TS
fardrake
[Orific]Darkness Falls - The Voice
It been haunting me for the last few months....the voice
Just don't ask me why
Just read it
Aku sangat suka sekali menulis cerpen dan fanfiksi. bahkan aku juga mempunyai beberapa proyek novel yang sangat ingin sekali aku selesaikan dan aku terbitkan, walaupun begitu aku orangnya sebetulnya malas dan hampir 90% dari semua hasil karyaku belum selesai semua.
Tetapi hal itu berubah ketika aku mulai mendapat ide untuk menulis sebuah cerita horror yang tidak ingin aku sebutkan namanya. Sebuah nama yang terus terngiang di kepalaku, yang selalu menghantuiku setiap hari.
Aku tidak tahu apakah ini hanyalah sebuah efek dari kelelahan atau akibat dari sugestiku yang selalu berkata bahwa semua karakter dan dunia yang kau buat dari tulisan itu hidup. selalu berkembang dan berjalan seiring waktu, karakter yang kau buat bukanlah sebuah nama yang memiliki sifat dan jalan hidup yang telah tertulis.
Dia hidup. Dia selalu menunggu hal hebat yang akan terjadi selanjutnya di setiap kata yang kau tulis. Dia menunggu dari balik jeruji kertas putih yang kosong dan selalu meminta untuk dilepaskan kembali di dunianya.
"Penulis! Lanjutkan cerita ini! Duniaku akan mati jika kau tidak melanjutkannya!"
Mungkin aku sudah mulai gila karena mendegar sebuah suara khayalan dari dalam benak pikiranku sendiri. Tetapi entah mengapa aku merasa iba akan suara yang memanggil itu, aku iba akan dirinya yang haus akan petualangan dan kehidupan baru.
Setiap aku menulis sebuah cerita, aku selalu menggunakan satu tokoh bernama "Reynard" yang aku ambil dari nama latin rubah yang terkenal akan kelicikannya.
Entah sudah berapa banyak cerita yang kutulis. Dia hidup di berbagai macam dunia dan menjadi figur yang paling dikenal disana. dia adalah pahlawan besar yang ditakdirkan untuk menyelamatkan dunia!
Seiring waktu berjalan, aku semakin terobsesi dengan dunia yang aku buat sendiri. Aku bahkan rela menghabiskan waktu berhari-hari duduk di depan komputer hanya untuk mengabulkan permintaanya tersebut.
"Buat aku lebih kuat!"
"Buat aku terkenal!"
"Buatlah aku sebagai pahlawan!"
"Biarkan duniaku terus hidup!"
Setiap detik kata-katanya selalu menghantuiku. secara tidak sadar aku telah menjadi budaknya, aku bukan sang penulis yang mengontrol dunia buatanku tersebut. tetapi dialah, Reynard, tokoh yang aku buat yang menguasainya.
Menguasai diriku.
Pada awalnya ia adalah seorang pahlawan yang gagah berani. Tetapi semakin jauh aku menggali karakternya dan dunianya, ia perlahan berubah menjadi karakter yang kejam dan jahat. Ia mengubah sebuah cerita tentang heroisme menjadi sebuah kisah pembantaian dan keegoisan. bahkan ia mengubah salah satu cerita humorku menjadi sebuah cerita horror yang sangat mengerikan.
"Kau harus membuat sebuah dunia baru untuk aku kuasai....DENGAR AKU WAHAI PENULIS!"
Suara itu menggelegar setiap jam berdentang pada pukul 12 malam. Dia mengubah mimpiku yang indah menjadi sebuah mimpi buruk. Dia mengubah hidupku yang awalnya penuh dengan ide dan optimisme menjadi sebuah kehidupan penuh tekanan dan ancaman.
Tidak jarang ketika malam hari aku merasa ia ada disampingku. melihat setiap kata yang tercipta dari buah pikiranku dan tersenyum bangga setiap aku berhasil menyelesaikan satu dunia baru.
Ketika aku sudah selesai dengan dunia itu, dia meminta lagi dan lagi. bahkan ketika aku sedang bersantai aku dapat merasakan keberadaanya disekitarku, mengawasiku dari balik dimensi yang telah kubuat dari dalam pikiranku sendiri.
Setiap aku melihat buku ataupun layar komputer. ia selalu membujukku untuk menulis. Menulis sebuah cerita yang berbeda dari yang aku harapkan.
Aku mencoba melawannya dengan membuat sebuah tokoh baru. tetapi entah mengapa tokoh yang baru kubuat itu tidak bisa sehidup seperti Reynard. Tokoh baru itu terasa datar, tidak mempunyai emosi dan jiwa seperti yang aku inginkan.
Aku memutuskan untuk mencoba berhenti menulis. Aku menjauh dari buku dan komputer, mulai bergaul kembali dengan teman-temanku dan membuat kontak dengan dunia luar.
Usahaku nihil. Dia selalu mengikutiku. Dia selalu dapat membujukku untuk menulis.
Dia ada dimana-mana.
Dia ada di dalam cerita yang kubuat.
Dia hidup.
Dia menunggu.
Dia tidak akan berhenti sampai aku menuruti semua kemauannya yang tidak akan pernah terpuaskan.
Tolong aku.
Siapapun diluar sana.
Tolong.
Aku tidak bisa menahan suara itu. Perlahan aku dapat merasakan bahwa jiwa asliku mulai tergantikan oleh jiwa seorang budak yang patuh kepada majikannya.
Jika aku tidak menulis.
Orang-orang akan mati.
Jika aku tidak menulis.
Duniaku akan mati.
Jika aku tidak menulis.
Aku akan mati.
Dia ada di balik kegelapan.
Dia ada di balik tulisan.
Dia ada di sampingku sekarang ini, terus membisikkan kata-kata yang harus ku ketik.
"Semua akan mati....Jika kau tidak kembali menulis, wahai pencipta yang hebat. Orang-orang akan mati jika kau tidak memberi mereka nyawa....Dan aku tahu apa yang harus dilakukan agar mereka hidup"
Just don't ask me why
Just read it
Spoiler for The Voice:
Aku sangat suka sekali menulis cerpen dan fanfiksi. bahkan aku juga mempunyai beberapa proyek novel yang sangat ingin sekali aku selesaikan dan aku terbitkan, walaupun begitu aku orangnya sebetulnya malas dan hampir 90% dari semua hasil karyaku belum selesai semua.
Tetapi hal itu berubah ketika aku mulai mendapat ide untuk menulis sebuah cerita horror yang tidak ingin aku sebutkan namanya. Sebuah nama yang terus terngiang di kepalaku, yang selalu menghantuiku setiap hari.
Aku tidak tahu apakah ini hanyalah sebuah efek dari kelelahan atau akibat dari sugestiku yang selalu berkata bahwa semua karakter dan dunia yang kau buat dari tulisan itu hidup. selalu berkembang dan berjalan seiring waktu, karakter yang kau buat bukanlah sebuah nama yang memiliki sifat dan jalan hidup yang telah tertulis.
Dia hidup. Dia selalu menunggu hal hebat yang akan terjadi selanjutnya di setiap kata yang kau tulis. Dia menunggu dari balik jeruji kertas putih yang kosong dan selalu meminta untuk dilepaskan kembali di dunianya.
"Penulis! Lanjutkan cerita ini! Duniaku akan mati jika kau tidak melanjutkannya!"
Mungkin aku sudah mulai gila karena mendegar sebuah suara khayalan dari dalam benak pikiranku sendiri. Tetapi entah mengapa aku merasa iba akan suara yang memanggil itu, aku iba akan dirinya yang haus akan petualangan dan kehidupan baru.
Setiap aku menulis sebuah cerita, aku selalu menggunakan satu tokoh bernama "Reynard" yang aku ambil dari nama latin rubah yang terkenal akan kelicikannya.
Entah sudah berapa banyak cerita yang kutulis. Dia hidup di berbagai macam dunia dan menjadi figur yang paling dikenal disana. dia adalah pahlawan besar yang ditakdirkan untuk menyelamatkan dunia!
Seiring waktu berjalan, aku semakin terobsesi dengan dunia yang aku buat sendiri. Aku bahkan rela menghabiskan waktu berhari-hari duduk di depan komputer hanya untuk mengabulkan permintaanya tersebut.
"Buat aku lebih kuat!"
"Buat aku terkenal!"
"Buatlah aku sebagai pahlawan!"
"Biarkan duniaku terus hidup!"
Setiap detik kata-katanya selalu menghantuiku. secara tidak sadar aku telah menjadi budaknya, aku bukan sang penulis yang mengontrol dunia buatanku tersebut. tetapi dialah, Reynard, tokoh yang aku buat yang menguasainya.
Menguasai diriku.
Pada awalnya ia adalah seorang pahlawan yang gagah berani. Tetapi semakin jauh aku menggali karakternya dan dunianya, ia perlahan berubah menjadi karakter yang kejam dan jahat. Ia mengubah sebuah cerita tentang heroisme menjadi sebuah kisah pembantaian dan keegoisan. bahkan ia mengubah salah satu cerita humorku menjadi sebuah cerita horror yang sangat mengerikan.
"Kau harus membuat sebuah dunia baru untuk aku kuasai....DENGAR AKU WAHAI PENULIS!"
Suara itu menggelegar setiap jam berdentang pada pukul 12 malam. Dia mengubah mimpiku yang indah menjadi sebuah mimpi buruk. Dia mengubah hidupku yang awalnya penuh dengan ide dan optimisme menjadi sebuah kehidupan penuh tekanan dan ancaman.
Tidak jarang ketika malam hari aku merasa ia ada disampingku. melihat setiap kata yang tercipta dari buah pikiranku dan tersenyum bangga setiap aku berhasil menyelesaikan satu dunia baru.
Ketika aku sudah selesai dengan dunia itu, dia meminta lagi dan lagi. bahkan ketika aku sedang bersantai aku dapat merasakan keberadaanya disekitarku, mengawasiku dari balik dimensi yang telah kubuat dari dalam pikiranku sendiri.
Setiap aku melihat buku ataupun layar komputer. ia selalu membujukku untuk menulis. Menulis sebuah cerita yang berbeda dari yang aku harapkan.
Aku mencoba melawannya dengan membuat sebuah tokoh baru. tetapi entah mengapa tokoh yang baru kubuat itu tidak bisa sehidup seperti Reynard. Tokoh baru itu terasa datar, tidak mempunyai emosi dan jiwa seperti yang aku inginkan.
Aku memutuskan untuk mencoba berhenti menulis. Aku menjauh dari buku dan komputer, mulai bergaul kembali dengan teman-temanku dan membuat kontak dengan dunia luar.
Usahaku nihil. Dia selalu mengikutiku. Dia selalu dapat membujukku untuk menulis.
Dia ada dimana-mana.
Dia ada di dalam cerita yang kubuat.
Dia hidup.
Dia menunggu.
Dia tidak akan berhenti sampai aku menuruti semua kemauannya yang tidak akan pernah terpuaskan.
Tolong aku.
Siapapun diluar sana.
Tolong.
Aku tidak bisa menahan suara itu. Perlahan aku dapat merasakan bahwa jiwa asliku mulai tergantikan oleh jiwa seorang budak yang patuh kepada majikannya.
Jika aku tidak menulis.
Orang-orang akan mati.
Jika aku tidak menulis.
Duniaku akan mati.
Jika aku tidak menulis.
Aku akan mati.
Dia ada di balik kegelapan.
Dia ada di balik tulisan.
Dia ada di sampingku sekarang ini, terus membisikkan kata-kata yang harus ku ketik.
"Semua akan mati....Jika kau tidak kembali menulis, wahai pencipta yang hebat. Orang-orang akan mati jika kau tidak memberi mereka nyawa....Dan aku tahu apa yang harus dilakukan agar mereka hidup"
0
1.2K
Kutip
2
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan