

TS
orapopo00
Amnesia Pt.1
Duduk termenung kudibalkon, memikirkan apa yg terjadi saat itu, setiap memikirkannya kepalaku menjadi sakit, kadang aku merasa terbayang2 wajah cewek yang berjilbap itu dan seorang kawanku yg sangat aneh. Entah kapan ingatanku kembali, dokter bilang “secepatnya ingatan anda akan kembali”
Sudah 3 bulan aku merana dirumah sakit ini, tidak ada yg mencariku, maupun menjengukku, sempat terpintas dalam pikiranku, aku adalah orang yg brengsek sehingga tidak ada yg mau menjengukku. Karena aku tidak tahan lagi dirumah sakit ini, aku memberanikan diri ke dunia luar, dan mencari tahu siapa diriku sebenarnya, dan apa yang terjadi sore itu.
Aku kabur lewat jendela kamarku, dan aku meninggalkan sebuah surat untuk dokter, dan perawat2 yang sudah merawatku. Aku mulai berlari keluar rumah sakit, ketika sampai dipintu gerbang, aku menabrak seorang pemuda yg lumayan ganteng.
Pemuda: hey! Jalan pakai otak dong! Jangan pake kaki!
Aku: Lho? Kalau pakai otak jalan gimana? Yah pakai kakilah! Dasar!
Pemuda: Jadi ini salah aku?
Aku: Iya! Siapa suruh jalan deket gerbang!
Pemuda: Ia sih, Maafkan aku ya
Terdiam aku sejenak, karena kebodohan orng ini. Ketika aku melihat ke belakang, terlihat seperti ada 100 tentara mengejarku “Para Dokter2 dan Perawat2nya mengejarku”
Sang pemuda itu menarik tanganku
Pemuda: Ikuti aku, aku akan menolongmu!
Lantas aku tidak bisa menolak permintaannya, karena kakiku luka pas tabrakan tadi
Pemuda itu sangat bersemangat ketika dikejar 100 tentara itu, ketika aku melihat mukanya aku merasakan sesuatu yang berbeda, genggaman tangannya tidak terasa asing bagiku. Aku pun bertanya
Aku: Apakah kita mengenal satu sama lain?
(sang pemuda itu menghentikan larinya sebentar, dan memandang wajahku dengan tatapan kosong)
Aku: jangan2 kau mengenalku sebelumnya
Tiba-tiba pemuda itu melepaskan genggaman tangannya, dan lari meninggalkanku yang sedang dikejar para dokter. Lalu aku berteriak keras
Aku: Woi! Sialan! Kalau kau temanku mengapa kau meninggalkan aku begini?! Emang aku pernah berbuat jahat kepadamu sebelumnya?! Apakah kau musuhku?!
Sang pemuda itu tersenyum dan meneriakkan
Pemuda: Jangan coba-coba mengingatku ya! Jangan rubah sifat-sifat dan kelakuanmu! Berusahalah memulai hidup barumu!
Dia mulai hilang dalam kejauhan, Aku digerek dgn dokter yang mengejarku, dan mereka memarahiku
Dokter: Dasar! Kamu itu tidak tahu apa2 tentang diri kamu! Nama saja kamu tidak ingat, bagaimana kamu mau bertahan diluar sana?
Aku hanya diam terpaku dan tidak mendengarkannya, aku hanya berusaha mengingat2 wajah pemuda itu dalam benakku.
Kamarku dipindahkan menjadi lantai 2, jadi aku tidak bisa kabur lagi seperti sebelumnya.
2 minggu setelah percobaan kaburku yg pertama kali, aku mencoba terobosan baru, dengan menyamar menjadi dokter lain, aku mencuri pakaian dokter dari lemari penyimpanan yang letaknya pas disebelah kamar baruku.
Langsung saja aku pakai jas dokter itu dan mulai rencananya, aku mulai membuka pintu dan memeriksa kiri dan kanan, ketika sepi aku langsung ccb dan jalan menggunakan gaya seorang dokter muda
Ketika di tangga aku bertemu seorang anak kecil yang sedang menangis, akupun merasa iba melihatnya. Aku pun bertanya kepada anak kecil itu
Aku: dek, Adek kenapa?
Anak kecil: *hiks*Ka..(menarik salemo hidungnya)Kakakku..*hiks*
Aku: Kenapa Kakakmu?
Dia menunjuk kamar yg berada didepan tangga itu. Karena sudah 3 bulan dirumah sakit ini, aku ingat daerah kamar lantai dua ini, isinya orng dengan penyakit2 parah, dan korban penyerangan penjahat. Berjalan aku menuju kamar itu dengan keberanianku. Kuintip lewat jendela yang berada dipintunya, kulihat 2 orang cewek berjilbab, satu sedang terbaring, yang satu laginya sedang duduk di sofa tamu.
Kuketoklah pintu itu *Tok.. tok.. tok..* dengan cepat cewek berjilbab yang sedang duduk itu membuka pintu, dan dia tiba2 terdiam melihat wajahku (mungkin karena aku ganteng nih), 5 detik dia terpaku pada wajahku yang enak dilihat ini. Tiba2 melesatlah tangan kirinya ke pipi kananku (sudah kukira, ni orang pasti gila semua, dalam pikiranku)
To be continued..
Sudah 3 bulan aku merana dirumah sakit ini, tidak ada yg mencariku, maupun menjengukku, sempat terpintas dalam pikiranku, aku adalah orang yg brengsek sehingga tidak ada yg mau menjengukku. Karena aku tidak tahan lagi dirumah sakit ini, aku memberanikan diri ke dunia luar, dan mencari tahu siapa diriku sebenarnya, dan apa yang terjadi sore itu.
Aku kabur lewat jendela kamarku, dan aku meninggalkan sebuah surat untuk dokter, dan perawat2 yang sudah merawatku. Aku mulai berlari keluar rumah sakit, ketika sampai dipintu gerbang, aku menabrak seorang pemuda yg lumayan ganteng.
Pemuda: hey! Jalan pakai otak dong! Jangan pake kaki!
Aku: Lho? Kalau pakai otak jalan gimana? Yah pakai kakilah! Dasar!
Pemuda: Jadi ini salah aku?
Aku: Iya! Siapa suruh jalan deket gerbang!
Pemuda: Ia sih, Maafkan aku ya
Terdiam aku sejenak, karena kebodohan orng ini. Ketika aku melihat ke belakang, terlihat seperti ada 100 tentara mengejarku “Para Dokter2 dan Perawat2nya mengejarku”
Sang pemuda itu menarik tanganku
Pemuda: Ikuti aku, aku akan menolongmu!
Lantas aku tidak bisa menolak permintaannya, karena kakiku luka pas tabrakan tadi
Pemuda itu sangat bersemangat ketika dikejar 100 tentara itu, ketika aku melihat mukanya aku merasakan sesuatu yang berbeda, genggaman tangannya tidak terasa asing bagiku. Aku pun bertanya
Aku: Apakah kita mengenal satu sama lain?
(sang pemuda itu menghentikan larinya sebentar, dan memandang wajahku dengan tatapan kosong)
Aku: jangan2 kau mengenalku sebelumnya
Tiba-tiba pemuda itu melepaskan genggaman tangannya, dan lari meninggalkanku yang sedang dikejar para dokter. Lalu aku berteriak keras
Aku: Woi! Sialan! Kalau kau temanku mengapa kau meninggalkan aku begini?! Emang aku pernah berbuat jahat kepadamu sebelumnya?! Apakah kau musuhku?!
Sang pemuda itu tersenyum dan meneriakkan
Pemuda: Jangan coba-coba mengingatku ya! Jangan rubah sifat-sifat dan kelakuanmu! Berusahalah memulai hidup barumu!
Dia mulai hilang dalam kejauhan, Aku digerek dgn dokter yang mengejarku, dan mereka memarahiku
Dokter: Dasar! Kamu itu tidak tahu apa2 tentang diri kamu! Nama saja kamu tidak ingat, bagaimana kamu mau bertahan diluar sana?
Aku hanya diam terpaku dan tidak mendengarkannya, aku hanya berusaha mengingat2 wajah pemuda itu dalam benakku.
Kamarku dipindahkan menjadi lantai 2, jadi aku tidak bisa kabur lagi seperti sebelumnya.
2 minggu setelah percobaan kaburku yg pertama kali, aku mencoba terobosan baru, dengan menyamar menjadi dokter lain, aku mencuri pakaian dokter dari lemari penyimpanan yang letaknya pas disebelah kamar baruku.
Langsung saja aku pakai jas dokter itu dan mulai rencananya, aku mulai membuka pintu dan memeriksa kiri dan kanan, ketika sepi aku langsung ccb dan jalan menggunakan gaya seorang dokter muda
Ketika di tangga aku bertemu seorang anak kecil yang sedang menangis, akupun merasa iba melihatnya. Aku pun bertanya kepada anak kecil itu
Aku: dek, Adek kenapa?
Anak kecil: *hiks*Ka..(menarik salemo hidungnya)Kakakku..*hiks*
Aku: Kenapa Kakakmu?
Dia menunjuk kamar yg berada didepan tangga itu. Karena sudah 3 bulan dirumah sakit ini, aku ingat daerah kamar lantai dua ini, isinya orng dengan penyakit2 parah, dan korban penyerangan penjahat. Berjalan aku menuju kamar itu dengan keberanianku. Kuintip lewat jendela yang berada dipintunya, kulihat 2 orang cewek berjilbab, satu sedang terbaring, yang satu laginya sedang duduk di sofa tamu.
Kuketoklah pintu itu *Tok.. tok.. tok..* dengan cepat cewek berjilbab yang sedang duduk itu membuka pintu, dan dia tiba2 terdiam melihat wajahku (mungkin karena aku ganteng nih), 5 detik dia terpaku pada wajahku yang enak dilihat ini. Tiba2 melesatlah tangan kirinya ke pipi kananku (sudah kukira, ni orang pasti gila semua, dalam pikiranku)
To be continued..
0
932
3


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan