shirodomeAvatar border
TS
shirodome
[FanFic] Rising Force : Battle for Holystone - RF Online Fanfiction
Halo gan, ini post pertama ane di kaskus untuk nge fanfic. Sebenernya cerita ini udah ada dari tahun 2017 dan ane juga yang nulis. Cerita ini awalnya ane publish di Wattpad tapi pengen berbagi ke kaskus juga hehe emoticon-Smilie

Ceritanya tentang apa gan?

Cerita ini adalah Fanfiction karangan ane dari game RF Online. Meskipun game-nya udh berumur tapi masih rame yg main dan ane masih main sampe sekarang dan nggak akan ada yg bisa gantiin best MMO-RPG dihati ane selain RF gan.

Check this out gan, dijamin seruuu ~~~

Quote:



Quote:


Quote:


~~ Happy Reading ~~
Diubah oleh shirodome 03-07-2019 04:07
nowbitool
Yoseklie
kuroyukihimeaw
kuroyukihimeaw dan 4 lainnya memberi reputasi
5
5.1K
29
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
shirodomeAvatar border
TS
shirodome
#8
Chapter 5 : Perang Tambang
[ di markas Cora ][ Ierith ]

"Kita tidak bisa selamanya diperbudak Accretia. Cora harus bangkit!" Kata Ziz Qadasha.

Ziz Qadasha adalah komandan pasukan perang Cora. Dan ia seorang perempuan. Ia menggunakan armor seorang pahlawan Cora. Ia sedang memberikan motivasi kepada Cora yang tersisa sambil menunggu kuota prajurit selanjutnya sampai dari planet rumah Cora. Ia akan menggantikan peran Archon sampai periode pemilihan Archon selesai.

"Aku telah meminta ratu untuk mengirim prajurit lain secepatnya, seadanya! Dan mereka akan sampai saat matahari Novus terbit"

Lalu semua Cora di markas bersorak semangat.

"Eryndir, aku takut. Accretia itu terlalu banyak dan kuat" kataku ditengah sorak sorai yang lain.

"Jangan takut. Mulai saat ini kita harus selalu bersama" kata Eryndir menggenggam tanganku.

"Pertemuan selesai! Semua kembali ke aktivitas! Perkuat diri kalian! Bersiaplah untuk perang memperebutkan area tambang yang pertama kali"

Mendengar kata penutup itu Eryndir langsung mengangkat genggaman tangan kami keatas, menandakan kalau ia sangat semangat. Yang lain pun kembali ke aktivitasnya, ada yang berjualan, memilih-milih armor, pamer senjata baru dan banyak Spiritualist Cora di markas yang memberikan Force pendukung untuk bekal para prajurit Cora berburu.

Oh ya, Eryndir adalah temanku waktu kecil hingga saat ini. Kami suka main bersama saat masih kecil tapi saat aku masuk ke Perguruan Spiritualist aku harus berpisah dengan Eryndir karena ia masuk Perguruan Warrior. Eryndir bilang padaku kalau ia akan menjadi Templar terkuat di Cora. Aku sangat suka semangatnya.

"Oh Ierith, ada rencana apa setelah ini?" tanya Eryndir.

"Umm... aku masih stuck mengumpulkan kulit Lizard. Aku baru dapat 2 buah"

"Wah sama. Pokoknya mulai sekarang hunting pun kita harus bareng yah" kata Eryndir sambil tertawa kecil.

Kami pun berjalan kaki ke wilayah pos Cora. Eryndir mengajakku jalan daripada teleport langsung. Kami berjalan melewati Rawa Kabut dan melihat banyak monster-monster aneh. Aku pun berpikir betapa kuatnya virus yang Herodian ciptakan sampai-sampai membuat bangsanya sendiri berubah menjadi makhluk tidak berjiwa.

Tapi menurut legenda dan makam yang kutemukan di goa dekat Pantai Crimson, ada Herodian yang kebal terhadap virus tapi mereka bersembunyi dan mengasingkan diri.



Sampailah kami di ekosistem Lizard. Aku melihat ada kelompok hunting juga, mereka bertiga. Aku dan Eryndir pun nyamperin.

"Hei boleh gabung gak?" Kata Eryndir.

"Kalian siapa!?" wanita dengan pedang itu membentak.

"Tenang Tysha. Mau apa kalian?" dilanjut pria disebelahnya.

"Disini spot hunting kami! Pergi sana jangan ganggu" kata satu pria lagi.

Lalu kami pun pergi ke tempat yang agak jauh tapi masih di ekosistem Lizard. Hari semakin malam dan kami baru selesai menyelesaikan quest mengumpulkan kulit Lizard. Huh... sangat lelah. Aku dan Eryndir pun duduk berdua di bawah pohon dekat tebing. Pemandangannya sangat indah.

"Ierith, lihatlah langit Novus. Sangat indah yah" kata Eryndir.

"Iya Ery. Di planet rumah tidak seindah ini" aku menjawab.

"Ery? Panggilan ku saat kecil?" Eryndir pun sedikit tertawa.

"Ya, aku rindu saat kita kecil. Tidak ada pertumpahan darah dan hidup dengan damai" Aku pun terlelap di bahu Ery.

Aku sangat terlindungi jika disamping Ery. Seakan-akan ada sosok pelindung yang siap menghalau serangan yang datang.

[ keesokan harinya ]

"Tengg.. tengg.. tengg.." peralatan pesan kami bunyi

"Uhhh... hah? Sudah fajar!"

"Ery bangun. Kita harus bersiap-siap"

Kami pun langsung menggunakan teleport scroll kemarkas. Di markas sudah ramai Cora dengan level yang beragam. Aku lihat juga 3 orang kemarin yang sepertinya senjata mereka lebih bagus dariku. Huh kayanya level mereka sudah diatas ku.

"Semuanya! Holystone Keeper bangun saat matahari terbit. Kita dan Accretia akan jalan sepuluh menit lagi, lalu kita tempati area tambang" kata Ziz Qadasha.

"Dan saat prajurit lain tiba di Novus, kita hancurkan Accretia!"

Semua Cora pun semangat. Biarpun ia seorang wanita, komandan Ziz Qadasha sangat cocok jadi pemimpin. Tapi komandan perang tidak mempunyai hak setinggi Archon. Dan tetap, kekuasaan tertinggi hanya milik Archon.

Kami pun semua melakukan teleportasi ke wilayah Crag Mine. Oh ya, Novus mempunyai tiga benua tetapi benua Asu lah yang memiliki sumber daya paling banyak. Cora menetap di tenggara benua Asu, Bellato sedikit ke utara, dan Accretia di selatan. Wilayah Crag mine ada di barat wilayah Cora. Dan wilayah-wilayah lain yang belum pernah kami jelajahi.



Setelah sampai di Crag Mine ternyata Lothan the 3rd sudah menunggu di depan portal teleport Cora. Bersama pasukan Accretia kamipun berjalan menuju pusat area tambang dimana terdapat Holystone.

[ semantara itu di area tambang ][ Dante ]

"Jam berapa ini? lama banget bangunnya" kata Ell menggerutu.

"Sabar sebentar lagi, lagian kita pasti puas nambang kan Cora dan Accretia nggak tahu" kataku.

Holystone yang kami tambang nanti bisa diproses di penempa ore dan menghasilkan barang-barang langka yang sangat berguna. Union juga memperoleh Holystone dari para prajuritnya dan akan dikirim ke planet Bellato untuk dijadikan bahan penelitian dan sumber daya teknologi baru. Disisi lain, Holystone sangat mahal kalau dijual oleh sebab itu Bellato akan berusaha mati-matian demi menambang Holystone.

SLEBBB...!

"AHHH...!!!" tiba-tiba sebuah anak panah menancap di pundak Lucy.

"Lucy, ya ampun kamu terluka!" aku pun memberikan Lucy potion.

Ternyata gerombolan Accretia dan Cora menyerbu para Bellato di garis depan. Terlihat ledakan dan cipratan darah dimana-mana.

"Ell, siaga! Ternyata Cora dan Accretia membentuk aliansi. Dasar pengecut!" kataku sambil menghunuskan pedangku.

Aku dan Ell belum mempunyai MAU. Kata tuan Eldon, MAU hanya bisa dimiliki oleh seorang Driver level 30. Sedangkan Aku dan Ell baru sampai level 26.. ahhh tanggung banget pikirku. Oh ya, untuk mendapat level, kami harus menjalankan Quest yang diberikan tuan Eldon. Jika aku menyelesaikan Quest level 26 ku ini, aku berhak naik ke level 27.

"Lucy berlindunglah di belakangku! gunakan saja Force debuff, bikin mereka lemah!"

"Iya Dante, ahh...~" kata Lucy.

NGIIIIIIIIIING... BOOOM!!!!

Launcher Accretia meledak tepat di depanku.

"Ahhh! Sialan kau..." aku pun terpental dan..

SLINGG...!!

Bangun menebas kepala Accretia itu. Accretia itu pun mati dengan kepala yang terpisah dari badannya.

"Tenang Dante, aku bantu dengan Healing force-ku" kata Lucy di belakang.

Sejauh mata memandang semua Bellato terlihat sangat panik. Jumlah Accretia dan Cora terlalu banyak sampai-sampai pasukan Bellato di pukul mundur. Mundur ke sarang Holystone Keeper belum pada waktunya, saat Holystone Keeper masih tertidur. Dan pecah lah perang memperebutkan area tambang.

"Mundur kalian!"

Ngiiiiingg

ternyata Bo Hammer sudah siaga di dalam sarang Holystone Keeper. Dan ia sudah siap dengan MAU nya. Ia pun maju ke barisan Accretia dan Cora.

WUUUZZZZ!!!

Kobaran api keluar dari tangan MAU itu. Membakar Cora dan Accretia yang berani mendekat.

"SERAAAAAAAANG...!!" kataku dengan menjerit!

Sontak semua Bellato mengerahkan semua kekuatannya. Warrior dengan perisai terlihat sangat gagah di barisan depan menghalau serangan Launcher Accretia.

"DASAR SAMPAH!! MINGGIR KALIAN!!!" tiba-tiba seorang Accretia dengan tubuh yang lebih besar melibas barisan warrior didepan. Dan ia bisa dengan fasih mengucapkan bahasa Bellato! Pasti teknologi translatornya sudah sangat maju. Ia pun mendekat ke arah Bo Hammer dan melibaskan kapak besarnya.

CRAKKKK

terdengan suara benturan kapak besar itu membelah kepala MAU.

NGIIIIIKkkkkk... Ngiiiikkk

MAU itupun penyok tapi masih bisa berdiri.

"Namaku Lothan the 3rd!! TUNDUKLAH KALIAN PARA SAMPAH!!"

Bo Hammer pun terus membakar Lothan the 3rd dengan apinya yang berkobar. Aku, Ell dan Lucy serta beberapa Bellato sibuk menghalau Accretia yang menembus barisan Warrior. Tapi tiba-tiba...

[ di sisi Cora ][ Ierith ]

"SERAAAAAAAAAANGGG!!!" kata Ziz Qadasha.

Akhirnya pasukan Cora yang lain datang. Aku, Ery dan Cora lainnya berada di barisan belakang Accretia. Jadi dengan kondisi seperti ini, Accretia terkepung!

WUSS WUSSS..

anak panah beterbangan dari arah belakang.

"Haap!! Hyaaat~" Aku menyerang Accretia di depanku dengan Flame Arrow.

"Ierith, tetaplah dibelakangku! Jangan berpisah" kata Ery dengan tombak besarnya.

Pasukan Bellato di depan memukul mundur Accretia keluar sarang Holystone Keeper. Dan pasukan Cora memukul mundur Accretia untuk masuk ke sarang Holystone Keeper. Disaat seperti ini, Accretia tidak bisa berkutik. Pasti Cora akan menang!! Tapi tiba-tiba...

"GROOAAAAAAAARRRRR...!!!" Holystone Keeper itu bangun dan marah.
tegartsaputra
shesaidimcute
shesaidimcute dan tegartsaputra memberi reputasi
2