

TS
mabdulkarim
SNK X The raid X Godzilla: Fallen of Jakarta
Ini adalah crossfic antar The raid, Berandal dengan SNK dan Godzilla
nggak apa-apa amburadul ceritanya asal menarik

(itu meme merupakan inspirasi dari cerita ini
)
Jakarta, 2 Febuari 20XX
Rama, polisi yang selamat ketika operasi serbuan maut ke apartemen Tama dan sukses mengungkap korupsi di kepolisian naik pangkat menjadi Sersan. Di umurnya yang sudah 30 tahun, Sersan Rama tak terkalahkan dalam ilmu silat karena ia pernah menghadapi banyak musuh tangguh.
Di Minggu pagi, Rama sedang berpatroli di sekitar Monas. Ia melihat banyak pengunjung sedang berolahraga di sekitar monument nasional. Suasana bahagia tergambar di mimik wajah orang-orang tersebut. Namun, semua itu berakhir sesaat muncul Titan setinggi 48 meter secara tiba-tiba dan membuat geger semua orang di sekitar Monas termasuk Rama tentunya. “A-Apa yang sebenarnya terjadi?” bingung Rama.
Selain muncul Collosal Titan tersebut, muncul banyak Titan dari beberapa titik di Monas. Entah kenapa bisa muncul Titan-Titan tersebut padahal dari tadi tak ada tanda-tanda munculnya Titan.
Melihat Titan-Titan tersebut memakan manusia hidup-hidup, orang-orang baik yang ada di sekitar maupun di dalam Monas langsung berlarian ketakutan kesana-kemari. Sebagai polisi, Rama mencoba menenangkan mereka tapi usaha tersebut gagal. Ia melihat Titan Collosal menghempaskan tangan kiri dan membelah tubuh bangunan tersebut menjadi dua. Monas rubuh dan hancur sehingga orang-orang yang ada di sekitar bangunan tersebut mati tertimpa puing-puing bangunan.
Rama melihat puing-puing reruntuhan menimpa banyak orang. Tak terhitung berapa banyak orang yang tewas. Tak mau membuang waktu, Rama segera melarikan diri karena ia tak mampu melawan Titan-Titan tersebut. Rama bersama ratusan orang berlari terbirit-birit ke gerbang pintu Monas.
Sembari berlari Rama menolehkan kepalanya ke belakang dan melihat sesosok Titan bermuka Maddog lari mengejar orang-orang yang berlari ke pintu gerbang –yang diantaranya ada Rama. Rama tak mau orang-orang yang berlari bersamanya mati dilahap monster tersebut dan oleh karena itu, ia menghentikan langkahnya dan mengambil pistolnya untuk menembaki Titan tersebut.
Ia mengarahkan pistol tersebut ke kepala dari Titan setinggi 8 meter tersebut dan berharap bisa menghentikan langkat Titan tersebut. Pelatuk ia tekan dan keluarlah beberapa butir peluru berkecepatan tinggi ke arah muka Titan tersebut. Usaha yang dilakukan Rama sia-sia belaka karena tak ada satupun peluru yang bisa menembus kulit keras dari Titan tersebut.
“Sial,” katanya sembari membuang pistol yang isinya sudah habis. Rama kembali berlari dan larinya kali ini lebih cepat dari sebelumnya. Ketika ia melihat ke belakang, Titan tersebut berlari mengejarnya dan menginjak-injak orang-orang ada di dekat Titan tersebut –baik orang tua maupun bayi.
Rama berhasil keluar dari area monas dan dalam waktu singkat, ia masuk ke mobilnya dan pergi dari sini secepat mungkin. Ketika mobilnya keluar dari parkiran Monas, ia melihat para Titan mengejar-ngejar manusia di jalan-jalan di dekat Monas. Bahkan ada beberapa Titan yang berani masuk ke area istana negara dan memakan semua pasukan istana yang mencoba melawan.
Mobil Rama melesat kencang di jalan raya karena kebetulan sedang car free day. Orang-orang yang biasanya lari pagi dan polisi yang berjaga tidak terlihat di jalanan ini karena mereka ketakutan melihat monster-monster tersebut.
“Apa yang sebenarnya terjadi,” gumam Rama sembari menyetir. Tiba-tiba berdering ponselnya si Rama dan Rama mengangkat ponsel tersebut. “Ya, halo. Ada apa?” tanyanya dengan nada serius.
“Se-Sersan, apakah kau ada Godzilla di Ancol?” tanya seseorang dengan nada gemetaran.
“Ha?” bingung Rama. “Apa maksudmu?”
****
“Pasukan, kita akan melawan Godzilla yang berkeliaran di Ancol!” kata Kolonel Yunus kepada anak buahnya di dalam pesawat Hercules.
“Baik Kolonel, kami siap melawan monster tersebut seperti pasukan AS di film-film!” tegas 20 prajurit Paskhas yang diturunkan dari pesawat.
“Bagus, maju!!” teriak Kolonel Yunus dan seluruh prajurit langsung terjun payung dari pesawat ini.
20 prajurit tersebut terbang di atas ketinggian 1000 kaki dan mereka bisa melihat Godzilla yang sedang menghancurkan daerah Ancol.

“Aduh, kenapa Godzillanya mirip si Komo?” pikir seorang prajurit Paskhas sesaat ia melihat wujud dari Godzilla tersebut.
“Weleh-weleh,” gumam Godzilla tersebut sambil menghancurkan aparemen yang ada di depannya.
Bersambung…
nggak apa-apa amburadul ceritanya asal menarik

Spoiler for Fallen of Jakarta:

(itu meme merupakan inspirasi dari cerita ini

Jakarta, 2 Febuari 20XX
Rama, polisi yang selamat ketika operasi serbuan maut ke apartemen Tama dan sukses mengungkap korupsi di kepolisian naik pangkat menjadi Sersan. Di umurnya yang sudah 30 tahun, Sersan Rama tak terkalahkan dalam ilmu silat karena ia pernah menghadapi banyak musuh tangguh.
Di Minggu pagi, Rama sedang berpatroli di sekitar Monas. Ia melihat banyak pengunjung sedang berolahraga di sekitar monument nasional. Suasana bahagia tergambar di mimik wajah orang-orang tersebut. Namun, semua itu berakhir sesaat muncul Titan setinggi 48 meter secara tiba-tiba dan membuat geger semua orang di sekitar Monas termasuk Rama tentunya. “A-Apa yang sebenarnya terjadi?” bingung Rama.
Selain muncul Collosal Titan tersebut, muncul banyak Titan dari beberapa titik di Monas. Entah kenapa bisa muncul Titan-Titan tersebut padahal dari tadi tak ada tanda-tanda munculnya Titan.
Melihat Titan-Titan tersebut memakan manusia hidup-hidup, orang-orang baik yang ada di sekitar maupun di dalam Monas langsung berlarian ketakutan kesana-kemari. Sebagai polisi, Rama mencoba menenangkan mereka tapi usaha tersebut gagal. Ia melihat Titan Collosal menghempaskan tangan kiri dan membelah tubuh bangunan tersebut menjadi dua. Monas rubuh dan hancur sehingga orang-orang yang ada di sekitar bangunan tersebut mati tertimpa puing-puing bangunan.
Rama melihat puing-puing reruntuhan menimpa banyak orang. Tak terhitung berapa banyak orang yang tewas. Tak mau membuang waktu, Rama segera melarikan diri karena ia tak mampu melawan Titan-Titan tersebut. Rama bersama ratusan orang berlari terbirit-birit ke gerbang pintu Monas.
Sembari berlari Rama menolehkan kepalanya ke belakang dan melihat sesosok Titan bermuka Maddog lari mengejar orang-orang yang berlari ke pintu gerbang –yang diantaranya ada Rama. Rama tak mau orang-orang yang berlari bersamanya mati dilahap monster tersebut dan oleh karena itu, ia menghentikan langkahnya dan mengambil pistolnya untuk menembaki Titan tersebut.
Ia mengarahkan pistol tersebut ke kepala dari Titan setinggi 8 meter tersebut dan berharap bisa menghentikan langkat Titan tersebut. Pelatuk ia tekan dan keluarlah beberapa butir peluru berkecepatan tinggi ke arah muka Titan tersebut. Usaha yang dilakukan Rama sia-sia belaka karena tak ada satupun peluru yang bisa menembus kulit keras dari Titan tersebut.
“Sial,” katanya sembari membuang pistol yang isinya sudah habis. Rama kembali berlari dan larinya kali ini lebih cepat dari sebelumnya. Ketika ia melihat ke belakang, Titan tersebut berlari mengejarnya dan menginjak-injak orang-orang ada di dekat Titan tersebut –baik orang tua maupun bayi.
Rama berhasil keluar dari area monas dan dalam waktu singkat, ia masuk ke mobilnya dan pergi dari sini secepat mungkin. Ketika mobilnya keluar dari parkiran Monas, ia melihat para Titan mengejar-ngejar manusia di jalan-jalan di dekat Monas. Bahkan ada beberapa Titan yang berani masuk ke area istana negara dan memakan semua pasukan istana yang mencoba melawan.
Mobil Rama melesat kencang di jalan raya karena kebetulan sedang car free day. Orang-orang yang biasanya lari pagi dan polisi yang berjaga tidak terlihat di jalanan ini karena mereka ketakutan melihat monster-monster tersebut.
“Apa yang sebenarnya terjadi,” gumam Rama sembari menyetir. Tiba-tiba berdering ponselnya si Rama dan Rama mengangkat ponsel tersebut. “Ya, halo. Ada apa?” tanyanya dengan nada serius.
“Se-Sersan, apakah kau ada Godzilla di Ancol?” tanya seseorang dengan nada gemetaran.
“Ha?” bingung Rama. “Apa maksudmu?”
****
“Pasukan, kita akan melawan Godzilla yang berkeliaran di Ancol!” kata Kolonel Yunus kepada anak buahnya di dalam pesawat Hercules.
“Baik Kolonel, kami siap melawan monster tersebut seperti pasukan AS di film-film!” tegas 20 prajurit Paskhas yang diturunkan dari pesawat.
“Bagus, maju!!” teriak Kolonel Yunus dan seluruh prajurit langsung terjun payung dari pesawat ini.
20 prajurit tersebut terbang di atas ketinggian 1000 kaki dan mereka bisa melihat Godzilla yang sedang menghancurkan daerah Ancol.

“Aduh, kenapa Godzillanya mirip si Komo?” pikir seorang prajurit Paskhas sesaat ia melihat wujud dari Godzilla tersebut.
“Weleh-weleh,” gumam Godzilla tersebut sambil menghancurkan aparemen yang ada di depannya.
Bersambung…
0
2.3K
Kutip
9
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan