Kaskus

Games

rrilham.23Avatar border
TS
rrilham.23
Siapa Perampok sebenarnya?
Siapa Perampok Sebenarnya?

Ini mungkin hanya skenario. Tapi lumayan jadi trending topic di beberapa forum luar, karena mengandung pelajaran, sekaligus sindiran tentang betapa korupsi sudah menjalar ke berbagai bidang. Ok, begini ceritanya...

Dalam sebuah perampokan bank, para perampok mengingatkan semua sandera, "Jangan bergerak. Kehilangan uang di bank ini nggak akan berpengaruh banyak buat kalian. Serahkan saja pada kami, lebih baik sayangilah nyawa kalian!" Ini bukan sekadar ancaman. Ini disebut Merubah Paradigma. Cara berpikir otak akan mudah terpengaruh dalam tekanan tertentu. Ketika teller wanita merasa ketakutan yang berlebihan, perampok berkata, "Tenang saja nona. Isi saja semua kantong dengan uang. Kami ke sini untuk merampok, bukan merudapaksa."

Ini disebut Profesionalitas. Para perampok bank hanya bertujuan menjarah semua uang dan benda berharga. Tujuan mereka tidak boleh teralihkan, karena bisa mengacaukan misi. Begitu para perampok kabur dan kembali ke markas. Salah satu anggota - baru lulus dari pendidikan tinggi - meminta kepada pimpinan
mereka (yang hanya lulusan SD) agar menghitung uang segera dan dibagikan merata. Sang pimpinan yang lulusan SD itu menjawab,
"Tenang kawan, jangan bodoh. Menghitung dan membagi-bagi sekarang sangat bahaya. Kita
endapkan dulu, lihat berita di tivi agar tahu situasi."

Ini disebut Pengalaman. Di jaman sekarang, pengalaman lebih penting daripada selembar kertas ijazah. Sementara itu.... kondisi di bank setelah dirampok. Manager bank melaporkan pada pimpinan pusat agar segera memberi rincian kerugian pada polisi. Namun pimpinan pusat memberi perintah
balik, "Tambahkan 150 juta dalam laporan!" Manager bank pun menambahkan 170 juta! Artinya 20 juta masuk ke kantong pribadinya.
Hari berikutnya, reporter tivi mengumumkan berita, "Dalam kasus perampokan Bank A
kemarin, pihak yang berwajib merilis kabar pers bahwa kerugian ditaksir mencapai 200 juta."


Para perampok yang menyaksikan berita tivi kegirangan. Mereka pun mulai menghitung hasil jarahan. Ternyata hasilnya hanya 30 juta. Sang pemimpin pun geram, "Sialan! Kita yang bekerja bertaruh nyawa tapi pihak Bank tetap untung besar. Memang lebih baik sekolah sampai
sarjana!" Inilah yang disebut Pengetahuan Lebih Berharga
dibanding Harta Karun. Sementara pihak bank tertawa puas. Kerugian
mereka diganti pihak asuransi. Pasar saham aman berkat peristiwa perampokan. Manager bank pun senang karena rekeningnya bertambah
kembung. Inilah yang disebut Kejahatan Kerah Putih.






Nah, jadi pertanyaanya: Siapa perampok sebenarnya, dan bagaimana paradoks dalam sistem pendidikan yang terjadi di dunia nyata?
0
1.5K
8
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan