- Beranda
- Komunitas
- Story
- Stories from the Heart
Dendam Cinta Dari Masa Silam
TS
beqichot
Dendam Cinta Dari Masa Silam
WARNING!!!!
Cerita ini hanyalah fiksi belaka. Jika ada kesamaan nama, tempat, dan kejadian, semua hanyalah kebetulan belaka.
Khusus untuk usia 17++
Cerita ini hanyalah fiksi belaka. Jika ada kesamaan nama, tempat, dan kejadian, semua hanyalah kebetulan belaka.
Khusus untuk usia 17++
Prolog
Hai...namaku Aji, lengkapnya Bayu Satriaji.
Aku baru saja pulang dari PETUALANG MASA LALU
Terakhir yang kuingat, aku beserta Zulaikha dan Menik, dua jin cantik.yang selalu mendampingiku selain dari Sang Pamomong, baru saja keluar dari portal yang membawa kami pulang dari masa lalu ratusan tahun silam.
Aku memgerjapkan mataku yang silau oleh cahaya yang menyorot di atas mataku.
Ah...rupanya cahaya lampu.
Perlahan, pandangan mataku menjadi semakin jelas. Kulihat langit-langit kamar yang putih dengan lampu yang menyilaukan mataku tadi.
Di mana aku gerangan? Bukankah aku baru saja keluar dari portal yang menghubungkan masa kini dan masa lalu?
"Mas Aji.... Kau sudah sadar?" sebuah suara menyapaku.
Aku menoleh ke arah suara yang menyapaku itu. Seraut wajah cantik dengan mata yang berair, menatapku.
"Desi...?"
"Iya mas... Ini aku!" jawabnya.
"Mas Aji...!" sebuah suara lain menyapaku.
Aku menoleh ke asal suara itu..
"Anin...? Kamu kok di sini? Aku di mana?" tanyaku.
"Sebentar mas, biar aku kasih tahu bapak dan dokter.kalau kamu sudah sadar!" katanya sambil beranjak pergi.
Bapak? Dokter?
Kok bapak juga ada di sini? Dokter? Berarti aku di rumah sakit...
Sebenarnya apa yang terjadi? Bagaimana bisa aku ada di rumah sakit?
"Des...ini di rumah sakit?"
"Iya Mas...!"
"Kok aku bisa disini?"
"Ssttt...mas istirahat saja dulu. Kita tunggu dokter dulu!" sahutnya sambil mengelus-elus tanganku.
Saat itulah pintu terbuka, dan dua wanita dengan pakaian serba putih menghampiriku. Seorang diantaranya memeriksa nadiku, menyenteri mataku, dan menempelkan stetoskop di dadaku.
"Bagaimana dokter?" sebuah suara yang berat terdengar beetanya.
"Keadaannya normal pak! Mungkin butuh pemulihan sebentar, dan 2 atau 3 hari kemudian sudah bisa pulang!" kata bu dokter.
'Syukurlah...!" kata Bapak.
"Bapak.....!" panggilku.
"Hai..cah bagus... Bikin panik orang tua saja kamu!" kata bapak sambil mengacak-acak rambutku.
"Maaf pak... Sudah bikin khawatir bapak..!" ucapku.
"Sudahlah. Yang penting kamu sudah ga papa sekarang!" ujar bapak.
"Apa yang sebenarnya terjadi pak?" tanyaku.
"Kamu ditemukan orang terbaring di jalanan setelah hujan. Lalu dibawa ke rumah sakit ini. Lalu orang itu membuka kontak hpmu dan menghubungi bapak. Bapak dsn Anin segera kemari. Dan kamu baru sadar setelah 3 hari pingsan!" kata bapak.
Hah.3 hari? Padahal aku ada di masa lalu selama 35 hari.
Jadi apakah kejadian di masa lalu itu hanyalah mimpi di saat aku tak sadar?
Kalau memang hanya mimpi, syukurlah...
Dan aku berharap itu semua memang hanya mimpi.
Aku menoleh pada Zulaikha dan Menik yang sedari tadi berdiri di samping ranjangku.
Mereka cuma mengangkat bahu dan menggeleng. .
Yah...semoga saja semua itu hanya mimpi belaka. Kembang tidur di saat aku pingsan. .
Semoga....
Aku masih dirawat selama 2 hari, dan Desi setia memungguku jika sudah pulang kuliah.
Sementara, bapak dan Anin jika malam istirahat di kostku.
Setelah dirasa sehat, aku diperbolehkan pulang.
Bersama bapak dan Anin, kami nakk taksi menuju kostan.
Zulaikha dan Menik melayang di samping mobil.
Di kostan sudah ada pacar tersayang dan adiknya yang menunggu kedatangan kami....
Yah...aku kembali berada di jamanku. Pengalaman di masa lalu itu, entah nyata ataukah sekedar mimpi belaka?
Only time will tell.....
INDEX:
Prolog
The Begining
Naning
The Truth
Lanjutan
Naning Lagi....
Melati's Pov
Godaan Nenek Bohai
Menik's Pov
Tukang Ojek
Masalah Cewe Dino
Di Rumah Firda
Menolong Naning....
One By One
Pulang....
Di Madrasah 1
Di Madrasah 2
It's Begin...
Bingung
Masih Di Rumah Naning
Menik's Pov
Pengakuan Firda
Desi Cemburu
Pertempuran
Bendera Perang Sudah Dikibarkan
Masalah mulai bertambah
Firda's Pov
Liburan Semester
Kejadian Di Kamar Kost.....
Di Gazebo..
Tekad Naning
Pov nya Kunyil
Balada Lontong Opor
Kunyil Ember
Ditinggal.....
Pengusiran
Pulang....
Nenek Tua
Mimpi
RSJ
Pertempuran Seru
Serangan Susulan
Menuju Sumber....
Lanjutannya..
Kurnia
Sebuah Pengakuan
Interogasi
Menepati Janji
Malam Minggu
Piknik....
Di Curug
Ki Sarpa
Berlatih
Ketiduran
Kejadian Aneh
Kyai Punggel
Pagi Absurd
Pov: Naning
Latihan Di Gunung
Wejangan
Aku Dipelet?
Lebih Hebat Dari Pelet
Terusan Kemarin
Tante Fitri Yang....
She's Back
Bros
Makhluk Paling Absurd
Makhluk Absurd 2
Part Kesekian
Cowo Tajir
Jangan Buat Naning Menangis
Surprise
Kejadian Aneh
Quote:
Menghentikan Perang
Ahaha ..
Jatuh Bangun
Selaras
Mulai Dari Awal
Kembali
Rencana Bapak
Gadis Galak
Pengobatan
Sang Dukun
Sandra
A Little Bonus: Sandra's Pov
Pulang Ke Kost
Nenek Tukang Pijat
Upgrade
Si Galak Sakit
Fight....
Proyek Besar
Kesurupan Massal
Kalahkan Biangnya
Kosong
Dreamin'
About Renita
Kenapa Dengan Sandra?
Teluh
Serangan kedua
Gelud Lagi...
Hadiah Nyi Rambat
Kembalinya Trio Ghaib
Kepergian Zulaikha
Kurnia's Pov
Lanjutan Indeks
Diubah oleh beqichot 18-09-2021 12:54
xue.shan dan 199 lainnya memberi reputasi
190
389.6K
12.1K
Komentar yang asik ya
Tampilkan semua post
TS
beqichot
#2391
Duo Iseng
Sekar sudah menungguku di depan kostnya, ketika aku datang untuk menjemputnya malam itu. Penampilannya sangat cantik malam itu.. Dengan saputan make up tipis, menambah ayu wajahnya yang memang sudah cantik.
Penampilannya tampak dewasa dalam balutan gaun berwarna hitam. Coba kalau wajahnya burik dan rambytnya berantakan...pasti sudah kusangka miss kunti yang siap berkencan...
Untunglah, wajahnya cantik dan rambutnya tertata rapi, meskipun cuma diekor kuda..tapi itu menambah kesan eksotis....
Ngomong apa sih ini? Ga jelas banget deh...
Kami segera berangkat ke sebuah restoran yang disebut oleh Sekar. Ternyata dia sudah reservasi di restoran itu...
Dan ternyata dia memesan untuk candle light dinner...uhhh...romantisnya.
Sambil menunggu pesanan kami, kami mengobrol, walaupun aku ga terlalu fokus. Bagaimana tidak...??? Reservasi di restoran gedhe, dengan menu khusus, serta memakai ruangan khusus....berapa duit yang harus kukeluarkan????
Pusingg....!!! Masa iya menyerahkan pembayaran hanya pada Sekar, kasihan dia. Aku tahu, gajinya lumayan lah...tapi untuk membuat acara seperti ini, pasti bisa menghabiskan gaji bulanannya.
"Kamu mikirin apa Ji? Daritadi diajak ngobrol kok kayak kurang konsen gitu?"
"Eh ..ga papa... aku cuman lagi mikir mau cari kerja di sini, tapi di perusahaan apa...!"
"Hei...beneran kamu mau kerja di kota ini?"
"Iya. Ga tega ninggalin Anin sendirian di sini... jadi aku ingin cari kerja di sini. Biar bisa jagain Anin!"
"Ah...senangnya... Semoga kamu cepet daoat kerjaan di sini Ji..!"
"Amin... Tapi aku target 4 bulan, kalau ga dapat juga, aku bakal hengkang dari sini...,!"
"Aku yakin...kamu pasti bakal dapat kerjaan di sini... Aku yakin...!"kata Sekar sambil menggenggam kedua tanganku.
"Amin... makasih ya..!"ujarku balas meremas tangannya.
Pesanan kami datang, kami makan dengan santai, menikmati menu yang menurutku biasa saja...
Maklum, lidah ndeso, ga biasa makan masakan barat...jadi rasanya agak gimanaaa gituhhh...
Yang membuatku bisa menghabiskan makananku adalah karena ada seorang gadis cantik di depanku. ..
Ini kalau ketahuan Renita...bisa gaswatt nih....hehe.
Tapi apa mau dikata...sudah terlanjur, maka nikmati saja saat ini. Urusan nanti...jangan dirisaukan..ahaha
(Pemeo orang ndableg..!!! Jangan ditiru ..!!! Kecuali kepepet)
Usai makan malam romantis, yang ternyata sudah dibayar oleh Sekar, kami melanjutkan nonton di bioskop. Kali ini jelas aku yang bayar lah...
Genre film apa yang ditonton? Yang romantis lah...
Mau nonton film horror, biar bisa modus...ga ngaruh buat Sekar...
Dia ga bakalan takut... makhluk macam apa yang belum pernah dilihatnya?
Dengan manja, Sekar meletakkan kepalanya di bahuku.
Menikmati film yang sebenarnya aku ga suka...
Aku lebih menikmati harum rambut panjang Sekar yang menggelitik hidungku.
Tapi aku ga berani ngapa-ngapain...maklum, masih polos.. Padahal banyak kesempatan untuk grepe-grepe, tapi namanya masih polos ya...ga tahu mau ngapain...ahaha.
(Polos Ji??? Ga salah...???)
Psstt...ts diem napa? Jaga image aku donk...
"Malam ini aku bahagia banget Ji... Seakan aku punya kekasih hati..!" bisik Sekar..
Aku merengkuh bahunya, dan mengelus lengannya.
Merasa kasihan dengan rasa cintanya yang tak mampu kubalas, karena aku dah punya Renita.
Aku menghela nafas panjang...merasa masgul dalam hati....
Semoga para gadis yang berharap akan aku, bisa move on dan mendapat pengganti yang jauh lebih baik dari diriku dalam segala hal.
Malam berlalu tanpa kejadian yang aneh-aneh. Aku tak berani berbuat lebih pada Sekar. Takut dikira memberi harapan, meskipun aku tahu, Sekar seolah memberi lampu hijau padaku. Tapi aku tak mau merusak anak gadis orang....
Yah...beginilah yang namanya pendekar sejati...
(Huuuuuu.....!!!! Penonton kecewa...!!!)
Aku mengembalikan Sekar ke kostnya dalam keadaan utuh...
Pulang dari kostan Sekar, aku langsung istirahat...sedianya hendak langsung tidur. Tapi ternyata ga bisa. Aku menangkap suara orang ngobrol tapi dengan volume rendah.
Kalau tak diperhatikan, sebetulnya tak terdengar. Tapi karena kesunyian malam, dan nampaknya yang berbicara sangat dekat, maka jadi terdengar.
Reflek, aku menajamkan pendengaranku...memusatkan kehendak pada telingaku.
Suara percakapan itu kini jelas terdengar.
Dari suaranya, aku mengenali bahwa itu suara Menik dan Kurnia.
Apa yang mereka obrolkan malam2 begini? Sesuatu yang rahasiakah?
"Huh...lama-lama aku sebel sama mas Aji deh Kur....!"terdengar suara Menik.
"Emang kenapa putri?" tanya Kurnia.
"Huh...dia seneng banget tepe-tepe sama cewe. Sekarang giliran semua cewe pada suka sama dia, jadi bingung sendiri khan?"sahut Menik.
"Iya juga sih... Tapi kasihan den Aji juga. Aku lihat dia bingung harus bagaimana menghadapi cewe-cewe yang suka sama dia... !"
"Kenapa mesti kasihan coba? Itu kan salah dia sendiri yang suka ngasih harapan sama cewe2 itu. Biar tahu rasa dia, dibuat bingung...!" ketus Menik.
Aku nyaris ketawa mendengar obrolan mereka. ABG ngomongin hal yang mereka belum paham benar, tapi sok tahu banget...
"Putri, kalau putri ada di posisi den Aji...apa yang bakal putri lakukan?"
"Ah....gampil itu mah. Tinggal dinikahin semua, beres.... Gitu aja kok repot!"
"Wah...trus mas Aji gimana mau adil sama istri-istrinya? Juga gimana cara ngasih makannya?"
"Wah...gampang banget. Tinggal dicariin rumput kok...!"
Busyet...dipikirnya kambing kali yak, dikasih rumput..
"Kok rumput sih putri...emangnya kambing....hihihi?'
"Ahaha...iya juga. Tapi kenapa mesti bingung ngasih makan? Mereka kan sekolahnya tinggi....bisa nyari makan sendiri toh?"kata Menik.
"Hmm...iya juga ya? Kalau manusia sekolah tinggi, mereka bisa gampang cari uang....! Tapi kenapa den Aji kebingungan begitu? Padahal solusinya gampang gitu kok!"
"Ah...emang mas Ajinya yang b*go...ga bisa mikir sampai ke situ...!"kata Menik gemas.
Duh..mereka pikir gampang punya istri banyak?
Dasar ABG, pemikiran mereka masih cetek banget. Hanya tahu kulitnya ga tahu isinya.
Aku sih maklum...
Tapi yang bikin emosi sekaligus geli...aku dibilang b*go sama Kunyil.
Pengin tak pegang trus tak gelitikin dia sampai pingsan....
"Eh....Kurkur, gimana kalau aku menyamar jadi Desi, dan godain mas Aji? Asik lho kayaknya...!"
"Jangan ah putri, kasihan den Aji... Nanti tambah bingung dia...!"
"Biarin tambah bingung... aku suka lihat wajah linglungnya...hahaha...ups...!" Nampaknya Kunyil menutupi mulutnya karena kelepasan ketawa ngakak.
Hmmm...mau main-main nih bocah...!! Awas saja kalau dia beneran melaksanakan rencananya..bakal aku kerjain dia...hehe.
"Jangan putri.... aku ga tega lihat dia kebingungan. Ingat nggak waktu dia ditinggal nikah sama Desi, dah mirip orang ga waras aja tingkahnya...!"kata Kurnia.
"Ini kan bukan ninggalin, tapi datengin. Pasti dia bakal senang deh...walaupun pasti juga makin bingung...hihihi...!"
"Putri kok seneng banget sih ngerjain mas Aji?"
"Ya iyalah.... aku paling seneng ngerjain dia. Aku sebel soalnya, dia nganggap aku kayak anak kecil saja..!! Kamu kok kayaknya ngebelain dia sih? Jangan jangan kamu suka sama mas Aji ya?"selidik Menik.
Tak terdengar jawaban dari Kurnia...
"Hahaha...wajahmu merah gitu, pasti kamu suka sama mas Aji. Aku yakin...!"kata Menik.
"Bu..bukan begitu putri...!"
"Halah....sampai jadi gagap gitu. Tapi jangan harap...aku akan menghalangi semua jin yang suka sama mas Aji. Siap-siap aja bersaing denganku...!"kata Menik jumawa.
"Nah...ketahuan, putri juga suka sama den Aji...!"balas Kurkur.
"Huh...siapa yang suka. Aku cuma ga mau ada bangsaku yang di-PHP sama mas Aji...!"
"Halah ..ngaku aja putri... telinga putri sampai merah gitu kok...hihihi...!"
Kayaknya Kurnia senang bisa counter attack serangan Menik.
Ahaha....mau ga mau, aku tersenyum geli mendengar perdebatan mereka.
Mereka masih ramai bersebat, walaupun nadanya bisik-bisik. Lama-lama aku terlelap tanpa terasa.
Dalam tidurku, aku bermimpi bertemu dengan Desi. Semua di ditinya masih seperti dulu. Ya cantiknya, semoknya, dan kerlingnya yang begitu menarik hati.
Apakah ini efek dari mendengar duo centil tadi bergosip ria?
Desi tersenyum sangat manis padaku.
"Mas Aji...apa kabar?" tanyanya dengan senyum merekah. Senyum yang mampu menyedot sukmaku waktu dulu
Sekarangpun masih terasa, senyum itu begitu mendebarkan.
"Ba...baik... kok kamu di sini?'"
"Aku kangen sama mas Aji... Aku ga bahagia dengan pernikahanku mas. Eh...di sini mas Aji malah pacaran sama Renita...!" katanya sambil merengut.
"Bukankah dalam email-mu...!"
"Email apa?"tanyanya memotong ucapanku.
Wah...dari situ aku jadi curiga. Masa Desi ga ingat dengan email yang dikirimnya padaku.
"Menik....ga usah macem-macem deh...!'ujarku pada sosok Desi itu.
"Menik? Siapa Menik? Pacar barumu yang masih bocah itu?"
Hampir aku ngakak. Ucapannya malah membongkar jati dirinya.
Desi mana kenal dengan Menik segala? Dia juga ga tahu kalau Menik masih bocah..!
"Udahlah Nik... aku dengar omonganmu dengan Kurkur tadi...!"
Sebuah suara cekikikan tertahan terdengar di samping kananku.
Aku menoleh ke kanan, tapi tak ada siapapun.
Desi nampak melotot ke arah suara itu...
"Hmmm...itu pasti Kurnia kan? Kamu ga usah bohongin aku dah Nik... percuma...!"
Sosok Desi tertutup kabut, dan saat kabut menghilang, muncul sosok Menik.
"Ah. .ga seru...! Mau ngeejain kok sudah ketahuan duluan...!"gerutu Menik dengan bibir manyun.
Terdengar suara cekikikan dan muncullah Kurnia sambil ketawa ketiwi.
"Hihihi...gagal ya putri? Kasihan...!!"ejek Kurnia.
"Diam kamu.... Seneng ya lihat aku gagal godain mas Aji?"sentak Menik.
"Hihihi...habis lucu sih putri. Mau ngeprank malah ke gep...hihihi...!"
"Sudah...kalian ini sukanya iseng aja deh. Aku mau lanjutin tidur dulu...!"
"Mas kan emang lagi tidur... Mas kan sekarang lagi mimpi...!"seru Menik.
"Ah...mimpinya jelek .. aku ga mau mimpi kayak gini ah...!" ujarku.
"Ya udah, bangun aja..udah subuh juga...!" kata Menik.
Sosok duo centil itu menghilang, dan aku terbangun.
Sudah subuh...!!
Penampilannya tampak dewasa dalam balutan gaun berwarna hitam. Coba kalau wajahnya burik dan rambytnya berantakan...pasti sudah kusangka miss kunti yang siap berkencan...
Untunglah, wajahnya cantik dan rambutnya tertata rapi, meskipun cuma diekor kuda..tapi itu menambah kesan eksotis....
Ngomong apa sih ini? Ga jelas banget deh...
Kami segera berangkat ke sebuah restoran yang disebut oleh Sekar. Ternyata dia sudah reservasi di restoran itu...
Dan ternyata dia memesan untuk candle light dinner...uhhh...romantisnya.
Sambil menunggu pesanan kami, kami mengobrol, walaupun aku ga terlalu fokus. Bagaimana tidak...??? Reservasi di restoran gedhe, dengan menu khusus, serta memakai ruangan khusus....berapa duit yang harus kukeluarkan????
Pusingg....!!! Masa iya menyerahkan pembayaran hanya pada Sekar, kasihan dia. Aku tahu, gajinya lumayan lah...tapi untuk membuat acara seperti ini, pasti bisa menghabiskan gaji bulanannya.
"Kamu mikirin apa Ji? Daritadi diajak ngobrol kok kayak kurang konsen gitu?"
"Eh ..ga papa... aku cuman lagi mikir mau cari kerja di sini, tapi di perusahaan apa...!"
"Hei...beneran kamu mau kerja di kota ini?"
"Iya. Ga tega ninggalin Anin sendirian di sini... jadi aku ingin cari kerja di sini. Biar bisa jagain Anin!"
"Ah...senangnya... Semoga kamu cepet daoat kerjaan di sini Ji..!"
"Amin... Tapi aku target 4 bulan, kalau ga dapat juga, aku bakal hengkang dari sini...,!"
"Aku yakin...kamu pasti bakal dapat kerjaan di sini... Aku yakin...!"kata Sekar sambil menggenggam kedua tanganku.
"Amin... makasih ya..!"ujarku balas meremas tangannya.
Pesanan kami datang, kami makan dengan santai, menikmati menu yang menurutku biasa saja...
Maklum, lidah ndeso, ga biasa makan masakan barat...jadi rasanya agak gimanaaa gituhhh...
Yang membuatku bisa menghabiskan makananku adalah karena ada seorang gadis cantik di depanku. ..
Ini kalau ketahuan Renita...bisa gaswatt nih....hehe.
Tapi apa mau dikata...sudah terlanjur, maka nikmati saja saat ini. Urusan nanti...jangan dirisaukan..ahaha
(Pemeo orang ndableg..!!! Jangan ditiru ..!!! Kecuali kepepet)
Usai makan malam romantis, yang ternyata sudah dibayar oleh Sekar, kami melanjutkan nonton di bioskop. Kali ini jelas aku yang bayar lah...
Genre film apa yang ditonton? Yang romantis lah...
Mau nonton film horror, biar bisa modus...ga ngaruh buat Sekar...
Dia ga bakalan takut... makhluk macam apa yang belum pernah dilihatnya?
Dengan manja, Sekar meletakkan kepalanya di bahuku.
Menikmati film yang sebenarnya aku ga suka...
Aku lebih menikmati harum rambut panjang Sekar yang menggelitik hidungku.
Tapi aku ga berani ngapa-ngapain...maklum, masih polos.. Padahal banyak kesempatan untuk grepe-grepe, tapi namanya masih polos ya...ga tahu mau ngapain...ahaha.
(Polos Ji??? Ga salah...???)
Psstt...ts diem napa? Jaga image aku donk...
"Malam ini aku bahagia banget Ji... Seakan aku punya kekasih hati..!" bisik Sekar..
Aku merengkuh bahunya, dan mengelus lengannya.
Merasa kasihan dengan rasa cintanya yang tak mampu kubalas, karena aku dah punya Renita.
Aku menghela nafas panjang...merasa masgul dalam hati....
Semoga para gadis yang berharap akan aku, bisa move on dan mendapat pengganti yang jauh lebih baik dari diriku dalam segala hal.
Malam berlalu tanpa kejadian yang aneh-aneh. Aku tak berani berbuat lebih pada Sekar. Takut dikira memberi harapan, meskipun aku tahu, Sekar seolah memberi lampu hijau padaku. Tapi aku tak mau merusak anak gadis orang....
Yah...beginilah yang namanya pendekar sejati...
(Huuuuuu.....!!!! Penonton kecewa...!!!)
Aku mengembalikan Sekar ke kostnya dalam keadaan utuh...
Pulang dari kostan Sekar, aku langsung istirahat...sedianya hendak langsung tidur. Tapi ternyata ga bisa. Aku menangkap suara orang ngobrol tapi dengan volume rendah.
Kalau tak diperhatikan, sebetulnya tak terdengar. Tapi karena kesunyian malam, dan nampaknya yang berbicara sangat dekat, maka jadi terdengar.
Reflek, aku menajamkan pendengaranku...memusatkan kehendak pada telingaku.
Suara percakapan itu kini jelas terdengar.
Dari suaranya, aku mengenali bahwa itu suara Menik dan Kurnia.
Apa yang mereka obrolkan malam2 begini? Sesuatu yang rahasiakah?
"Huh...lama-lama aku sebel sama mas Aji deh Kur....!"terdengar suara Menik.
"Emang kenapa putri?" tanya Kurnia.
"Huh...dia seneng banget tepe-tepe sama cewe. Sekarang giliran semua cewe pada suka sama dia, jadi bingung sendiri khan?"sahut Menik.
"Iya juga sih... Tapi kasihan den Aji juga. Aku lihat dia bingung harus bagaimana menghadapi cewe-cewe yang suka sama dia... !"
"Kenapa mesti kasihan coba? Itu kan salah dia sendiri yang suka ngasih harapan sama cewe2 itu. Biar tahu rasa dia, dibuat bingung...!" ketus Menik.
Aku nyaris ketawa mendengar obrolan mereka. ABG ngomongin hal yang mereka belum paham benar, tapi sok tahu banget...
"Putri, kalau putri ada di posisi den Aji...apa yang bakal putri lakukan?"
"Ah....gampil itu mah. Tinggal dinikahin semua, beres.... Gitu aja kok repot!"
"Wah...trus mas Aji gimana mau adil sama istri-istrinya? Juga gimana cara ngasih makannya?"
"Wah...gampang banget. Tinggal dicariin rumput kok...!"
Busyet...dipikirnya kambing kali yak, dikasih rumput..
"Kok rumput sih putri...emangnya kambing....hihihi?'
"Ahaha...iya juga. Tapi kenapa mesti bingung ngasih makan? Mereka kan sekolahnya tinggi....bisa nyari makan sendiri toh?"kata Menik.
"Hmm...iya juga ya? Kalau manusia sekolah tinggi, mereka bisa gampang cari uang....! Tapi kenapa den Aji kebingungan begitu? Padahal solusinya gampang gitu kok!"
"Ah...emang mas Ajinya yang b*go...ga bisa mikir sampai ke situ...!"kata Menik gemas.
Duh..mereka pikir gampang punya istri banyak?
Dasar ABG, pemikiran mereka masih cetek banget. Hanya tahu kulitnya ga tahu isinya.
Aku sih maklum...
Tapi yang bikin emosi sekaligus geli...aku dibilang b*go sama Kunyil.
Pengin tak pegang trus tak gelitikin dia sampai pingsan....
"Eh....Kurkur, gimana kalau aku menyamar jadi Desi, dan godain mas Aji? Asik lho kayaknya...!"
"Jangan ah putri, kasihan den Aji... Nanti tambah bingung dia...!"
"Biarin tambah bingung... aku suka lihat wajah linglungnya...hahaha...ups...!" Nampaknya Kunyil menutupi mulutnya karena kelepasan ketawa ngakak.
Hmmm...mau main-main nih bocah...!! Awas saja kalau dia beneran melaksanakan rencananya..bakal aku kerjain dia...hehe.
"Jangan putri.... aku ga tega lihat dia kebingungan. Ingat nggak waktu dia ditinggal nikah sama Desi, dah mirip orang ga waras aja tingkahnya...!"kata Kurnia.
"Ini kan bukan ninggalin, tapi datengin. Pasti dia bakal senang deh...walaupun pasti juga makin bingung...hihihi...!"
"Putri kok seneng banget sih ngerjain mas Aji?"
"Ya iyalah.... aku paling seneng ngerjain dia. Aku sebel soalnya, dia nganggap aku kayak anak kecil saja..!! Kamu kok kayaknya ngebelain dia sih? Jangan jangan kamu suka sama mas Aji ya?"selidik Menik.
Tak terdengar jawaban dari Kurnia...
"Hahaha...wajahmu merah gitu, pasti kamu suka sama mas Aji. Aku yakin...!"kata Menik.
"Bu..bukan begitu putri...!"
"Halah....sampai jadi gagap gitu. Tapi jangan harap...aku akan menghalangi semua jin yang suka sama mas Aji. Siap-siap aja bersaing denganku...!"kata Menik jumawa.
"Nah...ketahuan, putri juga suka sama den Aji...!"balas Kurkur.
"Huh...siapa yang suka. Aku cuma ga mau ada bangsaku yang di-PHP sama mas Aji...!"
"Halah ..ngaku aja putri... telinga putri sampai merah gitu kok...hihihi...!"
Kayaknya Kurnia senang bisa counter attack serangan Menik.
Ahaha....mau ga mau, aku tersenyum geli mendengar perdebatan mereka.
Mereka masih ramai bersebat, walaupun nadanya bisik-bisik. Lama-lama aku terlelap tanpa terasa.
Dalam tidurku, aku bermimpi bertemu dengan Desi. Semua di ditinya masih seperti dulu. Ya cantiknya, semoknya, dan kerlingnya yang begitu menarik hati.
Apakah ini efek dari mendengar duo centil tadi bergosip ria?
Desi tersenyum sangat manis padaku.
"Mas Aji...apa kabar?" tanyanya dengan senyum merekah. Senyum yang mampu menyedot sukmaku waktu dulu
Sekarangpun masih terasa, senyum itu begitu mendebarkan.
"Ba...baik... kok kamu di sini?'"
"Aku kangen sama mas Aji... Aku ga bahagia dengan pernikahanku mas. Eh...di sini mas Aji malah pacaran sama Renita...!" katanya sambil merengut.
"Bukankah dalam email-mu...!"
"Email apa?"tanyanya memotong ucapanku.
Wah...dari situ aku jadi curiga. Masa Desi ga ingat dengan email yang dikirimnya padaku.
"Menik....ga usah macem-macem deh...!'ujarku pada sosok Desi itu.
"Menik? Siapa Menik? Pacar barumu yang masih bocah itu?"
Hampir aku ngakak. Ucapannya malah membongkar jati dirinya.
Desi mana kenal dengan Menik segala? Dia juga ga tahu kalau Menik masih bocah..!
"Udahlah Nik... aku dengar omonganmu dengan Kurkur tadi...!"
Sebuah suara cekikikan tertahan terdengar di samping kananku.
Aku menoleh ke kanan, tapi tak ada siapapun.
Desi nampak melotot ke arah suara itu...
"Hmmm...itu pasti Kurnia kan? Kamu ga usah bohongin aku dah Nik... percuma...!"
Sosok Desi tertutup kabut, dan saat kabut menghilang, muncul sosok Menik.
"Ah. .ga seru...! Mau ngeejain kok sudah ketahuan duluan...!"gerutu Menik dengan bibir manyun.
Terdengar suara cekikikan dan muncullah Kurnia sambil ketawa ketiwi.
"Hihihi...gagal ya putri? Kasihan...!!"ejek Kurnia.
"Diam kamu.... Seneng ya lihat aku gagal godain mas Aji?"sentak Menik.
"Hihihi...habis lucu sih putri. Mau ngeprank malah ke gep...hihihi...!"
"Sudah...kalian ini sukanya iseng aja deh. Aku mau lanjutin tidur dulu...!"
"Mas kan emang lagi tidur... Mas kan sekarang lagi mimpi...!"seru Menik.
"Ah...mimpinya jelek .. aku ga mau mimpi kayak gini ah...!" ujarku.
"Ya udah, bangun aja..udah subuh juga...!" kata Menik.
Sosok duo centil itu menghilang, dan aku terbangun.
Sudah subuh...!!
arinu dan 71 lainnya memberi reputasi
72
Tutup