Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

bayspeedAvatar border
TS
bayspeed
❅ Chelsea Football Club 20/21 - The Empire Strikes Back ❅ [Chelsea Kaskus]


Selamat Datang Di



ChelseaKaskus
●Chelsea Kaskus Fans●



SELAMAT DATANG MUSIM 2020/2021! Setelah melewati ujian semusim ban transfer serta bermain dengan squad muda seadanya, sekarang saatnya armada Roman Empire maju perang dengan amunisi2 yg lebih baru dan lebih kuat dari sebelumnya! Strikes Back untuk merebut kembali tahta Premier League dan piala2 yg lain!

RULES:

1. dilarang junk, over oot dan one liner post

2. dilarang dopost dan multipost, gunakan multiquote dan edit

3. DILARANG MENYINGGUNG SARA

4. gunakan spoiler jika mencantumkan gambar bwk

5. dilarang jual beli barang yang tidak berkaitan dengan klub, jual beli hanya diperbolehkan sebatas mengarahkan ke lapak saja

6. pelanggaran terhadap rules adalah berupa BRP sampai pengajuan banned, khusus untuk pelanggaran SARA, flaming, porno akan langsung diajukan banned permanent

7. hal2 selain diatas akan ditambahkan berikutnya


JANGAN LUPA KITA JUGA ADA BLOG KASKUS tempat ngomong bebas pas pertandingan berlangsung!!

langsung kesini bosqu https://kask.us/hYx5P

Quote:


BERSAMBUNG




Diubah oleh bayspeed 05-10-2020 14:22
happyluck9
aretaaaa
crockoaches
crockoaches dan 99 lainnya memberi reputasi
50
930.5K
27.3K
Thread Digembok
Tampilkan semua post
shicilyiaAvatar border
shicilyia
#5456
Walau gimanapun UCL itu soal mental pemain..

Dulu 2012 mana sangka pemain-pemain kepala 3 bisa jadi tumpuan tim.
Padahal di EPL chelsea maen nya ancur-ancuran sampe tercecer di posisi 6, drogba pun musim itu seret banget gol di liga, kalo gak salah top skor klub nya waktu itu lampard sama sturridge walaupun terlampau jauh dari top skor EPL saat itu van persie (30 gol)

Tapi drogba itu spesialis big match, dia punya mental di kejuaraan cup (FA, UCL, dan Carling)

Gak pernah berharap lebih saat itu dimana chelsea punya pemain sekelas gelandang sayap jadi-jadian (Ryan bertrand) yg posisi natural nya bek kiri, dan Kalou di kanan setelah di tinggal pergi Anelka di posisi sayap kanan.
Gelandang bertahan cuma menyisakkan Lord Mikel dan Essien yg bapuk kemakan usia.
Dan beruntung banget saat itu Chelsea punya playmaker sekelas Juan Mata (Legend yg terlupakan), dimana umpannya selalu jadi assist dan gak jarang juga selalu jd pencetak gol.

Berharap nanti Tuchel gak blunder pasang starting, kalo memang main possesion ball kita kalah kualitas pemain, lebih baik main pragmatis dan counter attack.
Tapi masalahnya saat ini maen pragmatis bagus di dalam skema bertahan, tapi ketika counter attack pun gak sehebat chelsea era dulu.
Winger itu bagi gw jadi kreator serangan ketika musuh parkir bus ataupun bermain counter attack utk mengandalkan kecepatan lari nya.
Titip Giroud di starting line up kalo syukur2 nanti lolos ke final, karena ini soal mental pemain.
Camarro
fblues
ular.menari
ular.menari dan 2 lainnya memberi reputasi
3