DISCLAIMER
Perhatian, cerita berikut bukanlah karya saya.
Cerita ini adalah karya senior saya di Kampus, Chand, dan saya hanya memfasilitasi karena senior saya tidak memiliki akun kaskus.
Saya cuma memberikan beberapa editan agar tulisannya menjadi lebih lancar dan enak dibaca.
Semua komentar akan saya sampaikan kepada sang pengarang asli.
Silahkan dinikmati.
dan dikomentari
Spoiler for Prolog:
Di dunia ada 2 jenis Sihir. Sihir Elemental dan Sihir Gaib. Sihir Elemental berhubungan dengan unsur penyusun fisik dunia yang dibagi menjadi 4 Jalur: Api, Air, Udara dan Tanah. Sihir Gaib berhubungan dengan unsur penyusun roh dunia yang dibagi menjadi 4 Jalur: Langit, Alam, Maut dan Darah. Di ke-8 Jalur inilah esensi energi dunia terbentuk, berjalan, dan berakhir.
Sedari semula jauh sebelum sejarah tercatat, baik ras Manusia, Kadal, Raksasa maupun ras-ras fana lainnya di seluruh dunia, muncul pribadi-pribadi yang mempelajari Jalur-Jalur ini dengan seksama. Mereka pun menemukan cara untuk memanfaatkan energi dari Jalur-Jalur ini dan menciptakan perubahan fisik di dunia nyata, memanggil makhluk-makhluk gaib dari alam gaib atau menciptakan makhluk sihir dari benda mati, yang kemudian secara umum disebut dengan 'Sihir'.
Kemungkinan aplikasi dari Sihir tidak terbatas. Sihir dapat memungkinkan seseorang melakukan hal sederhana seperti melemparkan bola api hingga merubah fenomena fisik yang ada di dunia. Namun karena keterbatasan fisik atau mental, tidak satu pun pribadi dan tidak satu pun ras fana di dunia dapat menguasai ke semua 8 Jalur dengan baik. Beberapa pribadi atau ras lebih mudah mempelajari Jalur tertentu dan susah mempelajari Jalur lainnya, hal ini dikarenakan pada umumnya ras -bahkan sesama anggota dari satu ras- pada umumnya mengalami perubahan fisik yang tidak disadarinya sesuai dengan lingkungan di sekitarnya dan pada umumnya mempelajari bahkan satu Jalur memerlukan waktu yang sangat panjang.
Bahkan pada ras manusia yang jumlahnya mendominasi Dunia dan terbagi menjadi berbagai suku dan bangsa, masing-masing memiliki kesesuaian Jalur yang berbeda-beda. Hanya para Ras Ilahi dan Mahkluk Gaib yang dapat menguasai ke semua 8 Jalur dengan sangat mudah, suatu hal yang tidak dapat dilakukan para ras dan makhluk fana. Namun seiring dengan berakhirnya Masa Mitos, para Ras Illahi dan Makhuk Gaib mulai meninggalkan Dunia seiring dengan berkurangnya energi sihir. Mereka masih ada namun sudah tidak sebanyak dahulu lagi.
Namun, ada sebuah desas-desus yang tersebar di seluruh dunia bahwa di sebuah negeri kecil bernama Socas di ujung Benua Timur, terdapat satu penyihir manusia yang tidak diketahui namanya, makhluk fana, yang menguasai ke-8 Jalur. Penyihir yang dijuluki: Penyihir Pelangi. Tentu saja, yang namanya desas-desus, tidaklah selalu benar. Tetapi...
Spoiler for character:
TBA
Spoiler for glossary:
TERMINOLOGI:
1. Peltast: Diilhami dari para Peltast di dunia nyata. Di masa Klasik, tentara Yunani dan Persia mempunyai tentara ringan bersenjata lembing yang dinamakan Peltast. Mereka akan menembakkan lembing yang mereka punyai ke arah musuh sebelum mundur. Umumnya mereka diperlengkapi hanya dengan perisai sabit (pelte) dan lembing, tanpa baju zirah atau hanya dengan zirah ringan. Nah di setting Koinia dalam cerita, Peltast di Koinia pada umumnya juga diperengkapi dengan lembing, namun mereka juga diperlengkapi dengan tombak dengan perisai bundar, dengan mengenakan zirah lemelar (sisik) dari kulit.
2. Cardaces: Diilhami dari Cardaces, tentara bayaran keturunan Yunani atau Thracia yang diperkerjakan oleh tentara Persia sewaktu mereka akan menginvasi Makedonia. Dalam sejarah mereka umumnya bertindak sebagai infantri berat dan bersenjatakan tombak dengan zirah ringan ala Persia. Dalam setting cerita Koinia, Cardaces adalah sebutan untuk semua tentara bersenjata tombak tanpa perlindungan baju zirah dari logam. Pada umumnya Cardaces hanya diperengkapi zirah dari kulit yang sedikit lebih tebal dari Peltast dan di tempeli beberapa pelat logam perunggu atau besi. Kalau tentara terseut diperlengkapi dengan zirah logam istilahnya akan berganti menjadi Hoplite (tentu saja tidak ada hubungan dengan Hoplite dunia nyata, saya hanya senang meminjam terminologi, mengingat Koinia sedikit banyak terinspirasi dari Yunani kuno).
3. Baju zirah ada bermacam-macam. Dalam cerita ini baru 2 jenis yang muncul. Baju zirah kulit lamelar yang dipakai oleh Peltast dan Cardaces dan pelindung dada (Kuiras) yang dikenakan oleh Eiti, yang terbuat dari selapis perunggu yang menutupi dada dan punggung.
4. Iereia adalah bahasa Yunani untuk pendeta perempuan.
5. Koinia dan Socas terilhami dari setting Yunani Kuno, namun dengan teknologi di kisaran abad pertengahan, sekitar abad 10-13 M. Sedangkan ke-8 jalur sihir dipengaruhi oleh game fantasi pada umumnya.