- Beranda
- Komunitas
- Story
- Stories from the Heart
Dendam Cinta Dari Masa Silam
TS
beqichot
Dendam Cinta Dari Masa Silam
WARNING!!!!
Cerita ini hanyalah fiksi belaka. Jika ada kesamaan nama, tempat, dan kejadian, semua hanyalah kebetulan belaka.
Khusus untuk usia 17++
Cerita ini hanyalah fiksi belaka. Jika ada kesamaan nama, tempat, dan kejadian, semua hanyalah kebetulan belaka.
Khusus untuk usia 17++
Prolog
Hai...namaku Aji, lengkapnya Bayu Satriaji.
Aku baru saja pulang dari PETUALANG MASA LALU
Terakhir yang kuingat, aku beserta Zulaikha dan Menik, dua jin cantik.yang selalu mendampingiku selain dari Sang Pamomong, baru saja keluar dari portal yang membawa kami pulang dari masa lalu ratusan tahun silam.
Aku memgerjapkan mataku yang silau oleh cahaya yang menyorot di atas mataku.
Ah...rupanya cahaya lampu.
Perlahan, pandangan mataku menjadi semakin jelas. Kulihat langit-langit kamar yang putih dengan lampu yang menyilaukan mataku tadi.
Di mana aku gerangan? Bukankah aku baru saja keluar dari portal yang menghubungkan masa kini dan masa lalu?
"Mas Aji.... Kau sudah sadar?" sebuah suara menyapaku.
Aku menoleh ke arah suara yang menyapaku itu. Seraut wajah cantik dengan mata yang berair, menatapku.
"Desi...?"
"Iya mas... Ini aku!" jawabnya.
"Mas Aji...!" sebuah suara lain menyapaku.
Aku menoleh ke asal suara itu..
"Anin...? Kamu kok di sini? Aku di mana?" tanyaku.
"Sebentar mas, biar aku kasih tahu bapak dan dokter.kalau kamu sudah sadar!" katanya sambil beranjak pergi.
Bapak? Dokter?
Kok bapak juga ada di sini? Dokter? Berarti aku di rumah sakit...
Sebenarnya apa yang terjadi? Bagaimana bisa aku ada di rumah sakit?
"Des...ini di rumah sakit?"
"Iya Mas...!"
"Kok aku bisa disini?"
"Ssttt...mas istirahat saja dulu. Kita tunggu dokter dulu!" sahutnya sambil mengelus-elus tanganku.
Saat itulah pintu terbuka, dan dua wanita dengan pakaian serba putih menghampiriku. Seorang diantaranya memeriksa nadiku, menyenteri mataku, dan menempelkan stetoskop di dadaku.
"Bagaimana dokter?" sebuah suara yang berat terdengar beetanya.
"Keadaannya normal pak! Mungkin butuh pemulihan sebentar, dan 2 atau 3 hari kemudian sudah bisa pulang!" kata bu dokter.
'Syukurlah...!" kata Bapak.
"Bapak.....!" panggilku.
"Hai..cah bagus... Bikin panik orang tua saja kamu!" kata bapak sambil mengacak-acak rambutku.
"Maaf pak... Sudah bikin khawatir bapak..!" ucapku.
"Sudahlah. Yang penting kamu sudah ga papa sekarang!" ujar bapak.
"Apa yang sebenarnya terjadi pak?" tanyaku.
"Kamu ditemukan orang terbaring di jalanan setelah hujan. Lalu dibawa ke rumah sakit ini. Lalu orang itu membuka kontak hpmu dan menghubungi bapak. Bapak dsn Anin segera kemari. Dan kamu baru sadar setelah 3 hari pingsan!" kata bapak.
Hah.3 hari? Padahal aku ada di masa lalu selama 35 hari.
Jadi apakah kejadian di masa lalu itu hanyalah mimpi di saat aku tak sadar?
Kalau memang hanya mimpi, syukurlah...
Dan aku berharap itu semua memang hanya mimpi.
Aku menoleh pada Zulaikha dan Menik yang sedari tadi berdiri di samping ranjangku.
Mereka cuma mengangkat bahu dan menggeleng. .
Yah...semoga saja semua itu hanya mimpi belaka. Kembang tidur di saat aku pingsan. .
Semoga....
Aku masih dirawat selama 2 hari, dan Desi setia memungguku jika sudah pulang kuliah.
Sementara, bapak dan Anin jika malam istirahat di kostku.
Setelah dirasa sehat, aku diperbolehkan pulang.
Bersama bapak dan Anin, kami nakk taksi menuju kostan.
Zulaikha dan Menik melayang di samping mobil.
Di kostan sudah ada pacar tersayang dan adiknya yang menunggu kedatangan kami....
Yah...aku kembali berada di jamanku. Pengalaman di masa lalu itu, entah nyata ataukah sekedar mimpi belaka?
Only time will tell.....
INDEX:
Prolog
The Begining
Naning
The Truth
Lanjutan
Naning Lagi....
Melati's Pov
Godaan Nenek Bohai
Menik's Pov
Tukang Ojek
Masalah Cewe Dino
Di Rumah Firda
Menolong Naning....
One By One
Pulang....
Di Madrasah 1
Di Madrasah 2
It's Begin...
Bingung
Masih Di Rumah Naning
Menik's Pov
Pengakuan Firda
Desi Cemburu
Pertempuran
Bendera Perang Sudah Dikibarkan
Masalah mulai bertambah
Firda's Pov
Liburan Semester
Kejadian Di Kamar Kost.....
Di Gazebo..
Tekad Naning
Pov nya Kunyil
Balada Lontong Opor
Kunyil Ember
Ditinggal.....
Pengusiran
Pulang....
Nenek Tua
Mimpi
RSJ
Pertempuran Seru
Serangan Susulan
Menuju Sumber....
Lanjutannya..
Kurnia
Sebuah Pengakuan
Interogasi
Menepati Janji
Malam Minggu
Piknik....
Di Curug
Ki Sarpa
Berlatih
Ketiduran
Kejadian Aneh
Kyai Punggel
Pagi Absurd
Pov: Naning
Latihan Di Gunung
Wejangan
Aku Dipelet?
Lebih Hebat Dari Pelet
Terusan Kemarin
Tante Fitri Yang....
She's Back
Bros
Makhluk Paling Absurd
Makhluk Absurd 2
Part Kesekian
Cowo Tajir
Jangan Buat Naning Menangis
Surprise
Kejadian Aneh
Quote:
Menghentikan Perang
Ahaha ..
Jatuh Bangun
Selaras
Mulai Dari Awal
Kembali
Rencana Bapak
Gadis Galak
Pengobatan
Sang Dukun
Sandra
A Little Bonus: Sandra's Pov
Pulang Ke Kost
Nenek Tukang Pijat
Upgrade
Si Galak Sakit
Fight....
Proyek Besar
Kesurupan Massal
Kalahkan Biangnya
Kosong
Dreamin'
About Renita
Kenapa Dengan Sandra?
Teluh
Serangan kedua
Gelud Lagi...
Hadiah Nyi Rambat
Kembalinya Trio Ghaib
Kepergian Zulaikha
Kurnia's Pov
Lanjutan Indeks
Diubah oleh beqichot 18-09-2021 12:54
xue.shan dan 199 lainnya memberi reputasi
190
387.7K
12.1K
Komentar yang asik ya
Tampilkan semua post
TS
beqichot
#66
Naning
Malam itu, aku sedang dalam perjalanan pulang dari kostan Dino.
Yah..karena sedari awal dialah sahabatku yang paling dekat.
Dari siang dia chat aku untuk datang ke kostan dia.
Penting katanya...
Dan sebagai sahabat yang baik , aku menyempatkan diri untuk datang ke kostnya.
Sesampai di kostnya, aku disambut dengan senyum cerahnya.
Dan yang katanya penting tadi, ternyata dia abis nembak cewe dan diterima. Dengan semangat dia menceritakan tentang cewenya itu.
Yah..emang penting buat dia.. Tapi enggak buat aku..
Aku kasih selamat padanya, karena akhirnya dia melepas status jomblonya...heuheu..
Dan sebagai rasa syukurnya, dia nraktir aku makan di angkringan...
Mantabs..
Kalo nraktir itu mbokya di kafe atau restoran gitu...lha ini di angkringan...
Tapi tak apalah... Aku ikut senang melihatnya dapat pasangan.
Selesai makan, kami masih ngobrol.sampai larut, hingga aku pulang kemalaman.
Saat ini, aku sedang dalam perjalanan pulang. Melewati jalan yang mulai sepi.
Saat sampai di sebuah pertigaan, aku melihat seorang perempuan yang sedang berjalan sendirian.
"Lah...perempuan jam segini kok masih di luar rumah. Perempuan bneran apa jadi+jadian tuh?" ucapku dalam hati.
Saat aku hampir melewatinya, perempuan itu berbalik dan menggapaikan tangan memintaku berhenti.
"Mas...mas... Stop dulu mas...!"
Serta merta aku menghentikan motor. Mungkin dia butuh pertolongan nih,pikirku.
"Ada apa mbak?" tanyaku tanpa membuka helmku.
"Anu mas... Bisa minta tolong anterin pulang ga?"
"Ke daerah ini mas...!"katanya.
"Oh. Bisa mbak.. Kebetulan kita searah. Silahkan naik mbak!" kataku.
Kulihat Zulaikha cuma diem aja. Berarti ga ada sesuatu yang mencurigakan.
Akhirnya perempuan itu naik ke boncengan.
Aku segera melajukan motorku. Selsma perjalanan, aku hanya diam...
Perempusn itu juga diam..
Bukannya aku ga ramah, tapi bingung mau ngajak ngomong apaan.
"Mas, untung ada sampeyan, jadi aku bisa pulang... Kalo enggak, ga tahu gimana nasibku!"katamya membuka percakapan.
"Lha emang mbak dari mana? Kok sampai malam begini?" tanyaku.
"Dari tempat saudara tadi, trus mampir di minimarket. Jadi kemalaman. Udah gitu hp ketinggalwn di tempat saudara. Mau menghubungi rumah untuk menjemput ga bisa!" katanya.
"Kok ga naik angkot mbak?"
"Sudah kehabisan mas... Jadinya tadi jalan kaki. Kalo jalan terus, mungkin tengah malam baru sampai rumah."
"Lha mbak udah jalan berapa lama?"
"Sekitar 1 stengah jam Mas...?"
"Wah. .lama juga ya...! Eh..mbak, kita sudah hampir sampai nih. Mbak di jalan apa rumahnya?"
"Di jalan zzz mas....!"
"Lha kok sama mbak. Aku jugq kost di jalan itu...!"
"Ah...masa sih Mas... Bisa kebetulan gitu ya?"
"Iya mbak. Lha mbak tinggal di rumah nomer berapa? Biar aku anter sekalian!" tanyaku.
"Nomer segini Mas... !"
"Haahh....!" aku terkejut bukan buatan.
Nomer yang disebutkan adalah nomer tempat kostku.
"Eh..emang mbak ngekost di situ?" tanyaku.
"Iya mas... Kenapa?"
"Lho kita satu kost kok aku ga kenal ya?"
"Ah...benarkah?"
"Bener mbak, aku kost di situ juga. Kalo mbak di kamar nomer berapa?" tanyaku sambil menghentikan motor di depan gerbang kost.
"Kamar nomer 9 mas...!"
WHATTT.....?????
"Jangan ngaco mbak.. Itu kamarku lho!" kataku agak emosi.
"Khan emang kita tinggal sekamar mas. .hihihi!" suaranya berubah, wujudnya ikut berubah...jadi KUNYIL...
Huaswemmm..... Aku jadi gondok sendiri
Udah dikerjain kunyil lagi...
Makanya tadi Zulaikha ga protes aku boncengin cewe, ga taunya jelmaan kunyil si tukang usil.
Ga sembuh-sembuh penyakit usil.jin satu ini....huft...
Zulaikha dan Menik malah ketawa ngakak keras banget.
Apalagi si Menik... Sampai guling2 di paving block....
Dengan manyun aku tuntun motorku masuk ke garasi. Udah larut, kalau aku nyalain mesinnya, takut ganggu yang lain.
Huft...sampai juga di kamar. Setelah cuci muka, gosok gigi, cuci kaki dan minum cucu, aku segera bobok manis dengan kesal.
Esokmya aku berangkat ke kampus pagi-pagi dengan masih agak kesal sama keisengan Menik.
Jam 11 kuliah selesai.. Mau balik ke kost kok agak malas. Jadilah aku muter-muter dulu ga tentu tujuan.
Bosan muter-muter, aku berencana balik ke kost. Udah siang dan udah lapar.
Ah. .mending mampir di warteg aja deh. Lama ga makan orek tempe nih.
Aku segera mencari warteg dan masuk ke dalamnya.
Suasana warteg cukup ramai karena emang jam makan siang.
Aku celingukan mencari tempat kosong. Nah..itu ada 1. Setelah dapat pesanan, aku mwnuju bangku yang kosong itu.
"Boleh duduk di sini mbak?".tanyaku pada seorang perempuan yang duduk di meja itu.
" Silahkan...!"
Aku segera duduk dan menikmati makananku. Demikian juga perempuan itu.
Aku fokus pada makananku, sama sekali ga melhat ke cewe itu.
Khan aku cowo setia, jadi walaupun ada cewe di depan mata, ya aku cuekin aja. Paling ngelirik sedikit doank...tapi sering...
"Lho...kamu?" terdengar suara cewe kaget.
Aku mengangkat kepalaku dan memandang cewe itu...
"Kok elo...?" kataku dengan terkejut.
Bagaimana enggak kaget coba...dia adalah cewe cantik yang galak itu.
Kok bisa ketemu di sini sih? Ganggu selera makan aja.
Kok ganggu selera makan?
Ya iya lah... Selera makan hilang gara-gara selera untuk memandangnya datang...-garing mode on-
"Lo ngapain di sini?" tanyaku bodoh.
Yah...sudah jadi rahasia umum kalo cowo berhadapan dengan cewe cantik, mendadak jadi bodoh...
"Ya makan lah .. Masa berenang!" jawabnya.
"Aku juga...!" jawabku lebih bodoh lagi.
Sebuah bukti bahwa cewe itu bener2 cantik, hingga membuatku jadi idiot...
"Udah tahu... Kamu kok sampai di daerah sini sih?" tanyanya.
"Tadi sepulang kuliah, gue muter2 tanpa tujuan, dan akhirnya terdampar di sini!" kataku.
"Lebay... Pake terdampar segala. Eh. Kamu kuliah jurusan apa sih?"
"Teknik Sipil! Kamu?".
" Teknik Industri.. Oh iya, kenalin..namaku Naning!" katanya.
"Iya... Salam kenal!" sahutku.
"Lha namamu siapa?" tanyanya.
"Aji...!" jawabku.
"Oh...aji... ! Kamu kost di mana?"
Kok aku merasa seperti diinterogasi ya?
"Di tempat kostan...!" jawabku cuek..(sok cuek)
"Dih. Kamu nyebelin banget sih....
Ditanya apa jawabnya apa!" serunya.
"Ya maaf... Lagi konsen ke orek tempe nih...!" sahutku asal.
"Ah...sudahlah. Aku pulang saja.. Ga nyambung ngobrol sama kamu!" katanya ketus.
Aku cuma nyengir...
Sesungguhnya, aku berbuat seperti itu hanya untuk menutupi rasa hatiku yang berdebar-debar saat bersamanya.
Apakah aku tertarik padanya?
Naning bangkit dari kursi dengan kesal, terlihat dari raut mukanya yang ditekuk.
Lalu dia beranjak membayar makanannya, dan berjalan menuju pintu keluar.
Saat dia hampir mencapai pintu keluar, dia menoleh dan memandangku.
Aku terkejut setengah mati...
Bukan...bukan karena ketahuan lagi ngeliatin dia.
Tapi... Saat dia menoleh padaku, sepintas. .. Ya...hanya sepersekian detik, sosok Naning berubah menjadi sosok Wening.
Aku mengucek-ucek mataku untuk melihat lebih jelas lagi.
Tapi Naning sudah meninggalkan warteg itu.
Aku jadi bemgong sendiri...
Keyakinanku bahwa perjalanan ke masa lampau itu hanya mimpi atau ilusi bawah sadar, mulai goyah dengan kejadian ini.
Apakah mungkin Naning adalah titisan Wening?
Tapi kok cepet amat sudah menitis...khan baru berapa bulan aku pulang dari masa lalu?
Ah ..entahlah... Aku cuna bisa menunggu perkembangan selanjutnya akan seperti apa.
Semoga aku cuma salah lihat saja tadi, dan Naning bukan titisan Wening.
Walaupun ada beberapa persamaan di diri mereka. Sama-sama bisa beladiri, dan sama-sama galak.
Juga sama2 cantik....
Cuman belum kulihat seluruh tubuhnya...sama atau tidak dengan Wening.......
mulustrasi: Naning
Source : Clover browser
Yah..karena sedari awal dialah sahabatku yang paling dekat.
Dari siang dia chat aku untuk datang ke kostan dia.
Penting katanya...
Dan sebagai sahabat yang baik , aku menyempatkan diri untuk datang ke kostnya.
Sesampai di kostnya, aku disambut dengan senyum cerahnya.
Dan yang katanya penting tadi, ternyata dia abis nembak cewe dan diterima. Dengan semangat dia menceritakan tentang cewenya itu.
Yah..emang penting buat dia.. Tapi enggak buat aku..
Aku kasih selamat padanya, karena akhirnya dia melepas status jomblonya...heuheu..
Dan sebagai rasa syukurnya, dia nraktir aku makan di angkringan...
Mantabs..
Kalo nraktir itu mbokya di kafe atau restoran gitu...lha ini di angkringan...
Tapi tak apalah... Aku ikut senang melihatnya dapat pasangan.
Selesai makan, kami masih ngobrol.sampai larut, hingga aku pulang kemalaman.
Saat ini, aku sedang dalam perjalanan pulang. Melewati jalan yang mulai sepi.
Saat sampai di sebuah pertigaan, aku melihat seorang perempuan yang sedang berjalan sendirian.
"Lah...perempuan jam segini kok masih di luar rumah. Perempuan bneran apa jadi+jadian tuh?" ucapku dalam hati.
Saat aku hampir melewatinya, perempuan itu berbalik dan menggapaikan tangan memintaku berhenti.
"Mas...mas... Stop dulu mas...!"
Serta merta aku menghentikan motor. Mungkin dia butuh pertolongan nih,pikirku.
"Ada apa mbak?" tanyaku tanpa membuka helmku.
"Anu mas... Bisa minta tolong anterin pulang ga?"
"Ke daerah ini mas...!"katanya.
"Oh. Bisa mbak.. Kebetulan kita searah. Silahkan naik mbak!" kataku.
Kulihat Zulaikha cuma diem aja. Berarti ga ada sesuatu yang mencurigakan.
Akhirnya perempuan itu naik ke boncengan.
Aku segera melajukan motorku. Selsma perjalanan, aku hanya diam...
Perempusn itu juga diam..
Bukannya aku ga ramah, tapi bingung mau ngajak ngomong apaan.
"Mas, untung ada sampeyan, jadi aku bisa pulang... Kalo enggak, ga tahu gimana nasibku!"katamya membuka percakapan.
"Lha emang mbak dari mana? Kok sampai malam begini?" tanyaku.
"Dari tempat saudara tadi, trus mampir di minimarket. Jadi kemalaman. Udah gitu hp ketinggalwn di tempat saudara. Mau menghubungi rumah untuk menjemput ga bisa!" katanya.
"Kok ga naik angkot mbak?"
"Sudah kehabisan mas... Jadinya tadi jalan kaki. Kalo jalan terus, mungkin tengah malam baru sampai rumah."
"Lha mbak udah jalan berapa lama?"
"Sekitar 1 stengah jam Mas...?"
"Wah. .lama juga ya...! Eh..mbak, kita sudah hampir sampai nih. Mbak di jalan apa rumahnya?"
"Di jalan zzz mas....!"
"Lha kok sama mbak. Aku jugq kost di jalan itu...!"
"Ah...masa sih Mas... Bisa kebetulan gitu ya?"
"Iya mbak. Lha mbak tinggal di rumah nomer berapa? Biar aku anter sekalian!" tanyaku.
"Nomer segini Mas... !"
"Haahh....!" aku terkejut bukan buatan.
Nomer yang disebutkan adalah nomer tempat kostku.
"Eh..emang mbak ngekost di situ?" tanyaku.
"Iya mas... Kenapa?"
"Lho kita satu kost kok aku ga kenal ya?"
"Ah...benarkah?"
"Bener mbak, aku kost di situ juga. Kalo mbak di kamar nomer berapa?" tanyaku sambil menghentikan motor di depan gerbang kost.
"Kamar nomer 9 mas...!"
WHATTT.....?????
"Jangan ngaco mbak.. Itu kamarku lho!" kataku agak emosi.
"Khan emang kita tinggal sekamar mas. .hihihi!" suaranya berubah, wujudnya ikut berubah...jadi KUNYIL...
Huaswemmm..... Aku jadi gondok sendiri
Udah dikerjain kunyil lagi...
Makanya tadi Zulaikha ga protes aku boncengin cewe, ga taunya jelmaan kunyil si tukang usil.
Ga sembuh-sembuh penyakit usil.jin satu ini....huft...
Zulaikha dan Menik malah ketawa ngakak keras banget.
Apalagi si Menik... Sampai guling2 di paving block....
Dengan manyun aku tuntun motorku masuk ke garasi. Udah larut, kalau aku nyalain mesinnya, takut ganggu yang lain.
Huft...sampai juga di kamar. Setelah cuci muka, gosok gigi, cuci kaki dan minum cucu, aku segera bobok manis dengan kesal.
Esokmya aku berangkat ke kampus pagi-pagi dengan masih agak kesal sama keisengan Menik.
Jam 11 kuliah selesai.. Mau balik ke kost kok agak malas. Jadilah aku muter-muter dulu ga tentu tujuan.
Bosan muter-muter, aku berencana balik ke kost. Udah siang dan udah lapar.
Ah. .mending mampir di warteg aja deh. Lama ga makan orek tempe nih.
Aku segera mencari warteg dan masuk ke dalamnya.
Suasana warteg cukup ramai karena emang jam makan siang.
Aku celingukan mencari tempat kosong. Nah..itu ada 1. Setelah dapat pesanan, aku mwnuju bangku yang kosong itu.
"Boleh duduk di sini mbak?".tanyaku pada seorang perempuan yang duduk di meja itu.
" Silahkan...!"
Aku segera duduk dan menikmati makananku. Demikian juga perempuan itu.
Aku fokus pada makananku, sama sekali ga melhat ke cewe itu.
Khan aku cowo setia, jadi walaupun ada cewe di depan mata, ya aku cuekin aja. Paling ngelirik sedikit doank...tapi sering...
"Lho...kamu?" terdengar suara cewe kaget.
Aku mengangkat kepalaku dan memandang cewe itu...
"Kok elo...?" kataku dengan terkejut.
Bagaimana enggak kaget coba...dia adalah cewe cantik yang galak itu.
Kok bisa ketemu di sini sih? Ganggu selera makan aja.
Kok ganggu selera makan?
Ya iya lah... Selera makan hilang gara-gara selera untuk memandangnya datang...-garing mode on-
"Lo ngapain di sini?" tanyaku bodoh.
Yah...sudah jadi rahasia umum kalo cowo berhadapan dengan cewe cantik, mendadak jadi bodoh...
"Ya makan lah .. Masa berenang!" jawabnya.
"Aku juga...!" jawabku lebih bodoh lagi.
Sebuah bukti bahwa cewe itu bener2 cantik, hingga membuatku jadi idiot...
"Udah tahu... Kamu kok sampai di daerah sini sih?" tanyanya.
"Tadi sepulang kuliah, gue muter2 tanpa tujuan, dan akhirnya terdampar di sini!" kataku.
"Lebay... Pake terdampar segala. Eh. Kamu kuliah jurusan apa sih?"
"Teknik Sipil! Kamu?".
" Teknik Industri.. Oh iya, kenalin..namaku Naning!" katanya.
"Iya... Salam kenal!" sahutku.
"Lha namamu siapa?" tanyanya.
"Aji...!" jawabku.
"Oh...aji... ! Kamu kost di mana?"
Kok aku merasa seperti diinterogasi ya?
"Di tempat kostan...!" jawabku cuek..(sok cuek)
"Dih. Kamu nyebelin banget sih....
Ditanya apa jawabnya apa!" serunya.
"Ya maaf... Lagi konsen ke orek tempe nih...!" sahutku asal.
"Ah...sudahlah. Aku pulang saja.. Ga nyambung ngobrol sama kamu!" katanya ketus.
Aku cuma nyengir...
Sesungguhnya, aku berbuat seperti itu hanya untuk menutupi rasa hatiku yang berdebar-debar saat bersamanya.
Apakah aku tertarik padanya?
Naning bangkit dari kursi dengan kesal, terlihat dari raut mukanya yang ditekuk.
Lalu dia beranjak membayar makanannya, dan berjalan menuju pintu keluar.
Saat dia hampir mencapai pintu keluar, dia menoleh dan memandangku.
Aku terkejut setengah mati...
Bukan...bukan karena ketahuan lagi ngeliatin dia.
Tapi... Saat dia menoleh padaku, sepintas. .. Ya...hanya sepersekian detik, sosok Naning berubah menjadi sosok Wening.
Aku mengucek-ucek mataku untuk melihat lebih jelas lagi.
Tapi Naning sudah meninggalkan warteg itu.
Aku jadi bemgong sendiri...
Keyakinanku bahwa perjalanan ke masa lampau itu hanya mimpi atau ilusi bawah sadar, mulai goyah dengan kejadian ini.
Apakah mungkin Naning adalah titisan Wening?
Tapi kok cepet amat sudah menitis...khan baru berapa bulan aku pulang dari masa lalu?
Ah ..entahlah... Aku cuna bisa menunggu perkembangan selanjutnya akan seperti apa.
Semoga aku cuma salah lihat saja tadi, dan Naning bukan titisan Wening.
Walaupun ada beberapa persamaan di diri mereka. Sama-sama bisa beladiri, dan sama-sama galak.
Juga sama2 cantik....
Cuman belum kulihat seluruh tubuhnya...sama atau tidak dengan Wening.......
mulustrasi: Naning
Source : Clover browser
arinu dan 70 lainnya memberi reputasi
71
Tutup