

TS
ChronosXIII
[Orific-Parody] 212
Spoiler for sepatah kata dari yang nulis:
well.... sebelumnya gw minta maaf kalo nanti saat kalian membaca bakal banyak menemukan tulisan dan kata-kata yang ga jelas dan jauh dari EYD. Semua cerita yang ada dalam tulisan ini hanya karangan semata (meski sebagian ada yang merupakan pengalaman yang nulis). Dan kalo ada kesalahan, mohon dimaafkan, dan ditunggu koreksi-koreksinya dari para pembaca sekalian
. Dan terima kasih buat agan ucok yang dah bersedia tuk jadi editornya


PROLOG
Spoiler for :
KRIIIIIINNNGGG!!!!! KRIIIIIINNNGGG!!!!! KRIIIIIINNNGGG!!!!! Terdengar suara alarm berbunyi, hingga kemudian seorang anak laki-laki terbangun karena alarm tersebut.
"Hoahhhmmm..... jam berapa ini." kata sang anak sambil meraba-raba jam weker yang terus berbunyi itu.
Mata anak itu langsung terbuka lebar setelah melihat jam yang menunjukkan pukul 06.30 pagi.
"J-Jam setengah tujuh?! Buset dah bisa kesiangan ini!!"
Anak itu panik, ia bergegas beranjak dari karpet tempat ia tidur, dan berlari menuju kamar mandi. Tidak lama setelah itu, tiga orang anak lainnya ikut bangun, meski mungkin lebih tepatnya, setengah sadar.
"Duuhh.... apaan sih ah, berisik banget, Pit, matiin alarm nya napa!"
"Haa? Alarm? Alarm mana? Wan, mana alarm nya?" Apit celengak-celenguk dengan mata yang masih terbuka setengahnya.
"Alarm... Alarm... Ah, ini dia. Napa ada dibawah bantal si Rian."
Erwan kemudian melihat jam yang berada di bawah bantal Rian, dan sama halnya seperti Rian, mata Erwan langsung terbuka lebar melihat jam tersebut.
"SETENGAH TUJUH!!!!!!!! #^*($*!q(^!$&(!*$($u(q($u$*u!!!!!!!!!" Erwan langsung berteriak begitu melihat jam itu.
"WAT?! SETENGAH TUJUH!!" Ajat yang tadinya kesal dengan bunyi alarm itu akhirnya langsung terbangun.
Mereka bertiga panik. Ajat dan Erwan bergegas menyiapkan buku-buku pelajaran untuk hari ini. Sementara Apit langsung berlari ke kamar mandi, yang ternyata pintunya terkunci karena ada Rian di dalam. Apit menggedor-gedor pintu sambil berteriak.
"WOI YAN!! BURUAN MANDINYA, BISA TELAT KITA NEH!!!!"
"BENTAR SSSUUUU!!!! GUE LAGI CUCI MUKA!!!!" Rian pun ikut berteriak dari dalam kamar mandi.
Di tengah kepanikan itu semua, terbangunlah satu anak lagi yang ternyata masih setengah sadar.
"Kalian panik kenapa...." tanya anak itu dengan mata yang hampir menutup.
"SETENGAH TUJUH WOI INI!!!, buruan bangun Man" kata Erwan yang sibuk mengurusi buku-bukunya.
"Laaah... hari ini kan hari Minggu, jadi ya li...."
Sebelum sempat menyelesaikan kata-katanya, Firman langsung kembali tertidur.
"Oh hari ini libur yah. Hoaahhmmm.... ya udah gue tidur lagi aja." Ajat pun kembali tiduran.
Melihat Ajat dan dan Firman yg kembali tidur, Erwan pun mengikutinya. Apit hanya bisa bengong dengan mulut menganga melihat mereka bertiga. Tidak lama kemudian, Rian keluar dari kamar mandi.
"WOIIII!!!! NAPA LU PADA MASIH TIDUR!!!!!!!" teriak Rian yang kesal.
"Hari ini kan hari Minggu Yan..." kata Erwan yang sedang tiduran.
"SIAPA BILANG HARI INI MINGGU, HARI INI HARI SABTU!!!!!!"
Mendengar perkataan Rian, seketika Erwan dan Ajat membuka mata mereka lebar-lebar, langsung terbangun dan menatap kesal terhadap Firman yang saat itu malah tidur lagi. Sementara Apit tanpa pikir panjang langsung masuk kamar mandi dan mengunci pintunya
"OI BRENGSEEKKK!!!!! BANGUN WOEEEE!!!! HARI SABTU INI!!!" Ajat dengan kesal membangunkan Firman yang tertidur.
"NIH ANAK SATU LAGI JUGA GA BANGUN-BANGUN. BANGUN RIS!!! KITA KESIANGAN WOEE!!!!"
Ternyata masih ada satu anak lagi yang sama sekali belum terbangun, yaitu Aris. Dan setelah Firman dan Aris terbangun, seketika mereka berdua ikut panik karena kesiangan. Mereka ikut menyiapkan perlengkapan untuk sekolah hari ini.
Setelah semuanya siap, mereka berenam bergegas berlari keluar dari kosan mereka yang ada di lantai dua, menuruni tangga, dan berlari menuju sekolahan mereka, SMAN 212 Bandung, yang kebetulan jaraknya hanya 500 meter dari kosan mereka.
