- Beranda
- Komunitas
- Story
- Stories from the Heart
Dendam Cinta Dari Masa Silam
TS
beqichot
Dendam Cinta Dari Masa Silam
WARNING!!!!
Cerita ini hanyalah fiksi belaka. Jika ada kesamaan nama, tempat, dan kejadian, semua hanyalah kebetulan belaka.
Khusus untuk usia 17++
Cerita ini hanyalah fiksi belaka. Jika ada kesamaan nama, tempat, dan kejadian, semua hanyalah kebetulan belaka.
Khusus untuk usia 17++
Prolog
Hai...namaku Aji, lengkapnya Bayu Satriaji.
Aku baru saja pulang dari PETUALANG MASA LALU
Terakhir yang kuingat, aku beserta Zulaikha dan Menik, dua jin cantik.yang selalu mendampingiku selain dari Sang Pamomong, baru saja keluar dari portal yang membawa kami pulang dari masa lalu ratusan tahun silam.
Aku memgerjapkan mataku yang silau oleh cahaya yang menyorot di atas mataku.
Ah...rupanya cahaya lampu.
Perlahan, pandangan mataku menjadi semakin jelas. Kulihat langit-langit kamar yang putih dengan lampu yang menyilaukan mataku tadi.
Di mana aku gerangan? Bukankah aku baru saja keluar dari portal yang menghubungkan masa kini dan masa lalu?
"Mas Aji.... Kau sudah sadar?" sebuah suara menyapaku.
Aku menoleh ke arah suara yang menyapaku itu. Seraut wajah cantik dengan mata yang berair, menatapku.
"Desi...?"
"Iya mas... Ini aku!" jawabnya.
"Mas Aji...!" sebuah suara lain menyapaku.
Aku menoleh ke asal suara itu..
"Anin...? Kamu kok di sini? Aku di mana?" tanyaku.
"Sebentar mas, biar aku kasih tahu bapak dan dokter.kalau kamu sudah sadar!" katanya sambil beranjak pergi.
Bapak? Dokter?
Kok bapak juga ada di sini? Dokter? Berarti aku di rumah sakit...
Sebenarnya apa yang terjadi? Bagaimana bisa aku ada di rumah sakit?
"Des...ini di rumah sakit?"
"Iya Mas...!"
"Kok aku bisa disini?"
"Ssttt...mas istirahat saja dulu. Kita tunggu dokter dulu!" sahutnya sambil mengelus-elus tanganku.
Saat itulah pintu terbuka, dan dua wanita dengan pakaian serba putih menghampiriku. Seorang diantaranya memeriksa nadiku, menyenteri mataku, dan menempelkan stetoskop di dadaku.
"Bagaimana dokter?" sebuah suara yang berat terdengar beetanya.
"Keadaannya normal pak! Mungkin butuh pemulihan sebentar, dan 2 atau 3 hari kemudian sudah bisa pulang!" kata bu dokter.
'Syukurlah...!" kata Bapak.
"Bapak.....!" panggilku.
"Hai..cah bagus... Bikin panik orang tua saja kamu!" kata bapak sambil mengacak-acak rambutku.
"Maaf pak... Sudah bikin khawatir bapak..!" ucapku.
"Sudahlah. Yang penting kamu sudah ga papa sekarang!" ujar bapak.
"Apa yang sebenarnya terjadi pak?" tanyaku.
"Kamu ditemukan orang terbaring di jalanan setelah hujan. Lalu dibawa ke rumah sakit ini. Lalu orang itu membuka kontak hpmu dan menghubungi bapak. Bapak dsn Anin segera kemari. Dan kamu baru sadar setelah 3 hari pingsan!" kata bapak.
Hah.3 hari? Padahal aku ada di masa lalu selama 35 hari.
Jadi apakah kejadian di masa lalu itu hanyalah mimpi di saat aku tak sadar?
Kalau memang hanya mimpi, syukurlah...
Dan aku berharap itu semua memang hanya mimpi.
Aku menoleh pada Zulaikha dan Menik yang sedari tadi berdiri di samping ranjangku.
Mereka cuma mengangkat bahu dan menggeleng. .
Yah...semoga saja semua itu hanya mimpi belaka. Kembang tidur di saat aku pingsan. .
Semoga....
Aku masih dirawat selama 2 hari, dan Desi setia memungguku jika sudah pulang kuliah.
Sementara, bapak dan Anin jika malam istirahat di kostku.
Setelah dirasa sehat, aku diperbolehkan pulang.
Bersama bapak dan Anin, kami nakk taksi menuju kostan.
Zulaikha dan Menik melayang di samping mobil.
Di kostan sudah ada pacar tersayang dan adiknya yang menunggu kedatangan kami....
Yah...aku kembali berada di jamanku. Pengalaman di masa lalu itu, entah nyata ataukah sekedar mimpi belaka?
Only time will tell.....
INDEX:
Prolog
The Begining
Naning
The Truth
Lanjutan
Naning Lagi....
Melati's Pov
Godaan Nenek Bohai
Menik's Pov
Tukang Ojek
Masalah Cewe Dino
Di Rumah Firda
Menolong Naning....
One By One
Pulang....
Di Madrasah 1
Di Madrasah 2
It's Begin...
Bingung
Masih Di Rumah Naning
Menik's Pov
Pengakuan Firda
Desi Cemburu
Pertempuran
Bendera Perang Sudah Dikibarkan
Masalah mulai bertambah
Firda's Pov
Liburan Semester
Kejadian Di Kamar Kost.....
Di Gazebo..
Tekad Naning
Pov nya Kunyil
Balada Lontong Opor
Kunyil Ember
Ditinggal.....
Pengusiran
Pulang....
Nenek Tua
Mimpi
RSJ
Pertempuran Seru
Serangan Susulan
Menuju Sumber....
Lanjutannya..
Kurnia
Sebuah Pengakuan
Interogasi
Menepati Janji
Malam Minggu
Piknik....
Di Curug
Ki Sarpa
Berlatih
Ketiduran
Kejadian Aneh
Kyai Punggel
Pagi Absurd
Pov: Naning
Latihan Di Gunung
Wejangan
Aku Dipelet?
Lebih Hebat Dari Pelet
Terusan Kemarin
Tante Fitri Yang....
She's Back
Bros
Makhluk Paling Absurd
Makhluk Absurd 2
Part Kesekian
Cowo Tajir
Jangan Buat Naning Menangis
Surprise
Kejadian Aneh
Quote:
Menghentikan Perang
Ahaha ..
Jatuh Bangun
Selaras
Mulai Dari Awal
Kembali
Rencana Bapak
Gadis Galak
Pengobatan
Sang Dukun
Sandra
A Little Bonus: Sandra's Pov
Pulang Ke Kost
Nenek Tukang Pijat
Upgrade
Si Galak Sakit
Fight....
Proyek Besar
Kesurupan Massal
Kalahkan Biangnya
Kosong
Dreamin'
About Renita
Kenapa Dengan Sandra?
Teluh
Serangan kedua
Gelud Lagi...
Hadiah Nyi Rambat
Kembalinya Trio Ghaib
Kepergian Zulaikha
Kurnia's Pov
Lanjutan Indeks
Diubah oleh beqichot 18-09-2021 12:54
xue.shan dan 199 lainnya memberi reputasi
190
387.6K
12.1K
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
TS
beqichot
#2145
3 Gadis
Seminggu kemudian, ada kabar yang menurutku cukup menggembirakan. Sekar mendapat pekerjaan sebagai kasir di sebuah swalayan. Ga sepadan sebetulnya dengan pendidikan D3 nya. Tapi katanya, it's okay. Sekedar buat bertahan hidup dan sebagai batu loncatan.
Yah....suka-suka dia sajalah...
Dan di minggu itu pula, ada kejadian yang membuatku bingung. Entah kenapa, ga ada angin ga ada hujan, Naning tiba-tiba menemuiku di kantin.
Tumben.... Udah lama banget kami ga pernah berkomunikasi. Terakhir sejak kejadian Firda itu.
"Ji... Nanti bisa nganter aku pulang ga?" tanyanya tiba-tiba.
"Jam berapa? Mobilmu kemana?" tanyaku.
"Habis ini... Mobil lagi di bengkel. Kok kamu tahu kalau aku pakai mobil sekarang?"
"Pernah lihat sekali... Waktu gue lewat fakultas lo...!" kataku.
"Tapi kalau habis ini, gue masih ada kuliah Ning... 3 jam pula." lanjutku.
"Yah... Sekali-kali bolos ga papa ya? Please...!!!"
Hadeehh... Kenapa ya, setiap.ada cewe cakep minta tolong dengan wajah innocentnya, aku jadi ga tega ya?
Fyuh...terpaksa bolos nih...!!!
"Iya deh... Gue anterin. Atau sekarang aja, jadi gue punya waktu buat balik dan ikut kuliah berikutnya?" ajakku.
"Yah... Aku baru pesen makanan. Tuh...makanannya datang. Mubazir kan kalau ga dimakan?"
Terpaksa aku mengalah lagi deh...
Usai makan siang, aku mengantar Naning pulang ke rumahnya. Setelah sampai, aku bermaksud untuk segera pulang ke kost. Namun Naning menahanku, dan berkata ada yang pengin ketemu.
Hah...siapa yang pengin ketemu? Damar? Ga kulihat ada mobilnya di situ.
Naning menyuruhku duduk di teras, sementara dia masuk dan tak lama keluar lagi sambil menggandeng tangan seorang cowo ganteng.
"Mas... Nih kenalin.. Temen aku, namanya Aji...!" kata Naning dengan suara lembut.
"Oh...ini yang namanya Aji?" katanya sambil mendekat padaku. Cowo itu lalu mengulurkan tangannya mengajakku bersalaman.
"Kenalin... Nama gue Andri...!"
Kusambut tangannya dan kami bersalaman.
"Nama gue Aji...!" kataku memperkenalkan diri.
Hmm...ini cowo yang waktu itu kulihat bergandengan mesra dengan Naning. Lalu apa maksud Naning memperkenalkannya padaku?
Apakah dia ingin mengejekku dengan mengenalkan cowonya yang lebih segala-galanya dariku?
Arghhh.... Kenapa aku terjebak dalam situasi semacam ini?
Kami duduk bertlga dalam situasi yang kikuk.
Hanya Naning yang nampak manja terhadap Andrl.
"Dek...udah gedhe kok ya masih manja amat. Ga malu tuh dilihat temennya...?" kata Andri pada Naning.
"Ihh...mas ini lho. Aku mau manja-manjaan sama mas kok ga boleh sih?" rajuk Naning.
Hai para readers... Kalau kalian ada di posisiku, rasanya gimana gan? Disuguhin adegan mesra begitu di depan mata?
Aku nyesek gan saat itu... Dipamerin kayak gitu...
"Bukan ga boleh dek... Tapi inget umur dong. Udah mau sarjana kok masih manja terus sama kakaknya...!" kata Andri
DEGHH ... KAKAK...????
Setahuku kakaknya Naning cuma bang Damar deh...
Ini kakak dari mana lagi?
Kakak ketemu gedhe kah?
"Ish..mas Andri cerewet ah...!" kata Naning menjauh dari Andri sambil manyun.
Aku jadi heran sendiri, cewe yang biasanya angkuh dan mandiri itu, bisa manja dan merajuk pada Andri...,!
Emang sih, kulihat Andri itu mempunyai segala sesuatu yang diidamkan cewe.
Wajah ganteng, kulit cerah, body atletis, tibggi, dan kayaknya juga tajir.
Semua berbanding terbalik sama aku...
"Eh..Ji, maaf ya? Si Naning ini emang dari kecil manja banget sama aku. Dulu, waktu Damar sekolah di luar kota, aku ikut om di sini, dan Naning menganggapku sebagai pengganti Damar. Dia jadi kolokan banget sama aku." jelas Andri padaku.
"Eh...ga papa lah. Emang kamu ini siapanya Naning sih?" tanyaku.
"Aku tuh sodara sepupunya Naning. Ibuku, kakaknya ayah Naning."
"Oh...gitu. Kamu dah kerja Ndri?"
"Yah...nguli lah... Di BUMN, di Jakarta...! Kalau kamu, udah mau selesai kuliahnya? Satu jurusan sama Naning?"
"Baru selesai KKN kok. Aku di Teknik Sipil...!" jawabku.
"Oh...beda jurusan ya? Kalau suatu saat pengin kerja di ibukota, kamu hubungin aku ya? Nih nomer hpku...!" katanya sambil menyebut nomer hpnya.
Aku mencatatnya di hpku.
"Ini lagi libur atau cuti Ndri?" tanyaku.
"Kebetulan lagi libur... Trus kangen sama adik ceweku ini. Soalnya adikku cowo semua...hahaha!" katanya.
Kami terlibat dalam obrolan-obrolan cowo. Naning membawakan kami minuman dan camilan...
Yang aku herankan... Kenapa Naning mempertemukan aku dengan Andri? Apakah dia mau aku tahu kalau Andri ini hanya sepupunya, dan bukan pacarnya?
Entahlah...
Jam 3 sore, aku pulang ke kostku. Nampaknya Renita dan Anin ga ada di kostan. Mungkin mereka masih ada kuliah.
Setelah mandi dan sholat, aku beristirahat sejenak, saat sebuah notif pesan terdengar dari hpku.
Kubuka aplikasi chat di hpku. Ada pesan dari......Firda.
Tumben ni cewe ngirim pesan.
Kubaca pesannya...
"Woi...kenapa ga ikut kuliah tadi? Ada tugas lho...!" katanya dalam pesan itu.
"Iyakah...? Banyak...?" balasku.
Sampai agak lama ga ada balasan...
Aku membuat kopi dan menyulut rokok.
PING...
Kuraih hpku. Sebuah pesan...
"Ji, tolong jemput aku di swalayan ya? Aku lupa bawa dompet tadi...!"
Pesan dari Sekar.
"Ashiapp...!" balasku.
Aku segera memakai celana panjang dan langsung meluncur ke tempat kerja Sekar.
Sesampai di sana, kulihat Sekar sudah menungguku.
Aku berhenri di depannya, dan tanpa banyak bicara dia naik ke boncengan. Gassss......
Sekar dengan santainya memeluk pinggangku dari belakang, membuatku jadi kurang konsentrasi deh...
Yah...gara-gara ada sesuatu yang mengganjal di punggungku...
Aku mengantar Sekar ke kostnya...
Sampai di kostnya, aku berniat segera pulang. Tapi Sekar menahanku, dan membuatkan segelas kopi untukku.
Rejeki ga boleh ditolak dong....hehe
Kami ngobrol masalah kerjaan dia, saatt....
PING.....
Ada pesan masuk dari Firda.
"Ke rumah aja kalau mau tahu tugasnya...! Cepetan, sejam lagi aku mau keluar...!"
Isi pesan Firda.
Busyet...mesti cepet-cepet ke sana nih...
"Dari siapa Ji?" tanya Sekar.
"Dari temen... Bilang kalau ada tugas dari dosen. Aku mesti ke sana cepat-cepat. Dia mau pergi katanya...!" jawabku.
"Yah...baru juga sebentar di sini, udah mau pergi lagi aja...!" kata Sekar. Wajahnya nampak kecewa.
"Mau gimana lagi... Ini penting banget sih...! Aku pergi dulu ya...?" pamitku pada Sekar.
"Iya... Makasih ya udah mau jemput aku..!" katanya.
Aku hanya mengangguk dan segera tancap gas ke rumah Firda.
Dua puluh menit kemudian aku sudah sampai di depan rumahnya.
Firda sendiri yang membukakan pintu untukku.
Sore itu dia cuma pakai kaos lengan pendek dan celana pendek di atas lutut.
Nampak seksi sekali....ngoahaha.
Wajahnya segar, nampaknya baru selesai mandi dia.
"Mana tugasnya...?" tanyaku.
"Sabar... Buru-buru amat mau kemana sih?" tanyanya.
"Katanya lo mau pergi...!" jawabku.
"Ga jadi... Masuk dulu yuk...!" ajaknya.
"Om sama tante ada ga?" tanyaku.
"Ga ada... Emang kenapa?"
"Kalau ga ada, mending di luar deh. Di teras aja...!" sahutku.
"Di dalam aja... Di ruang tamu... Panas di sini, kesorot sinar matahari sore...!" sahutnya.
Bener juga sih... Akhirnya, aku mengikutinya masuk ke dalam rumah. Yah, lumayan...dapat menikmati goyangan pinggulnya....
Sejak kapan ya, otakku ini jadi mesum?
Haddeehhhh......
Aku duduk di ruang tamu...menunggu Firda yang masuk ke dalam untuk mengambil tugas.
Sebentar kemudian, Firda keluar, tapi yang dibawanya adalah nampan berisi minuman dingin dan sepiring gorengan.
"Dimakan dan diminum dulu Ji...!" tawarnya.
"Iya makasih... Gimana dengan tugasnya? Susah apa kagak?"
"Tenang aja napa...? Gampang kok... Nanti kita kerjain bersama deh..!" kilahnya.
"Sekarang aja yuk.... Keburu maghrib entar....!"
"Ya maghriban di sini dong... Bingung amat...!"
Ada aja alasannya.... Bikin aku mati kutu.
Aku duduk di kursi tamu sambil menunggu Firda yang masuk ke dalam. Mungkin mau mengambil tugas.
Tapi dugaanku salah, Firda keluar membawa nampan berisi dua gelas minuman dingin dan sepiring gorengan.
"Diminum dulu Ji...!" tawarnya.
"Iya makasih... Gimana dengan tugasnya?" tanyaku sambil meraih gorengan dan melahapnya.
"Nantilah... Tugas gampang kok. Nanti kita kerjain bareng aja...!" jawabnya.
Duh....gimana sih maksudnya cewe satu ini? Aku bener-bener ga bisa ngerti cara berfikir cewe...
"Ji, makasih ya. Kamu udah nyelametin aku lagi...,!" ujarnya.
"Nyelametin apa sih?" tanyaku pura-pura ga tahu.
"Itu...yang kemarin waktu habis KKN. Papa sama mama sudah cerita kok."
"Cerita apa...?"
"Cerita kalau kamu yang udah nyembuhin aku dari keanehanku...yang selalu bengong."
"Ah...aku ga ngapa-ngapain kok...!" jawabku.
"Mulanya aku ga percaya kata-kata papa. Aku ga inget sama sekali. Pagi itu aku bangun seperti biasa dan aku seperti baru saja mengalami mimpi buruk...! Tapi saat papa dan mama melihatku, mereka nampak senang sekali. Bukankah ini mengherankan? Aku lalu bertanya ada apa? Dan papa menjelaskan semuanya yang papa tahu."
"Terus ..?"
"Aku kepikiran tentang cerita papa, dan mulai merangkai ingatanku. Dan yang aku herankan, aku sama sekali ga inget waktu aku pulang KKN... Bagaimana bisa coba?"
"Hmmm...lalu?"
"Aku mulai mengingat-ingat sesuatu...sesuatu yang seperti mimpi, tapi terasa nyata. Aku menganggapnya sebagai sebuah mimpi buruk... Tapi setelah kuingat-ingat lagi...seperti ada yang janggal dalam mimpi itu...,!" kata Firda sambil matanya menerawang.
"Janggal....,? Mimpi kan emang selalu ga masuk akal...!" jawabku.
"Iya sih...bener... Tapi, mimpiku terasa runtut, tapi ada beberapa bagian yang menurutku aneh dan janggal. Apalagi setelah aku hubungkan dengan cerita papa, walaupun ceritanya kurang lengkap juga menurutku...!"
"Firda. !"
"Apa...?"
"Denger ceritamu kok lama-lama gue jadi puyeng sendiri yak? Ga jelas banget cerita lo tadi...!" gerutuku.
Firda tersenyum... Meraih tanganku dan menggenggamnya.
"Hehe...jangan ngambek Ji. Nanti aku ceritain deh... Lengkap selengkap-lengkapnya...!"
"Tunggu.... Cerita tentang apa itu...? Mimpi burukmu...?"
Firda hanya tersenyum, lalu mendadak dia cium punggung telapak tanganku.
"Hei...ngapain lo Firda?" tanyaku kaget.
"Aku sangat berterima kasih sama kamu... Aku bahagia, walaupun sekian lama kita ga pernah berkomunikasi, tapi aku tahu. Ternyata kamu masih begitu perhatian padaku...!" katanya sambil tersenyum manis... Sangat manis....
ARGHHHH.... Senyum itu... Bisa-bisa aki jatuh cinta sama dia nih...
"Jangan senyum-senyum mulu.... Ceritain aja mimpi burukmu itu...!" kataku mengalihkan perhatianku dari senyumnya yang begitu menggoda.
Firda masih tersenyum... Telapak tanganku masih digenggamnya.
Asli...telapak tanganku jadi keringetan karenanya....
"Nah...dengarkan ya Aji sayang...!"
"Tunggu....lo panggil apa tadi?"
"Sayang... Kenapa?"
"Ketahuan cowomu bisa remuk gue...!" kataku
"Hehe...aku ga pernah punya cowo sejak mengenalmu sayang...
Jadi, mau dengerin ceritaku apa enggak...?"
'Iya...iya... Buruan deh ceritain....!"
"Jadi begini sayang....
cerita Firda akan dipost pada episode berikutnya. . sabar ya????
Yah....suka-suka dia sajalah...
Dan di minggu itu pula, ada kejadian yang membuatku bingung. Entah kenapa, ga ada angin ga ada hujan, Naning tiba-tiba menemuiku di kantin.
Tumben.... Udah lama banget kami ga pernah berkomunikasi. Terakhir sejak kejadian Firda itu.
"Ji... Nanti bisa nganter aku pulang ga?" tanyanya tiba-tiba.
"Jam berapa? Mobilmu kemana?" tanyaku.
"Habis ini... Mobil lagi di bengkel. Kok kamu tahu kalau aku pakai mobil sekarang?"
"Pernah lihat sekali... Waktu gue lewat fakultas lo...!" kataku.
"Tapi kalau habis ini, gue masih ada kuliah Ning... 3 jam pula." lanjutku.
"Yah... Sekali-kali bolos ga papa ya? Please...!!!"
Hadeehh... Kenapa ya, setiap.ada cewe cakep minta tolong dengan wajah innocentnya, aku jadi ga tega ya?
Fyuh...terpaksa bolos nih...!!!
"Iya deh... Gue anterin. Atau sekarang aja, jadi gue punya waktu buat balik dan ikut kuliah berikutnya?" ajakku.
"Yah... Aku baru pesen makanan. Tuh...makanannya datang. Mubazir kan kalau ga dimakan?"
Terpaksa aku mengalah lagi deh...
Usai makan siang, aku mengantar Naning pulang ke rumahnya. Setelah sampai, aku bermaksud untuk segera pulang ke kost. Namun Naning menahanku, dan berkata ada yang pengin ketemu.
Hah...siapa yang pengin ketemu? Damar? Ga kulihat ada mobilnya di situ.
Naning menyuruhku duduk di teras, sementara dia masuk dan tak lama keluar lagi sambil menggandeng tangan seorang cowo ganteng.
"Mas... Nih kenalin.. Temen aku, namanya Aji...!" kata Naning dengan suara lembut.
"Oh...ini yang namanya Aji?" katanya sambil mendekat padaku. Cowo itu lalu mengulurkan tangannya mengajakku bersalaman.
"Kenalin... Nama gue Andri...!"
Kusambut tangannya dan kami bersalaman.
"Nama gue Aji...!" kataku memperkenalkan diri.
Hmm...ini cowo yang waktu itu kulihat bergandengan mesra dengan Naning. Lalu apa maksud Naning memperkenalkannya padaku?
Apakah dia ingin mengejekku dengan mengenalkan cowonya yang lebih segala-galanya dariku?
Arghhh.... Kenapa aku terjebak dalam situasi semacam ini?
Kami duduk bertlga dalam situasi yang kikuk.
Hanya Naning yang nampak manja terhadap Andrl.
"Dek...udah gedhe kok ya masih manja amat. Ga malu tuh dilihat temennya...?" kata Andri pada Naning.
"Ihh...mas ini lho. Aku mau manja-manjaan sama mas kok ga boleh sih?" rajuk Naning.
Hai para readers... Kalau kalian ada di posisiku, rasanya gimana gan? Disuguhin adegan mesra begitu di depan mata?
Aku nyesek gan saat itu... Dipamerin kayak gitu...
"Bukan ga boleh dek... Tapi inget umur dong. Udah mau sarjana kok masih manja terus sama kakaknya...!" kata Andri
DEGHH ... KAKAK...????
Setahuku kakaknya Naning cuma bang Damar deh...
Ini kakak dari mana lagi?
Kakak ketemu gedhe kah?
"Ish..mas Andri cerewet ah...!" kata Naning menjauh dari Andri sambil manyun.
Aku jadi heran sendiri, cewe yang biasanya angkuh dan mandiri itu, bisa manja dan merajuk pada Andri...,!
Emang sih, kulihat Andri itu mempunyai segala sesuatu yang diidamkan cewe.
Wajah ganteng, kulit cerah, body atletis, tibggi, dan kayaknya juga tajir.
Semua berbanding terbalik sama aku...
"Eh..Ji, maaf ya? Si Naning ini emang dari kecil manja banget sama aku. Dulu, waktu Damar sekolah di luar kota, aku ikut om di sini, dan Naning menganggapku sebagai pengganti Damar. Dia jadi kolokan banget sama aku." jelas Andri padaku.
"Eh...ga papa lah. Emang kamu ini siapanya Naning sih?" tanyaku.
"Aku tuh sodara sepupunya Naning. Ibuku, kakaknya ayah Naning."
"Oh...gitu. Kamu dah kerja Ndri?"
"Yah...nguli lah... Di BUMN, di Jakarta...! Kalau kamu, udah mau selesai kuliahnya? Satu jurusan sama Naning?"
"Baru selesai KKN kok. Aku di Teknik Sipil...!" jawabku.
"Oh...beda jurusan ya? Kalau suatu saat pengin kerja di ibukota, kamu hubungin aku ya? Nih nomer hpku...!" katanya sambil menyebut nomer hpnya.
Aku mencatatnya di hpku.
"Ini lagi libur atau cuti Ndri?" tanyaku.
"Kebetulan lagi libur... Trus kangen sama adik ceweku ini. Soalnya adikku cowo semua...hahaha!" katanya.
Kami terlibat dalam obrolan-obrolan cowo. Naning membawakan kami minuman dan camilan...
Yang aku herankan... Kenapa Naning mempertemukan aku dengan Andri? Apakah dia mau aku tahu kalau Andri ini hanya sepupunya, dan bukan pacarnya?
Entahlah...
Jam 3 sore, aku pulang ke kostku. Nampaknya Renita dan Anin ga ada di kostan. Mungkin mereka masih ada kuliah.
Setelah mandi dan sholat, aku beristirahat sejenak, saat sebuah notif pesan terdengar dari hpku.
Kubuka aplikasi chat di hpku. Ada pesan dari......Firda.
Tumben ni cewe ngirim pesan.
Kubaca pesannya...
"Woi...kenapa ga ikut kuliah tadi? Ada tugas lho...!" katanya dalam pesan itu.
"Iyakah...? Banyak...?" balasku.
Sampai agak lama ga ada balasan...
Aku membuat kopi dan menyulut rokok.
PING...
Kuraih hpku. Sebuah pesan...
"Ji, tolong jemput aku di swalayan ya? Aku lupa bawa dompet tadi...!"
Pesan dari Sekar.
"Ashiapp...!" balasku.
Aku segera memakai celana panjang dan langsung meluncur ke tempat kerja Sekar.
Sesampai di sana, kulihat Sekar sudah menungguku.
Aku berhenri di depannya, dan tanpa banyak bicara dia naik ke boncengan. Gassss......
Sekar dengan santainya memeluk pinggangku dari belakang, membuatku jadi kurang konsentrasi deh...
Yah...gara-gara ada sesuatu yang mengganjal di punggungku...
Aku mengantar Sekar ke kostnya...
Sampai di kostnya, aku berniat segera pulang. Tapi Sekar menahanku, dan membuatkan segelas kopi untukku.
Rejeki ga boleh ditolak dong....hehe
Kami ngobrol masalah kerjaan dia, saatt....
PING.....
Ada pesan masuk dari Firda.
"Ke rumah aja kalau mau tahu tugasnya...! Cepetan, sejam lagi aku mau keluar...!"
Isi pesan Firda.
Busyet...mesti cepet-cepet ke sana nih...
"Dari siapa Ji?" tanya Sekar.
"Dari temen... Bilang kalau ada tugas dari dosen. Aku mesti ke sana cepat-cepat. Dia mau pergi katanya...!" jawabku.
"Yah...baru juga sebentar di sini, udah mau pergi lagi aja...!" kata Sekar. Wajahnya nampak kecewa.
"Mau gimana lagi... Ini penting banget sih...! Aku pergi dulu ya...?" pamitku pada Sekar.
"Iya... Makasih ya udah mau jemput aku..!" katanya.
Aku hanya mengangguk dan segera tancap gas ke rumah Firda.
Dua puluh menit kemudian aku sudah sampai di depan rumahnya.
Firda sendiri yang membukakan pintu untukku.
Sore itu dia cuma pakai kaos lengan pendek dan celana pendek di atas lutut.
Nampak seksi sekali....ngoahaha.
Wajahnya segar, nampaknya baru selesai mandi dia.
"Mana tugasnya...?" tanyaku.
"Sabar... Buru-buru amat mau kemana sih?" tanyanya.
"Katanya lo mau pergi...!" jawabku.
"Ga jadi... Masuk dulu yuk...!" ajaknya.
"Om sama tante ada ga?" tanyaku.
"Ga ada... Emang kenapa?"
"Kalau ga ada, mending di luar deh. Di teras aja...!" sahutku.
"Di dalam aja... Di ruang tamu... Panas di sini, kesorot sinar matahari sore...!" sahutnya.
Bener juga sih... Akhirnya, aku mengikutinya masuk ke dalam rumah. Yah, lumayan...dapat menikmati goyangan pinggulnya....
Sejak kapan ya, otakku ini jadi mesum?
Haddeehhhh......
Aku duduk di ruang tamu...menunggu Firda yang masuk ke dalam untuk mengambil tugas.
Sebentar kemudian, Firda keluar, tapi yang dibawanya adalah nampan berisi minuman dingin dan sepiring gorengan.
"Dimakan dan diminum dulu Ji...!" tawarnya.
"Iya makasih... Gimana dengan tugasnya? Susah apa kagak?"
"Tenang aja napa...? Gampang kok... Nanti kita kerjain bersama deh..!" kilahnya.
