan 1x1 padahalnya jauhnya 3 kotak? Sialnya, aku tak bisa berbohong.
“Hit”
Jangan-jangan kapalnya yang ada di…
“H1”
Ujung!!!
“Hit”
“D2”
Entah kenapa ada yang aneh dengan caranya menebak lokasi kapalku
“Miss”
“H2”
“Miss”
“A2”
“Miss”
Ini aneh, kenapa ia mencari kapalku di baris B sampai 5 kotak berturut-turut?
“G1”
“Miss”
Apa-apaan ini? Aku cuma menenggelamkan 1x1 miliknya?Sisanya dimana?!?!
“B7”
Sial, aku tertembak! Kulihat status bohongku “Bohong: 1 putaran lagi” aku baru bisa bohong giliran selanjutnya pula! Terpaksa kurelakan Agla tau bahwa ini hit
“Hit”
“C4”
“Miss. Sepertinya, anda suka sekali dengan angka dua, ya?, kapalmu di angka 2 sudah kubabat habis, sekarang tinggal di abjad ke-2. B8”
*Kepercayaan dirinya tinggi, kesempatan yang bagus untuk bohong, gunakan kemampuan actingku yang kulatih untuk main Kinect, yang tadi diberikan oleh Jibril*
Tiba-tiba aku bisa membentuk raut mukaku dengan mudah untuk mengelabuhi Agla.
“H-Hit”
Senyuman tumbuh dimuka Agla
“D1”
“Miss”
“Baiklah!!! Katakan selamat tinggal pada Cruiser(1x3) mu! B6”
“Miss desu”
“WHAT THE SHIP?!?!?!?!?!”
“Beneran deh tadi miss”
“Kau pasti bohong. Cruisermu pasti sudah ada di depan istana Poseidon, bukan?”
“Mbak Agla kalau sudah selesai kagetnya, bagaimana kalau mengecek papan catur mbak. E5”
“Hit”
Hah beneran? Pada cuma ngasal tadi. Yey Hit ke dua. Sementara itu Agla terlihat gelisah.
“E5”
Dia ngikutin pilihanku?
“Miss”
Tadi kan aku sudah musnahkan, 1x1nya. Kalau begitu, ini pasti kapal panjang, dan karena dia ngikut-ngikut E5, gimana kalau aku ngikut-ngikut arah tembakannya, tembak atas, lalu bawah.
“E6”
“Hit”
“E7”
“Miss!! Apaan-apaan dah ngelanjutin jalur tembakan orang! Yaudah kalau begitu E3” teriakku kesel, jalur tembakku diikuti. Pilihan E3 adalah pilihan ngasal yang penting ada di abjad E dan dibawah 7
“Miss!!”
“E2”
“Miss!!”
“E1”
“Mi…… Hiiiiiii… Eh miss deh”
“Kalau orang sampai memerlukan waktu berpikir untuk menjawab pertanyaan, itu ada dua kemungkinan. Yang pertama adalah mencari jawaban terbaik. Yang kedua adalah memilih kebohongan yang terbaik. Jadi dapat dipastikan bahwa yang barusan itu bohong, dan sebenarnya Hit, ya kan?”
***
Sora: “Steph jadi genius! Mimpi apa aku semalem?”
Shiro: “Nii, urusai”
***
Agla diam saja.
“Yeyyy… Hit ke-4ku. Akhirnya ada kemajuan lagi. Oiya kalau kotak yang ada kapal sudah ditembak kemudian ditembak lagi, yang kedua dianggapnya Miss kan?”
“Iya, emang kenapa?”
“Itu… E2”
Agla memperhatikan papan caturnya sebentar, dan…
“Aaa aku sudah nembak E2 dua kali. Baiklah saatnya serius!”
Agla terlihat berpikir serius.
