"Aku hanya diam dipojokan, tapi bisa keliling dunia" - Prangko
Saat Ini agans dan sistas pasti sudah jarang mengirimkan surat seperti zaman pacaran emak babe kita dulu . Tapi tidak ada salahnya mengetahui asal mula benda kecil yang biasa digunakan dalam persuratan
Asal Mula Prangko
Quote:
Prangko (bukan perangko) berasal dari bahasa latin Franco, yaitu secarik kertas yang direkatkan pada amplop/kartu pos sebagai bukti telah melakukan pembayaran untuk jasa layanan pos
Prangko pertama diterbitkan pada tanggal 6 Mei 1840 di Inggris, bernama The Penny Black yang bergambar kepala Ratu Victoria, yang merupakan hasil gagasan dari Sir Rowland Hill.
Quote:
prangko pertama yang diterbitkan
Lalu apa yang mendasari diciptakannya prangko?
Sebelumnya manusia berkirim pesan/surat tanpa amplop maupun prangko. Bila seseorang ingin mengirim surat, Ia melipat surat itu dan menyegelnya. Orang yang menerima surat itu harus membayar biaya pengiriman. Karena tarif saat itu sangat tinggi, banyak orang yang enggan menerima surat. Tak sedikit pula orang yang mengembangkan kode rahasia agar mereka bisa menipu jasa pos.
Kasus inilah yang ditemukan oleh Sir Rowland Hill :
Quote:
Suatu ketika Sir Rowland melihat seorang pengantar surat menyerahkan sepucuk surat kepada seorang gadis. Sejenak setelah mengamati surat itu dengan teliti, gadis itu pun segera mengembalikan surat itu kepada pengantar pos dan menolak melunasi biaya pengiriman surat dengan alasan bahwa ia tidak punya uang.
Sir Rowland Hill mendekati gadis lalu bertanya mengapa ia menolak menerima surat tersebut. Jawaban gadis tersebut ternyata mengejutkan. Surat dari kekasihnya itu memuat beberapa tanda/kode yang hanya diketahui oleh mereka berdua. Tanpa harus membuka surat itu pun, gadis tersebut telah tahu apa sebenarnya maksud/isi surat. Jadi, buat apa ia harus susah-susah membayar ongkos kirim surat. Hal ini membuat Sir Rowland gusar, karena bila hal tersebut sering terjadi, alangkah ruginya dinas pos dan juga bagaimana nasib karyawan yang bekerja didalamnya
Sir Rowland yang juga merupakan seorang pengamat perkembangan ekonomi di Inggris, memikirkan bagaimana mendapatkan pemasukan uang untuk kas kerajaan dari pajak pengiriman surat-surat. Rowland Hill juga terganggu dengan pemberian hak bagi anggota Majelis Rendah dan Majelis Tinggi dalam parlemen untuk dapat mengirim surat secara cuma-cuma tanpa batas selain itu sistem pembayaran biaya pengiriman surat oleh penerima juga banyak merugikan dinas pos. Hal tersebut dilihat oleh Rowland Hill sebagai suatu pemborosan dan sangat merugikan kas kerajaan.
Oleh karena itu, pada tahun 1837 Rowland Hill mengajukan usul kepada parlemen antara lain sebagai berikut :
Ongkos pengiriman surat harus diturunkan, dengan turunnya ongkos pengiriman surat, diharapkan terjadi peningkatan jumlah surat yang dikirim.
Untuk lebih merangsang masyarakat agar saling berkirim surat, perlu ditetapkan tarif pos yang seragam (saat itu satu penny) dengan tidak memandang jarak tempuh surat tersebut.
Untuk menghindari penyalahgunaan biaya pengiriman surat, biayanya harus dibayar di awal dengan menempelkan secarik kertas tanda pelunasan yang saat ini kita kenal sebagai prangko.
Pemikiran ini awalnya mendapat tentangan dari Parlemen. Namun beberapa tahun kemudian tepatnya pada tahun 1840 usul Rowland Hill diterima Parlemen. Dari sinilah kemudian lahir prangko, carik kertas kecil yang dipakai sebagai tanda pelunasan pengiriman surat. Peristiwa ini disebut “Post Office Reforms”
Penggunaan Prangko semakin lama semakin meluas hingga ke Indonesia. Saat itu Indonesia masih dijajah Belanda. Mengingat banyaknya lalu lintas surat antara Belanda dengan negara jajahannya yang utama, yaitu [color=purple]Ned Indie (sekarang Indonesia), akhirnya diterbitkan prangko pertama Ned Indie pada tahun 1864 bergambar Raja Belanda waktu itu Willem III nilai 10 cent.