Ini adalah kisah enam orang anak yang tinggal dalam satu kosan di Cidurian, bersekolah di satu sekolahan, SMAN 212 Bandung, dalam satu kelas yang sama, kelas X AK-1. Mereka adalah Rian, anak dengan tinggi 168 cm dan rambut belah sisi yang agak coklat. Apit, anak dengan tinggi 164 cm dengan kulit putih dan rambut belah sisi berwarna hitam. Erwan, anak berkulit hitam dengan rambut jocong dan tinggi 165 cm. Ajat, anak dengan style emo dan tingginya 168 cm. Firman, anak dengan tinggi 166 cm dengan rambut hitam belah tengah yang sedikit acak-acakan. Dan terakhir Aris, anak dengan rambut kribo dan berkulit putih, tinggi nya 165 cm.
"Hoahhhmmm..... jam berapa ini." kata sang anak sambil meraba-raba jam weker yang terus berbunyi itu.
Mata anak itu langsung terbuka lebar setelah melihat jam yang menunjukkan pukul 06.30 pagi.
"J-Jam setengah tujuh?! Buset dah bisa kesiangan ini!!"
Anak itu panik, ia bergegas beranjak dari karpet tempat ia tidur, dan berlari menuju kamar mandi. Tidak lama setelah itu, tiga orang anak lainnya ikut bangun, meski mungkin lebih tepatnya, setengah sadar.
"Duuhh.... apaan sih ah, berisik banget, Pit, matiin alarm nya napa!"
"Haa? Alarm? Alarm mana? Wan, mana alarm nya?" Apit celengak-celenguk dengan mata yang masih terbuka setengahnya.
"Alarm... Alarm... Ah, ini dia. Napa ada dibawah bantal si Rian."
Erwan kemudian melihat jam yang berada di bawah bantal Rian, dan sama halnya seperti Rian, mata Erwan langsung terbuka lebar melihat jam tersebut.
"SETENGAH TUJUH!!!!!!!! #^*($*!q(^!$&(!*$($u(q($u$*u!!!!!!!!!" Erwan langsung berteriak begitu melihat jam itu.
"WAT?! SETENGAH TUJUH!!" Ajat yang tadinya kesal dengan bunyi alarm itu akhirnya langsung terbangun.
Mereka bertiga panik. Ajat dan Erwan bergegas menyiapkan buku-buku pelajaran untuk hari ini. Sementara Apit langsung berlari ke kamar mandi, yang ternyata pintunya terkunci karena ada Rian di dalam. Apit menggedor-gedor pintu sambil berteriak.
"WOI YAN!! BURUAN MANDINYA, BISA TELAT KITA NEH!!!!"
"BENTAR SSSUUUU!!!! GUE LAGI CUCI MUKA!!!!" Rian pun ikut berteriak dari dalam kamar mandi.
Di tengah kepanikan itu semua, terbangunlah satu anak lagi yang ternyata masih setengah sadar.
"Kalian panik kenapa...." tanya anak itu dengan mata yang hampir menutup.
"SETENGAH TUJUH WOI INI!!!, buruan bangun Man" kata Erwan yang sibuk mengurusi buku-bukunya.
"Laaah... hari ini kan hari Minggu, jadi ya li...."
Sebelum sempat menyelesaikan kata-katanya, Firman langsung kembali tertidur.
"Oh hari ini libur yah. Hoaahhmmm.... ya udah gue tidur lagi aja." Ajat pun kembali tiduran.
Melihat Ajat dan dan Firman yg kembali tidur, Erwan pun mengikutinya. Apit hanya bisa bengong dengan mulut menganga melihat mereka bertiga. Tidak lama kemudian, Rian keluar dari kamar mandi.
"WOIIII!!!! NAPA LU PADA MASIH TIDUR!!!!!!!" teriak Rian yang kesal.
"Hari ini kan hari Minggu Yan..." kata Erwan yang sedang tiduran.
"SIAPA BILANG HARI INI MINGGU, HARI INI HARI SABTU!!!!!!"
Mendengar perkataan Rian, seketika Erwan dan Ajat membuka mata mereka lebar-lebar, langsung terbangun dan menatap kesal terhadap Firman yang saat itu malah tidur lagi. Sementara Apit tanpa pikir panjang langsung masuk kamar mandi dan mengunci pintunya
"OI BRENGSEEKKK!!!!! BANGUN WOEEEE!!!! HARI SABTU INI!!!" Ajat dengan kesal membangunkan Firman yang tertidur.
"NIH ANAK SATU LAGI JUGA GA BANGUN-BANGUN. BANGUN RIS!!! KITA KESIANGAN WOEE!!!!"
Ternyata masih ada satu anak lagi yang sama sekali belum terbangun, yaitu Aris. Dan setelah Firman dan Aris terbangun, seketika mereka berdua ikut panik karena kesiangan. Mereka ikut menyiapkan perlengkapan untuk sekolah hari ini.
Setelah semuanya siap, mereka berenam bergegas berlari keluar dari kosan mereka yang ada di lantai dua, menuruni tangga, dan berlari menuju sekolahan mereka, SMAN 212 Bandung, yang kebetulan jaraknya hanya 500 meter dari kosan mereka.
Ini adalah kisah enam orang anak yang tinggal dalam satu kosan di Cidurian, bersekolah di satu sekolahan, SMAN 212 Bandung, dalam satu kelas yang sama, kelas X AK-1. Mereka adalah Rian, anak dengan tinggi 168 cm dan rambut belah sisi yang agak coklat. Apit, anak dengan tinggi 164 cm dengan kulit putih dan rambut belah sisi berwarna hitam. Erwan, anak berkulit hitam dengan rambut jocong dan tinggi 165 cm. Ajat, anak dengan style emo dan tingginya 168 cm. Firman, anak dengan tinggi 166 cm dengan rambut hitam belah tengah yang sedikit acak-acakan. Dan terakhir Aris, anak dengan rambut kribo dan berkulit putih, tinggi nya 165 cm.
0
1.6K
Kutip
7
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan