- Beranda
- Komunitas
- Story
- Stories from the Heart
Life onboard : Kehidupan crew kapal pesiar
TS
bigtimebabalu
Life onboard : Kehidupan crew kapal pesiar
People don't understand how stressful it is to explain what's going on in your head when you don't even understand it yourself.
Boomboclat!
Boomboclat!
Quote:
Spoiler for Here we go, Paisa!:
BEBERAPA WAKTU YANG LALU
Jumat, 21 maret 2020,
09:30 AM,
Port of call : southampton, UK.
Spoiler for port of southampton:
Quote:
Setelah menunggu dari jam 7 pagi, dan semalaman ga tidur, akhirnya gue bisa juga keluar dari kapal. Semua pegawai -yang di tread ini akan gue sebut crew member- akhirnya dipulangkan bertahap. Dan gue adalah rombongan 300 orang pertama yang akan dipulangkan. Kenapa dipulangkan? Yah karena wabah covid 19 ini bikin industri kapal pesiar mati. Siapa juga yang mau berwisata naik kapal pesiar -cruising- ketika kondisi lagi seperti ini.
Baru tepat 1 bulan gue join dikapal ini, gue masuk kapal 23 maret 2020, setelah hampir 4 bulan dirumah karena visa gue belom beres. Gue join di fort lauderdale, florida. 2 minggu cruise biasa dengan durasi masing-masing 7 hari dan 5 hari. Setelah itu crosing dari florida ke barcelona, spanyol, selama 2 minggu. Dan ketika crosing inilah corona meledak, ketika sampai dibarcelona kondisi sudah sebegitu parahnya, ketika itu italy sudah menerapkan lockdown.
Tanda rokok didinding yang beberapa menit ini gue cari akhirnya ketemu, cuaca disini cerah tapi masih belum musim panas jadi suhu sekitar 18 celcius. Dan gue butuh rokok.
"Mau kerja apa Dit lo dirumah? Udah pasti lama ini kita baru bisa kerja lagi. Mungkin tahun depan baru bisa pulih industri ini" Thomas, temen gue yang orang timur langsung buka obrolan pahit ketika liat gue mendekat. Ternyata disana sudah ada beberapa crew yang mayoritas orang indonesia sedang merokok.
"Gue ada bisnis warung makan kecil-kecilan di rumah Thom, pakai duit dari situ dulu buat survive lah, lo gimana? Balik kampung apa stay dijakarta?" Tanya gue sambil nyalain rokok merah putih, fiuh bufff, sedotan pertama sukses hangatkan tenggorokan gue.👍
"P el er, mana gue mau nikah lagi tahun depan, butuh modal malah begini keadaan" jawabnya sambil nyalain batang rokok baru. "Kejakarta gue juga bingung mau ngapain Dit, ga ada kerjaan pasti disana, pulang kerumah aja lah urusin ladang bapak dulu".
Pagi itu sekitar 15 menit kami melanjutkan obrolan pahit tentang nasib kami kedepannya. Yah paling tidak kami lebih beruntung daripada rekan kami sesama crew member dari china, india, mauritius, ecuador, dan beberapa negara eropa yang menyatakan negaranya sudah lockdown, jadi mereka ga bisa pulang dan stay dikapal entah sampai kapan karena tidak ada penerbangan kekotanya.
Tadi pagi gue juga denger kapten kapal bicara lewat PA sistem - publik addres sistem, speaker dimasing-masing kamar crew-, kalau kami cuma diijinkan docking -merapat- di southampton selama 3 hari untuk memulangkan crew, karena UK adalah satu-satunya negara yang saat itu masih membuka penerbangan internasional. Dan kepulangan akan dibagi secara bertahap setiap hari karena hrd tidak bisa menyiapakan akomodasi dan tiket jika kami pulang serempak dihari yang sama. Bayangkan antri scan koper aja tadi gue habisinin waktu hampir 2 jam. Nge he emang😀
Tepat jam 11 gue udah duduk dibus yang bakal bawa gue ke bandara. Ada dua rute bus, 1 ke london heathrow airport, yang satunya ke london gatwick airport. Setahuku crew yang naik etihad dan emirates ke heathrow, dan sisanya yang naik qatar menuju gatwick.
Kernet bus yang brewok bilang perjalanan memakan waktu 2 jam. Dan menjelaskan ketika sudah masuk airport kita tidak diijinkan untuk keluar wilayah airport lagi dengan alasan apapun. Kayanya ni kernet bukan orang india karena cengkok nya ga india banget, terdengar seperti aksen mandarin malah😀
Dua jam dibus memberikan waktu yang lebih dari cukup untuk gue mikir macem-macem. Yang ada mau pulang liburan malah banyak pikiran, terutama kepikiran duit😀
Tidur lah. Nanti juga dibangunin kalau sudah sampai. Lagian bus ini semua turun diterminal 5.
Baru tepat 1 bulan gue join dikapal ini, gue masuk kapal 23 maret 2020, setelah hampir 4 bulan dirumah karena visa gue belom beres. Gue join di fort lauderdale, florida. 2 minggu cruise biasa dengan durasi masing-masing 7 hari dan 5 hari. Setelah itu crosing dari florida ke barcelona, spanyol, selama 2 minggu. Dan ketika crosing inilah corona meledak, ketika sampai dibarcelona kondisi sudah sebegitu parahnya, ketika itu italy sudah menerapkan lockdown.
Spoiler for antri di HRD office:
Tanda rokok didinding yang beberapa menit ini gue cari akhirnya ketemu, cuaca disini cerah tapi masih belum musim panas jadi suhu sekitar 18 celcius. Dan gue butuh rokok.
"Mau kerja apa Dit lo dirumah? Udah pasti lama ini kita baru bisa kerja lagi. Mungkin tahun depan baru bisa pulih industri ini" Thomas, temen gue yang orang timur langsung buka obrolan pahit ketika liat gue mendekat. Ternyata disana sudah ada beberapa crew yang mayoritas orang indonesia sedang merokok.
"Gue ada bisnis warung makan kecil-kecilan di rumah Thom, pakai duit dari situ dulu buat survive lah, lo gimana? Balik kampung apa stay dijakarta?" Tanya gue sambil nyalain rokok merah putih, fiuh bufff, sedotan pertama sukses hangatkan tenggorokan gue.👍
"P el er, mana gue mau nikah lagi tahun depan, butuh modal malah begini keadaan" jawabnya sambil nyalain batang rokok baru. "Kejakarta gue juga bingung mau ngapain Dit, ga ada kerjaan pasti disana, pulang kerumah aja lah urusin ladang bapak dulu".
Pagi itu sekitar 15 menit kami melanjutkan obrolan pahit tentang nasib kami kedepannya. Yah paling tidak kami lebih beruntung daripada rekan kami sesama crew member dari china, india, mauritius, ecuador, dan beberapa negara eropa yang menyatakan negaranya sudah lockdown, jadi mereka ga bisa pulang dan stay dikapal entah sampai kapan karena tidak ada penerbangan kekotanya.
Tadi pagi gue juga denger kapten kapal bicara lewat PA sistem - publik addres sistem, speaker dimasing-masing kamar crew-, kalau kami cuma diijinkan docking -merapat- di southampton selama 3 hari untuk memulangkan crew, karena UK adalah satu-satunya negara yang saat itu masih membuka penerbangan internasional. Dan kepulangan akan dibagi secara bertahap setiap hari karena hrd tidak bisa menyiapakan akomodasi dan tiket jika kami pulang serempak dihari yang sama. Bayangkan antri scan koper aja tadi gue habisinin waktu hampir 2 jam. Nge he emang😀
Tepat jam 11 gue udah duduk dibus yang bakal bawa gue ke bandara. Ada dua rute bus, 1 ke london heathrow airport, yang satunya ke london gatwick airport. Setahuku crew yang naik etihad dan emirates ke heathrow, dan sisanya yang naik qatar menuju gatwick.
Kernet bus yang brewok bilang perjalanan memakan waktu 2 jam. Dan menjelaskan ketika sudah masuk airport kita tidak diijinkan untuk keluar wilayah airport lagi dengan alasan apapun. Kayanya ni kernet bukan orang india karena cengkok nya ga india banget, terdengar seperti aksen mandarin malah😀
Dua jam dibus memberikan waktu yang lebih dari cukup untuk gue mikir macem-macem. Yang ada mau pulang liburan malah banyak pikiran, terutama kepikiran duit😀
Tidur lah. Nanti juga dibangunin kalau sudah sampai. Lagian bus ini semua turun diterminal 5.
02:05 PM
London Heathrow Airport
Spoiler for antri koper:
Quote:
Setelah antri lagi nunggu bus keluarin koper akhirnya gue bisa tenang merenung di pinggir taxi run, smoking area.
Pasukan merokok masih tetap sama dengan yang tadi diport setelah dipikir. Kami berusaha ngobrol dan tertawa padahal dari wajah kami sih kusut banyak beban😅
Selama ini gue paling males urusan di airport adalah imigrasi dan check in konter. Astaga antrinya itu lho. Belom lagi karena corona ini mesti jauhan berdirinya. Pengen pipis tapi ga mungkin ninggalin antrian. Mau ngobrol sama temen di depan atau belakang, tapi kami sama-sama dalam mood ga pengen ngobrol😀
Beres checkin gue masih punya hampir 3 jam sebelum boarding gate buka. Dan apa yang gue lakuin? Bener, ngerokok lagi. Entah udah berapa batang hari ini. Sebelom keluar merokok coba nyari2 starbuck atau kopi lainnya, ternyata semua kompakan tutup. Akhirnya cuma beli air mineral yang ga karuan mahalnya.
"Bang, dijakarta nanti dijemput? Bareng aja udah sama saya, ada adik nanti jemput". Dedi, anak betawi asli yang kerja di bar departemen buka obrolan. Aduh, bukannya apa tapi gue lagi males banget ngobrol ded😑
"Gue home gatenya jogja Ded, dijakarta cuma transit sambil cari2 sate ayam nanti sebelom terbang lagi. Ahaha".
"Oh gitu, jam berapa ke jogjanya bang? Dia bertanya lagi, duh bagus sih maksudlo perhatian, tapi kan gue jadi harus cek tiket lagi di email buat jawab pertanyaan lo.😑
"Jam 7 malam sampai jogja Ded, ga hafal tiketnya gue. Ahaha" akhirnya 2 batang kemudian kami memutuskan masuk karena udara makin dingin dan pengen cepet masuk biat cari makan didalam terminal.
Imigrasi dan security paling habisin waktu 30 menit aja. Habis itu nyariin gate, sedikit cuci mata, cari makan yang akhirnya cuma dapat sandwith. Kira2 gue masih ad waktu 1 jam sebelom gate buka. Diruang tunggu gate, gue liat kiri kanan orang pada sibuk gunain wifi bandara buat telpon keluarga. Jadi inget ibu, belom kasih tau orang rumah kalau gue mau pulang. Apa surprize aja yak😅
"Assllkm, sehat bu?" Dilayar hp ibu terlihat ngantuk matanya, baru sadar dirumah udah malam mungkin dengan selisih waktu 7 jam kalau ga salah.
"Allhdllh sehat, mas pie? Urung mulai kerja?" Dan pertanyaan ini gue jawab habisin waktu 10 menitan buat jelasin ke ibu kalau gue bakal pulang karena bisnis sepi, ga ada tamu, dll dst😴
Akhirnya counter gate dibuka, tapi apes pegawainya cowo semua ahaha. Mana ni pegawai etihad yang cantik berhidung mancung🥰
Pasukan merokok masih tetap sama dengan yang tadi diport setelah dipikir. Kami berusaha ngobrol dan tertawa padahal dari wajah kami sih kusut banyak beban😅
Selama ini gue paling males urusan di airport adalah imigrasi dan check in konter. Astaga antrinya itu lho. Belom lagi karena corona ini mesti jauhan berdirinya. Pengen pipis tapi ga mungkin ninggalin antrian. Mau ngobrol sama temen di depan atau belakang, tapi kami sama-sama dalam mood ga pengen ngobrol😀
Beres checkin gue masih punya hampir 3 jam sebelum boarding gate buka. Dan apa yang gue lakuin? Bener, ngerokok lagi. Entah udah berapa batang hari ini. Sebelom keluar merokok coba nyari2 starbuck atau kopi lainnya, ternyata semua kompakan tutup. Akhirnya cuma beli air mineral yang ga karuan mahalnya.
"Bang, dijakarta nanti dijemput? Bareng aja udah sama saya, ada adik nanti jemput". Dedi, anak betawi asli yang kerja di bar departemen buka obrolan. Aduh, bukannya apa tapi gue lagi males banget ngobrol ded😑
"Gue home gatenya jogja Ded, dijakarta cuma transit sambil cari2 sate ayam nanti sebelom terbang lagi. Ahaha".
"Oh gitu, jam berapa ke jogjanya bang? Dia bertanya lagi, duh bagus sih maksudlo perhatian, tapi kan gue jadi harus cek tiket lagi di email buat jawab pertanyaan lo.😑
"Jam 7 malam sampai jogja Ded, ga hafal tiketnya gue. Ahaha" akhirnya 2 batang kemudian kami memutuskan masuk karena udara makin dingin dan pengen cepet masuk biat cari makan didalam terminal.
Imigrasi dan security paling habisin waktu 30 menit aja. Habis itu nyariin gate, sedikit cuci mata, cari makan yang akhirnya cuma dapat sandwith. Kira2 gue masih ad waktu 1 jam sebelom gate buka. Diruang tunggu gate, gue liat kiri kanan orang pada sibuk gunain wifi bandara buat telpon keluarga. Jadi inget ibu, belom kasih tau orang rumah kalau gue mau pulang. Apa surprize aja yak😅
"Assllkm, sehat bu?" Dilayar hp ibu terlihat ngantuk matanya, baru sadar dirumah udah malam mungkin dengan selisih waktu 7 jam kalau ga salah.
"Allhdllh sehat, mas pie? Urung mulai kerja?" Dan pertanyaan ini gue jawab habisin waktu 10 menitan buat jelasin ke ibu kalau gue bakal pulang karena bisnis sepi, ga ada tamu, dll dst😴
Akhirnya counter gate dibuka, tapi apes pegawainya cowo semua ahaha. Mana ni pegawai etihad yang cantik berhidung mancung🥰
20:00 PM
Ethihad Airways EY 0020
Spoiler for EY 0020:
Quote:
Pesawat besar ini isinya paling cuma sepertiga kapasitasnya, yang kebanyakan adalah crew member kapal gue. Ini yang keduakalinya gue naik etihad. Sorry to say, paling bagus secara service adalah emirates, qatar, baru maskapai ini😝
6 jam perjalan dari london ke abu dhabi, trus lanjut lagi setelah transit, dari abu dhabi ke jakarta 8 jam 40 menit.
Setelah pesawat take off pramugari mulai keliling pakai gerobak kasih snack sama minuman. Mayan ini mix peanut sama roti isi daging ga jelas buat ganjel perut😅
Rencana awal gue pengen mabok gratisan aja dipesawat biar tidur sambil nonton film di monitor. Samping kiri gue kosong sampai ujung lagi dekat jendela. Ga ada yang bisa diajak ngobrol. Depan gue orang indonesia, crew housekeeping departemen yang gue ga kenal namanya, walaupun sering pada diceritain kalau dia sombong karena udah punya jabatan jadi pool leader, ada satu strip dibahunya. Walaupun secara gaji kalah dibanding gue😜
Habis makan cemilan dan segelas whiskey cola gue mulai buka2 menu film di monitor dan seinget gue udah gue tonton semua selain frozen🤣🤣
Kursi belakang gue anteng banget, ternyata pas gue intip Thomas udah tidur pakai headset, kebanyakan anggur merah pasti dia. Ni orang sohib alkohol gue dan akan punya porsi banyak di akhir cerita gue besok.
Gue buka bagasi atas, ambil laptop asus berumur 4 tahun yang selalu menemani waktu bosan gue dikapal dengan segala genre film di harddisknya, terutama anime boruto😀
Gue mau ketik aja kisah perjalan hidup gue nguli dikapal pesiar. Buat killing time perjalanan panjang. Buat pengingat aja siapa tahu habis corona ini udah ga ada lagi bisnis kapal pesiar🤪
So.. Mari kita mulai ceritanya...
Nama gue Didi. Gue anak kedua dari 3 bersaudara yang semuanya cowo. Kakak gue udah jadi aparatur negara dan tinggal bareng istrinya di sumatera. Adik gue masih kuliah ga jelas walaupun udah 7 tahun, punya sambilan jualan online part motor yang gue ga tau apa aja itu. Karena gue orangnya ga otomotif banget😅
Gue asli jogja, lahir disini, besar disini, dipojok provinsi jogja yang jarang dikenal orang. Orang tua gue petani, petani yang kini sudah mulai meninggalkan budaya menanam padi karena lebih menguntungkan menanam sayur katanya😅
Kok ngomongnya gue-lo? Lha iyo lah ndes, moso nulis disini pakai aku kamu koe njenengan😅
Udah hampir 5 tahun gue kerja dikapal pesiar. Dan tread ini akan menceritakan semua yang mungkin kalian tidak pernah tau, bahkan tidak pernah bayangkan tentang bagaimana kami, crew member, hidup diatas besi mengapung🙂
Akan ada banyak foto, video, dan keterangan pendukung agar kalian paham dan bisa bayangkan seting tempat dalam cerita ini, dikapal pesiar.
Gue kerja perusahaan internasional bernama RCI, atau dulu nama panjangnya RCCL😋
Perusahaan gokil yang belasan tahun menangin penghargaan cruise line terbaik. Pemilik 4 kapal penumpang terbesar didunia : oasis of the seas, allure of the seas, harmony of the seas, dan sympony of the seas. Perusahaan yang tiap tahun bikin kapal baru, tercanggih, terbesar. Tapi entah apa nasibnya setelah corona menyerang.
Baru selesai nulis segini, pramugari lewat bawain makan malam. Ayam ga jelas dengan mashpotato dan bumbu india jadi pilihan gue. Sekaligus nambah whiskey lagi. Kali ini ga pakai coke, tapi pakai es😉
Gue kerja sebagai waiter, di restauran ber sistem fine dining. Jadi tamu cuma dateng duduk dilayani dari awal sampai akhir. Enak? Iya menurutmu enak, kalau tamunya orang purbolinggo atau tegal pasti enak. Lha ini tamunya bule yang maunya ini itu, punya alergy sama makanan yang harus diperhatian, belom lagi orang UK yang ngomongnya aksen lucu. Mereka british yang dari play group mungkin udah biasa full table service😅
6 jam perjalan dari london ke abu dhabi, trus lanjut lagi setelah transit, dari abu dhabi ke jakarta 8 jam 40 menit.
Setelah pesawat take off pramugari mulai keliling pakai gerobak kasih snack sama minuman. Mayan ini mix peanut sama roti isi daging ga jelas buat ganjel perut😅
Rencana awal gue pengen mabok gratisan aja dipesawat biar tidur sambil nonton film di monitor. Samping kiri gue kosong sampai ujung lagi dekat jendela. Ga ada yang bisa diajak ngobrol. Depan gue orang indonesia, crew housekeeping departemen yang gue ga kenal namanya, walaupun sering pada diceritain kalau dia sombong karena udah punya jabatan jadi pool leader, ada satu strip dibahunya. Walaupun secara gaji kalah dibanding gue😜
Habis makan cemilan dan segelas whiskey cola gue mulai buka2 menu film di monitor dan seinget gue udah gue tonton semua selain frozen🤣🤣
Kursi belakang gue anteng banget, ternyata pas gue intip Thomas udah tidur pakai headset, kebanyakan anggur merah pasti dia. Ni orang sohib alkohol gue dan akan punya porsi banyak di akhir cerita gue besok.
Gue buka bagasi atas, ambil laptop asus berumur 4 tahun yang selalu menemani waktu bosan gue dikapal dengan segala genre film di harddisknya, terutama anime boruto😀
Gue mau ketik aja kisah perjalan hidup gue nguli dikapal pesiar. Buat killing time perjalanan panjang. Buat pengingat aja siapa tahu habis corona ini udah ga ada lagi bisnis kapal pesiar🤪
So.. Mari kita mulai ceritanya...
Nama gue Didi. Gue anak kedua dari 3 bersaudara yang semuanya cowo. Kakak gue udah jadi aparatur negara dan tinggal bareng istrinya di sumatera. Adik gue masih kuliah ga jelas walaupun udah 7 tahun, punya sambilan jualan online part motor yang gue ga tau apa aja itu. Karena gue orangnya ga otomotif banget😅
Gue asli jogja, lahir disini, besar disini, dipojok provinsi jogja yang jarang dikenal orang. Orang tua gue petani, petani yang kini sudah mulai meninggalkan budaya menanam padi karena lebih menguntungkan menanam sayur katanya😅
Kok ngomongnya gue-lo? Lha iyo lah ndes, moso nulis disini pakai aku kamu koe njenengan😅
Udah hampir 5 tahun gue kerja dikapal pesiar. Dan tread ini akan menceritakan semua yang mungkin kalian tidak pernah tau, bahkan tidak pernah bayangkan tentang bagaimana kami, crew member, hidup diatas besi mengapung🙂
Akan ada banyak foto, video, dan keterangan pendukung agar kalian paham dan bisa bayangkan seting tempat dalam cerita ini, dikapal pesiar.
Gue kerja perusahaan internasional bernama RCI, atau dulu nama panjangnya RCCL😋
Perusahaan gokil yang belasan tahun menangin penghargaan cruise line terbaik. Pemilik 4 kapal penumpang terbesar didunia : oasis of the seas, allure of the seas, harmony of the seas, dan sympony of the seas. Perusahaan yang tiap tahun bikin kapal baru, tercanggih, terbesar. Tapi entah apa nasibnya setelah corona menyerang.
Baru selesai nulis segini, pramugari lewat bawain makan malam. Ayam ga jelas dengan mashpotato dan bumbu india jadi pilihan gue. Sekaligus nambah whiskey lagi. Kali ini ga pakai coke, tapi pakai es😉
Gue kerja sebagai waiter, di restauran ber sistem fine dining. Jadi tamu cuma dateng duduk dilayani dari awal sampai akhir. Enak? Iya menurutmu enak, kalau tamunya orang purbolinggo atau tegal pasti enak. Lha ini tamunya bule yang maunya ini itu, punya alergy sama makanan yang harus diperhatian, belom lagi orang UK yang ngomongnya aksen lucu. Mereka british yang dari play group mungkin udah biasa full table service😅
Sabtu, 22 maret 2020
6 jam setelah take off,
Abu Dhabi international airport
Spoiler for yang terkenal di abu dhabi airport:
Quote:
Ga tau jam berapa, gue dibangunin pramugari bilang kalau gue harus lipet stow yang gue pakai buat tatakan laptop karena pesawat mau landing.
Sarapan beberapa jam yang lalu juga sangat mengecewakan karena gue ga dapet telur yang ada dimenu. Cuma ada semacam makanan ga jelas yang bercitarasa kambing. Sarapan kok kambing😪
Setelah pesawat diem, gue bergegas buru2 masuk buat antri imigrasi dan cari gate buat pesawat kejakarta. Sebelum ramai berdesak dan corona nyelip. Dan bener, udah rame banget manusia antri imigrasi, untungnya security udah pakai thermal cam buat ngecek suhu penumpang, coba pakai infrared, bisa sejam lebih antrinya. Gue beneran aware sama ini virus. Pakai masker dari mulai masuk airport, bawa hand sanitizer, pencet tombol lift aja pakai dialasin ujung lengan jaket.
Baru setengah perjalanan aja masker gue udah bau, apakabar nanti pas sampai jogja ya. Ahaha
Disini mungkin 2x lebih rame dari london. Semua masih buka. Gue sempet beli coklat beberapa bungkus, glenlivet sama henesy black buat oleh2 atau persediaan karena gue denger gosip kita bakal dikarantina karena datang dari daerah pandemik, shit lah. Yang paling penting gue udah dapet es kopi yang bisa maching sama rokok merah putih di smoking area. Yeah😅
Kayanya kebanyakan part ngerokoknya ini cerita, ya karena gue ngerokok, nanti pas cerita dikapal malah lebih banyakan part mantab mantab nya😝
Dismoking area udah mulai banyak paisano-teman senegara- yang juga pulang dari kapal pesiar, lebih tepatnya dipulangkan🤣
Dan apesnya konon mereka udah ga terima gaji setelah udah ga ada tamu. Sekitar seminggu yang lalu. Beruntunglah gue😅
Gue banyak ngobrol tapi gue lupa ngobrolin apa aja. Makanya ga gue tulis disini. Karena gue beneran udah ga mood. Menerima kenyataan gue harus pulang dan bakal dirumah tanpa pekerjaan. Itulah karma crew kapal pesiar. Kebiasaan dapet gaji gedhe pas dirumah kepikirannya duit mulu🤣
Kayanya bakal gue selesaiin part ini sampai gue mendarat dijogja. Baru mulai cerita flash back kehidupan gue. Udah beberapa momen spesial dalam hidup dikapal gue selesein ketiknya. Tinggal sesuaikan alur cerita yang susah, juga lengkapin foto sama video yang bakal gue upload buat pelengkap. Harus dipilihin yang ga kelihatan muka gue atau temen gue dalam cerita ini. Terutama wanita😅
Pesawat EY 0474 mulai take off. Saatnya ngetik lagi, ditemani whiskey gratisan. Oh ya, pramugarinya kok tua2 ya. Mendingan tadi pas dari london.
Pesawat ini lumayan penuh, dan bau balsem. Mungkin saudara kita TKI yang ikut pulang dipesawat ini memakai balsem terlalu banyak🤪
Sarapan beberapa jam yang lalu juga sangat mengecewakan karena gue ga dapet telur yang ada dimenu. Cuma ada semacam makanan ga jelas yang bercitarasa kambing. Sarapan kok kambing😪
Setelah pesawat diem, gue bergegas buru2 masuk buat antri imigrasi dan cari gate buat pesawat kejakarta. Sebelum ramai berdesak dan corona nyelip. Dan bener, udah rame banget manusia antri imigrasi, untungnya security udah pakai thermal cam buat ngecek suhu penumpang, coba pakai infrared, bisa sejam lebih antrinya. Gue beneran aware sama ini virus. Pakai masker dari mulai masuk airport, bawa hand sanitizer, pencet tombol lift aja pakai dialasin ujung lengan jaket.
Baru setengah perjalanan aja masker gue udah bau, apakabar nanti pas sampai jogja ya. Ahaha
Disini mungkin 2x lebih rame dari london. Semua masih buka. Gue sempet beli coklat beberapa bungkus, glenlivet sama henesy black buat oleh2 atau persediaan karena gue denger gosip kita bakal dikarantina karena datang dari daerah pandemik, shit lah. Yang paling penting gue udah dapet es kopi yang bisa maching sama rokok merah putih di smoking area. Yeah😅
Kayanya kebanyakan part ngerokoknya ini cerita, ya karena gue ngerokok, nanti pas cerita dikapal malah lebih banyakan part mantab mantab nya😝
Dismoking area udah mulai banyak paisano-teman senegara- yang juga pulang dari kapal pesiar, lebih tepatnya dipulangkan🤣
Dan apesnya konon mereka udah ga terima gaji setelah udah ga ada tamu. Sekitar seminggu yang lalu. Beruntunglah gue😅
Gue banyak ngobrol tapi gue lupa ngobrolin apa aja. Makanya ga gue tulis disini. Karena gue beneran udah ga mood. Menerima kenyataan gue harus pulang dan bakal dirumah tanpa pekerjaan. Itulah karma crew kapal pesiar. Kebiasaan dapet gaji gedhe pas dirumah kepikirannya duit mulu🤣
Kayanya bakal gue selesaiin part ini sampai gue mendarat dijogja. Baru mulai cerita flash back kehidupan gue. Udah beberapa momen spesial dalam hidup dikapal gue selesein ketiknya. Tinggal sesuaikan alur cerita yang susah, juga lengkapin foto sama video yang bakal gue upload buat pelengkap. Harus dipilihin yang ga kelihatan muka gue atau temen gue dalam cerita ini. Terutama wanita😅
Pesawat EY 0474 mulai take off. Saatnya ngetik lagi, ditemani whiskey gratisan. Oh ya, pramugarinya kok tua2 ya. Mendingan tadi pas dari london.
Pesawat ini lumayan penuh, dan bau balsem. Mungkin saudara kita TKI yang ikut pulang dipesawat ini memakai balsem terlalu banyak🤪
Siang menjelang sore
CGK, Soekarno Hatta Airport
Terminal 3 kedatangan
Quote:
EY 0474 landing dengan agak keras ga tau kenapa, mungkin karena gue bangun belum terlalu sadar aja jadi kaget pas roda nyentuh aspal runway. Tidur nyenyak karena gue sampai lupa habis berapa gelas whiskey, ahaha. Sampai sebel pramugarinya gue minta tambah terus setiap mereka lewat.
Setelah antri imigrasi, pengecekan dokumen, cek kesehatan, isi dokumen kesehatan dan scan koper, akhirnya gue bisa hirup udara jakarta beserta polusinya🤣
Dan berita baiknya kami ga harus dikarantina, cukup karantina mandiri aja dirumah selama 14 hari. Big Yes!
Yang pertama gue cari setelah 1 bulan ga makan makanan indonesia adalah.....Sate! Dan ketemu sate yang buka, nama warungnya sate khas sena###. Urusan merokok nanti dulu lah setelah makan ni sate.
Gue makan bersama 2 temen gue, satu cewe sebut saja ayu, gadis belia asal bali yang juga nunggu pesawat, dan mas ga inget namanya dari magelang. Dia kejogja juga satu pesawat sama gue nanti.
50 menit perjalanan kejogja pasti ga berasa nih😁
Spoiler for apapun makannya, minumnya tetap whiskey😅:
Setelah antri imigrasi, pengecekan dokumen, cek kesehatan, isi dokumen kesehatan dan scan koper, akhirnya gue bisa hirup udara jakarta beserta polusinya🤣
Dan berita baiknya kami ga harus dikarantina, cukup karantina mandiri aja dirumah selama 14 hari. Big Yes!
Yang pertama gue cari setelah 1 bulan ga makan makanan indonesia adalah.....Sate! Dan ketemu sate yang buka, nama warungnya sate khas sena###. Urusan merokok nanti dulu lah setelah makan ni sate.
Gue makan bersama 2 temen gue, satu cewe sebut saja ayu, gadis belia asal bali yang juga nunggu pesawat, dan mas ga inget namanya dari magelang. Dia kejogja juga satu pesawat sama gue nanti.
50 menit perjalanan kejogja pasti ga berasa nih😁
Malam banget, mungkin penerbangan terakhir
Adisucipto Airport
Quote:
Kayanya belom lama berangkat dari sini, udah disini lagi aja. Belom ada yang berubah kecuali beberapa foodcourt yang udah tutup. Entah karena udah malam atau karena efek corona nge he, atau malah persiapan bandaranya mau pindah.
Setelah ambil koper, sebatang dulu seperti biasa sambil minum teh kot##, seger banget broow. Ambil hape dan nyalain wifi. Lumayan dapet sinyal karena gue ga pernah bawa simcard indonesia keluar negeri. Males. Wifi aja dimana-mana.
Ngabarin ibu kalau udah sampai bandara, sambil mau pesen grab. Udah ada pria seumuran bapak gue nawarin taksi plat hitam. Tarifnya disamain aja sama grab katanya😅
"Satus ewu wae mas podo rego grab. Ra nganti 15 menit tekan wes tinggal lurus(100rb saja mas, sama kaya harga di aplikasi grab, ga sampai 15 udah sampai tinggal lurus soalnya)" katanya sok ngerayu. Emang rumah gue tinggal lurus arah solo paling 10an kilometer. Bandara tinggal belok kanan selese.
"Sik pak, ngentek ke udud. Karo ngelih aku golek mangan sik yo ngko mangan sisan gek tak punjuli(sebentar pak, ngehabisin rokok. Lapar nanti cari makan dulu ya sekalian, nanti saya tambahi ongkosnya)" reflek ngomong kaya gitu karena pengen makan di angkringan. Susu jahe sama telur puyuh nikmat dibayangan gue.
Disini terjadi obrolan yang agak ga penting diceritain disini. Tentang sepinya penumpang karena corona, angsuran mobil dia, bandara yang mau pindah ke kulonprogo dan lainnya.
Luweh pak, uripku yo lagi ngenes☹
Spoiler for dan akhirnya...:
Seger ndes!!!😅
Follow my account
Dan disinilah cerita gue bakal dimulai, waktunya mundur kebelakang, hampir 5 tahun yang lalu..
Diubah oleh bigtimebabalu 15-12-2020 04:58
poporingmanja dan 517 lainnya memberi reputasi
512
490.8K
Kutip
5.9K
Balasan
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
TS
bigtimebabalu
#1555
Side Story 2
Akhir Juni 2017
Onboard Anthem of the Seas
Namanya -tidak bisa disebutkan-, pria asia yang bayangannya mengganggu tidurku, hari sudah berganti, tapi masih ada rasa penasaran dihati. Hati? Aku bahkan baru menyadari kalau aku masih punya hati. Beberapa kali kami bertemu diI95, tepatnya 4 kali, saling melempar senyum. Walaupun lebih sering aku berusaha melihat nametag didada kirinya, mencari tau siapa namanya, daripada melihat senyum diwajahnya. Yang membuatku takut adalah dia sama sekali tidak melihat bagian tertentu dari tubuhku ketika kami bertemu, tapi langsung menatap mataku. Membuatku merasa diserang secara psikis! Bukankah mata kalian cuma mau melihat payudara ku? Atau pantatku? Bukan mataku, bahkan mataku tidak ada bulu mata yang lentik dan membuat kalian terangsang dengan kedipannya.
Sengaja ketika makan, beberapa kali aku duduk sendiri diarah pandangan matanya, berharap dia melihatku, dan mencoba mendekati bahkan mengajakku mengobrol, apapun obrolannya. Tapi dia terlalu sibuk dengan televisi, atau beberapa kali temannya. Bodoh, kenapa berharap hal yang selama ini paling aku takut dan hindari? Laki²! Bahkan beberapa waktu yang lalu aku merasa risih ketika dia mau berjalan untuk duduk dimeja makanku! Sekarang? Apa yang terjadi?
Penasaran, lebih tepatnya rasa tidak terima. Bagaimana bisa asisten waiter dengan gaji sepertiga, bahkan mungkin seperempat gajiku bisa membuatku diam tidak menjawab pertanyaannya ketika berbicara dengan bahasa mandarin? Aku tidak bisa percaya! Pria dengan tingkat pendidikan dibawahku! Aku punya darah china dan bahkan terlihat bodoh didepannya. Berkata bahwa aku inkompeten untuk berbahasa mandarin benar² merusak percaya diriku. In kom pe ten? Penasaran? Tidak terima? Apa aku berusaha mencari² alasan atas ketidaktahuanku tentang apa yang aku rasakan? Bisakah aku berdamai dengan pikiranku sendiri?
Kenapa aku bisa meluangkan waktu hampir 30 menit untuk mencari data tentang dia di fidelio? (Fidelio adalah semacam aplikasi atau sistem database untuk data karyawan dan tamu dikapal. Hanya bisa dibuka jajaran manajemen. Gue sering lihat headwaiter masukin data alergi makanan pada tamu di sistem fidelio) waktuku yang berharga hilang hanya untuk mencari data, dan bahkan nominal gaji yang diterima pria ini, shit!
Akhir pekan di hari² terakhir bulan Juni aku habiskan bersama 2 orang temanku dari kapal sebelumnya. Karena cuma mereka berdua yang secara personal aku kenal, dan mereka bukan pria!
Disini kehidupan setelah kerja lebih ramai dan hidup, terlebih di smoking area. Walaupun sebenarnya aku muak mencium bau rokok mereka. Aku butuh minuman yang bisa membuatku lemas, terlalu banyak energiku habis untuk memahami apa yang terjadi padaku beberapa hari ini.
Dan beruntungnya aku adalah pria ini ada disini juga, dan cuma meja dia yang kosong. Beruntung? Terpaksa aku, kami, harus duduk disana. Terpaksa? Tapi kenapa ada rasa lega didada, dan senyum di bibirku ketika aku meminta ijin untuk duduk satu meja dengannya? Dia tidak cuma menganggukan kepala, atau menjawab iya.
Tapi dia mengambilkan sebuah kursi untukku, mempersilahkan aku duduk. Terakhir kali ada seseorang melakukan ini padaku adalah pegawai rumah makan restoran cepat saji. Semoga pipiku tidak memerah, atau semoga dia tidak menyadarinya. Pipiku memerah? Tersanjung? Malu? Atau marah?
Kami berbicara seperlunya, aku malah menjadi orang yang merasa asing di meja itu. Karena 2 temanku yang datang bersamaku, dan dia berbicara dengan bahasa mandarin! Aku paham tapi tidak bisa ikut berbicara. Keterbatasan kosakata yang aku miliki, inkompeten? Pria ini membuat harga diriku turun dititik paling bawah, dan tatapan matanya kemataku semakin menginjak² harga diriku. Aku membencimu, bahkan tanpa harus kamu berbicara padaku. Kenapa matamu tidak melihat Xin, yang lebih muda dan cantik, dia masih 19 tahun. 5 tahun dibawah umurmu. Kenapa aku tau berapa umurmu? Oh, aku sudah mengecek semua data dirimu di sistem. Atau Hai, yang memakai baju dengan belahan dada rendah. Bukannya itu yang kamu suka, untuk kau nikmati dengan matamu? Kenapa kalian sibuk berbicara dengan bahasa kalian, tanpa memperdulikan aku? Bahasa kalian? Itu bahasa kami! Kamu yang merebutnya dari aku!
Kenapa aku marah?
Belum selesai aku mencoba memahami yang terjadi dikepalaku, ada seseorang lagi menambah ramainya meja ini, semoga dia memberiku alasan untuk pergi dari meja ini. Wanita eropa pacarnya datang, memeluknya dari samping, dan berciuman didepan kami! Ketika kami sedang berbicara? Kenapa tidak menunggu sampai kalian sampai dikabin? Ah, akhirnya sebuah alasan, ke-tidaknyaman-an, dan aku akan pergi.
Kami bertiga, aku dan temanku, hampir bersamaan meneguk minuman kami. Cabernet sauvignon bermerk kendall jackson. Pemberian dari rekan kerjaku sebagai ucapan selamat datang dan selamat bergabung dalam tim. Aku tau wine murah, tapi pemberian tetap lebih baik daripada tidak sama sekali (gue agak bingung menerjemahkan kalimat ini)
Wanita eropa ini membenarkan kaitan BHnya, berusaha duduk dipangkuan pria asia ini dengan segala sisa kesadaran yang dimilikinya. Apakah mereka berpacaran? Kalau tidak, apa pria ini memperlakukan semua wanita sehangat itu? Alkohol sudah menenggelamkan kesadarannya, beruntunglah pria ini mendapat jackpot, bisa menikmati wanita eropa ini semalaman!
Pria ini berdiri dengan kepalan tangan penuh emosi, berjalan kearah kumpulan pria kulit putih, dimana wanita eropa ini duduk sebelumnya. Apapun alasannya, please, fight! Bosan aku dengan drama percintaan, perlu sesekali disisipi perkelahian. Paling kalian cuma dipecat!
Aku berusaha menyadarkan wanita ini dengan menggoyang² tanganya, bangun bodoh, seseorang akan menidurimu!
Dia tersadar, secara fisik, tapi tidak secara verbal. Dia bercerita tentang temannya, pria yang duduk bersama kami, yang sedang patah hati karena dihianati pacarnya, cintanya, ah love isnt real! Cinta itu semu. Dan pacarnya dulu datang bersama pacarnya dikapal ini, sama dengan dia. Monster mind, dia bisa mengendalikan emosi -atau perasaan- ketika kerja ditempat yang sama dengan mantan pacar dan kekasih barunya. Aku perlu tau siapa mereka. Tapi untuk apa? Wanita ini terus berbicara, sampai akhirnya pria itu datang lagi ke meja kami, dan ikut mendengar semuanya. Bagaimana pria yang dihianati bisa memasang senyum di wajahnya? Tidak ada perkelahian? Bagaimana bisa kepalan tangan itu tidak mendarat diwajah salah satu dari mereka? Bukankah itu yang pria lakukan, memukul? Mamaku, tulang iganya patah karena pukulan laki2, dan aku tidak sadarkan diri juga setelah laki2 yang sama memukul kepalaku, lalu merudapaksaku, didepan mata mama ku yang tidak bisa menggerakkan badan karena tulangnya patah!
Ke-tidak masuk akal-an dikepalaku mencapai batasnya ketika dia meminta bantuanku untuk mengantar wanita eropa ini pulang kekabinnya. Hey bodoh, dia mabok dan sudah mengumbar aibmu didepan kami, balaslah dendammu, untuk semua yang terjadi dihidupmu, tiduri dia untuk membayar kesalahannya! Nikmati tubuhnya untuk menyalurkan nafsumu pada mantan pacarmu, yang sekarang mungkin sedang ditiduri pria lain, aku tau itu yang diotakmu, sesuai apa yang selalu kalian -para pria- lakukan dan pikirkan!
Tapi, kenapa aku menganggukan kepala, tanda setuju ketika dia memintaku membantunya?
Kenapa terlalu banyak pertanyaan kepada diriku sendiri? Mungkin karena tidak pernah ada yang bertanya kepadaku, tentang apa yang aku rasakan, dan aku tidak tidak perduli juga sebenarnya. Sampai ada yang bertanya, bagaimana pekerjaan ku? Apa urusanmu dengan pekerjaanku? Menurutmu aku tidak bisa bekerja dengan baik?
Setelah kami mengantar cewe eropa ke kabinnya, kami berjalan bersama, entah mau kemana. Pertama kalinya aku berjalan sedekat ini dengan pria, yang bahkan tidak aku kenal. Selain diwaktu aku kerja pastinya.
"Mau kemana lagi kita? Mau temani aku minum lagi? Aku masih ada minuman di kabin", bodoh! Kenapa bertanya, kenapa mengajak ke kabin? Bahkan aku request agar baso (bell and staff & officer, crew dari houskeeping yang bertugas membersihkan kamar para staff dan pejabat dikapal) yang membersihkan kamarku adalah seorang wanita, terus kenapa sekarang aku mengundangnya masuk kekamarku? Aku tertunduk menyesal, please answer no. Jawab dengan kata tidak.
Dan dia mengangguk, sambil menjelaskan jam kerjanya? Harus jadi topik bahasan tentang jam kerjamu? Oh, aku yang bertanya sesaat sebelum aku tertunduk menyesal!
Aku buka pintu kabinku dengan tangan gemetaran, apakah ini keputusan yang benar? Apakah aku akan menyesalinya? Atau aku sudah melakukan kesalahan?
Aku rasakan sesuatu yang belum pernah aku rasakan sebelumnya. Jantungku berdebar kencang. Celana dalamku basah! Aku terangsang? Karena apa? Dia bahkan belum menyentuh ku!
Aku harus segera kekamar mandi!
Pertanyaan pertamaku adalah siapa pacarnya, lalu siapa wanita eropa itu. Jawabannya adalah point of no return! (Gue ga tau bahasa indonesia pastinya apa, dalam film, ini adalah waktu ketika jagoan harus bertindak, ga ada jalan lain. Avenger harus bunuh thanos, ketika thanos muncul. Itulah point of no return dari film itu, ga mungkin lagi mereka lari atau pergi, harus dihadapi)
Kita semua adalah pramuria, kita cuma menjual bagian tubuh yang berbeda.
Keparat, darimana kata itu muncul dikepalamu? Apa kamu marah aku merendahkan temanmu dengan pertanyaanku?
Selanjutnya menjadi 7 hari dan 8 malam terbaik sepanjang hidupku, seseorang yang mau mendengarkan apa yang aku katakan tanpa berkedip, dan dia bahkan tidak merasa terintimidasi ketika aku bercerita tentang hal yang mungkin diluar pengetahuannya, hal baru baginya. Dia pendengar yang baik, terbaik. Walaupun aku juga tidak sekedar ingin didengarkan, aku ingin disentuh! Pertama kalinya aku menyentuh tangan seorang pria setelah terakhir aku melakukannya adalah ketika aku berjabat tangan dengan profesor ketika aku wisuda. Ketika aku menyentuh tangannya dengan pura² mengambil gelas yang salah. Pengaruh alkohol, atau memang aku sengaja dan sadar melakukannya. Aku tidak peduli lagi. Karena aku kecewa, dia tidak merespon apa². Man of control!
Apa dia penyuka sesama jenis? Atau luka karena mantannya mengubah orientasi seksualnya? Atau aku kurang menarik buatnya. Pacarnya dulu memang lebih cantik, lebih seksi. Apalagi wanita eropa itu. Aphrodite. Haruskah aku memintanya langsung? Betapa murahnya harga diriku.
Aku tidak pernah mengajaknya, tapi juga tidak pernah menolaknya ketika dia datang dimalam hari. Dan ketika siang hari beberapa kali dia mengingatkanku ketika aku masih kerja, untuk makan siang. Bahkan mamaku tidak pernah berbuat seperti itu. Please jangan lakukan lagi, aku tidak akan tahan untuk menjaga konsentrasiku ketika sedang bekerja, dan tiba² dia datang melempar senyum, bahkan menunjukan perhatian.
Akhirnya aku berani menaruh kepercayaan kepadanya, menceritakan masa laluku, ketika dia bertanya kenapa aku tidak tertarik memiliki pasangan. Padahal aku cantik dan menarik. Kalau menurutmu seperti itu kenapa kamu tidak menunjukan ketertarikan mu padaku? Kita tidur diruangan yang sama dan kamu bahkan tidak menyentuhku!
Bukannya aku takut dengan sentuhan?
Ketika dia menangis setelah mendengar ceritaku, aku bersedia memberikan apapun untuknya!
9 Juli 2017. Aku pertama kali berhubungan tubuh dengannya. Dalam skala 1 sampai 10, itu cuma 6. Cuma mengobati rasa ingin tau dan bisa kubilang ledakan hormonku. Karena aku sebelumnya belum pernah berhubungan tubuh dengan siapapun. Aku menikmatinya, dia memperlakukanku seperti aku anak kecil dan dia adalah pelayan toko mainan, dia menawarkan semuanya, tetapi didahului pertanyaan tentang apa yang aku suka. Bagaimana aku bisa tau apa yang aku suka, ini pertama kalinya bagiku! Itu nikmat, dan sangat intens, tapi belum 10!
Aku malu mengakui kalau aku sangat, sangat ingin disentuh. Tapi reaksi badanku tidak sesuai dengan pikiranku. Dia bahkan bisa mengerti tanpa aku harus mengatakannya. Oh God, dititik ini aku mulai kembali percaya kepada Tuhan, karena seperti Tuhan itu sendiri, ternyata hal yang tidak terlihat pun nyata adanya : perasaan!
Perasaan? Ya. Aku marah ketika aku lihat dia bergandengan tangan dengan wanita eropa itu. Apakah mereka habis berhubungan tubuh? Atau mau berhubungan tubuh?
Aku juga mau mendapatkannya! Lagi! Dan lebih! Dia membuatku ketagihan!
Tapi malam harinya aku kecewa, karena dia tidak mau berhubungan tubuh denganku. Bahkan aku rela menghancurkan harga diriku sendiri didepannya, hanya untuk memohon dia agar mau menyentuh ku, berhubungan badan denganku. Dan yang dia lakukan hanya menyentuh pipiku, mengusap air mata di pipiku, dan membelai rambutku agar aku tertidur. Pelukannya apakah bisa diterima tubuhku?
Apa dia tidak punya perasaan yang sama terhadapku? Semuanya cuma nafsu biologis? Atau rasa kasihan? Rasa kasihan, hal yang paling kubenci!
Tapi kenapa dia selalu datang kembali, bahkan hanya untuk mendengarkan keluh kesahku, yang tidak jelas apapun cerita dan perkataanku?
Kenapa dia sulit sekali dipahami? Apakah semua hubungan seperti ini? Inilah kenapa mama selalu gagal menjalin hubungan, bahkan sampai sekarang?
Malam berikutnya aku harus mengambil inisiatif. Kami harus melakukan hubungan tubuh. Apapun cara dan alasannya. Dan ya, aku memang mendapatkan apa yang aku mau malam itu. Tapi yang dia berikan lebih dari itu. Dia membuatku hampir menangis ketika dia kesakitan, membuatku merasakan kasih sayang ketika memelukku dari belakang dan mengusap air mataku, ya aku menangis untuk dia, bahkan aku tidak pernah menangisi hidupku sendiri, dia membuatku merasa seperti bayi kembali ketika memelukku sampai tertidur. Nafas dan detak jantungnya adalah irama yang tidak pernah aku lupakan. Pagi harinya dia memperlalukan ku seperti cleopatra, memandikanku dari ujung kaki ke ujung kepala, dari yang paling kotor ke yang paling bersih, dari yang terlihat sampai yang tidak terlihat. Caranya memperlakukanku tidak pernah ada yang melakukannya lagi padaku sampai sekarang! Iam a queen, a baby, a lover, a bitch! Aku adalah segala dalam waktu yang sama!
Malam berikutnya bahkan lebih baik. Dia bernyanyi untukku! Aku lupa berapa kali kami berhubungan tubuh malam itu. Aku tak akan melepaskan tanganku dari tubuhnya, tak akan melepaskan pandanganku dari matanya, tak akan kubiarkan dia berhenti menyentuhku, tak akan kuijinkan dia berhenti bergerak diatas tubuhku. Aku tidak peduli atas apapun lagi.Aku pernah meminum alkohol, memakai narkoba, dan malam itu orgasmeku melebihi semuanya, bahkan ketika semuanya digabungkan. Dia adalah narkoba favoritku sekarang. Aku tidak bisa mengendalikan tubuh dan emosiku. Aku seperti binatang. Aku menangis tanpa alasan. Dan malamnya dia tetap memelukku dalam tidurnya, membersihkan badanku dengan apapun itu seperti aku seorang bayi, membenarkan selimutku ketika bergerak, membelai rambutku ketika aku berpura² tertidur, mengecup keningku ketika aku bangun, dan memandikan tubuhku dipagi hari. Baginya seks, dan hubungan tubuh bukanlah puncaknya, tapi baru awal dari sesuatu yang lebih intens, lebih dalam. Dan aku tidak menyesal mengajaknya masuk kabinku, salah satu keputusan terbaik dalam hidupku. Aku bersedia membayar berapapun juga untuk mendapatkan kesempatan itu kembali!
Beberapa minggu kemudian aku menghabiskan waktu berjam² di shower kamar mandiku untuk menangisi kepergiannya, sebenarnya dia tidak pergi. Dia malah kembali. Kembali ke hidupnya yang menjadi pilihannya. Kembali bersama pacarnya. Aku hanya butuh beberapa hari untuk bisa bersikap normal lagi ketika bertemu dengannya, atau dengan mereka -dia dan pacarnya-. Dia tetap narkoba favoritku!
Sampai akhirnya 2 tahun kemudian..
Tahun Baru 2019
"Hay, aku mau liburan ke singapura. Bisakah kita bertemu?" Aku menelponnya lewat aplikasi mesenger di jejaring sosial, ketika melihat dia memasang foto sedang berkumpul bersama sesama crewmember dirumahnya, mungkin ada sesuatu acara.
"Kapan? Berapa lama? Sendiri? Aku akan pesan tiket sekarang." Jawab pria dengan nada suara membosankan dan penekanan ketika bertanya. Tidak ada yang berubah.
"Sendiri, aku akan pergi berpesiar selama seminggu dari singapura sampai hongkong, mungkin kita bisa bertemu disingapura pada sore sampai pagi hari, sebelum aku masuk kapal" jawabku, please jangan berubah pikiran. Aku perlu seseorang yang mau mendengar ceritaku. Dan tidak ada orang lain sebaik dia sebagai pendengar.
"Bisakah aku ikut? Pesankan untukku dan akan aku ganti uangnya ketika kita bertemu" Apa? Aku melompat karena bahagia!
"Scan dan kirimkan pasportmu, aku akan pesan sekarang!" Jawabku dengan cepat sebelum dia berubah pikiran. Ya Tuhan, kau sungguh baik. Ya, sekarang aku percaya dan berdoa lagi kepada Tuhan.
"Bisakah kita bersama -dalam satu kamar-?" Pertanyaan bodoh, kamu pikir untuk apa aku mengajakmu!
Aku menutup panggilan, kemudian membuka laptopku untuk menghubungi temanku yang berwenang untuk masalah ticketing.
Dream comes true!
Agak susah menerjemahkan tulisannya Ma. Terutama penggunaan kata aku, dia, kamu, dll yang sering berubah2. Banyak kata dan tenses yang ga gue pahami, butuh translate. Adegan seksnya juga sebisa mungkin gue kurangin dan lewatin, seperlunya saja. Parah soalnya detailnya. Gue bahkan lupa pernah bikin serviksnya sakit, dan dia terpincang2. Gue agak2 kangen dan inget aja sama dia pas baca email tentang cerita ini. Haha. Terbaik lah ma!🥰
Salah satu hal dalam hidup gue yang kalau bisa diulang dan bakalan gue perbaiki adalah dia, Ma. Bukan penyesalan. Tapi susah dijelaskan. Kami masih saling mencintai, dalam judul teman baik, untuk sekarang. Tulisan dia bikin gue ga percaya tentang apa yang terjadi pada gue sendiri, dia, dan kami waktu itu. Belum tau apa yang terjadi nanti. Mungkin gue gagal lagi sama pacar gue yang sekarang, seperti yang selama ini terjadi. Mungkin dia mau diajak hidup disini, atau mungkin gue mau hidup dikanada, maka cerita akan berbeda. Hidup gue kan ga selesai ketika cerita ini selesai, tapi masih berlanjut. Dan masih misteri😇
Pov Ma masih 1 part lagi. Nanti digabungin ke pas cerita liburan gue yang jalan2 sama dia dikapal pesiar. Banyak foto dan videonya pasti. Nanti, masih jauh. 2019. Sekarang baru 2017.
Besok senin balik part tentang futsal lagi. Boban udah geregetan pengen ngegolin digawang gue. Minggu ga update karena ada kerjaan. Sabar ya😅
Onboard Anthem of the Seas
Quote:
Namanya -tidak bisa disebutkan-, pria asia yang bayangannya mengganggu tidurku, hari sudah berganti, tapi masih ada rasa penasaran dihati. Hati? Aku bahkan baru menyadari kalau aku masih punya hati. Beberapa kali kami bertemu diI95, tepatnya 4 kali, saling melempar senyum. Walaupun lebih sering aku berusaha melihat nametag didada kirinya, mencari tau siapa namanya, daripada melihat senyum diwajahnya. Yang membuatku takut adalah dia sama sekali tidak melihat bagian tertentu dari tubuhku ketika kami bertemu, tapi langsung menatap mataku. Membuatku merasa diserang secara psikis! Bukankah mata kalian cuma mau melihat payudara ku? Atau pantatku? Bukan mataku, bahkan mataku tidak ada bulu mata yang lentik dan membuat kalian terangsang dengan kedipannya.
Sengaja ketika makan, beberapa kali aku duduk sendiri diarah pandangan matanya, berharap dia melihatku, dan mencoba mendekati bahkan mengajakku mengobrol, apapun obrolannya. Tapi dia terlalu sibuk dengan televisi, atau beberapa kali temannya. Bodoh, kenapa berharap hal yang selama ini paling aku takut dan hindari? Laki²! Bahkan beberapa waktu yang lalu aku merasa risih ketika dia mau berjalan untuk duduk dimeja makanku! Sekarang? Apa yang terjadi?
Penasaran, lebih tepatnya rasa tidak terima. Bagaimana bisa asisten waiter dengan gaji sepertiga, bahkan mungkin seperempat gajiku bisa membuatku diam tidak menjawab pertanyaannya ketika berbicara dengan bahasa mandarin? Aku tidak bisa percaya! Pria dengan tingkat pendidikan dibawahku! Aku punya darah china dan bahkan terlihat bodoh didepannya. Berkata bahwa aku inkompeten untuk berbahasa mandarin benar² merusak percaya diriku. In kom pe ten? Penasaran? Tidak terima? Apa aku berusaha mencari² alasan atas ketidaktahuanku tentang apa yang aku rasakan? Bisakah aku berdamai dengan pikiranku sendiri?
Kenapa aku bisa meluangkan waktu hampir 30 menit untuk mencari data tentang dia di fidelio? (Fidelio adalah semacam aplikasi atau sistem database untuk data karyawan dan tamu dikapal. Hanya bisa dibuka jajaran manajemen. Gue sering lihat headwaiter masukin data alergi makanan pada tamu di sistem fidelio) waktuku yang berharga hilang hanya untuk mencari data, dan bahkan nominal gaji yang diterima pria ini, shit!
Akhir pekan di hari² terakhir bulan Juni aku habiskan bersama 2 orang temanku dari kapal sebelumnya. Karena cuma mereka berdua yang secara personal aku kenal, dan mereka bukan pria!
Disini kehidupan setelah kerja lebih ramai dan hidup, terlebih di smoking area. Walaupun sebenarnya aku muak mencium bau rokok mereka. Aku butuh minuman yang bisa membuatku lemas, terlalu banyak energiku habis untuk memahami apa yang terjadi padaku beberapa hari ini.
Dan beruntungnya aku adalah pria ini ada disini juga, dan cuma meja dia yang kosong. Beruntung? Terpaksa aku, kami, harus duduk disana. Terpaksa? Tapi kenapa ada rasa lega didada, dan senyum di bibirku ketika aku meminta ijin untuk duduk satu meja dengannya? Dia tidak cuma menganggukan kepala, atau menjawab iya.
Tapi dia mengambilkan sebuah kursi untukku, mempersilahkan aku duduk. Terakhir kali ada seseorang melakukan ini padaku adalah pegawai rumah makan restoran cepat saji. Semoga pipiku tidak memerah, atau semoga dia tidak menyadarinya. Pipiku memerah? Tersanjung? Malu? Atau marah?
Kami berbicara seperlunya, aku malah menjadi orang yang merasa asing di meja itu. Karena 2 temanku yang datang bersamaku, dan dia berbicara dengan bahasa mandarin! Aku paham tapi tidak bisa ikut berbicara. Keterbatasan kosakata yang aku miliki, inkompeten? Pria ini membuat harga diriku turun dititik paling bawah, dan tatapan matanya kemataku semakin menginjak² harga diriku. Aku membencimu, bahkan tanpa harus kamu berbicara padaku. Kenapa matamu tidak melihat Xin, yang lebih muda dan cantik, dia masih 19 tahun. 5 tahun dibawah umurmu. Kenapa aku tau berapa umurmu? Oh, aku sudah mengecek semua data dirimu di sistem. Atau Hai, yang memakai baju dengan belahan dada rendah. Bukannya itu yang kamu suka, untuk kau nikmati dengan matamu? Kenapa kalian sibuk berbicara dengan bahasa kalian, tanpa memperdulikan aku? Bahasa kalian? Itu bahasa kami! Kamu yang merebutnya dari aku!
Kenapa aku marah?
Belum selesai aku mencoba memahami yang terjadi dikepalaku, ada seseorang lagi menambah ramainya meja ini, semoga dia memberiku alasan untuk pergi dari meja ini. Wanita eropa pacarnya datang, memeluknya dari samping, dan berciuman didepan kami! Ketika kami sedang berbicara? Kenapa tidak menunggu sampai kalian sampai dikabin? Ah, akhirnya sebuah alasan, ke-tidaknyaman-an, dan aku akan pergi.
Kami bertiga, aku dan temanku, hampir bersamaan meneguk minuman kami. Cabernet sauvignon bermerk kendall jackson. Pemberian dari rekan kerjaku sebagai ucapan selamat datang dan selamat bergabung dalam tim. Aku tau wine murah, tapi pemberian tetap lebih baik daripada tidak sama sekali (gue agak bingung menerjemahkan kalimat ini)
Wanita eropa ini membenarkan kaitan BHnya, berusaha duduk dipangkuan pria asia ini dengan segala sisa kesadaran yang dimilikinya. Apakah mereka berpacaran? Kalau tidak, apa pria ini memperlakukan semua wanita sehangat itu? Alkohol sudah menenggelamkan kesadarannya, beruntunglah pria ini mendapat jackpot, bisa menikmati wanita eropa ini semalaman!
Pria ini berdiri dengan kepalan tangan penuh emosi, berjalan kearah kumpulan pria kulit putih, dimana wanita eropa ini duduk sebelumnya. Apapun alasannya, please, fight! Bosan aku dengan drama percintaan, perlu sesekali disisipi perkelahian. Paling kalian cuma dipecat!
Aku berusaha menyadarkan wanita ini dengan menggoyang² tanganya, bangun bodoh, seseorang akan menidurimu!
Dia tersadar, secara fisik, tapi tidak secara verbal. Dia bercerita tentang temannya, pria yang duduk bersama kami, yang sedang patah hati karena dihianati pacarnya, cintanya, ah love isnt real! Cinta itu semu. Dan pacarnya dulu datang bersama pacarnya dikapal ini, sama dengan dia. Monster mind, dia bisa mengendalikan emosi -atau perasaan- ketika kerja ditempat yang sama dengan mantan pacar dan kekasih barunya. Aku perlu tau siapa mereka. Tapi untuk apa? Wanita ini terus berbicara, sampai akhirnya pria itu datang lagi ke meja kami, dan ikut mendengar semuanya. Bagaimana pria yang dihianati bisa memasang senyum di wajahnya? Tidak ada perkelahian? Bagaimana bisa kepalan tangan itu tidak mendarat diwajah salah satu dari mereka? Bukankah itu yang pria lakukan, memukul? Mamaku, tulang iganya patah karena pukulan laki2, dan aku tidak sadarkan diri juga setelah laki2 yang sama memukul kepalaku, lalu merudapaksaku, didepan mata mama ku yang tidak bisa menggerakkan badan karena tulangnya patah!
Ke-tidak masuk akal-an dikepalaku mencapai batasnya ketika dia meminta bantuanku untuk mengantar wanita eropa ini pulang kekabinnya. Hey bodoh, dia mabok dan sudah mengumbar aibmu didepan kami, balaslah dendammu, untuk semua yang terjadi dihidupmu, tiduri dia untuk membayar kesalahannya! Nikmati tubuhnya untuk menyalurkan nafsumu pada mantan pacarmu, yang sekarang mungkin sedang ditiduri pria lain, aku tau itu yang diotakmu, sesuai apa yang selalu kalian -para pria- lakukan dan pikirkan!
Tapi, kenapa aku menganggukan kepala, tanda setuju ketika dia memintaku membantunya?
Kenapa terlalu banyak pertanyaan kepada diriku sendiri? Mungkin karena tidak pernah ada yang bertanya kepadaku, tentang apa yang aku rasakan, dan aku tidak tidak perduli juga sebenarnya. Sampai ada yang bertanya, bagaimana pekerjaan ku? Apa urusanmu dengan pekerjaanku? Menurutmu aku tidak bisa bekerja dengan baik?
Quote:
Setelah kami mengantar cewe eropa ke kabinnya, kami berjalan bersama, entah mau kemana. Pertama kalinya aku berjalan sedekat ini dengan pria, yang bahkan tidak aku kenal. Selain diwaktu aku kerja pastinya.
"Mau kemana lagi kita? Mau temani aku minum lagi? Aku masih ada minuman di kabin", bodoh! Kenapa bertanya, kenapa mengajak ke kabin? Bahkan aku request agar baso (bell and staff & officer, crew dari houskeeping yang bertugas membersihkan kamar para staff dan pejabat dikapal) yang membersihkan kamarku adalah seorang wanita, terus kenapa sekarang aku mengundangnya masuk kekamarku? Aku tertunduk menyesal, please answer no. Jawab dengan kata tidak.
Dan dia mengangguk, sambil menjelaskan jam kerjanya? Harus jadi topik bahasan tentang jam kerjamu? Oh, aku yang bertanya sesaat sebelum aku tertunduk menyesal!
Aku buka pintu kabinku dengan tangan gemetaran, apakah ini keputusan yang benar? Apakah aku akan menyesalinya? Atau aku sudah melakukan kesalahan?
Aku rasakan sesuatu yang belum pernah aku rasakan sebelumnya. Jantungku berdebar kencang. Celana dalamku basah! Aku terangsang? Karena apa? Dia bahkan belum menyentuh ku!
Aku harus segera kekamar mandi!
Quote:
Pertanyaan pertamaku adalah siapa pacarnya, lalu siapa wanita eropa itu. Jawabannya adalah point of no return! (Gue ga tau bahasa indonesia pastinya apa, dalam film, ini adalah waktu ketika jagoan harus bertindak, ga ada jalan lain. Avenger harus bunuh thanos, ketika thanos muncul. Itulah point of no return dari film itu, ga mungkin lagi mereka lari atau pergi, harus dihadapi)
Kita semua adalah pramuria, kita cuma menjual bagian tubuh yang berbeda.
Keparat, darimana kata itu muncul dikepalamu? Apa kamu marah aku merendahkan temanmu dengan pertanyaanku?
Selanjutnya menjadi 7 hari dan 8 malam terbaik sepanjang hidupku, seseorang yang mau mendengarkan apa yang aku katakan tanpa berkedip, dan dia bahkan tidak merasa terintimidasi ketika aku bercerita tentang hal yang mungkin diluar pengetahuannya, hal baru baginya. Dia pendengar yang baik, terbaik. Walaupun aku juga tidak sekedar ingin didengarkan, aku ingin disentuh! Pertama kalinya aku menyentuh tangan seorang pria setelah terakhir aku melakukannya adalah ketika aku berjabat tangan dengan profesor ketika aku wisuda. Ketika aku menyentuh tangannya dengan pura² mengambil gelas yang salah. Pengaruh alkohol, atau memang aku sengaja dan sadar melakukannya. Aku tidak peduli lagi. Karena aku kecewa, dia tidak merespon apa². Man of control!
Apa dia penyuka sesama jenis? Atau luka karena mantannya mengubah orientasi seksualnya? Atau aku kurang menarik buatnya. Pacarnya dulu memang lebih cantik, lebih seksi. Apalagi wanita eropa itu. Aphrodite. Haruskah aku memintanya langsung? Betapa murahnya harga diriku.
Aku tidak pernah mengajaknya, tapi juga tidak pernah menolaknya ketika dia datang dimalam hari. Dan ketika siang hari beberapa kali dia mengingatkanku ketika aku masih kerja, untuk makan siang. Bahkan mamaku tidak pernah berbuat seperti itu. Please jangan lakukan lagi, aku tidak akan tahan untuk menjaga konsentrasiku ketika sedang bekerja, dan tiba² dia datang melempar senyum, bahkan menunjukan perhatian.
Akhirnya aku berani menaruh kepercayaan kepadanya, menceritakan masa laluku, ketika dia bertanya kenapa aku tidak tertarik memiliki pasangan. Padahal aku cantik dan menarik. Kalau menurutmu seperti itu kenapa kamu tidak menunjukan ketertarikan mu padaku? Kita tidur diruangan yang sama dan kamu bahkan tidak menyentuhku!
Bukannya aku takut dengan sentuhan?
Ketika dia menangis setelah mendengar ceritaku, aku bersedia memberikan apapun untuknya!
9 Juli 2017. Aku pertama kali berhubungan tubuh dengannya. Dalam skala 1 sampai 10, itu cuma 6. Cuma mengobati rasa ingin tau dan bisa kubilang ledakan hormonku. Karena aku sebelumnya belum pernah berhubungan tubuh dengan siapapun. Aku menikmatinya, dia memperlakukanku seperti aku anak kecil dan dia adalah pelayan toko mainan, dia menawarkan semuanya, tetapi didahului pertanyaan tentang apa yang aku suka. Bagaimana aku bisa tau apa yang aku suka, ini pertama kalinya bagiku! Itu nikmat, dan sangat intens, tapi belum 10!
Aku malu mengakui kalau aku sangat, sangat ingin disentuh. Tapi reaksi badanku tidak sesuai dengan pikiranku. Dia bahkan bisa mengerti tanpa aku harus mengatakannya. Oh God, dititik ini aku mulai kembali percaya kepada Tuhan, karena seperti Tuhan itu sendiri, ternyata hal yang tidak terlihat pun nyata adanya : perasaan!
Perasaan? Ya. Aku marah ketika aku lihat dia bergandengan tangan dengan wanita eropa itu. Apakah mereka habis berhubungan tubuh? Atau mau berhubungan tubuh?
Aku juga mau mendapatkannya! Lagi! Dan lebih! Dia membuatku ketagihan!
Tapi malam harinya aku kecewa, karena dia tidak mau berhubungan tubuh denganku. Bahkan aku rela menghancurkan harga diriku sendiri didepannya, hanya untuk memohon dia agar mau menyentuh ku, berhubungan badan denganku. Dan yang dia lakukan hanya menyentuh pipiku, mengusap air mata di pipiku, dan membelai rambutku agar aku tertidur. Pelukannya apakah bisa diterima tubuhku?
Apa dia tidak punya perasaan yang sama terhadapku? Semuanya cuma nafsu biologis? Atau rasa kasihan? Rasa kasihan, hal yang paling kubenci!
Tapi kenapa dia selalu datang kembali, bahkan hanya untuk mendengarkan keluh kesahku, yang tidak jelas apapun cerita dan perkataanku?
Kenapa dia sulit sekali dipahami? Apakah semua hubungan seperti ini? Inilah kenapa mama selalu gagal menjalin hubungan, bahkan sampai sekarang?
Malam berikutnya aku harus mengambil inisiatif. Kami harus melakukan hubungan tubuh. Apapun cara dan alasannya. Dan ya, aku memang mendapatkan apa yang aku mau malam itu. Tapi yang dia berikan lebih dari itu. Dia membuatku hampir menangis ketika dia kesakitan, membuatku merasakan kasih sayang ketika memelukku dari belakang dan mengusap air mataku, ya aku menangis untuk dia, bahkan aku tidak pernah menangisi hidupku sendiri, dia membuatku merasa seperti bayi kembali ketika memelukku sampai tertidur. Nafas dan detak jantungnya adalah irama yang tidak pernah aku lupakan. Pagi harinya dia memperlalukan ku seperti cleopatra, memandikanku dari ujung kaki ke ujung kepala, dari yang paling kotor ke yang paling bersih, dari yang terlihat sampai yang tidak terlihat. Caranya memperlakukanku tidak pernah ada yang melakukannya lagi padaku sampai sekarang! Iam a queen, a baby, a lover, a bitch! Aku adalah segala dalam waktu yang sama!
Malam berikutnya bahkan lebih baik. Dia bernyanyi untukku! Aku lupa berapa kali kami berhubungan tubuh malam itu. Aku tak akan melepaskan tanganku dari tubuhnya, tak akan melepaskan pandanganku dari matanya, tak akan kubiarkan dia berhenti menyentuhku, tak akan kuijinkan dia berhenti bergerak diatas tubuhku. Aku tidak peduli atas apapun lagi.Aku pernah meminum alkohol, memakai narkoba, dan malam itu orgasmeku melebihi semuanya, bahkan ketika semuanya digabungkan. Dia adalah narkoba favoritku sekarang. Aku tidak bisa mengendalikan tubuh dan emosiku. Aku seperti binatang. Aku menangis tanpa alasan. Dan malamnya dia tetap memelukku dalam tidurnya, membersihkan badanku dengan apapun itu seperti aku seorang bayi, membenarkan selimutku ketika bergerak, membelai rambutku ketika aku berpura² tertidur, mengecup keningku ketika aku bangun, dan memandikan tubuhku dipagi hari. Baginya seks, dan hubungan tubuh bukanlah puncaknya, tapi baru awal dari sesuatu yang lebih intens, lebih dalam. Dan aku tidak menyesal mengajaknya masuk kabinku, salah satu keputusan terbaik dalam hidupku. Aku bersedia membayar berapapun juga untuk mendapatkan kesempatan itu kembali!
Beberapa minggu kemudian aku menghabiskan waktu berjam² di shower kamar mandiku untuk menangisi kepergiannya, sebenarnya dia tidak pergi. Dia malah kembali. Kembali ke hidupnya yang menjadi pilihannya. Kembali bersama pacarnya. Aku hanya butuh beberapa hari untuk bisa bersikap normal lagi ketika bertemu dengannya, atau dengan mereka -dia dan pacarnya-. Dia tetap narkoba favoritku!
Sampai akhirnya 2 tahun kemudian..
Tahun Baru 2019
Quote:
"Hay, aku mau liburan ke singapura. Bisakah kita bertemu?" Aku menelponnya lewat aplikasi mesenger di jejaring sosial, ketika melihat dia memasang foto sedang berkumpul bersama sesama crewmember dirumahnya, mungkin ada sesuatu acara.
"Kapan? Berapa lama? Sendiri? Aku akan pesan tiket sekarang." Jawab pria dengan nada suara membosankan dan penekanan ketika bertanya. Tidak ada yang berubah.
"Sendiri, aku akan pergi berpesiar selama seminggu dari singapura sampai hongkong, mungkin kita bisa bertemu disingapura pada sore sampai pagi hari, sebelum aku masuk kapal" jawabku, please jangan berubah pikiran. Aku perlu seseorang yang mau mendengar ceritaku. Dan tidak ada orang lain sebaik dia sebagai pendengar.
"Bisakah aku ikut? Pesankan untukku dan akan aku ganti uangnya ketika kita bertemu" Apa? Aku melompat karena bahagia!
"Scan dan kirimkan pasportmu, aku akan pesan sekarang!" Jawabku dengan cepat sebelum dia berubah pikiran. Ya Tuhan, kau sungguh baik. Ya, sekarang aku percaya dan berdoa lagi kepada Tuhan.
"Bisakah kita bersama -dalam satu kamar-?" Pertanyaan bodoh, kamu pikir untuk apa aku mengajakmu!
Aku menutup panggilan, kemudian membuka laptopku untuk menghubungi temanku yang berwenang untuk masalah ticketing.
Dream comes true!
Quote:
Agak susah menerjemahkan tulisannya Ma. Terutama penggunaan kata aku, dia, kamu, dll yang sering berubah2. Banyak kata dan tenses yang ga gue pahami, butuh translate. Adegan seksnya juga sebisa mungkin gue kurangin dan lewatin, seperlunya saja. Parah soalnya detailnya. Gue bahkan lupa pernah bikin serviksnya sakit, dan dia terpincang2. Gue agak2 kangen dan inget aja sama dia pas baca email tentang cerita ini. Haha. Terbaik lah ma!🥰
Salah satu hal dalam hidup gue yang kalau bisa diulang dan bakalan gue perbaiki adalah dia, Ma. Bukan penyesalan. Tapi susah dijelaskan. Kami masih saling mencintai, dalam judul teman baik, untuk sekarang. Tulisan dia bikin gue ga percaya tentang apa yang terjadi pada gue sendiri, dia, dan kami waktu itu. Belum tau apa yang terjadi nanti. Mungkin gue gagal lagi sama pacar gue yang sekarang, seperti yang selama ini terjadi. Mungkin dia mau diajak hidup disini, atau mungkin gue mau hidup dikanada, maka cerita akan berbeda. Hidup gue kan ga selesai ketika cerita ini selesai, tapi masih berlanjut. Dan masih misteri😇
Pov Ma masih 1 part lagi. Nanti digabungin ke pas cerita liburan gue yang jalan2 sama dia dikapal pesiar. Banyak foto dan videonya pasti. Nanti, masih jauh. 2019. Sekarang baru 2017.
Besok senin balik part tentang futsal lagi. Boban udah geregetan pengen ngegolin digawang gue. Minggu ga update karena ada kerjaan. Sabar ya😅
Diubah oleh bigtimebabalu 14-06-2020 01:52
sormin180 dan 47 lainnya memberi reputasi
48
Kutip
Balas
Tutup