Quote:
prangko Ned Indie
Prangko inilah yang menjadi prangko pertama di bumi Indonesia. Saat ini prangko Ned Indie cukup langka dan dicari oleh kolektor prangko (filatelis) untuk melengkapi koleksinya. Nilainya semakin hari semakin tinggi dan umum disebut dengan kode nama N-1 di kalangan Filatelis. Apalagi yang kondisinya masih mint-unused, yang di katalog harganya berlipat kali dari yang sudah dipakai (ada cap/ cancelation-nya), harganya bisa mencapai Rp.2 miliar .
oh ya ini Sir Rowland Hill
Spoiler for Sir Rowland Hill:
Quote:
gambar gambar prangko pertama di suatu negara ada di Post 3
Bila seseorang ingin mengirim surat, Ia melipat surat itu dan menyegelnya. Orang yang menerima surat itu harus membayar biaya pengiriman. Karena tarif saat itu sangat tinggi, banyak orang yang enggan menerima surat. Tak sedikit pula orang yang mengembangkan kode rahasia agar mereka bisa menipu jasa pos.
Jaman dulu ternyata udah ada roaming jg
tapi pinter juga ngakalin pake nulis kode yang di amplop
sekarang surat via pos sangat jarang digunakan lagi ya,
orang orang jaman sekarang pakenya surat elektronik a.k.a email, ga perlu perangko deh,
lama lama perangko bisa punah
Original Posted By Bobo93►sekarang surat via pos sangat jarang digunakan lagi ya,
orang orang jaman sekarang pakenya surat elektronik a.k.a email, ga perlu perangko deh,
lama lama perangko bisa punah
Iya saat ini sudah jarang makai surat tradisional, jaman ane sd masih sering tu pakai surat sekarang mah boro boro . kalau bagi para filatelli prangko merupakan benda berharga
Quote:
Original Posted By GILAngkUSuma►wwaahh prangkooo udah lama gak liat nih
kalo sista jadi prangko ane sedia kok jadi amplopnya
Terima kasih . Lalu siapa yg jadi suratnya
apa coba
Original Posted By Bobo93►sekarang surat via pos sangat jarang digunakan lagi ya,
orang orang jaman sekarang pakenya surat elektronik a.k.a email, ga perlu perangko deh,
lama lama perangko bisa punah
makanya sekarang prangko jadi barang langka dan dburu filatelis
karna penggunaannya udh jarang
ane juga msh punya koleksi prangko2 dulu,, ga tau sekarang harganya udah berapa
Quote:
Original Posted By makankamus►
iya udah ada biayanya
ente pernah nyobain surat-suratan pake prangko ga?
masih sempet dulu nyobain,,
korespondensi dengan sahabat pena yang kenal dari majalah bobo
sama ngirim surat pembaca ke majalah bobo
Original Posted By makankamus►
Iya saat ini sudah jarang makai surat tradisional, jaman ane sd masih sering tu pakai surat sekarang mah boro boro . kalau bagi para filatelli prangko merupakan benda berharga
iya bener sist jaman ane sd orang orang masih pake surat tradisional.
punya koleksi perangko gak sist?
Quote:
Original Posted By Luphlyana►
makanya sekarang prangko jadi barang langka dan dburu filatelis
karna penggunaannya udh jarang
ane juga msh punya koleksi prangko2 dulu,, ga tau sekarang harganya udah berapa
wah punya koleksi perangko ya sist?
ada banyak gak?
ane juga dulu punya waktu sd, buat cadangan kalo ngirim surat, gambarnya bagus bagus, eh gak tau dimana sekarang
Oh...
Tahun 1837 Rowland Hill udah punya pemikiran separti itu kan ide cemerlang tuh?..
Kereen.. Terbukti baru tahun 2000an fungsi prangko tergeser oleh teknologi..
160 tahun lebih itu hebat euy...
TSnya juga hebat
Original Posted By Bobo93►
wah punya koleksi perangko ya sist?
ada banyak gak?
ane juga dulu punya waktu sd, buat cadangan kalo ngirim surat, gambarnya bagus bagus, eh gak tau dimana sekarang
ga banyak sist,, tapi lumayan tahun2 lama dan ada dari luar negeri juga,
dulu waktu SD sering barter sama temen
tp skrg ada dirumah,,
mudah2an sih masih disimpenin sama nyokap
ga banyak sist,, tapi lumayan tahun2 lama dan ada dari luar negeri juga,
dulu waktu SD sering barter sama temen
tp skrg ada dirumah,,
mudah2an sih masih disimpenin sama nyokap
jaman SD penuh dengan koleksi
Quote:
Original Posted By 6enerasibiru►tpi sekarang dah jarang yg ngirim surat otomatis perangko juga ikut tenggelam
iya gan
Quote:
Original Posted By l88l►ane punya banyak perangko jadul...tapi bekas semua jadi gak bisa di jual mahal
gpp gan disimpen aja mendingan
Quote:
Original Posted By Monsyur►Udeh mulai jarang d pake kayaknya perangko2 itu.
Anda akan meninggalkan The Lounge. Apakah anda yakin?
Lapor Hansip
Semua laporan yang masuk akan kami proses dalam 1-7 hari kerja. Kami mencatat IP pelapor untuk alasan keamanan. Barang siapa memberikan laporan palsu akan dikenakan sanksi banned.