- Beranda
- Komunitas
- Story
- Stories from the Heart
Dendam Cinta Dari Masa Silam
TS
beqichot
Dendam Cinta Dari Masa Silam
WARNING!!!!
Cerita ini hanyalah fiksi belaka. Jika ada kesamaan nama, tempat, dan kejadian, semua hanyalah kebetulan belaka.
Khusus untuk usia 17++
Cerita ini hanyalah fiksi belaka. Jika ada kesamaan nama, tempat, dan kejadian, semua hanyalah kebetulan belaka.
Khusus untuk usia 17++
Prolog
Hai...namaku Aji, lengkapnya Bayu Satriaji.
Aku baru saja pulang dari PETUALANG MASA LALU
Terakhir yang kuingat, aku beserta Zulaikha dan Menik, dua jin cantik.yang selalu mendampingiku selain dari Sang Pamomong, baru saja keluar dari portal yang membawa kami pulang dari masa lalu ratusan tahun silam.
Aku memgerjapkan mataku yang silau oleh cahaya yang menyorot di atas mataku.
Ah...rupanya cahaya lampu.
Perlahan, pandangan mataku menjadi semakin jelas. Kulihat langit-langit kamar yang putih dengan lampu yang menyilaukan mataku tadi.
Di mana aku gerangan? Bukankah aku baru saja keluar dari portal yang menghubungkan masa kini dan masa lalu?
"Mas Aji.... Kau sudah sadar?" sebuah suara menyapaku.
Aku menoleh ke arah suara yang menyapaku itu. Seraut wajah cantik dengan mata yang berair, menatapku.
"Desi...?"
"Iya mas... Ini aku!" jawabnya.
"Mas Aji...!" sebuah suara lain menyapaku.
Aku menoleh ke asal suara itu..
"Anin...? Kamu kok di sini? Aku di mana?" tanyaku.
"Sebentar mas, biar aku kasih tahu bapak dan dokter.kalau kamu sudah sadar!" katanya sambil beranjak pergi.
Bapak? Dokter?
Kok bapak juga ada di sini? Dokter? Berarti aku di rumah sakit...
Sebenarnya apa yang terjadi? Bagaimana bisa aku ada di rumah sakit?
"Des...ini di rumah sakit?"
"Iya Mas...!"
"Kok aku bisa disini?"
"Ssttt...mas istirahat saja dulu. Kita tunggu dokter dulu!" sahutnya sambil mengelus-elus tanganku.
Saat itulah pintu terbuka, dan dua wanita dengan pakaian serba putih menghampiriku. Seorang diantaranya memeriksa nadiku, menyenteri mataku, dan menempelkan stetoskop di dadaku.
"Bagaimana dokter?" sebuah suara yang berat terdengar beetanya.
"Keadaannya normal pak! Mungkin butuh pemulihan sebentar, dan 2 atau 3 hari kemudian sudah bisa pulang!" kata bu dokter.
'Syukurlah...!" kata Bapak.
"Bapak.....!" panggilku.
"Hai..cah bagus... Bikin panik orang tua saja kamu!" kata bapak sambil mengacak-acak rambutku.
"Maaf pak... Sudah bikin khawatir bapak..!" ucapku.
"Sudahlah. Yang penting kamu sudah ga papa sekarang!" ujar bapak.
"Apa yang sebenarnya terjadi pak?" tanyaku.
"Kamu ditemukan orang terbaring di jalanan setelah hujan. Lalu dibawa ke rumah sakit ini. Lalu orang itu membuka kontak hpmu dan menghubungi bapak. Bapak dsn Anin segera kemari. Dan kamu baru sadar setelah 3 hari pingsan!" kata bapak.
Hah.3 hari? Padahal aku ada di masa lalu selama 35 hari.
Jadi apakah kejadian di masa lalu itu hanyalah mimpi di saat aku tak sadar?
Kalau memang hanya mimpi, syukurlah...
Dan aku berharap itu semua memang hanya mimpi.
Aku menoleh pada Zulaikha dan Menik yang sedari tadi berdiri di samping ranjangku.
Mereka cuma mengangkat bahu dan menggeleng. .
Yah...semoga saja semua itu hanya mimpi belaka. Kembang tidur di saat aku pingsan. .
Semoga....
Aku masih dirawat selama 2 hari, dan Desi setia memungguku jika sudah pulang kuliah.
Sementara, bapak dan Anin jika malam istirahat di kostku.
Setelah dirasa sehat, aku diperbolehkan pulang.
Bersama bapak dan Anin, kami nakk taksi menuju kostan.
Zulaikha dan Menik melayang di samping mobil.
Di kostan sudah ada pacar tersayang dan adiknya yang menunggu kedatangan kami....
Yah...aku kembali berada di jamanku. Pengalaman di masa lalu itu, entah nyata ataukah sekedar mimpi belaka?
Only time will tell.....
INDEX:
Prolog
The Begining
Naning
The Truth
Lanjutan
Naning Lagi....
Melati's Pov
Godaan Nenek Bohai
Menik's Pov
Tukang Ojek
Masalah Cewe Dino
Di Rumah Firda
Menolong Naning....
One By One
Pulang....
Di Madrasah 1
Di Madrasah 2
It's Begin...
Bingung
Masih Di Rumah Naning
Menik's Pov
Pengakuan Firda
Desi Cemburu
Pertempuran
Bendera Perang Sudah Dikibarkan
Masalah mulai bertambah
Firda's Pov
Liburan Semester
Kejadian Di Kamar Kost.....
Di Gazebo..
Tekad Naning
Pov nya Kunyil
Balada Lontong Opor
Kunyil Ember
Ditinggal.....
Pengusiran
Pulang....
Nenek Tua
Mimpi
RSJ
Pertempuran Seru
Serangan Susulan
Menuju Sumber....
Lanjutannya..
Kurnia
Sebuah Pengakuan
Interogasi
Menepati Janji
Malam Minggu
Piknik....
Di Curug
Ki Sarpa
Berlatih
Ketiduran
Kejadian Aneh
Kyai Punggel
Pagi Absurd
Pov: Naning
Latihan Di Gunung
Wejangan
Aku Dipelet?
Lebih Hebat Dari Pelet
Terusan Kemarin
Tante Fitri Yang....
She's Back
Bros
Makhluk Paling Absurd
Makhluk Absurd 2
Part Kesekian
Cowo Tajir
Jangan Buat Naning Menangis
Surprise
Kejadian Aneh
Quote:
Menghentikan Perang
Ahaha ..
Jatuh Bangun
Selaras
Mulai Dari Awal
Kembali
Rencana Bapak
Gadis Galak
Pengobatan
Sang Dukun
Sandra
A Little Bonus: Sandra's Pov
Pulang Ke Kost
Nenek Tukang Pijat
Upgrade
Si Galak Sakit
Fight....
Proyek Besar
Kesurupan Massal
Kalahkan Biangnya
Kosong
Dreamin'
About Renita
Kenapa Dengan Sandra?
Teluh
Serangan kedua
Gelud Lagi...
Hadiah Nyi Rambat
Kembalinya Trio Ghaib
Kepergian Zulaikha
Kurnia's Pov
Lanjutan Indeks
Diubah oleh beqichot 18-09-2021 12:54
arieaduh dan 197 lainnya memberi reputasi
188
386.3K
12.1K
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
TS
beqichot
#1133
Sandra
Bu Indri dan Sandra terlihat bengong. Aku menghampiri mereka.
"Bagaimana keadaan Bu Indri?" tanyaku.
Tapi tak ada yang menjawab... Mereka masih aslk bengong dengan tatapan kosong.
"Hei....!" aku mengejutkan mereka.
Bu Indri tersentak kaget...
Sementara Sandra....
"Eh ..hei...ayam ayam.ayam...!"
Ga tahan lagi, aku ngakak. Duh, galak-galak kok latah.
BHUAGH... HEKGH...
Dengan keras Sandra memukul perutku, sampai aku terbungkuk menahan sakit.
Busyet..ni cewe bener-bener galak dah.
"Hayo...ketawa lagi....!" serunya sambil melotot padaku.
Aku hanya bisa nyengir sambil menahan rasa mules di perutku. Gawat kalau sampai dlpukul lagi.
Ni cewe biar badannya kecil, tenaganya gedhe euy.
"Ini kok berantakan banget kenapa Ji?" tanya Bu Indri.
"Eh..maaf bu. Tadi saya berkelahi dengan dukun yg sudah mengirim teluh pada lbu!" sahutku.
"Eh...jadi ibu kena teluh ya? Trus sekarang bagaimana keadaan ibu?"
"Insya Allah, ibu bakal baik-baik saja kok. Semua sudah bisa diatasi!" sahutku.
"Syukurlah kalau begitu. Hanya saja ibu heran, slapa orang yang tega berbuat itu pada ibu!" katanya.
"Mungkin orang yang iri atau benci pada ibu!" jawabku.
"Mungkin juga... Semoga saja setelah ini dia sadar akan perbuatannya dan kembali ke jalan yang benar!" kata beliau.
"Amin...!" jawabku.
Wah, baru tahu, ternyata calon ibu tlriku ini berjiwa besar.
"Ibu ga dendam dengan orang itu? Atau ingin membalasnya? Biar nanti aku yang balas !" kataku memancingnya.
"Astaghfirullah... Jangan Ji. Kalau kita balas, apa bedanya kita dengan orang itu?" katanya.
Wow...udah dipancing, masih juga beliau bisa bersabar.
Aku semakin respect pada beliau...
"Wah, ibu ini ternyata sangat sabar ya? Sudah dicelakai orang lain tapi tidak dendam, malahan mendoakan yang sudah berbuat jahat!" pujiku.
"Ah...bukan begitu Ji. Ibu hanya ingin menjadi orang yang lebih baik lagi. Kalau marah sih jelas marah, hanya saja ibu perbanyak lstlghfar, agar ibu tidak dikuasai dendam !" kata beliau.
Saluutt.....
"Wah, memang ibu dasarnya baik hati.. Sayang ponakannya ga menuruni sifat tantenya...!" gumamku.
"Kamu ngomong apa barusan? Nyindir aku ya? Mau tak pukul lagi?" bentak Sandra padaku.
"Pukul...pukul...pukul....!!" teriak Menik dan Kurnia di belakangku.
Zulaikha dengan serta merta melotot pada mereka... Tapi sedetik kemudian kulihat dia tersenyum.
Pertanda buruk ini...mereka pasti setuju kalau aku dipukul oleh Sandra.
Huh...teman ghaib macam apa kalian ini...! Dengusku dalam hati.
Bu Indri beranjak hendak membereskan kekacauan bekas keeibutan tadi.
"Eh...bu Indri, silahkan istirahat saja. Biar aku yang beresin semuanya. Ini kan karena ulahku Bu!" kataku untuk mencegahnya.
"Baiklah Ji... Lagipula lbu masih lemas. Sandra, tolong antar tante ke kamar ya? Setelah itu, kamu bantuin Aji buat beresin ruang tamu ini." kata Bu Indri.
"Huh...biarin aja dia beresin sendlri tan. Itu kan dia yang bikin berantakan...!" ujar Sandra.
"Sandra ..!! Ga boleh gitu sayang... Kalau kamu ga mau, biar tante yang bantuin Aji beres-beres!" kata bu Indri.
"Iya tante... Nanti aku bantuin orang itu buat beres-beres. Sekarang tante kuantar ke kamar ya..?" ujar Sandra.
Busyet, aku disebut sebagai orang itu. Ga ada sopan-sopannya nih cewe...
Aku sumpahin jadl perawan tua!!! Rutukku dalam hati.
Eh...astaghfirullah .. Ga jadi nyumpahin dah... Takut kejadian, malah aku juga yang kena dosa...
Aku segera membereskan semua yang sudah kubikin berantakan. Untung ga ada barang yang pecah. Sandra keluar setelah aku menyelesalkan semuanya.
Huh. .katanya mau bantuin, eh nongolnya saat semua udah beres...
Eh, tapi tunggu dulu. Dla datang membawa nampan dan dua gelas besar es jeruk. Serta ada sepiring makanan kecil. Hmmm....sedikit curiga aku dibuatnya. Jangan-jangan dia bakal ngeprank aku. Mesti waspada nlh...
Setelah meletakkan nampan di meja, Samdra langsung duduk di sofa.
"Hei..kalau dah beres, itu diminum dulu...!" katanya.
Aku diam saja, melanjutkan beberes. Yah..pura-pura beberes tentunya, khan udah selesai.
Sandra juga ga bereaksi apapun. Dengan cuek, dia mainin smrahone nya, sambil asik minum es jeruk.
Ah elah... Bener-bener dah ni cewe... Bikin emosi mulu....
Lalu, seolah ga ada siapapun di situ, dia berjalan pergi masuk ke ruangan dalam.
Aku ditinggal sendirian.... Kebetulan malah.. Aku dah kehausan dari tadi... Sampai ngiler lihat es jeruk yang begitu menggoda.
Aku menghempaskan tubuhku ke sofa, dan menyeka keringatku. Lumayan juga tenaga yang dikeluarkan untuk bersih-bersih.
Seperti musafir yang kehausan, aku meralh gelas berisi es jeruk itu dan meminumnya.
ANJIRRR......kecuutttt....dan ASSIIINNNNNNN.....!!!!!!!!
Segera kutumpahkan lagi es yang sudah kuminum.
Kena juga aku dikerjain cewe galak itu... Mana mulut rasanya ga enak banget lagi... Mau cari minum dl mana nih?
Lalu muncullah Sandra dengan tertawa ngakak di atas penderitaanku.
"Hahaha....kena lo... Mau main-main sama Sandra. Rasakan akibatnya...huahahaa!" katanya diirlngi tawa kejam yang menyayat harga diri.
Aku hanya bisa melotot padanya...!
"Apa melotot...? Huh...beraninya cuma sama cewe...!" sindirnya.
Ah, daripada ribut, mending diem aja deh. Aku menunduk saja dan malas membalas kata-katanya yang nyelekit itu.
Ya Allah, apa salah dan dosaku, hingga bertemu dengan cewe ga jelas in?
Tiba-tiba, sebuah gelas berisi es teh disodorkan di depan wajahku.
Aku mengangkat wajahku dan menatapnya.
"Nih dimlnum, pasti mukutmu rasanya ga enak banget..!" katanya dengan wajah serius.
Dengan penuh keraguan, kuraih gelas itu. Kucicipi sedikit, masih trauma dengan minuman tadi.
Ah, manis dan segar. Segera saja kuminum hingga habis stengahnya.
Ahh....lega rasanya. Rasa kecut dan asin di lidahku terhapus oleh segar dan manisnya es teh itu...
Sandra duduk di hadapanku...
"Maaf ya, aku sedari tadi selalu galakin kamu dan ngerjain kamu...!" katanya sambil menunduk.
Aku diam saja.. Jujur aja, dalam hati masih dongkol sama dia.
Udah dibentak-bentak, dikerjain pula.
"Aku tahu kamu marah sama aku. Sekali lagi aku minta maaf. Dan juga aku berterima kasih, kamu sudah mau nolongin tanteku dari teluh itu...!" lanjutnya.
Aku masih membisu...selain dongkol, juga takut kalau ini adalah prank lagi.
"Hei..kamu dengar kan apa yang kukatakan?"
"Hmm....!"
"Kamu kenapa sih? Ga mau maafin aku ya?"
Aku mengangkat wajahku dan memandangnya. Nampak matanya berkaca-kaca.
Aku yang lembut hati ini.., jadi ga tega.
"Hmmm....terus terang aku dongkol banget sama kamu. Aku marah juga sama kamu. Tapi karena kamu sudah minta maaf, yah...terpaksa aku maafin deh...!" jawabku.
"Kok terpaksa sih maafinnya? Berarti ga ikhlas ya?" cecarnya.
"Iya deh...aku maafln, ikhlas, tapi dengan satu syarat...!" kataku.
"Ikhlas kok pake syarat...!"
"Mau dlmaafin apa enggak?" tanyaku.
"Iya mau..mau... Apa syaratnya?"
"Jangan diulangi lagi.... Itu syaratnya...!" kataku.
"Iya .. Aku terima syaratnya. Makasih ya, udah mau maafin aku. Dan juga nolongin tante aku...!" katanya.
"Sama-sama... Eh, Bu Indrl mana? Aku mau pamit pulang nih...!" tanyaku.
"Buru-buru amat... Tante tidur tadi. Nanti aku pamitin deh...!"
"Oh...kalau begitu aku pulang dulu ya? Assalamu'alaikum...!"
"Wa'alaikum salam. Hati2 di jalan...!"
"Nah...gitu dong. Jadi cewe yang udah jinak...!" kataku.
"APAAAAA.........?"
Aku langsung ngacir sambil ngakak......
"Bagaimana keadaan Bu Indri?" tanyaku.
Tapi tak ada yang menjawab... Mereka masih aslk bengong dengan tatapan kosong.
"Hei....!" aku mengejutkan mereka.
Bu Indri tersentak kaget...
Sementara Sandra....
"Eh ..hei...ayam ayam.ayam...!"
Ga tahan lagi, aku ngakak. Duh, galak-galak kok latah.
BHUAGH... HEKGH...
Dengan keras Sandra memukul perutku, sampai aku terbungkuk menahan sakit.
Busyet..ni cewe bener-bener galak dah.
"Hayo...ketawa lagi....!" serunya sambil melotot padaku.
Aku hanya bisa nyengir sambil menahan rasa mules di perutku. Gawat kalau sampai dlpukul lagi.