*Steph, menurutmu apa saja yang sudah kau musnahkan?*
*Tadi aku hit di H1, E5, E6, dan E1*
*Apa saja yang segaris?*
*E1 dan H1,tapi sampai empat kotak, dan…*
*Apakah tadi kau menyadari sesuatu? Tentang caranya membombardir angka 2mu?*
*Dia menembak B2, lalu C2, dan kemudian langsung loncat dua kotak ke E2, yang dilanjutkan dengan D2, dan loncat lagi ke A2 dan berhenti*
*Bisakah pikirkan mengapa ia melakukan itu?*
*Dia menembak B2 hit, C2 miss tapi aku bilang hit, dan dia bukannya melanjutkan ke D2 dan E2, tapi malah loncat ke E2 hit terlebih dahulu, baru kemudian D2 miss, lalu loncat lagi ke A2. Kenapa dia ke E2 dulu sebelum D2? Dia ingin memastikan ada kapal yang lurus dari B2 sampai ke E2 seperti jembatan!*
*Apa menurutmu alasannya mengecek A2?*
*Setelah dia mengetahui bahwa D2 miss, dia loncat ke A2 hit. Jangan-jangan ia berpikir bahwa aku bohong di D2, sehingga ia bisa mengecek apakah jembatan panjang ini juga termasuk A2 atau tidak dengan aman tanpa ada kemungkinan bohong. Walaupun memang saat itu aku tak bisa bohong, tapi ia tak tahu bahwa sebenarnya C2-lah yang bohong.*
*Tapi kenapa ia tak melanjutkan ke F2?*
*Bagian ini memang agak tidak masuk akal. Dia hanya puas menembaki B2-E2, berhenti di A2, tanpa melanjutkan ke F2. Kemungkinan teraman adalah dia pikir hanya jembatan 4 kotak yang ada disana.*
*Tahukah kau Steph? Bahwa kelakukan mencerminkan diri sendiri?*
*Kalau begitu…*
*Dia memasang lebih dari satu kapal tepat sampai 4 kotak*
“E3”
*Jangan bohong*
“Hit”
Tadi aku sudah menembak D1, E1, G1, dan H1. Karena E1 dan H1 hit, kapal-kapalnya pasti di E1-H1, dan satu-satu yang belum kutembak adalah...
“F1”
Coba kupikirkan ini dari tadi, pasti takkan ada tembakkan mubazir ke D1.
“Hit. Tahukah kau? Kapalku tinggal satu kotak lagi. E7”
*Jangan bohong, gunakan bohongmu ketika 1x3 sudah tertembak*
“Hit”
*Dia tadi sudah bohong giliran sebelumnya, sekarang ia pasti berkata jujur*
*Kalau begitu sekarang bagaimana?*
Sora bangun dari tempat tidurnya.
“Agla, Aku punya tawaran menarik untukmu!” ucapku
“Benarkah? Apakah tawaran tersebut, wahai Imanity?”
“Tawarannya kau dan Steph saling memberikan informasi kondisi kapal kalian. Jika kapan itu sudah karam, kalian harus memberitahu dimana kapal kalian karam. Untuk yang belum karam, kalian cukup memberitahu tingkat kerusakan kapal kalian” jelasku
“Kenapa aku harus mau? Kondisi kalian yang harus mencari kapalku diantara puluhan kotak di papan catur ini sudah cukup menguntungkan bagiku”
“Karena jika kau mau, aku akan memberikan cuti sementara pada Jibril”
“Setuju”
“Baik, silahkan dimulai”
“Kapal karamku adalah 1x1 di B2, 1x2 di B7-C7 dan E2-E3, sedangkan 1x3ku masih utuh”
Agla terlihat kaget mendengar kata-kata tersebut, terutama bagian awal.
“Kapal karamku adalah Destroyer(1x2) di E1-F1 dan G1-H1, dan Cruiser(1x3) di E5-E7 kapal 1x1 yang ga jelas namanya apa masih utuh. Dengan begini Jibril akan cuti, kan?”
Biasanya sesuatu yang jarak penggunaannya cukup jauh seperti penggunaan bohong di game ini disimpan untuk digunakan pada saat penting, tapi Agla menggunakannya tepat pada awal game. Sepertinya ia tak hanya memikirkan keamanan sebuah kapal saja, tapi juga keamanan seluruh armadanya karna jika ketahuan satu, bisa saja peletakan seluruh armadanya terbaca oleh lawan.
“Tentu saja. Silahkan dilanjutkan gamenya nyonya-nyonya” kataku sambil kembali ke tempat tidur
“Ada lagi yang ingin kutanyakan. Apakah Imanity yang kau panggil Steph ini berkata jujur?”
“Jujur” jawabku dari atas kasur
*Hanya 1x1 yang tersisa*
*Apa menurutmu Agla juga berkata jujur?*
*Tentu saja, dia masih tak bisa berbohong untuk beberapa giliran kedepan*
*Iya sih*
*Steph, bisakah kau selesaikan ini sendiri?*
*Apa maksudmu, Sora?*
*Aku sudah benar-benar ingin tidur. Tenang dengan kemampuanmu yang sekarang, kau bisa menghadapinya*
*Yaudah bobo sana gih*
“Cepatlah jalan. Ini masih giliranmu”
“G7”
Tanpa pikir panjang kupilih tengah-tengah bagian lapang yang belum kutembak
“Miss”
“A6”
“Miss”
Sial, aku harus memikirkan apa yang ada kepala saat dia memilih lokasi kapal.
“A3”
Lagi-lagi kutembak tengah-tengah bagian lapang. Walaupun begitu sekeras apapun aku mencoba mencari tahu, aku masih tak tahu harus ku tembak yang mana.
“Miss”
“A3”
Dia meniruku lagi?
“Miss. Kau meniruku lagi?”
“Tidak, aku berencana untuk menembak A3, A6, B2, B5, B8, C1, dan seterusnya yang akan membentuk jaring yang cukup menangkap Cruisermu, yang palingan sudah kutemukan sebelum jaringnya selesai”
Ia tak sengaja? Jangan-jangan
“B7”
Agla terlihat menyadari sesuatu
“Miss. B5”
“Miss. C7”
“Miss. Kau menembaki kapalmu sendiri? B8”
“Miss. Itu bukan kapalku, melainkan refleksi lokasi kapalmu di tempatmu, dan aku mempunyai firasat baik untuk ini. E2”
“Miss. Kau berharap dengan mencocokkan lokasi kapalmu dengan kapalku bisa membuatmu menemukan lokasi kapalku? Kau lupa dengan benda anti kecurangan yang kupasang setelah kita mengucapkan aschente! Tak ada dari kita mencontekkan lokasi kapal sendiri dengan kapal lawan! C1”
“Miss. Kita lihat saja nanti. F5”
“Miss. Sepertinya kau telah salah memikirkan gerakkanmu. F5”
“Hit. Tidak, karena aku sudah punya kepastian dalam ketidakpastian. F6”
“Miss. Benarkah? Apa itu? F6”
“Hit. Dari tadi sudah beberapa kali kejadiannya sama. Walaupun kejadian tersebut membuahkan ketidakpastian. Tapi tidak hanya aku yang mendapat buah ketidakpastian, tetapi juga kau, Agla. Maka dari itu, aku mencoba peruntungan dengan mengecek kesamaan kita, dan sepertinya ada kulewatkan, yaitu B2! Disitu-kan kapal 1x1 yang ternyata peletakkannya sama dengan kapal 1x1ku, walaupun memang tak ada dari kita yang meniru peletakan kapal lawannya.”
“Hit. GG”
Aku menghela nafas setelah akhirnya game ini selesai yang ditandai dengan munculnya tulisan “Winner” diatas kepalaku dan “Loser” diatas kepala Agla.
“Namamu Steph, kan?”
“Haha, iya”
“Sepertinya kemampuan Masternya Jibril memang hebat, ya?”
“Tadi pakai kemampuanku juga kok”
“Kau ingin dipuji, ya?”
“Haha”
“Tadi, setelah kita berbagi informasi , kau terlihat buru-buru ingin menyelesaikan game ini, ada apa?”
“Bukan apa-apa sih, cuman ya…aku juga sudah ngantuk kalau sudah jam segini, walaupun tadinya aku istirahat dikamar sementara Sora dan Shiro bergadang membaca di perpus, tapi yang tetep saja”
“Oiya, kau mengingatkanku, pada perjanjiannya. Sudah siap tidur, Steph?”
“Tunggu!! Aku ke kamarku dulu!!”
Algaphonos sudah terlanjur menyanyikan nyanyian pengantar tidur sebelum Steph kembali ke kamarnya sehingga ia tidur di lantai. Sora dan Shiro tidur nyenyak di ranjang, dan Jibril mempersiapkan kopernya sambil menggunakan penutup telinga.
Pagi yang tenang. Kubuka mata, dan kudapati Fleugel dan Seiren yang masing-masing seorang ada dihadapanku, dengan muka penasaran dan jarak antara muka kami tak lebih dari sesentimeter. Yang mengakibatkanku dan Shiro kaget dan terjatuh dari Kasur.
“Master kami pamit dulu”
Sementara itu kami melihat Steph tidur di lantai, memeluk papan catur… sambil ngiler?!?! Kamera mana kamera.
*ga penting* cara mnikmati yg pling efektif adalah minta org membacakan ini sambil agan sndiri membayangkanny
0
1.7K
Kutip
0
Balasan
Komentar yang asik ya
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan