Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

Mbahjoyo911Avatar border
TS
Mbahjoyo911 
HITAM Season 2






Quote:





Prolog


 Ini adalah cerita fiksi, lanjutan dari thread sebelumnya yang berjudul HITAM. Menceritakan tentang anak yang bernama Aryandra, seorang anak yang ndableg, serba cuek dan nggak nggagasan.  Dari kecil Aryandra bisa melihat makhluk halus dan sebangsanya, dia juga punya kemampuan untuk melihat masa depan hanya dengan sentuhan, pandangan mata, dan juga lewat mimpi. 

 Karena sejak kecil Aryandra sudah terbiasa melihat makhluk halus yang bentuknya aneh-aneh dan menyeramkan, maka dia sudah tidak merasa takut lagi melihat makhluk alam lain itu. Setelah di beri tahu oleh mbah kakungnya, Aryandra baru tahu kalau kemampuannya itu berasal dari turunan moyangnya. Dengan bimbingan mbah kakungnya itulah, Aryandra bisa mengetahui seluk-beluk dunia gaib.

 Pada thread sebelumnya menceritakan tentang masa kecil Aryandra. Takdir telah mempertemukan dia dengan sesosok jin yang bernama Salma, jin berilmu sangat tinggi, tapi auranya hitam pekat karena rasa dendamnya yang sangat besar, dan juga karena dia mempelajari ilmu-ilmu hitam yang dahsyat. Tapi Salma telah bertekad untuk selalu menjaga dan melindungi Aryandra, dan akhirnya merekapun bersahabat dekat. 

 Belakangan baru diketahui oleh Aryandra kalau Salma adalah ratu dari sebuah kerajaan di alam jin. Salma menampakkan diri dalam wujud gadis sangat  cantik berwajah pucat, berbaju hitam, memakai eye shadow hitam tebal, lipstick hitam, dan pewarna kuku hitam. Kehadiran Salma selalu ditandai oleh munculnya bau harum segar kayu cendana, 

 Salma juga sering berubah wujud menjadi sosok yang sangat mirip dengan kuntilanak hitam dengan wajah menyeramkan, memakai jubah hitam panjang, rambut panjang awut-awutan, mulut robek sampai telinga, mata yang bolong satu, tinggal rongga hitam berdarah. Tapi wujudnya itu bukan kuntilanak hitam. 

 Bedanya dengan kuntilanak hitam adalah, Salma mempunyai kuku yang sangat panjang dan sangat tajam seperti pisau belati yang mampu menembus batu sekeras apapun. Kuku panjang dan tajam ini tidak dimiliki kuntilanak biasa. 

 Dalam cerita jawa, sosok seperti Salma itu sering dikenal dengan nama kuntilanak jawa, sosok kunti paling tua, paling sakti dan paling berbahaya daripada segala jenis kuntilanak yang lain. Kuntilanak jawa sangat jarang dijumpai, karena makhluk jenis ini memang sangat langka. Manusia sangat jarang melihatnya, dan kalau manusia melihatnya, biasanya mereka langsung ketakutan setengah mati, bahkan mungkin sampai pingsan juga, dan setelah itu, dia akan menjadi sakit.

 Aryandra juga dijaga oleh satu sosok jin lagi yang dipanggil dengan nama eyang Dim, dia adalah jin yang menjaga nenek moyangnya dan terus menjaga seluruh keturunannya turun-temurun hingga sampai ke Aryandra. Dari eyang Dim dan Salma inilah Aryandra mempelajari ilmu-ilmu olah kanuragan, beladiri, ilmu pukulan, tenaga dalam, dan ilmu-ilmu gaib.

 Perjalanan hidup Aryandra mempertemukannya dengan satu sosok siluman yang sangat cantik, tapi memiliki wujud perempuan setengah ular. Siluman itu mengaku bernama Amrita, dengan penampilan yang khas, yaitu serba pink, mulai pakaiannya dan bahkan sampai ilmu kesaktian yang dikeluarkannya pun juga berwarna pink. Amrita adalah siluman yang selalu menggoda manusia untuk berbuat mesum, yang pada akhirnya manusia itu dibunuh olehnya. Semua itu dilakukan karena dendamnya pada kaum laki-laki.

 Awalnya Aryandra berseteru dengan Amrita, dan Amrita sempat bertarung mati-matian dengan Salma, yang pada akhirnya Amrita bisa dikalahkan oleh Salma. Dan kemudian Amrita itupun bersahabat dekat dengan Aryandra dan Salma. Dia  juga bertekad untuk terus menjaga Aryandra. Jadi Aryandra memiliki 3 jin yang terus melindunginya kemanapun dia pergi.

 Di masa SMA itu Aryandra juga berkenalan dengan cewek yang bernama Dita, kakak kelasnya. Cewek manis berkacamata yang judes dan galak. Tapi setelah mengenal Aryandra, semua sifat Dita itu menghilang, Dita berubah menjadi sosok cewek yang manis dan penuh perhatian, Dita juga sangat mencintai Aryandra dan akhirnya merekapun jadi sepasang kekasih.

 Dalam suatu peristiwa, Aryandra bertemu dengan dua saudara masa lalu nya, saudara keturunan sang raja sama seperti dirinya. Mereka bernama Vano dan Citradani. Dan mereka menjadi sangat dekat dengan Aryandra seperti layaknya saudara kandung. Saking dekatnya hingga kadang menimbulkan masalah dan salah paham dalam kehidupan percintaannya.

 Aryandra mendapatkan suatu warisan dari nenek moyangnya yaitu sang raja, tapi dia menganggap kalau warisan itu sebagai suatu tugas untuknya. Warisan itu berupa sebilah keris kecil yang juga disebut cundrik. Keris itu bisa memanggil memerintah limaratus ribu pasukan jin yang kesemuanya ahli dalam bertarung, pasukan yang bernama Pancalaksa ini dibentuk oleh sang raja di masa lalu. Karena keris itu pula, Aryandra bisa kenal dengan beberapa tokoh jin yang sangat sakti dan melegenda. 

 Tapi karena keris itu jugalah, Aryandra jadi terlibat banyak masalah dengan kelompok yang mengatasnamakan diri sebagai Dewa Angkara. Ternyata keris itu sudah menjadi rebutan para jin dan manusia sejak ratusan tahun yang lalu. Keris itu menjadi buruan banyak makhluk, karena dengan memiliki keris itu, maka  akan memiliki ratusan ribu pasukan pula.

 Perebutan keris itulah yang akhirnya mengantarkan Aryandra pada suatu peperangan besar. Untunglah Aryandra dibantu oleh beberapa sahabat, yang akhirnya perang itu dimenangkan oleh pihak Aryandra, meskipun kemudian Aryandra sendiri memutuskan untuk mengorbankan dirinya untuk menghancurkan musuh utamanya. Dan karena itulah Aryandra jadi kehilangan kemampuannya untuk beberapa waktu, tapi akhirnya kemampuan itu kembali lagi padanya dengan perantara ratu utara.

 Pada thread kali ini akan menceritakan kisah hidup Aryandra setelah lulus dari SMA, dari pertama masuk kuliah, tentang interaksinya dengan alam gaib dengan segala jenis makhluknya. Juga tentang persahabatan dengan teman kuliah dan dengan makhluk alam lain, percintaan, persaingan, tawuran, segala jenis problematika remaja yang beranjak dewasa, dan juga sedang dalam masa pencarian jati diri. Teman baru, musuh baru, ilmu baru dan petualangan baru.

 Sekali lagi, thread ini adalah cerita fiksi. Dimohon pembaca bijak dalam menyikapinya. Mohon maaf kalau ada kesalahan penulisan, kesalahan tentang fakta-fakta, dan kesamaan nama orang. Tidak ada maksud apa-apa dalam pembuatan thread ini selain hanya bertujuan untuk hiburan semata. Semoga thread ini bisa menghibur dan bisa bermanfaat buat agan dan sista semuanya. 

 Seperti apakah kisah hidup Aryandra setelah lulus dari SMA ini..? Mari kita simak bersama-sama...



Spoiler for Salma:




Spoiler for Amrita:



Diubah oleh Mbahjoyo911 26-03-2022 23:54
praditya.92
junti27
bebyzha
bebyzha dan 390 lainnya memberi reputasi
367
1.6M
24.9K
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
Mbahjoyo911Avatar border
TS
Mbahjoyo911 
#467
Berulah lagi
    Pagi harinya, aku terbangun karena ada sesuatu yang menindih tubuhku, begitu kubuka mata, ada wajah cantik Dita sedang tersenyum manis, wajahnya sangat dekat dengan wajahku. Baru aku sadar kalo Dita menindihku. Langsung kupeluk aja pinggangnya.

Tapi Dita malah menempelkan bibirnya ke bibirku! Meski cuma sekejap, tapi udah membuat yang di bawah sana jadi bereaksi, apalagi Dita juga menindih bagian itu dengan ketat. Sontak Dita melotot ke arahku, tapi kemudian dia tersenyum dengan pipi memerah.

Quote:


    Saat aku beranjak dari tempat tidur, baru bisa kulihat roro Saraswati, Salma dan Amrita berdiri mengambang dan berjajar di samping tempat tidur, jadi dari tadi kami sedang diperhatikan oleh ketiga makhluk halus itu! Kulihat roro Saraswati tersenyum dan mengangguk padaku. Amrita senyum-senyum, dan Salma cemberut. Tanpa menggubris mereka, akupun segera mandi.

      Dengan menggunakan mobilnya Dita, hari itu Dita mengajakku ke mall, katanya dia mau beli baju. Maka dimulailah petualangan mengelilingi mall, dari gerai ke gerai, satu persatu dilihat. Lalu balik lagi ke gerai baju yang tadi lagi. Hadeh.. logika cewek.. emoticon-Ngakak (S)  Ketiga makhluk halus itu juga mau-maunya mengikuti kami mondar-mandir. Sampai akhirnya kami tiba di bagian pakaian dalam cewek. Masak iya aku harus ikut masuk? Tapi Dita udah memikirkan hal ini.

Quote:


    Setelah Dita masuk ke gerai itu, aku berdiri di pagar pembatas, melihat ke bawah. Di lantai dasar sedang ada pameran komputer. Aku jadi ingat kalo aku butuh komputer yang bagus, jurusan kuliahku mengharuskanku memiliki komputer dengan spec yang tinggi. Tapi komputer semacam tentunya mahal sekali. Lalu aku dapat akal, aku akan membangun komputer sendiri dengan mencicil membeli per bagian. Mumpung ada pameran, pasti ada diskon. Saat itulah Dita udah muncul dari gerai.

Quote:


     Kami turun ke lantai dasar dan melihat-lihat, begitu banyak komputer dengan spec tinggi, bikin ngiler aja. Tapi harganya bikin mules, meski udah di diskon, tapi tetep aja mahal. Akhirnya aku mencicil dengan membeli keping RAM 8GB DDR4 dan VGA 4GB DDR6, kurasa itu udah cukup buat menampilkan grafis yang bagus, nggak terlalu lemot banget.

    Cuma dapet dua keping aja udah sekian juta harganya, padahal udah dapet diskon juga. Saat membayar, Dita sempat memelototiku, dia nggak setuju kalo aku membeli barang terlalu mahal. Tapi karena aku butuh, terpaksa dia menyetujuinya. Setelah semua beres, kamipun menuju ke food court dan memesan makanan, lalu kami duduk di deretan bangku.

Quote:


    Pesanan datang, kamipun segera menyantapnya, sambil ngobrol ngalor ngidul soal kuliah. Selesai makan, kamipun langsung pulang, tentunya setelah membayar. Dita mengantarku sampe rumah, tapi dia nggak langsung pulang, malah ngerumpi dengan adikku, dia juga membelikan baju untuk Cindy.

     Sedangkan aku langsung masuk kamar, membongkar komputer untuk memasang RAM dan VGA pada slot yang tersedia di motherboard. Lalu kunyalakan komputer dan kuatur ulang. Tapi ada masalah lain, prosesornya kurang cepat dalam membaca data! Sampe jadi lemot. Ini sih sama aja. Kutepuk jidatku sendiri emoticon-Hammer (S)  Tanpa kusadari kalo Dita sudah berada di kamarku.

Quote:


    Akhirnya kucopot lagi RAM dan VGA yang udah kupasang tadi, biar nggak lemot. Aku harus beli prosesor dulu sebelum memakainya. Ini sih sama aja ganti semuanya.. emoticon-Hammer (S)

    Dita di rumahku sampe sore hari. Jam 5 diapun pamit pulang. Dia masih sempat menarikku ke dalam mobilnya untuk memberi sesuatu yang hangat. emoticon-Big Grin  Kayak nggak ada kesempatan lain aja, kalo ketahuan ibu bisa gawat lah. 

     Malam hari sehabis isya dan dzikir, aku bermeditasi sebentar. Setelah itu aku.mulai mengerjakan tugas-tugas kuliah. Setelah selesai, langsung di print. Enak banget, nggak usah pake nulis kayak di SMA. emoticon-Ngakak (S)  Saat ngeprint itulah tau-tau adikku nongol begitu aja.

Quote:


    Sebenernya adikku juga punya printer sendiri, nggak tau kenapa malah minjem aku, paling tintanya abis dan males ngisi.  Kutinggalkan adikku yang ngeprint di kamarku, aku keluar rumah dan duduk di beranda, baru jam setengah 10 malam, tapi kok jalan depan rumah udah sepi gini. Salma dan Amrita menemani di sebelahku.

    Lalu dari langit arah utara, muncul puluhan bola api dan bola cahaya yang melesat cepat dan menabrak pagar gaib bagian terluar. Ledakan beruntun terdengar sangat keras. Aku menghela napas berat, baru selesai satu masalah, timbul masalah lain lagi. Kenapa masalah selalu berhasil menemukanku?! Aku jadi bingung sendiri apa yang harus kulakukan.

     Serangan gaib itu berhenti mendadak. Malam jadi sunyi. Tapi lima menit kemudian bola-bola api itu datang lagi, menabrak pagar gaib lagi, dan timbul ledakan beruntun lagi. Aku masih diam terpekur. Salma sudah bergerak cepat ke arah utara. Amrita nyeletuk.

Quote:


     Aku geli sendiri mendengar Salma ikut memanggil dengan sebutan si kunyuk. Benar-benar keterlaluan, bahkan setelah kuperingatkan juga. Padahal kejadian itu udah lumayan lama, tapi dia masih nggak terima aja, dan sekarang dia berulah lagi. Aku jadi bingung harus kuapain si kunyuk itu biar kapok. Dan pemikiranku itu rupanya telah terbaca oleh Salma.

Quote:


     Kupejamkan mata, tubuhku terasa bergerak sangat cepat ke arah samping. Dua helaan napas, aku sudah berada di sebuah ruangan penuh asap, bau dupa dan kemenyan campur-baur sangat menyengat menyesakkan pernapasan. 

     Di depanku ada seorang laki-laki paruh baya duduk bersila di lantai. Dia menunduk, memejamkan mata sambil komat-kamit entah membaca apa. Pakaiannya hitam-hitam dengan ikat kepala hitam. Dia membawa sebilah keris yang dipegang dengan dua tangan di depan dada.

     Di tengah-tengah kami ada meja rendah berisi berbagai macam barang, tiga batang hio yang menyala, anglo yang berisi bara api dari arang yang mengepulkan asap berbau kemenyan. Ada juga jambangan berisi air dan bunga tujuh rupa. Banyak barang-barang yang lain yang aku nggak tau namanya. 

     Anehnya, orang itu masih memejamkan mata dan komat kamit seakan nggak menyadari kedatangan kami. Salma dan Amrita telah berubah jadi wujud mereka yang sebenarnya. Kunti hitam berkuku sangat panjang, dan perempuan setengah ular. Salma pun membentak.

Quote:


    Sengaja kukeluarkan energi tiga warna sampai ke tingkat paling puncak. Salma dan Amrita pun ikut mengeluarkan aura hitam pekat mereka. Kulihat laki-laki itu gemetaran. Mendadak terdengar suara auman dan geraman. Belum habis suara itu, entah dari mana tahu-tahu muncul sosok harimau hitam sangat besar dan sesosok genderuwo bermata merah menyala. Mereka langsung menubruk ke arah kami! 

     Tapi gerakan Salma dan Amrita lebih cepat, Salma kibaskan kuku panjang nya ke arah harimau hitam itu. Selarik sinar tipis panjang berwarna perak mencuat keluar dari kukunya, langsung membelah kepala harimau hitam itu, dan kemudian sinar perak itu terus melesat membelah seluruh sosok harimau itu sampai ke pantatnya!

    Sedangkan Amrita gunakan ekor ularnya untuk membelit sosok genderuwo itu dan membantingnya ke lantai! Tapi itu belum cukup, dari tangan Amrita muncul sinar pink panjang mirip sebilah pedang tajam dan langsung memotong-motong sosok genderuwo itu menjadi beberapa bagian.

    Gerakan mereka tadi sangatlah cepat, butuh waktu yang jauh lebih lama untuk menceritakannya. Dalam waktu yang hampir bersamaan, harimau hitam dan genderuwo itu terkapar di lantai dengan tubuh yang sudah terbelah, lalu berubah jadi asap dan menghilang. Di kejauhan terdengar suara raungan harimau dan teriakan serak menggelegar, itu adalah raungan kematian dari harimau hitam dan genderuwo tadi. 

      Laki-laki itu semakin menggigil dengan hebat. Wajahnya pucat pasi ketakutan. Dia terduduk di lantai sambil mundur-mundur menjauhi kami. Aku langsung maju dan menghantam hidungnya, darah segera mancur keluar dari hidungnya itu. Sepertinya dia nggak bisa ilmu olah kanuragan sama sekali. 

Quote:


     Aku menoleh ke Salma dan Amrita. Mereka memegang pundakku lagi, dan kami sudah berpindah tempat lagi. Kini kami berada di depan sebuah pintu gerbang dan pagar besi yang mengelilingi sebuah rumah mewah berlantai dua. Lampu di dalam rumah itu masih menyala, pertanda penghuninya masih bangun. Aku nggak tau itu rumah siapa, akupun menoleh ke Salma.

Quote:


     Salma memejamkan mata sejenak. Lalu kurasakan beberapa aura jin hitam mendekat. Lalu muncullah dua kunti putih, tiga pocong dan satu genderuwo. Sosok-sosok yang paling terkenal dan paling ditakuti oleh manusia. Wajah dua kunti putih itu serem sekali, wajah itu hancur nggak berbentuk. Sedangkan pocong itu berwajah hitam hangus,dan satunya berwajah tengkorak doank dengan mata molotot.

Quote:


    Lalu Salma mengangguk pada keenam sosok jin temannya itu. Serentak mereka melayang ke arah rumah mewah itu, lalu masuk menembus tembok rumah. Kamipun menunggu. Lima menit kemudian, terdengarlah jeritan suara perempuan dan teriakan laki-laki. Entah ada berapa orang di rumah itu, yang jelas, jeritan dan teriakan itu terdengar susul menyusul. 

   Salma dan Amrita malah tertawa cekikikan keras sekali. Lalu terdengar suara gaduh seperti orang berlari di dalam rumah itu. Suara gaduh dan jeritan serta teriakan campur-baur hingga di dalam rumah itu terdengar ramai sekali. Kamipun segera melesat meninggalkan rumah itu.

    Sampai di rumah, Salma dan Amrita masih saja tertawa-tawa, tampaknya mereka puas sekali bisa mengerjai manusia meskipun tidak secara langsung. Aku cuma bisa geleng-geleng kepala melihat tingkah mereka.

Quote:


    Cerdik juga rencananya Salma, nggak menyerang, nggak  melukai, tapi meneror. Teror itu lebih mengerikan daripada melukai, karena dengan teror, orang akan selalu teringat dan terus terbayang, dan  kalo orang itu nggak kuat, lama-lama bisa jadi gila. Aku berharap si kunyuk akan kapok dan nggak akan menggangguku lagi.


bersambung…


14

Diubah oleh Mbahjoyo911 10-11-2020 10:08
zafinsyurga
unhappynes
hendra024
hendra024 dan 97 lainnya memberi reputasi
98
Tutup