"Sekarang aja yuk.... Keburu maghrib entar....!"
"Ya maghriban di sini dong... Bingung amat...!"
Ada aja alasannya.... Bikin aku mati kutu.
Aku duduk di kursi tamu sambil menunggu Firda yang masuk ke dalam. Mungkin mau mengambil tugas.
Tapi dugaanku salah, Firda keluar membawa nampan berisi dua gelas minuman dingin dan sepiring gorengan.
"Diminum dulu Ji...!" tawarnya.
"Iya makasih... Gimana dengan tugasnya?" tanyaku sambil meraih gorengan dan melahapnya.
"Nantilah... Tugas gampang kok. Nanti kita kerjain bareng aja...!" jawabnya.
Duh....gimana sih maksudnya cewe satu ini? Aku bener-bener ga bisa ngerti cara berfikir cewe...
"Ji, makasih ya. Kamu udah nyelametin aku lagi...,!" ujarnya.
"Nyelametin apa sih?" tanyaku pura-pura ga tahu.
"Itu...yang kemarin waktu habis KKN. Papa sama mama sudah cerita kok."
"Cerita apa...?"
"Cerita kalau kamu yang udah nyembuhin aku dari keanehanku...yang selalu bengong."
"Ah...aku ga ngapa-ngapain kok...!" jawabku.
"Mulanya aku ga percaya kata-kata papa. Aku ga inget sama sekali. Pagi itu aku bangun seperti biasa dan aku seperti baru saja mengalami mimpi buruk...! Tapi saat papa dan mama melihatku, mereka nampak senang sekali. Bukankah ini mengherankan? Aku lalu bertanya ada apa? Dan papa menjelaskan semuanya yang papa tahu."
"Terus ..?"
"Aku kepikiran tentang cerita papa, dan mulai merangkai ingatanku. Dan yang aku herankan, aku sama sekali ga inget waktu aku pulang KKN... Bagaimana bisa coba?"
"Hmmm...lalu?"
"Aku mulai mengingat-ingat sesuatu...sesuatu yang seperti mimpi, tapi terasa nyata. Aku menganggapnya sebagai sebuah mimpi buruk... Tapi setelah kuingat-ingat lagi...seperti ada yang janggal dalam mimpi itu...,!" kata Firda sambil matanya menerawang.
"Janggal....,? Mimpi kan emang selalu ga masuk akal...!" jawabku.
"Iya sih...bener... Tapi, mimpiku terasa runtut, tapi ada beberapa bagian yang menurutku aneh dan janggal. Apalagi setelah aku hubungkan dengan cerita papa, walaupun ceritanya kurang lengkap juga menurutku...!"
"Firda. !"
"Apa...?"
"Denger ceritamu kok lama-lama gue jadi puyeng sendiri yak? Ga jelas banget cerita lo tadi...!" gerutuku.
Firda tersenyum... Meraih tanganku dan menggenggamnya.
"Hehe...jangan ngambek Ji. Nanti aku ceritain deh... Lengkap selengkap-lengkapnya...!"
"Tunggu.... Cerita tentang apa itu...? Mimpi burukmu...?"
Firda hanya tersenyum, lalu mendadak dia cium punggung telapak tanganku.
"Hei...ngapain lo Firda?" tanyaku kaget.
"Aku sangat berterima kasih sama kamu... Aku bahagia, walaupun sekian lama kita ga pernah berkomunikasi, tapi aku tahu. Ternyata kamu masih begitu perhatian padaku...!" katanya sambil tersenyum manis... Sangat manis....
ARGHHHH.... Senyum itu... Bisa-bisa aki jatuh cinta sama dia nih...
"Jangan senyum-senyum mulu.... Ceritain aja mimpi burukmu itu...!" kataku mengalihkan perhatianku dari senyumnya yang begitu menggoda.
Firda masih tersenyum... Telapak tanganku masih digenggamnya.
Asli...telapak tanganku jadi keringetan karenanya....
"Nah...dengarkan ya Aji sayang...!"
"Tunggu....lo panggil apa tadi?"
"Sayang... Kenapa?"
"Ketahuan cowomu bisa remuk gue...!" kataku
"Hehe...aku ga pernah punya cowo sejak mengenalmu sayang...
Jadi, mau dengerin ceritaku apa enggak...?"
'Iya...iya... Buruan deh ceritain....!"
"Jadi begini sayang....
cerita Firda akan dipost pada episode berikutnya. . sabar ya????
arinu dan 70 lainnya memberi reputasi
71
Tutup