- Beranda
- Komunitas
- Story
- Stories from the Heart
Dendam Cinta Dari Masa Silam
TS
beqichot
Dendam Cinta Dari Masa Silam
WARNING!!!!
Cerita ini hanyalah fiksi belaka. Jika ada kesamaan nama, tempat, dan kejadian, semua hanyalah kebetulan belaka.
Khusus untuk usia 17++
Cerita ini hanyalah fiksi belaka. Jika ada kesamaan nama, tempat, dan kejadian, semua hanyalah kebetulan belaka.
Khusus untuk usia 17++
Prolog
Hai...namaku Aji, lengkapnya Bayu Satriaji.
Aku baru saja pulang dari PETUALANG MASA LALU
Terakhir yang kuingat, aku beserta Zulaikha dan Menik, dua jin cantik.yang selalu mendampingiku selain dari Sang Pamomong, baru saja keluar dari portal yang membawa kami pulang dari masa lalu ratusan tahun silam.
Aku memgerjapkan mataku yang silau oleh cahaya yang menyorot di atas mataku.
Ah...rupanya cahaya lampu.
Perlahan, pandangan mataku menjadi semakin jelas. Kulihat langit-langit kamar yang putih dengan lampu yang menyilaukan mataku tadi.
Di mana aku gerangan? Bukankah aku baru saja keluar dari portal yang menghubungkan masa kini dan masa lalu?
"Mas Aji.... Kau sudah sadar?" sebuah suara menyapaku.
Aku menoleh ke arah suara yang menyapaku itu. Seraut wajah cantik dengan mata yang berair, menatapku.
"Desi...?"
"Iya mas... Ini aku!" jawabnya.
"Mas Aji...!" sebuah suara lain menyapaku.
Aku menoleh ke asal suara itu..
"Anin...? Kamu kok di sini? Aku di mana?" tanyaku.
"Sebentar mas, biar aku kasih tahu bapak dan dokter.kalau kamu sudah sadar!" katanya sambil beranjak pergi.
Bapak? Dokter?
Kok bapak juga ada di sini? Dokter? Berarti aku di rumah sakit...
Sebenarnya apa yang terjadi? Bagaimana bisa aku ada di rumah sakit?
"Des...ini di rumah sakit?"
"Iya Mas...!"
"Kok aku bisa disini?"
"Ssttt...mas istirahat saja dulu. Kita tunggu dokter dulu!" sahutnya sambil mengelus-elus tanganku.
Saat itulah pintu terbuka, dan dua wanita dengan pakaian serba putih menghampiriku. Seorang diantaranya memeriksa nadiku, menyenteri mataku, dan menempelkan stetoskop di dadaku.
"Bagaimana dokter?" sebuah suara yang berat terdengar beetanya.
"Keadaannya normal pak! Mungkin butuh pemulihan sebentar, dan 2 atau 3 hari kemudian sudah bisa pulang!" kata bu dokter.
'Syukurlah...!" kata Bapak.
"Bapak.....!" panggilku.
"Hai..cah bagus... Bikin panik orang tua saja kamu!" kata bapak sambil mengacak-acak rambutku.
"Maaf pak... Sudah bikin khawatir bapak..!" ucapku.
"Sudahlah. Yang penting kamu sudah ga papa sekarang!" ujar bapak.
"Apa yang sebenarnya terjadi pak?" tanyaku.
"Kamu ditemukan orang terbaring di jalanan setelah hujan. Lalu dibawa ke rumah sakit ini. Lalu orang itu membuka kontak hpmu dan menghubungi bapak. Bapak dsn Anin segera kemari. Dan kamu baru sadar setelah 3 hari pingsan!" kata bapak.
Hah.3 hari? Padahal aku ada di masa lalu selama 35 hari.
Jadi apakah kejadian di masa lalu itu hanyalah mimpi di saat aku tak sadar?
Kalau memang hanya mimpi, syukurlah...
Dan aku berharap itu semua memang hanya mimpi.
Aku menoleh pada Zulaikha dan Menik yang sedari tadi berdiri di samping ranjangku.
Mereka cuma mengangkat bahu dan menggeleng. .
Yah...semoga saja semua itu hanya mimpi belaka. Kembang tidur di saat aku pingsan. .
Semoga....
Aku masih dirawat selama 2 hari, dan Desi setia memungguku jika sudah pulang kuliah.
Sementara, bapak dan Anin jika malam istirahat di kostku.
Setelah dirasa sehat, aku diperbolehkan pulang.
Bersama bapak dan Anin, kami nakk taksi menuju kostan.
Zulaikha dan Menik melayang di samping mobil.
Di kostan sudah ada pacar tersayang dan adiknya yang menunggu kedatangan kami....
Yah...aku kembali berada di jamanku. Pengalaman di masa lalu itu, entah nyata ataukah sekedar mimpi belaka?
Only time will tell.....
INDEX:
Prolog
The Begining
Naning
The Truth
Lanjutan
Naning Lagi....
Melati's Pov
Godaan Nenek Bohai
Menik's Pov
Tukang Ojek
Masalah Cewe Dino
Di Rumah Firda
Menolong Naning....
One By One
Pulang....
Di Madrasah 1
Di Madrasah 2
It's Begin...
Bingung
Masih Di Rumah Naning
Menik's Pov
Pengakuan Firda
Desi Cemburu
Pertempuran
Bendera Perang Sudah Dikibarkan
Masalah mulai bertambah
Firda's Pov
Liburan Semester
Kejadian Di Kamar Kost.....
Di Gazebo..
Tekad Naning
Pov nya Kunyil
Balada Lontong Opor
Kunyil Ember
Ditinggal.....
Pengusiran
Pulang....
Nenek Tua
Mimpi
RSJ
Pertempuran Seru
Serangan Susulan
Menuju Sumber....
Lanjutannya..
Kurnia
Sebuah Pengakuan
Interogasi
Menepati Janji
Malam Minggu
Piknik....
Di Curug
Ki Sarpa
Berlatih
Ketiduran
Kejadian Aneh
Kyai Punggel
Pagi Absurd
Pov: Naning
Latihan Di Gunung
Wejangan
Aku Dipelet?
Lebih Hebat Dari Pelet
Terusan Kemarin
Tante Fitri Yang....
She's Back
Bros
Makhluk Paling Absurd
Makhluk Absurd 2
Part Kesekian
Cowo Tajir
Jangan Buat Naning Menangis
Surprise
Kejadian Aneh
Quote:
Menghentikan Perang
Ahaha ..
Jatuh Bangun
Selaras
Mulai Dari Awal
Kembali
Rencana Bapak
Gadis Galak
Pengobatan
Sang Dukun
Sandra
A Little Bonus: Sandra's Pov
Pulang Ke Kost
Nenek Tukang Pijat
Upgrade
Si Galak Sakit
Fight....
Proyek Besar
Kesurupan Massal
Kalahkan Biangnya
Kosong
Dreamin'
About Renita
Kenapa Dengan Sandra?
Teluh
Serangan kedua
Gelud Lagi...
Hadiah Nyi Rambat
Kembalinya Trio Ghaib
Kepergian Zulaikha
Kurnia's Pov
Lanjutan Indeks
Diubah oleh beqichot 18-09-2021 12:54
xue.shan dan 199 lainnya memberi reputasi
190
387.8K
12.1K
Komentar yang asik ya
Tampilkan semua post
TS
beqichot
#2309
Lulus
Setelah kejadian itu, gangguan terhadap Naning berhenti. Entah gimana kabar si cowo yang membayar para dukun itu?
Hanya kudengar, usaha orang tuanya jatuh bangkrut dan sekarang hidupnya sederhana.
Jadi, mungkin ga punya uang buat bayar dukun yang lain...
Entahlah....
Yang pasti, aku bersyukur gangguan terhadap Naning berhenti total....
SKIPPP...
Waktu berlalu tanpa terasa....
Tanpa sadar, aku berada di penghujung kuliahku. Tinggal menyelesaikan skripsi, dan done... selesai...!!!
Tapi, saat pengerjaan skripsi, berbarengan dengan adanya beberapa proyek yang harus kutangani bersama Dino. Alhamdulillah...walaupun pengerjaan skripsi harus ikut tersendat, tapi kan lumayan dapat pemasukan.
Setelah proyek selesai, aku fokus pada pembuatan skripsiku...
Yah, walaupun agak telat... akhirnya selesai juga.
Setelah revisi ini itu, akhirnya skripsiku bisa dijilid dan finish juga.
Tidak tinggal nunggu sidang minggu depan.
Naning dan Firda memberi kabar kalau mereka sudah lulus sidang dan tinggal nunggu wisuda. Mereka juga nanya, kapan aku melamar mereka ..ups... kapan aku sidangnya?
Kujawab saja minggu depan...
Skipp....hari persidangan...
Aku sudah mempersiapkan diri sebaik mungkin untuk sidang hari ini. Dengan memakai baju putih lengan panjang, dan celana hitam, dengan dasi yang dipilihkan dan dipasangkan yayank Renita, aku stand by di depan ruang sidang.
Saat tegang-tegangnya menunggu dipanggil, eh...datang 3 cewe cantik menghampiriku.
Wtf...bagaimana mereka bisa kompak bareng-bareng datang kemari?
Renita dengan senyum sumringah menghampiriku. Dia memegang tanganku...
"Semangat ya mas? Mas pasti bisa...!' ujarnya.
"Doakan saja ya Ren... Semoga diberi kelancaran. !"
"Amin....!" sahut Renita.
Renita lalu mencium pipiku...
Membetulkan dasiku dan merapikan bajuku
Kulirik dua cewe lainnya... mereka nampak memalingkan muka.
"Mbak Firda dan mbak Naning juga mau kasih semangat buat kamu mas .!" ujar Renita.
Renita menggandeng tanganku dan mengajakku menemui Naning dan Firda.
"Woi...selamat ya, lo berdua udah lolos sidang, tinggal nunggu wisuda...!" ujarku sambil menyalami mereka berdua.
"Iya, makasih... makanya kita berdua ke sini buat semangatin kamu, biar kita bisa wisuda bareng ..!" ujar Naning.
"Iya Ji... kamu sudah siap kan?" tanya Firda..
"Insya Allah siap...!"
"Sippp dah... semangatt. Kita bakal nungguin kamu di luar kok." kata Naning.
"Halah... jangan cuma nungguin. Doain juga kali....!" kataku
"Ya iya lah.... kita doain kok. Tuh...dah dipanggil... masuk sana...!"
"Semangat ya....???"
Naning dan Firda menepuk bahuku sambil memberikan semangat. Renita mengantarku hingga masuk ruangan sidang.
Jantungku mulai berdetak lebih kencang... Di sinilah puncak usahaku selama ini. Aku harus bisa...!!!
Setelah menarik nafas panjang, aku menghadap ke dewan penguji.
Untunglah skripsiku kubuat sendiri, sehingga aku sangat faham dengan isinya.
Juga data pendukungnya lengkap, sehingga aku bisa menjawab semua pertanyaan dengan baik......menurutku.
Entah menurut dewan penguji...
Setelah semua pertanyaan kujawab, disertai semua alasan dan data pendukung yang ada, aku dipersilahkan keluar. Dewan penguji akan berdiskusi apakah aku lokos dari sidang ini atau tidak.
Keluar dari ruang sidang, sudah menunggu tiga gadis cantik yang nampak cemas...terutama Renita.
"Bagaimana mas...?" tanya Renita.
"Alhamdulillah, aku lancar jawabnya. Sekarang dewan penguji sedang berdiskusi. Tinggal kita tunggu hasilnya..!" ujarku.
"Semoga lulus ya Ji...!" kata Naning dan Firda...
"Amin....!" ucapku.
Saat itulah aku melihat kelebat makhluk halus menembus pintu ruang sidang...
Dua makhluk halus ..
Ngapain juga tuh duo centil iseng masuk ruang sidang....
Sepuluh menit kemudian, duo centil keluar dan mengacungkan dua jempol padaku sambil tersenyum lebar.
Pertanda baik ini mah...
Aku tersenyum dan mengangguk...
"Ngapain senyum-senyum sendiri Ji?"tanya Naning.
Sampai ga sadar kalau Naning memperhatikanku...
"Eh. .ga papa kok... !"
"Atau kamu stress gara-gara sidang ini?" lanjut Naning.
"Enak aja... emangnya lo suka stress...!"
"Huh...siapa yang suka stress? Kamu kali... ga inget waktu ditinggal nikah sama Desi?"kata Naning sambil noyor kepalaku.
"Hehe....!" Aku cuma bisa nyengir sambil garuk-garuk kepala.
"Udah..udah... malah bahas itu sih... Aji jadi keingetan Desy tuh...!" ujar Firda.
"Yah...lo pada, seneng amat ngebully gue...!"
"Hahaha.....!" mereka bertiga ketawa bareng.
Seneng juga sidang ditemanin mereka, jadi ga stress nungguin hasil.
Setelah diumumkan, alhamdulillah aku lolos sidang ini dan tinggal menunggu wisuda bulan depan, bareng Firda dan Naning...
Renita langsung memelukku, memberikan ucapan selamat dan mencium pipiku.
Aku balas memeluknya dan mencium keningnya.
Kulihat Naning dan Firda melengos melihat kemesraan kami.
Aku menghampiri mereka dan merentangkan tanganku... Firda dan Naning saling berpandangan, lalu mereka berdua tersenyum.
Mereka menghambur ke arahku dan....
BLETAK...
BLETHAK....
Dua jitakan keras menghampiri kepalaku.
"Kalian ngapain sih jitak-jitak gue?" tanyaku sambil mengelus kepalaku yang sakit.
"Kebiasaan....!!!"
"Mesum....!! Mentang-mentang lolos, trus nyari kesempatan buat peluk2 kami ya?' kata Firda..
"Hehe...siapa tahu kalian mau, kan lumayan.... Aduduhhh.....!"
Renita menjewer telingaku dengan keras.
"Hmmm...mulai genit ya sekarang...???" kata Renita.
"Hajar Ren... Jangan kasih ampun...!!" kata Naning dan Firda...
Ampun dah... ga bakal menang menghadapi mereka bertiga....
Sebagai ucapan syukur atas kelulusanku, kuajak mereka bertiga buat makan di sebuah restoran yang agak mewah. Maklum, lagi seneng dan punya duit
Kutelpon Anin, dan sekalian kusuruh ngajak Sandra buat datang sekalian ke restoran itu.
Anin langsung berteriak senang....
Sesampai di restoran tersebut, Sandra dan Anin sudah menunggu di sana.
"Eh...cepet amat kalian sampai di sini?" tanyaku heran.
"Ahaha...mau makan enak ya harus cepet lah....! Selamat ya mas...!* kata Anin sambil memelukku.
"Makasih dek...!" Kamu belajar yang bener, biar bisa segera nyusul mas ya...!"
"Siap boss ..!"
Sandra menghampiriku... Lama tak bertemu, penampilannya nampak lebih dewasa dan kalem sekarang.
"Selamat ya mas... !" ujarnya sambil menyalamiku
"Makasih ya Sandra... Gimana kabarmu?"
"Alhamdulillah sehat mas ..!" jawabnya sambil tersenyum.
Juteknya nampak sudah banyak berkurang sekarang .. Syukurlah.
"Mas ..jadi makan-makan nggak sih? Laper nih...!" rwngek Anin.
"Iya...iya... Ayo semuanya masuk...!" ajakku.
Di dalam kami memesan satu mejaa besar agar bisa ngumpul jadi satu. Untung saja masih ada meja kosong.
Setelah memilih menu masing-masing, kami ngobrol sambil menunggu pesanan datang
Kulihat Anin berbisik-bisik pada Renita dan Sandra. Ketiganya lalu ketawa cekikikan.
Firda dan Naning jadi kepo, dan dibisikin oleh Renita.
Mereka semua saling berpandangan dan ketawa bareng.
Emang, kalau cewe ngumpul, ramenya bikin pasar aja kalah rame.
"Kalian kenapa sih...?" tanyaku
"Mas... tahu gak, mas itu kayak penyamun di sarang perawan..ahaha... Cowo diantara cewe-cewe..!" Sahut Anin.