Ni cewe biar badannya kecil, tenaganya gedhe euy.
"Ini kok berantakan banget kenapa Ji?" tanya Bu Indri.
"Eh..maaf bu. Tadi saya berkelahi dengan dukun yg sudah mengirim teluh pada lbu!" sahutku.
"Eh...jadi ibu kena teluh ya? Trus sekarang bagaimana keadaan ibu?"
"Insya Allah, ibu bakal baik-baik saja kok. Semua sudah bisa diatasi!" sahutku.
"Syukurlah kalau begitu. Hanya saja ibu heran, slapa orang yang tega berbuat itu pada ibu!" katanya.
"Mungkin orang yang iri atau benci pada ibu!" jawabku.
"Mungkin juga... Semoga saja setelah ini dia sadar akan perbuatannya dan kembali ke jalan yang benar!" kata beliau.
"Amin...!" jawabku.
Wah, baru tahu, ternyata calon ibu tlriku ini berjiwa besar.
"Ibu ga dendam dengan orang itu? Atau ingin membalasnya? Biar nanti aku yang balas !" kataku memancingnya.
"Astaghfirullah... Jangan Ji. Kalau kita balas, apa bedanya kita dengan orang itu?" katanya.
Wow...udah dipancing, masih juga beliau bisa bersabar.
Aku semakin respect pada beliau...
"Wah, ibu ini ternyata sangat sabar ya? Sudah dicelakai orang lain tapi tidak dendam, malahan mendoakan yang sudah berbuat jahat!" pujiku.
"Ah...bukan begitu Ji. Ibu hanya ingin menjadi orang yang lebih baik lagi. Kalau marah sih jelas marah, hanya saja ibu perbanyak lstlghfar, agar ibu tidak dikuasai dendam !" kata beliau.
Saluutt.....
"Wah, memang ibu dasarnya baik hati.. Sayang ponakannya ga menuruni sifat tantenya...!" gumamku.
"Kamu ngomong apa barusan? Nyindir aku ya? Mau tak pukul lagi?" bentak Sandra padaku.
"Pukul...pukul...pukul....!!" teriak Menik dan Kurnia di belakangku.
Zulaikha dengan serta merta melotot pada mereka... Tapi sedetik kemudian kulihat dia tersenyum.
Pertanda buruk ini...mereka pasti setuju kalau aku dipukul oleh Sandra.
Huh...teman ghaib macam apa kalian ini...! Dengusku dalam hati.
Bu Indri beranjak hendak membereskan kekacauan bekas keeibutan tadi.
"Eh...bu Indri, silahkan istirahat saja. Biar aku yang beresin semuanya. Ini kan karena ulahku Bu!" kataku untuk mencegahnya.
"Baiklah Ji... Lagipula lbu masih lemas. Sandra, tolong antar tante ke kamar ya? Setelah itu, kamu bantuin Aji buat beresin ruang tamu ini." kata Bu Indri.
"Huh...biarin aja dia beresin sendlri tan. Itu kan dia yang bikin berantakan...!" ujar Sandra.
"Sandra ..!! Ga boleh gitu sayang... Kalau kamu ga mau, biar tante yang bantuin Aji beres-beres!" kata bu Indri.
"Iya tante... Nanti aku bantuin orang itu buat beres-beres. Sekarang tante kuantar ke kamar ya..?" ujar Sandra.
Busyet, aku disebut sebagai orang itu. Ga ada sopan-sopannya nih cewe...
Aku sumpahin jadl perawan tua!!! Rutukku dalam hati.
Eh...astaghfirullah .. Ga jadi nyumpahin dah... Takut kejadian, malah aku juga yang kena dosa...
Aku segera membereskan semua yang sudah kubikin berantakan. Untung ga ada barang yang pecah. Sandra keluar setelah aku menyelesalkan semuanya.
Huh. .katanya mau bantuin, eh nongolnya saat semua udah beres...
Eh, tapi tunggu dulu. Dla datang membawa nampan dan dua gelas besar es jeruk. Serta ada sepiring makanan kecil. Hmmm....sedikit curiga aku dibuatnya. Jangan-jangan dia bakal ngeprank aku. Mesti waspada nlh...
Setelah meletakkan nampan di meja, Samdra langsung duduk di sofa.
"Hei..kalau dah beres, itu diminum dulu...!" katanya.
Aku diam saja, melanjutkan beberes. Yah..pura-pura beberes tentunya, khan udah selesai.
Sandra juga ga bereaksi apapun. Dengan cuek, dia mainin smrahone nya, sambil asik minum es jeruk.
Ah elah... Bener-bener dah ni cewe... Bikin emosi mulu....
Lalu, seolah ga ada siapapun di situ, dia berjalan pergi masuk ke ruangan dalam.
Aku ditinggal sendirian.... Kebetulan malah.. Aku dah kehausan dari tadi... Sampai ngiler lihat es jeruk yang begitu menggoda.
Aku menghempaskan tubuhku ke sofa, dan menyeka keringatku. Lumayan juga tenaga yang dikeluarkan untuk bersih-bersih.
Seperti musafir yang kehausan, aku meralh gelas berisi es jeruk itu dan meminumnya.
ANJIRRR......kecuutttt....dan ASSIIINNNNNNN.....!!!!!!!!
Segera kutumpahkan lagi es yang sudah kuminum.
Kena juga aku dikerjain cewe galak itu... Mana mulut rasanya ga enak banget lagi... Mau cari minum dl mana nih?
Lalu muncullah Sandra dengan tertawa ngakak di atas penderitaanku.
"Hahaha....kena lo... Mau main-main sama Sandra. Rasakan akibatnya...huahahaa!" katanya diirlngi tawa kejam yang menyayat harga diri.
Aku hanya bisa melotot padanya...!
"Apa melotot...? Huh...beraninya cuma sama cewe...!" sindirnya.
Ah, daripada ribut, mending diem aja deh. Aku menunduk saja dan malas membalas kata-katanya yang nyelekit itu.
Ya Allah, apa salah dan dosaku, hingga bertemu dengan cewe ga jelas in?
Tiba-tiba, sebuah gelas berisi es teh disodorkan di depan wajahku.
Aku mengangkat wajahku dan menatapnya.
"Nih dimlnum, pasti mukutmu rasanya ga enak banget..!" katanya dengan wajah serius.
Dengan penuh keraguan, kuraih gelas itu. Kucicipi sedikit, masih trauma dengan minuman tadi.
Ah, manis dan segar. Segera saja kuminum hingga habis stengahnya.
Ahh....lega rasanya. Rasa kecut dan asin di lidahku terhapus oleh segar dan manisnya es teh itu...
Sandra duduk di hadapanku...
"Maaf ya, aku sedari tadi selalu galakin kamu dan ngerjain kamu...!" katanya sambil menunduk.
Aku diam saja.. Jujur aja, dalam hati masih dongkol sama dia.
Udah dibentak-bentak, dikerjain pula.
"Aku tahu kamu marah sama aku. Sekali lagi aku minta maaf. Dan juga aku berterima kasih, kamu sudah mau nolongin tanteku dari teluh itu...!" lanjutnya.
Aku masih membisu...selain dongkol, juga takut kalau ini adalah prank lagi.
"Hei..kamu dengar kan apa yang kukatakan?"
"Hmm....!"
"Kamu kenapa sih? Ga mau maafin aku ya?"
Aku mengangkat wajahku dan memandangnya. Nampak matanya berkaca-kaca.
Aku yang lembut hati ini.., jadi ga tega.
"Hmmm....terus terang aku dongkol banget sama kamu. Aku marah juga sama kamu. Tapi karena kamu sudah minta maaf, yah...terpaksa aku maafin deh...!" jawabku.
"Kok terpaksa sih maafinnya? Berarti ga ikhlas ya?" cecarnya.
"Iya deh...aku maafln, ikhlas, tapi dengan satu syarat...!" kataku.
"Ikhlas kok pake syarat...!"
"Mau dlmaafin apa enggak?" tanyaku.
"Iya mau..mau... Apa syaratnya?"
"Jangan diulangi lagi.... Itu syaratnya...!" kataku.
"Iya .. Aku terima syaratnya. Makasih ya, udah mau maafin aku. Dan juga nolongin tante aku...!" katanya.
"Sama-sama... Eh, Bu Indrl mana? Aku mau pamit pulang nih...!" tanyaku.
"Buru-buru amat... Tante tidur tadi. Nanti aku pamitin deh...!"
"Oh...kalau begitu aku pulang dulu ya? Assalamu'alaikum...!"
"Wa'alaikum salam. Hati2 di jalan...!"
"Nah...gitu dong. Jadi cewe yang udah jinak...!" kataku.
"APAAAAA.........?"
Aku langsung ngacir sambil ngakak......
arinu dan 69 lainnya memberi reputasi
70
Tutup