[Fanfic]Kumpulan Fanfic SAO/AW - A Moment in Infinity
TS
st_illumina
[Fanfic]Kumpulan Fanfic SAO/AW - A Moment in Infinity
Threat dibuat untuk menampung kumpulan fanfic di dunia Swort Art Online dan Accel World.
Karakter SAO/AW serta semua terminologi dunianya adaalah hak cipta Reiji Kawahara Sensei
Penggunaannya dalam cerita ini termasuk dalam common usage untuk kepentingan non profit.
Fic akan di update secara tarsok. Selamat menikmati
Spoiler for Prolog:
A Moment in Infinity
Link start! segera setelah kuucapkan perintah itu, informasi dari ke lima indraku langsung tertutup rapat dan muncul sensasi memasuki terowongan cahaya putih.
Neuro linker yang kugunakan adalah penemuan baru. Alat virtual reality generasi ke empat, dengan inti komputer kuantum yang langsung berkomunikasi ke pusat kesadaran manusia. Dengan man-machine interface seperti ini, isolasi total dari dunia nyata dapat dilakukan di mana saja. Artinya, aku bisa pergi dari dunia yang membosankan ini ke dunia impianku kapanpun aku mau.
---
Dari jauh terdengar suara bel berbunyi. 07:00, waktunya jam pelajaran pertama sekolah, lebih tepatnya sekolah virtual Shirayama High, untuk mereka yang tidak bisa melanjutkan sekolahnya di sekolah konfensional karena satu dan lain hal.
Motomiya-kun, selamat pagi, kata suara merdu menyapaku dari belakang pintu kelas. Sosok Saionji Sasae tetap menakjubkan seperti biasa. Karena ini adalah program simulasi, penggunanya tidak bisa mengubah sosok atau jenis kelaminnya. Jadi apa yang di terjemahkan program ini adalah wajahnya yang asli.
Ah, selamat pagi Saionji-san, aku menjawab terbata-bata. Ya, mau apa lagi, bagaimanapun dia adalah apa yang biasa orang-orang bilang impossible crush. Wanita secantik dia hanya untuk dikagumi, bukan untuk dimiliki.
Terima kasih buku catatannya ya, ehehehe, katanya sambil membuka windows untuk pengiriman file catatan kuliah. Catatan kuliahku, yang dipinjamnya karena dia tidak masuk sekolah beberapa hari yang lalu.
Mungkin dia menjalani operasi atau semacamnya, aku tak tahu. Sebagian besar pengguna sekolah virtual ini adalah mereka yang mengalami keterbatasan fisik, mereka yang mengalami penyakit atau hal-hal lainnya.
Dan demikianlah hari sekolahku dimulai. Walau agak menyebalkan kenapa aku masih harus sekolah sementara mungkin aku tak akan hidup hingga aku merasakan manfaat pendidikan. Tapi kewajiban pemerintah mengharuskanku setidaknya tamat SMA.
Yah, paling tidak setelah ini aku bisa melanjutkan bermain game online sampe kesadaranku lelah.
Sambil menunggu saat itu, biarlah aku menikmati sosok yang menjadi motivasiku bertahan tetap masuk sekolah hingga saat ini. Sosok di sudut kanan depan kelas. Sosok Saionji Sasae.