Eh...benee juga ya? Aku cowo sendiri di antara 5 cewe. .
Kenapa juga tadi ga kuajak Dino sekalian biar ada temen cowonya?
"Yah dek... namanya juga cowo idaman, banyak cewe yang ngerubung lah. .!" kataku sok pede.
Dan...
"HUUUU.....!" serentak mereka berteriak bersama
Lalu ketawa ngakak....
Hadeehhh...pengunjung yang lain sampai menengok ke arah meja kami sambil geleng kepala...
"Sstt...jangan berisik, ga enak sama pengunjung lain...!"kataku.
Suara tawa mereka berhenti mendadak dan melihat sekeliling, lalu ketawa cekikikan...
Hhhh....cewe....cewe... susah dimengerti.
Untung tak lama kemudian pesanan kami datang, dan kami sibuk makan... walaupun kadang diseling dengan obrolan-obrolan ringan.
Tapi aku malah jadi kambing congek, yang dengerin percakapan mereka. Biasalah cewe, kalau ga ngomongin fashion, paling banter juga ngomongin K-pop atau bintang drakor...
Dan aku jelas ga faham dengan omongan mereka... jadilah aku obat nyamuk yang cuma diam sambil menikmati makananku..
Sebuah pelajaran buatku, jangan pernah makan bersama cewe lebih dari satu...atau kalian bakal jadi kambing congek.
Part kelulusan ini jadi pertanda bahwa trit ini akan segera berakhir... mohon maaf jika dalam penulisan cerita ini banyak hal-hal yang kurang. Ane hanya manusia biasa yang suka menulis, tapi males mikir...
Trit ini akan berakhir setelah beberapa part lagi.
Hanya kudengar, usaha orang tuanya jatuh bangkrut dan sekarang hidupnya sederhana.
Jadi, mungkin ga punya uang buat bayar dukun yang lain...
Entahlah....
Yang pasti, aku bersyukur gangguan terhadap Naning berhenti total....
SKIPPP...
Waktu berlalu tanpa terasa....
Tanpa sadar, aku berada di penghujung kuliahku. Tinggal menyelesaikan skripsi, dan done... selesai...!!!
Tapi, saat pengerjaan skripsi, berbarengan dengan adanya beberapa proyek yang harus kutangani bersama Dino. Alhamdulillah...walaupun pengerjaan skripsi harus ikut tersendat, tapi kan lumayan dapat pemasukan.
Setelah proyek selesai, aku fokus pada pembuatan skripsiku...
Yah, walaupun agak telat... akhirnya selesai juga.
Setelah revisi ini itu, akhirnya skripsiku bisa dijilid dan finish juga.
Tidak tinggal nunggu sidang minggu depan.
Naning dan Firda memberi kabar kalau mereka sudah lulus sidang dan tinggal nunggu wisuda. Mereka juga nanya, kapan aku melamar mereka ..ups... kapan aku sidangnya?
Kujawab saja minggu depan...
Skipp....hari persidangan...
Aku sudah mempersiapkan diri sebaik mungkin untuk sidang hari ini. Dengan memakai baju putih lengan panjang, dan celana hitam, dengan dasi yang dipilihkan dan dipasangkan yayank Renita, aku stand by di depan ruang sidang.
Saat tegang-tegangnya menunggu dipanggil, eh...datang 3 cewe cantik menghampiriku.
Wtf...bagaimana mereka bisa kompak bareng-bareng datang kemari?
Renita dengan senyum sumringah menghampiriku. Dia memegang tanganku...
"Semangat ya mas? Mas pasti bisa...!' ujarnya.
"Doakan saja ya Ren... Semoga diberi kelancaran. !"
"Amin....!" sahut Renita.
Renita lalu mencium pipiku...
Membetulkan dasiku dan merapikan bajuku
Kulirik dua cewe lainnya... mereka nampak memalingkan muka.
"Mbak Firda dan mbak Naning juga mau kasih semangat buat kamu mas .!" ujar Renita.
Renita menggandeng tanganku dan mengajakku menemui Naning dan Firda.
"Woi...selamat ya, lo berdua udah lolos sidang, tinggal nunggu wisuda...!" ujarku sambil menyalami mereka berdua.
"Iya, makasih... makanya kita berdua ke sini buat semangatin kamu, biar kita bisa wisuda bareng ..!" ujar Naning.
"Iya Ji... kamu sudah siap kan?" tanya Firda..
"Insya Allah siap...!"
"Sippp dah... semangatt. Kita bakal nungguin kamu di luar kok." kata Naning.
"Halah... jangan cuma nungguin. Doain juga kali....!" kataku
"Ya iya lah.... kita doain kok. Tuh...dah dipanggil... masuk sana...!"
"Semangat ya....???"
Naning dan Firda menepuk bahuku sambil memberikan semangat. Renita mengantarku hingga masuk ruangan sidang.
Jantungku mulai berdetak lebih kencang... Di sinilah puncak usahaku selama ini. Aku harus bisa...!!!
Setelah menarik nafas panjang, aku menghadap ke dewan penguji.
Untunglah skripsiku kubuat sendiri, sehingga aku sangat faham dengan isinya.
Juga data pendukungnya lengkap, sehingga aku bisa menjawab semua pertanyaan dengan baik......menurutku.
Entah menurut dewan penguji...
Setelah semua pertanyaan kujawab, disertai semua alasan dan data pendukung yang ada, aku dipersilahkan keluar. Dewan penguji akan berdiskusi apakah aku lokos dari sidang ini atau tidak.
Keluar dari ruang sidang, sudah menunggu tiga gadis cantik yang nampak cemas...terutama Renita.
"Bagaimana mas...?" tanya Renita.
"Alhamdulillah, aku lancar jawabnya. Sekarang dewan penguji sedang berdiskusi. Tinggal kita tunggu hasilnya..!" ujarku.
"Semoga lulus ya Ji...!" kata Naning dan Firda...
"Amin....!" ucapku.
Saat itulah aku melihat kelebat makhluk halus menembus pintu ruang sidang...
Dua makhluk halus ..
Ngapain juga tuh duo centil iseng masuk ruang sidang....
Sepuluh menit kemudian, duo centil keluar dan mengacungkan dua jempol padaku sambil tersenyum lebar.
Pertanda baik ini mah...
Aku tersenyum dan mengangguk...
"Ngapain senyum-senyum sendiri Ji?"tanya Naning.
Sampai ga sadar kalau Naning memperhatikanku...
"Eh. .ga papa kok... !"
"Atau kamu stress gara-gara sidang ini?" lanjut Naning.
"Enak aja... emangnya lo suka stress...!"
"Huh...siapa yang suka stress? Kamu kali... ga inget waktu ditinggal nikah sama Desi?"kata Naning sambil noyor kepalaku.
"Hehe....!" Aku cuma bisa nyengir sambil garuk-garuk kepala.
"Udah..udah... malah bahas itu sih... Aji jadi keingetan Desy tuh...!" ujar Firda.
"Yah...lo pada, seneng amat ngebully gue...!"
"Hahaha.....!" mereka bertiga ketawa bareng.
Seneng juga sidang ditemanin mereka, jadi ga stress nungguin hasil.
Setelah diumumkan, alhamdulillah aku lolos sidang ini dan tinggal menunggu wisuda bulan depan, bareng Firda dan Naning...
Renita langsung memelukku, memberikan ucapan selamat dan mencium pipiku.
Aku balas memeluknya dan mencium keningnya.
Kulihat Naning dan Firda melengos melihat kemesraan kami.
Aku menghampiri mereka dan merentangkan tanganku... Firda dan Naning saling berpandangan, lalu mereka berdua tersenyum.
Mereka menghambur ke arahku dan....
BLETAK...
BLETHAK....
Dua jitakan keras menghampiri kepalaku.
"Kalian ngapain sih jitak-jitak gue?" tanyaku sambil mengelus kepalaku yang sakit.
"Kebiasaan....!!!"
"Mesum....!! Mentang-mentang lolos, trus nyari kesempatan buat peluk2 kami ya?' kata Firda..
"Hehe...siapa tahu kalian mau, kan lumayan.... Aduduhhh.....!"
Renita menjewer telingaku dengan keras.
"Hmmm...mulai genit ya sekarang...???" kata Renita.
"Hajar Ren... Jangan kasih ampun...!!" kata Naning dan Firda...
Ampun dah... ga bakal menang menghadapi mereka bertiga....
Sebagai ucapan syukur atas kelulusanku, kuajak mereka bertiga buat makan di sebuah restoran yang agak mewah. Maklum, lagi seneng dan punya duit
Kutelpon Anin, dan sekalian kusuruh ngajak Sandra buat datang sekalian ke restoran itu.
Anin langsung berteriak senang....
Sesampai di restoran tersebut, Sandra dan Anin sudah menunggu di sana.
"Eh...cepet amat kalian sampai di sini?" tanyaku heran.
"Ahaha...mau makan enak ya harus cepet lah....! Selamat ya mas...!* kata Anin sambil memelukku.
"Makasih dek...!" Kamu belajar yang bener, biar bisa segera nyusul mas ya...!"
"Siap boss ..!"
Sandra menghampiriku... Lama tak bertemu, penampilannya nampak lebih dewasa dan kalem sekarang.
"Selamat ya mas... !" ujarnya sambil menyalamiku
"Makasih ya Sandra... Gimana kabarmu?"
"Alhamdulillah sehat mas ..!" jawabnya sambil tersenyum.
Juteknya nampak sudah banyak berkurang sekarang .. Syukurlah.
"Mas ..jadi makan-makan nggak sih? Laper nih...!" rwngek Anin.
"Iya...iya... Ayo semuanya masuk...!" ajakku.
Di dalam kami memesan satu mejaa besar agar bisa ngumpul jadi satu. Untung saja masih ada meja kosong.
Setelah memilih menu masing-masing, kami ngobrol sambil menunggu pesanan datang
Kulihat Anin berbisik-bisik pada Renita dan Sandra. Ketiganya lalu ketawa cekikikan.
Firda dan Naning jadi kepo, dan dibisikin oleh Renita.
Mereka semua saling berpandangan dan ketawa bareng.
Emang, kalau cewe ngumpul, ramenya bikin pasar aja kalah rame.
"Kalian kenapa sih...?" tanyaku
"Mas... tahu gak, mas itu kayak penyamun di sarang perawan..ahaha... Cowo diantara cewe-cewe..!" Sahut Anin.
Eh...benee juga ya? Aku cowo sendiri di antara 5 cewe. .
Kenapa juga tadi ga kuajak Dino sekalian biar ada temen cowonya?
"Yah dek... namanya juga cowo idaman, banyak cewe yang ngerubung lah. .!" kataku sok pede.
Dan...
"HUUUU.....!" serentak mereka berteriak bersama
Lalu ketawa ngakak....
Hadeehhh...pengunjung yang lain sampai menengok ke arah meja kami sambil geleng kepala...
"Sstt...jangan berisik, ga enak sama pengunjung lain...!"kataku.
Suara tawa mereka berhenti mendadak dan melihat sekeliling, lalu ketawa cekikikan...
Hhhh....cewe....cewe... susah dimengerti.
Untung tak lama kemudian pesanan kami datang, dan kami sibuk makan... walaupun kadang diseling dengan obrolan-obrolan ringan.
Tapi aku malah jadi kambing congek, yang dengerin percakapan mereka. Biasalah cewe, kalau ga ngomongin fashion, paling banter juga ngomongin K-pop atau bintang drakor...
Dan aku jelas ga faham dengan omongan mereka... jadilah aku obat nyamuk yang cuma diam sambil menikmati makananku..
Sebuah pelajaran buatku, jangan pernah makan bersama cewe lebih dari satu...atau kalian bakal jadi kambing congek.
Part kelulusan ini jadi pertanda bahwa trit ini akan segera berakhir... mohon maaf jika dalam penulisan cerita ini banyak hal-hal yang kurang. Ane hanya manusia biasa yang suka menulis, tapi males mikir...
Trit ini akan berakhir setelah beberapa part lagi.
arinu dan 64 lainnya memberi reputasi
65
Tutup