

TS
Baliwa
[Orifict] Sudut Pandang Lain
Spoiler for cerita:
Dikursi tua ini aku biasa berdiam diri melihat kegiatan orang-orang setiap hari. Orang mungkin melihatku tidak seperti yang lainnya yang selalu aktif , sedangkan Aku sendiri hanya lebih sering tertidur disini yang sebenarnya juga bukanlah kursi milikku. Mereka para manusia biasa memanggilku dengan nama Brownie, oke bukanlah nama yang buruk tapi sebenarnya Aku sendiri mempunyai nama sendiri. Namaku adalah Robin, sekarang terserah kalian memanggilku dengan nama apa namun bila Aku bisa berbahasa manusia Aku akan menentang keras penggunaan nama itu karena cukuplah memalukan.
Oke, sudahi pembicaraan mengenai namaku itu karena mungkin tidak akan pernah selesai. Dan tidaklah penting membicarakan tentang keluargaku. Mari kita bicarakan saja kegiatan para Manusia yang mereka bilang adalah mahluk yang paling beradab. Beradab? Ah itu relatif, asal kalian tahu saja dari kursi ini Aku bisa melihat kegiatan apapun yang ada disekitarku. Contoh nyata saja kemarin diseberang jalan sana ada seseorang yang membuang mayat disana. Aku bisa apa? Hanya bisa berteriak dan memaki saja, tapi suaraku tidak akan pernah didengar oleh mereka para manusia. Karena Mereka menganggap suaruku hanyalah pengganggu alam mimpi Mereka, bukannya mencari alasan Aku berteriak tetapi Mereka malah menyuruhku diam. Sudahlah, paling besok atau lusa dia akan ditemukan.
Lihat pria itu, iya pria pakaian serba hijau yang membawa keranjang berisi plastik dan daun kalau mereka bilang begitu namanya. Setiap sore dia lewat tempat ini untuk membersihkan tempat di sekitar tempat ini. Terkadang Aku berfikir kenapa manusia yang lain tidak ikut seperti dia? Malah kenapa dia saja yang seperti itu malah ada yang menghinanya ataupun mengejeknya bahkan membuang plastik-plastik didepannya. Sekarang kita lihat wanita yang memakai pakaian yang mencolok dan memiliki rambut pelangi itu. Kemarin dia bersama pria berbadan tegak, beberapa waktu yang lalu dia bersama pria berambut panjang, sekarang dia bersama pria berpakaian belang. Entah siapa pasangannya yang asli, namun yang Aku dengar dari kawanku kalau Dia itu adalah seorang pees apa itu? Peeska kalau kawanku menyebutnya.
Baiklah-baiklah, dari tadi Aku hanya mengeluh tentang masalah tidak beradab. Apabila ada yang Aku anggap beradab mungkin hanyalah pria yang mempunyai kursi tua yang bisa bergoyang dengan lembutnya ini. Ya, pria tua berambut putih lebat ini dulu telah membawaku dari tempat penuh plastik, kertas, daun, dan besi ketempat yang ada didekat jalanan ini. Dia juga yang merawatku dari kelaparan hingga kembali sehat, dan Dia jugalah yang membiarkanku tidur dikursinya sepanjang hari. Mungkin dia jugalah yang pertama kali menemukan mayat itu.
Terkadang, Aku berfikir (hey kami juga berfikir! Tidak hanya kalian! Hanya saja kami lebih senang memakai insting kami) apakah dahulu hidupku adalah manusia? Apakah nanti akan tetap seperti ini sebagai Anjing? Apakah nanti Aku menjadi seorang manusia? Kalau Orang Tuaku berkata “tak perduli seperti apa kau nantinya, hidup sesuai dengan apa yang kau ingin”.
Hari ini sudah semakin dingin, dan sial bau dari mayat itu semakin keras saja dihidungku. Aku berteriak kepada Orang tua yang ada disampingku ini
“Hey ada mayat disana! Apa kamu tidak mau mengeceknya!?” ucapku.
Namun, orang tua ini seperti berbicara menyuruhku untuk berhenti berbicara dan tentu saja Aku tidak mengerti apa yang dia katakan. Toh juga kami memang ditakdirkan untuk saling tidak mengerti bahasa satu sama lainnya. Sudahlah, Aku mencari kawan-kawanku saja untuk membuat keributan disana supaya mereka para manusia datang ketempat itu dan kami bisa tidur lebih cepat. Benar saja mereka langsung berkumpul disana, ya ampun kenapa kalian begitu tidak tanggap dengan apa yang terjadi? Disini banyak manusia dengan segala jenisnya, ada yang pendek, ada yang tinggi, ada yang seperti drum, ada yang seperti pipa, ada pula yang menonjol didekat kepalanya namun Aku tidak tahu apa itu, Wanitaberambut pelangi itupun ada, anehnya ada juga wanita bergigi besi dan mata pelangi juga. Mereka ini benar-benar banyak jenisnya ya? Disana juga mereka banyak menimbulkan suara-suara yang sangat ribut hingga yang lain tain tiba membawa garis dan yang lain membawa mayat itu pergi. Setelah itu manusia-manusia itu pergi dan kegiatan segala mahluk disini kembali normal seperti tidak terjadi apa-apa lagi dan hidupku menjadi Anjing dengan nama Brownie atau Robin akan berjalan sampai entah kapan.
Spoiler for kalo orang luar bilang ini “afterwords”:
Buka Kaskus di warnet yang ada didesa itu sesuatu banget ya -_- (susahnya minta ampun)
Oke ini adalah cerita pertamaku yang selesai.

Sebenarnya Aku sendiri inginnya memakai judul lain cuman rasanya terlalu "mengundang" dan mungkin agak gimana gitu dibacanya (agak ngeganjel kayaknya)

Terakhir, Aku tahu sekali kalo rasanya karya ini masih sangat jauh dari kata baik dan jelas banyak sekali kekurangannya. Aku mohon kritik dan saran untuk yang sudah membaca untuk karya yang lebih baik kedepannya.
0
1.7K
Kutip
12
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan