- Beranda
- Komunitas
- Hobby
- Fanstuff
[komplikasi cerita pendek,orific,dan fanfic] dyva21's Complicated Story


TS
dyva21
[komplikasi cerita pendek,orific,dan fanfic] dyva21's Complicated Story
perkenalkan, saya, dyva21, lama juga jadi SR disini
tapi lagi mengumpulkan keberanian untuk ngepost sesuatu disini jadi. saya persembahkan cerpen campur aduk. mulai dari cerita ini.

Dunianya Tak Semerdu Pendengarannya
status: Cerpen
genre: Slice of Life, mungkin.
status: Cerpen
genre: Slice of Life, mungkin.
Spoiler for selamat membaca :
Dunianya Tak Semerdu Pendengarannya
Duduklah diriku sendiri dibawah pohon rindang di taman yang cukup dekat rumahku, hanya ada awan yang membendung cahaya matahari dan anak anak kecil bermain ditemani angin semilir yang menyejukan. Seandainya setiap hari adalah seperti saat ini, aku akan tertawakan diri sendiri dan menikmatinya seperti anak kecil membuka hadiah yang sangat di inginkannya.
Lalu tiba tiba, aku melihat seorang gadis, yang manis serta cantik, cocok dengan tipeku, tetapi mengapa ia membawa alat lukis dan kanvas. Wah, menarik sekali gadis ini ucapku dalam hati. Cantik, manis dan suka melukis, aku tertawa kecil melihatnya. Ketika kulihat ia sedetil mungkin dari tempat dudukku, aku melihat ia menangis.
“Aduh, ternyata hari yang cerah pun dapat mendung tanpa terduga,” pikirku.
Aku merasa hari ini sudah cukup lama aku duduk dan hanya mendengar instrumental instrumental piano dan biola dari iPod-ku. Aku beranjak dari tempat dudukku dan kembali kerumahku untuk menyelesaikan tugas tugas yang diberi oleh dosenku.
~
Sudah berhari hari, aku menjalani rutinitasku, pergi ketaman sambil mendengarkan lagu dan jika kurasa sudah bosan aku pulang untuk mengerjakan apa yang harus kukerjakan. Dan dalam berhari hari itu juga aku terus melihat gadis itu melukis lalu menangisi lukisannya. Dan terkadang aku ingin menyapanya tapi karena aku orangnya pemalu. Jadi, aku hanya bisa melihatnya dari jauh.
Suatu hari, aku kembali lagi ketaman dan memberanikan diri untuk menyapa gadis cantik dan manis itu. Aku menunggunya hingga ia menyelesaikan lukisan yang ia lukis. Ketika ia sudah merapihkan alat alat lukisnya, aku berpikir maka ini adalah saatnya.
“Hai, hai......namamu siapa?” sapaku
Ia hanya diam dan berjalan cuek didepanku
“Wah,wah,dasar jual mahal,” gerutuku
Ketika aku tidak dihiraukan, aku melihat salah satu lukisannya jatuh tepat dibawah kakiku. Indah dan menyayat hati lukisan gadis itu, lukisan itu menggambarkan seorang putri jepang yang cantik di dalam taman kastilnya, tetapi ia menitikkan air mata sedih. Aku terbawa oleh perasaanku ketika melihat gambar itu, aku tak menyadari aku juga menitikan air mata. Lalu, kuhapus air mataku dan kulihat nama gadis itu.
“Yukiru, nama yang indah dan lucu,” gumamku
~
Sudah lama aku tidak ke taman, karena ujian kuliahku dan aku harus belajar keras dan selama itu juga aku menyimpan lukisannya. Hari ini aku ingin mengembalikan lukisannya dan berkenalan dengannya.
Ketika aku menyebrangi perempatan dekat flatku, aku melihat Yukiru berjalan dengan hati hati dan dengan membawa alat alat lukis yang sudah kukenal semenjak aku melihatnya ditaman itu. Lalu, ideku muncul untuk mengikutinya.
Aku melihatnya dan mengikutinya sama dengan jalan yang ia lalui, lalu ia berhenti di sebuah kafe.
“Mungkin ia akan masuk ke kafe itu dan bersenda gurau dengan temannya,” gumamku
Ternyata tebakanku salah, ia hanya menengok ke dalam dan menitikan air mata samar lalu menghapusnya dan berjalan kembali. Aku mengikutinya dan melihat kedalam kafe.
“Apa ia melihat siswi siswi SMA ini?” pikirku
Ketika ia sampai di jembatan dekat taman. Aku berpikir jalan yang ia lewati sama tetapi ia mengambil jalan yang lebih panjang dibandingkan diriku yang memotong jalan sana sini.
Di jembatan itu, aku melihatnya bersandar di jembatan itu memandangi sungai yang mengalir jernih dan melihat ikan ikan kecil bermain didalamnya.
Sekilas aku melihat sebuah senyuman kecil yang membuatku seperti tersengat belut listrik. Senyumannya manis dapat menyejukan hati siapapun yang melihatnya.
Setelah beberapa menit, ia kembali berjalan menuju taman dan akupun masih mengikutinya.
~
Sesampainya ia di taman, aku duduk di tempat biasa aku duduk dan ia segera menggelar alat alat lukisnya. Tetapi aku urungkan niatku untuk duduk dan langsung menghampirinya ketika ia sudah selesai menggelar alat lukisnya.
“Hai..hai...Aku Haru, salam kenal,” sapaku ke Yukiru
Ia tetap melukis dan menghiraukanku
“Hai...halo...apa ada orang disitu?” aku berusaha untuk mendapatkan perhatiannya
Dan dia tetap melukis dan tidak mendengarkanku
Langsung saja aku menepuk pundaknya, kemudian ia kaget dan takut melihatku.
“Tenang tenang aku bukan penculik ataupun penguntit. Aku hanya ingin mengembalikan ini,” aku merogoh tasku,”ini,” kuberikan lukisannya.
Ia langsung menangis dan aku panik untuk menenangkannya juga panik karena tanpa kusadari aku memang menguntitnya dari awal. Aku dilihat oleh anak anak yang sedang main pasir.
“Sudahlah tenang tenang,” ucapku dalam panik
Ia melakukan bahasa tubuh yang digabung dengan bahasa isyarat yang aku mengerti ia berusaha menyampaikan terima kasih kepadaku. Sepertinya, aku terlalu sering menonton dorama dengan orang bisu didalamnya. Sehingga aku sedikit mengerti apa yang ia katakan.
~
“Namaku Yukiru, kamu siapa?” ia berbicara melalui bahasa tubuhnya
Aku melakukan bahasa tubuh sambil menggerakan mulutku “aku Haru, salam kenal Yukiru,”
“Kenapa kamu bisa menemukan lukisanku yang hilang dari minggu lalu?” tanyanya dengan bahasa tubuh
“Aku menemukannya terjatuh ketika hendak menyapamu,” jawabku lagi
“Terima kasih, Haru. Telah menemukan lukisanku,”
“Sama sama, Yukiru.”
Ternyata, ia tuli dan bisu, tapi bagaimana mungkin tuhan memberikan semacam kutukan terhadap seorang gadis cantik dan manis juga lugu ini. Ia hanya bisa melihat warna kehidupan tak dapat mengucap kata kata indah juga mendengar lantunan lagu kehidupan.
“Aku biasa memperhatikanmu,” gerak bahasa tubuhku menjelaskan
“Kau aneh,”
“Maaf, tetapi kenapa kamu menangis setiap kamu menyelesaikan lukisanmu?”
“Karena hanya lukisanku yang menjadi warna warna kehidupanku,jika aku bermain musik aku tak dapat mendengar melodi indah kehidupan dan jika bernyanyi pun aku hanyalah seorang bisu,”
“Lalu mengapa kau menangis ketika didepan kafe tadi?”
Ia lalu terdiam sejenak dan menjawab
“Mengapa kau tahu tentang hal itu?”
“Mmm, karena jalannya searah ?”
Aku langsung memasang mimik panik karena aku takut dikira penguntit sungguhan.
“Oh, aku hanya menangisi kenapa aku tidak dapat seperti siswi siswi SMA itu, dapat bercanda ria dan mengobrol sepanjang waktu. Dan juga teman,” jawab Yukiru melalui bahasa tubuhnya ia terlihat menangis dan penuh emosi yang hanya dapat ditumpahkan dalam lukisannya,
“Kenapa........aku gak bisa menjadi seperti mereka?” tanya Yukiru
Aku kaget mendengar ucapan itu. Untuk sejenak aku bingung untuk menjawab pertanyaannya. Dengan terpaksa aku menjawab apa adanya.
“Kamu seperti putus asa, tapi kenapa kamu harus seperti mereka kebanyakan? ”
Ia tersentak kaget, ia terlihat berpikir keras. Akupun tak bisa berhenti berpikir bagaimana bisa gadis SMA ini memiliki pikiran yang sangat menyedihkan. Yaitu mempertanyakan mengapa ia harus begini dan begitu.
“Kamu memiliki kelebihan yaitu kamu dapat menyalurkan warna duniamu kedalam kanvas putih bersih sehingga terlihat indah dan menarik mata,” jawabku dengan bahasa tubuh seadanya
“Nasibmu memang harus buta serta tuli, tetapi jika tuhan punya rencana lain mungkin ini adalah takdirmu untuk bertemu denganku, bertemu dengan ikan ikan kecil di sungai itu dan memandangi siswi siswi SMA itu bersenda gurau,”
“Dan jika....jika....kau menginginkan seorang teman dan sahabat, aku bisa menjadi temanmu!!,” jawabku dengan gerakan yang cocok serta wajah yang memerah ketika aku mengucapkannya.
Ia sontak kaget lagi dan menangis. Aku panik kembali dan segera menenangkannya.
“Terima kasih....terima kasih,” ia mengucapkannya dengan bahasa isyaratnya.
Aku hanya bisa menganggukan kepalaku yang bermaksud setuju. Aku reflek memeluknya dan ia kaget tetapi ia membalas pelukanku juga dengan senyuman manisnya. Aku hanya bisa tersipu malu memandangi mukanya yang imut lucu itu.
~
Hingga sore hari kami ditaman, bercanda tawa bersama hingga kami capek sendiri. Yukiru, gadis manis, cantik dan lugu ini ternyata memiliki kekurangan seperti ini, tapi kelebihannya membuatnya menjadi lebih unik dan menarik ,pikirku. Dan ketika aku mengantar pulang Yukiru dan bertemu ibunya yang hanya mengucapkan
“Terima kasih karena telah ingin menjadi teman Yukiru,” ia melakukan bungkuk yang sangat dalam kepadaku.
“Sama sama, tante,” aku balas membungkuk kearahnya.
Akupun berjalan cepat ke arah flat karena aku lupa membuat makan malam untuk diriku sendiri. Nasib orang yang jauh dari orang tua. Lalu, aku mendengar suara orang berlari dan ketika aku menengok kebelakang aku melihat Yukiru dan ia loncat memelukku dan memberiku senyum serta gambarnya.
Kemudian, ia melambaikan tangannya dan berlari ke arah rumahnya. Ketika aku membuka gambar itu, perasaan tak menentu, ada senang,sedih serta haru. Gambar itu memperlihatkan senyuman seorang gadis yang terlihat menang dan telah menaklukan dunia yang selalu melihatnya aneh. Aku berjalan pulang sambil menangis haru.
“Gawat, aku lupa memasak makan malam dan mengerjakan tugas kuliahku,” saat itu juga aku baru ingat hal yang sangat penting itu. Sambil menepukan tanganku ke jidatku aku juga membersihkan air mataku yang mengalir dan berlari ke arah flatku kembali.
Duduklah diriku sendiri dibawah pohon rindang di taman yang cukup dekat rumahku, hanya ada awan yang membendung cahaya matahari dan anak anak kecil bermain ditemani angin semilir yang menyejukan. Seandainya setiap hari adalah seperti saat ini, aku akan tertawakan diri sendiri dan menikmatinya seperti anak kecil membuka hadiah yang sangat di inginkannya.
Lalu tiba tiba, aku melihat seorang gadis, yang manis serta cantik, cocok dengan tipeku, tetapi mengapa ia membawa alat lukis dan kanvas. Wah, menarik sekali gadis ini ucapku dalam hati. Cantik, manis dan suka melukis, aku tertawa kecil melihatnya. Ketika kulihat ia sedetil mungkin dari tempat dudukku, aku melihat ia menangis.
“Aduh, ternyata hari yang cerah pun dapat mendung tanpa terduga,” pikirku.
Aku merasa hari ini sudah cukup lama aku duduk dan hanya mendengar instrumental instrumental piano dan biola dari iPod-ku. Aku beranjak dari tempat dudukku dan kembali kerumahku untuk menyelesaikan tugas tugas yang diberi oleh dosenku.
~
Sudah berhari hari, aku menjalani rutinitasku, pergi ketaman sambil mendengarkan lagu dan jika kurasa sudah bosan aku pulang untuk mengerjakan apa yang harus kukerjakan. Dan dalam berhari hari itu juga aku terus melihat gadis itu melukis lalu menangisi lukisannya. Dan terkadang aku ingin menyapanya tapi karena aku orangnya pemalu. Jadi, aku hanya bisa melihatnya dari jauh.
Suatu hari, aku kembali lagi ketaman dan memberanikan diri untuk menyapa gadis cantik dan manis itu. Aku menunggunya hingga ia menyelesaikan lukisan yang ia lukis. Ketika ia sudah merapihkan alat alat lukisnya, aku berpikir maka ini adalah saatnya.
“Hai, hai......namamu siapa?” sapaku
Ia hanya diam dan berjalan cuek didepanku
“Wah,wah,dasar jual mahal,” gerutuku
Ketika aku tidak dihiraukan, aku melihat salah satu lukisannya jatuh tepat dibawah kakiku. Indah dan menyayat hati lukisan gadis itu, lukisan itu menggambarkan seorang putri jepang yang cantik di dalam taman kastilnya, tetapi ia menitikkan air mata sedih. Aku terbawa oleh perasaanku ketika melihat gambar itu, aku tak menyadari aku juga menitikan air mata. Lalu, kuhapus air mataku dan kulihat nama gadis itu.
“Yukiru, nama yang indah dan lucu,” gumamku
~
Sudah lama aku tidak ke taman, karena ujian kuliahku dan aku harus belajar keras dan selama itu juga aku menyimpan lukisannya. Hari ini aku ingin mengembalikan lukisannya dan berkenalan dengannya.
Ketika aku menyebrangi perempatan dekat flatku, aku melihat Yukiru berjalan dengan hati hati dan dengan membawa alat alat lukis yang sudah kukenal semenjak aku melihatnya ditaman itu. Lalu, ideku muncul untuk mengikutinya.
Aku melihatnya dan mengikutinya sama dengan jalan yang ia lalui, lalu ia berhenti di sebuah kafe.
“Mungkin ia akan masuk ke kafe itu dan bersenda gurau dengan temannya,” gumamku
Ternyata tebakanku salah, ia hanya menengok ke dalam dan menitikan air mata samar lalu menghapusnya dan berjalan kembali. Aku mengikutinya dan melihat kedalam kafe.
“Apa ia melihat siswi siswi SMA ini?” pikirku
Ketika ia sampai di jembatan dekat taman. Aku berpikir jalan yang ia lewati sama tetapi ia mengambil jalan yang lebih panjang dibandingkan diriku yang memotong jalan sana sini.
Di jembatan itu, aku melihatnya bersandar di jembatan itu memandangi sungai yang mengalir jernih dan melihat ikan ikan kecil bermain didalamnya.
Sekilas aku melihat sebuah senyuman kecil yang membuatku seperti tersengat belut listrik. Senyumannya manis dapat menyejukan hati siapapun yang melihatnya.
Setelah beberapa menit, ia kembali berjalan menuju taman dan akupun masih mengikutinya.
~
Sesampainya ia di taman, aku duduk di tempat biasa aku duduk dan ia segera menggelar alat alat lukisnya. Tetapi aku urungkan niatku untuk duduk dan langsung menghampirinya ketika ia sudah selesai menggelar alat lukisnya.
“Hai..hai...Aku Haru, salam kenal,” sapaku ke Yukiru
Ia tetap melukis dan menghiraukanku
“Hai...halo...apa ada orang disitu?” aku berusaha untuk mendapatkan perhatiannya
Dan dia tetap melukis dan tidak mendengarkanku
Langsung saja aku menepuk pundaknya, kemudian ia kaget dan takut melihatku.
“Tenang tenang aku bukan penculik ataupun penguntit. Aku hanya ingin mengembalikan ini,” aku merogoh tasku,”ini,” kuberikan lukisannya.
Ia langsung menangis dan aku panik untuk menenangkannya juga panik karena tanpa kusadari aku memang menguntitnya dari awal. Aku dilihat oleh anak anak yang sedang main pasir.
“Sudahlah tenang tenang,” ucapku dalam panik
Ia melakukan bahasa tubuh yang digabung dengan bahasa isyarat yang aku mengerti ia berusaha menyampaikan terima kasih kepadaku. Sepertinya, aku terlalu sering menonton dorama dengan orang bisu didalamnya. Sehingga aku sedikit mengerti apa yang ia katakan.
~
“Namaku Yukiru, kamu siapa?” ia berbicara melalui bahasa tubuhnya
Aku melakukan bahasa tubuh sambil menggerakan mulutku “aku Haru, salam kenal Yukiru,”
“Kenapa kamu bisa menemukan lukisanku yang hilang dari minggu lalu?” tanyanya dengan bahasa tubuh
“Aku menemukannya terjatuh ketika hendak menyapamu,” jawabku lagi
“Terima kasih, Haru. Telah menemukan lukisanku,”
“Sama sama, Yukiru.”
Ternyata, ia tuli dan bisu, tapi bagaimana mungkin tuhan memberikan semacam kutukan terhadap seorang gadis cantik dan manis juga lugu ini. Ia hanya bisa melihat warna kehidupan tak dapat mengucap kata kata indah juga mendengar lantunan lagu kehidupan.
“Aku biasa memperhatikanmu,” gerak bahasa tubuhku menjelaskan
“Kau aneh,”
“Maaf, tetapi kenapa kamu menangis setiap kamu menyelesaikan lukisanmu?”
“Karena hanya lukisanku yang menjadi warna warna kehidupanku,jika aku bermain musik aku tak dapat mendengar melodi indah kehidupan dan jika bernyanyi pun aku hanyalah seorang bisu,”
“Lalu mengapa kau menangis ketika didepan kafe tadi?”
Ia lalu terdiam sejenak dan menjawab
“Mengapa kau tahu tentang hal itu?”
“Mmm, karena jalannya searah ?”
Aku langsung memasang mimik panik karena aku takut dikira penguntit sungguhan.
“Oh, aku hanya menangisi kenapa aku tidak dapat seperti siswi siswi SMA itu, dapat bercanda ria dan mengobrol sepanjang waktu. Dan juga teman,” jawab Yukiru melalui bahasa tubuhnya ia terlihat menangis dan penuh emosi yang hanya dapat ditumpahkan dalam lukisannya,
“Kenapa........aku gak bisa menjadi seperti mereka?” tanya Yukiru
Aku kaget mendengar ucapan itu. Untuk sejenak aku bingung untuk menjawab pertanyaannya. Dengan terpaksa aku menjawab apa adanya.
“Kamu seperti putus asa, tapi kenapa kamu harus seperti mereka kebanyakan? ”
Ia tersentak kaget, ia terlihat berpikir keras. Akupun tak bisa berhenti berpikir bagaimana bisa gadis SMA ini memiliki pikiran yang sangat menyedihkan. Yaitu mempertanyakan mengapa ia harus begini dan begitu.
“Kamu memiliki kelebihan yaitu kamu dapat menyalurkan warna duniamu kedalam kanvas putih bersih sehingga terlihat indah dan menarik mata,” jawabku dengan bahasa tubuh seadanya
“Nasibmu memang harus buta serta tuli, tetapi jika tuhan punya rencana lain mungkin ini adalah takdirmu untuk bertemu denganku, bertemu dengan ikan ikan kecil di sungai itu dan memandangi siswi siswi SMA itu bersenda gurau,”
“Dan jika....jika....kau menginginkan seorang teman dan sahabat, aku bisa menjadi temanmu!!,” jawabku dengan gerakan yang cocok serta wajah yang memerah ketika aku mengucapkannya.
Ia sontak kaget lagi dan menangis. Aku panik kembali dan segera menenangkannya.
“Terima kasih....terima kasih,” ia mengucapkannya dengan bahasa isyaratnya.
Aku hanya bisa menganggukan kepalaku yang bermaksud setuju. Aku reflek memeluknya dan ia kaget tetapi ia membalas pelukanku juga dengan senyuman manisnya. Aku hanya bisa tersipu malu memandangi mukanya yang imut lucu itu.
~
Hingga sore hari kami ditaman, bercanda tawa bersama hingga kami capek sendiri. Yukiru, gadis manis, cantik dan lugu ini ternyata memiliki kekurangan seperti ini, tapi kelebihannya membuatnya menjadi lebih unik dan menarik ,pikirku. Dan ketika aku mengantar pulang Yukiru dan bertemu ibunya yang hanya mengucapkan
“Terima kasih karena telah ingin menjadi teman Yukiru,” ia melakukan bungkuk yang sangat dalam kepadaku.
“Sama sama, tante,” aku balas membungkuk kearahnya.
Akupun berjalan cepat ke arah flat karena aku lupa membuat makan malam untuk diriku sendiri. Nasib orang yang jauh dari orang tua. Lalu, aku mendengar suara orang berlari dan ketika aku menengok kebelakang aku melihat Yukiru dan ia loncat memelukku dan memberiku senyum serta gambarnya.
Kemudian, ia melambaikan tangannya dan berlari ke arah rumahnya. Ketika aku membuka gambar itu, perasaan tak menentu, ada senang,sedih serta haru. Gambar itu memperlihatkan senyuman seorang gadis yang terlihat menang dan telah menaklukan dunia yang selalu melihatnya aneh. Aku berjalan pulang sambil menangis haru.
“Gawat, aku lupa memasak makan malam dan mengerjakan tugas kuliahku,” saat itu juga aku baru ingat hal yang sangat penting itu. Sambil menepukan tanganku ke jidatku aku juga membersihkan air mataku yang mengalir dan berlari ke arah flatku kembali.
Spoiler for buka aja:
silahkan dikomen untuk penulis noob ini

Diubah oleh dyva21 06-02-2013 13:51
0
2.2K
Kutip
14
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan