Kaskus

Food & Travel

Pengaturan

Mode Malambeta
Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

ZMITAvatar border
TS
ZMIT
[FR] Australia : Perth
Permisi, numpang post FR lagi yah, jangan bosen-bosen yah [emoticon-Big Grin]
Beberapa tips sebelum membaca FR saya :
1. Jika ingin melihat semua foto maka : Tekan shift + X pada keyboard anda agar mudah membacanya
2. Jika hanya ingin melihat sebagian foto maka : Tekan tulisan “Show” pada masing-masing spoiler foto
3. Beberapa FR saya di Kaskus :
[FR] Maldives
[FR] Kuala Lumpur : Nonton MotoGP
[FR] Hongkong
[FR] Singapore : Nonton F1
[FR] Malaysia : Melaka
[FR] China : Chengdu - Jiuzhaiguo
[FR] Kuala Lumpur : Nonton F1
[FR] Singapore - Macau - Hongkong - Kuala Lumpur
[FR] Australia : Perth
[FR] Australia : Sydney – Melbourne – Gold Coast
[FR] Paris-London-Manchester-Amsterdam-Zurich-Muenchen-Roma-Pisa-Venice-Milan-Madrid
[FR] New Zealand : Christchurch-Queenstown-Auckland premium seat AirasiaX
[FR] India : Delhi – Agra via Bangkok
[FR] Jepang : Tokyo – Kyoto – Osaka – Kobe - Hiroshima
[FR] Korea : Seoul – Sokcho – Gyeongju - Busan
[FR] Bangkok dan Hanoi
[FR] China : Hangzhou – Shanghai – Beijing – Tianjin

Rute penerbangan kali ini :
Spoiler for foto:


Transit di DPS ke guesthouse dan berenang, setelah itu makan sore dan ngobrol dengan beberapa tamu guesthouse pria. Yang pertama seorang pria paruh baya yang dulunya seorang flight attendant di Air New Zealand, dia bercerita kehidupan nya sebagai mugari dengan keliling dunia sampai cerita ada sekitar 10% FA yang menjadi kaum LGBT (Lesbian, Gay, Bisexual, Transgender) dan ada perhimpunannya yang diketuai oleh seorang pilot Cr*ig B. Lalu ada juga seorang aussie yang bekerja di perusahaan konstruksi di Melbourne yang bercerita betapa murahnya naik Garuda dengan C class nya menuju Bali dan pelayanan yang jauh lebih oke dibanding Qantas [8D]. Disitu ada juga seorang pria dari Moscow yang menempuh perjalanan menuju bali menggunakan Emirates dengan transit di Dubai dan KL, dari KL ke Bali menggunakan airasia dan mengeluhkan airport LCCT yang seperti gudang. Surprise juga pria berikutnya mengaku Flight Attendant airasia di AK, sebelumnya di Airasia X, dan pembahasan selanjutnya mengenai LCCT dan seputaran airasia, lalu menyambung ke pembahasan mahalnya harga-harga moscow, ruwetnya lalu lintas di hanoi vietnam, sampai akhirnya kembali ke soal kaum LGBT di airlines, terakhir seluruh empat pria itu mengaku sebagai kaum Gay [sm=jabrik.gif]
Spoiler for foto:


Aha setelah ngobrol maka jam 8 malam saya menuju airport karena flight saya ke Perth ETD jam 00.30, airport yang sedang direnovasi ini terlihat ruwet, bahkan trolley nya sangat minim yang tersedia
Spoiler for foto:


Antrian masuk ke International departure nya begitu panjang untuk malam itu, ada banyak flight internasional di DPS pada malam hari
Spoiler for foto:


Ya ini dia, Seoul ada 3 flight, Sydney ada 2 flight, Melbourne ada 2 flight, sisanya 1 flight ke Doha, Darwin, Hongkong, Brisbane, Tokyo, Osaka, Perth
Spoiler for foto:


Spoiler for foto:


Counter check-in airasia yang ada di paling ujung, nomor 1-4. Ada line khusus red-carpet, lalu sisa 3 jalur lainnya sepi.
Spoiler for foto:


Boarding pass saya. Sempat ditahan selama 10 menit oleh petugas counter check-in karena saya baru saja ganti paspor baru, sementara visa aussie saya tercatat dengan nomor paspor lama. Sang petugas mengatakan bahwa harus mengkonfirmasi terlebih dahulu ke KBRI yang di Canberra agar saya tidak ditolak masuk aussie. Yang melakukan konfirmasi katanya adalah temannya di kantor pusat [emoticon-Embarrassment] tambah bingung deh saya dengan situasi begini karena takut tertinggal pesawat, untungnya dalam 10 menit memang benar selesai dan saya diperbolehkan check-in
Spoiler for foto:


Berjalan membayar airporttax, dipisahkan Garuda di 3 counter sebelah kiri, lalu airasia hanya di 1 counter sebelah kanan yang panjang antriannya. Saya tanya ke petugasnya kenapa begini? lalu hanya dijawab bahwa "ada sistem baru". Aneh!
Spoiler for foto:


Seperti diawal tadi, banyak flight malam ini menyebabkan antrian panjang di counter imigrasi. Tapi counter foreigner yang banyak antrian meskipun sudah dibuka banyak counter, sementara counter WNI tidak ada ada antrian walaupun hanya 1 counter. Tandanya jauh lebih banyak warga asing yang menggunakan flight dari DPS ini
Spoiler for foto:


Saya salut dengan petugas imigrasi disini, melihat ada warga negara asing yang menggendong anaknya yang sudah tertidur, maka sang petugas tersebut berinisiatif mengundangnya ke counter Indonesian yang kosong sehingga melewati antrian yang panjang.
Spoiler for foto:


masuk ke airside dengan toko-toko duty free
Spoiler for foto:


Tanda perubahan gate. Dan gate saya tuju ada di ujung yaitu gate 9
Spoiler for foto:


Cek FIDS nya, masih belum ada tanda delay
Spoiler for foto:


dan mampir di Garuda Indonesia Executive Lounge dengan fasilitas kartu kredit gratisan
Spoiler for foto:


Isi menu pastries nya
Spoiler for foto:


Dan makan malam saya ditengah malam jam 23.30 [emoticon-Big Grin] banyak banget, full meals supaya langsung tidur di pesawat dan hemat 1 kali sarapan di Perth
Spoiler for foto:


Setelah itu menuju gate 9 yang sangat-sangat-sangat penuh karena Virgin dan Garuda menggunakan gate ini juga. Melewati pemeriksaan X-ray nya masih ketemu lagi petugas keamanan dari airasia yang memeriksa barang bawaan penumpang. Kenapa airasia 2 kali periksa seperti ini ? sementara virgin yang ke brisbane tidak diperiksa.
Spoiler for foto:


Suasana Gate 9 yang full
Spoiler for foto:


Mengambil barang duty free nya pun baru diperbolehkan di pintu gate 9, tidak boleh dibawa langsung dari toko duty free nya
Spoiler for foto:


Setelah Garuda dan virgin berangkat, kini giliran Airasia yang berangkat menggunakan bis
Spoiler for foto:


Foto
Spoiler for foto:

Sambutan FA di galley depan dengan salam khas airasia nya mengucapkan "Selamat malam" laaah ini mah udah pagi mbak [8D] saya pun menuju kursi 15A, duduk disamping pak kusir yang sedang bekerja *gagal melucu* nah duduknya di samping jendela dan samping saya seorang pria lagi [emoticon-Frown] bad day terusss nih. Awalnya teman sebangku saya diam-diam saja, lalu karena saya melihat dia memasukkan buku berwarna pink di saku kursi depan maka saya bertanya "buku nya trinity traveller 4 yah mas?" dia pun tersenyum dan jawab iya, "seru yah mas bacanya, saya udah kelar", dia jawab "iya mas, ini tadi saya baru beli di kinokunya". Obrolan berlanjut dari tujuan dia ke Perth untuk kerumah temannya, sebelumnya dia kerja di hangzhou selama 5 tahun, lalu dia cerita bahwa dia beli tiket airasia one-way 3 juta rupiah [emoticon-Big Grin]

Ini dia foto kabinnya, fully loaded, great job QZ
Spoiler for foto:


Foto buku menu nya yang blur karena lampu kabin dimatikan sesaat setelah para FA selesai jualan souvenir, kata mbak FA nya supaya nyaman tidurnya
Spoiler for foto:


Jam 3 pagi saya belum bisa tertidur maka saya menekan tombol untuk memanggil FA dan memesan chatime, tapi jawabannya adalah "Ini hanya untuk penerbangan pagi mas!" ihh si mbak rada jutek, maap yah mbak
Spoiler for foto:


Tiada yang spesial lagi dipenerbangan ini, sama seperti penerbangan airasia lainnya. Pak captain mengumumkan cuaca cerah dengan jelas, lalu landing yang mundur 20 menit.
Spoiler for foto:


Parkir di samping GA PK-GFL yang sedang tertidur, menunggu penerbangan jam 7.25 pagi
Spoiler for foto:


Keluar melewati aerobridge nya
Spoiler for foto:


Nah itu dia aircraft yang membawa saya tadi dari DPS ke PER, masih kurang jelas regonya apa
Spoiler for foto:


Parkir disebelah QF dari SIN yang baru landing, wah widebody nih tandanya imigrasi bakal rame, maka saya melangkah cepat menuju counter imigrasi
Spoiler for foto:


Karena melangkah cepat, miring deh foto duty free arrivals area,
Spoiler for foto:


Menuju imigrasi untungnya penumpang QF belum ada, jadi hanya antrian penumpang QZ. Yang menarik adalah mulai dari imigrasi, area pengambilan bagasi, sampai area pemeriksaan customs tidak diperkenankan memotret. Setelah saya foto dibawah ini, saya dihampiri sang petugas dan mengatakan "No Photo mate!" saya balas "oh sorry sir", sang petugas pun melepaskan saya tanpa meminta saya untuk menghapus foto saya. Kalau di airport lain kan pas mengambil bagasi diperbolehkan foto nih ya[emoticon-Frown]
Spoiler for foto:


Nah di area penjemputan inilah baru diperbolehkan foto. Disini sudah bercampur antar penumpang dan penjemput. Ada iklan QR yang besar
Spoiler for foto:


Spoiler for foto:


Saya update status FB dulu disini, "arrvied at perth international airport, WA" hihi norak
Spoiler for foto:


Keluar dari area tersebut langsung angin dingin menerpa, beberapa orang aussie dari DPS memang hanya memakai kaus tipis dan langsung berteriak, brrrrr, oh i love Bali. Pintu keluarnya terlihat tower ATC
Spoiler for foto:


Disini ada perth city shuttle seharga $18 (180.000 rupiah, untuk selanjutnya saya tidak menuliskan dalam angka rupiah karena cukup mudah mengalikannya yaitu A$1 = 10.000 rupiah).
Spoiler for foto:


Namun saya tidak menaiki shuttle bus tersebut, melainkan mengikuti 2 teman baru saya menuju long-term car park. Ya saya menerima tawaran mereka untuk diantar ke hostel. Menurut mereka lebih murah menggunakan parkir long-term yang hanya $85 untuk 5 hari daripada naik taxi seharga $70 one way karena rumah mereka di sub-urban perth.
Spoiler for foto:


Perjalanan selanjutnya menuju... Emperor's Crown Backpacker Hostel di Stirling St yang berada di area lokasi hiburan malam perth, yaitu northbridge. Harga hostelnya $36 untuk 1 kamar bunkbed diisi 4 orang, memang lebih mahal dari harga hostel termurah lainnya yang dapat $28 tapi isi 10 orang. Foto hostelnya nanti dihari ketiga saya tampilkan karena pada saat saya tiba di hostel ini masih terlalu pagi, belum bisa check-in, maka saya titip tas dan ke groceries terdekat untuk meracik makanan. 1/4 ekor ayam panggang seharga $3,25, lalu salad pasta $3 dan mineral water $1. Total 70ribu rupiah untuk makanan ini yang bisa 2 kali dimakan dengan cara dihangatkan di oven, lalu disimpan di refrigerator dan di hangatkan ulang di dapur ini, supaya hemat deh
Spoiler for foto:


Spoiler for foto:


Spoiler for foto:


Puas kenyang, lanjut keliling kota menaiki bis gratis bernama Free CAT alias Central Area Transit. Sama seperti di Penang yang menyediakan fasilitas bus gratis keliling kota, namun di Perth ini ada 3 jalur, yang terdekat adalah jalur biru yang haltenya hanya 2 blok dari hostel.
Spoiler for foto:


Spoiler for foto:


Ditengah jalan bertemu iklan EK, ada 2 daily flight EK jam 6 pagi dan 11 malam
Spoiler for foto:

Diubah oleh ZMIT 22-03-2014 18:56
tata604Avatar border
joe_hanAvatar border
joe_han dan tata604 memberi reputasi
2
12K
40
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan