- Beranda
- Komunitas
- Food & Travel
- Mancanegara
Saatnya Impian Jadi Nyata: [TRAVEL] Menelusuri Budaya Lokal Singapura di Area Katong
TS
makanagin
Saatnya Impian Jadi Nyata: [TRAVEL] Menelusuri Budaya Lokal Singapura di Area Katong
Quote:
WELCOME TO MY THREAD Halo, agan-agan travelers!!
Cerita perjalanan kali ini sebenarnya bisa dibilang sebagai thread revivaldari thread travel lama yang pernah diposted beberapa tahun lalu. Thread ini membahas pengalaman pertama solo trip saya ke lokasi wisata antimainstream di negeri singa yang belum begitu dikenal oleh mayoritas turis Indonesia pada umumnya.
#visitsingapore
Seperti apa ceritanya?
CEKIDOT
.
.
.
.
.
.
.
Cerita perjalanan kali ini sebenarnya bisa dibilang sebagai thread revivaldari thread travel lama yang pernah diposted beberapa tahun lalu. Thread ini membahas pengalaman pertama solo trip saya ke lokasi wisata antimainstream di negeri singa yang belum begitu dikenal oleh mayoritas turis Indonesia pada umumnya.
#visitsingapore
Seperti apa ceritanya?
CEKIDOT
.
.
.
.
.
.
.
Lupakan Orchard.. Lupakan Marina Bay.. Lupakan Merlion
Memang lokasi di atas sudah jadi wisata dan spot foto wajib yang paling dinantikan para turis jika berkunjung ke Singapura. Padahal ada loh tempat-tempat wisata "rahasia" lainnya yang juga tak kalah menarik dari main attraction-nya. Maka dari itu, kali ini saya mengajak kalian para pembaca untuk menikmati jalan santai di kawasan lokal yang bernama Katong.
Beberapa hari sebelumnya saya lihat info wisata budaya lokal di daerah tsb dari internet. Di sini pelancong dapat menyaksikan dan menikmati keindahan arsitektur dan budaya khas Chinese Peranakan. Berhubung lokasinya ga sulit dijangkau dan saya pun tertarik dengan kebudayaan lokal, maka tak salah jika tempat ini jadi destinasi wisata yang patut dikunjungi.
Memang lokasi di atas sudah jadi wisata dan spot foto wajib yang paling dinantikan para turis jika berkunjung ke Singapura. Padahal ada loh tempat-tempat wisata "rahasia" lainnya yang juga tak kalah menarik dari main attraction-nya. Maka dari itu, kali ini saya mengajak kalian para pembaca untuk menikmati jalan santai di kawasan lokal yang bernama Katong.
Beberapa hari sebelumnya saya lihat info wisata budaya lokal di daerah tsb dari internet. Di sini pelancong dapat menyaksikan dan menikmati keindahan arsitektur dan budaya khas Chinese Peranakan. Berhubung lokasinya ga sulit dijangkau dan saya pun tertarik dengan kebudayaan lokal, maka tak salah jika tempat ini jadi destinasi wisata yang patut dikunjungi.
Quote:
Pengalaman pertama saya nyebrang pakai ferry dari Nongsa Batam ternyata benar-benar mudah, nyaman, dan singkat. Cuma butuh sekitar setengah jam saja, saya sudah bisa menjejakkan kaki di Tanah Merah Ferry Terminal. Masih cukup pagi ketibaan waktu itu, sekitar jam 9 dan saya masih punya banyak waktu untuk dihabiskan hingga malam nanti. Bisa dibilang ini merupakan pengalaman perdana saya solo traveling.
Sendirian di negeri orang, bebas mau ke mana aja, ga perlu debat tujuan dengan teman jalan, ga ada yang ngatur n ngelarang, ditambah lagi destinasi kali ini lokasinya ga gitu jauh dari Geylang pula. wah... udah terpikirkan aja hal-hal liar yang bakal dilakukan nanti.
*ga senakal itu la...*
source: lonelyplanet.com
Dengan mengandalkan notes itinerary dan how to- di HP, saya memilih untuk eksplorasi ke bagian tenggara pulau ini dulu. Dari pelabuhan naik bis umum hingga turun di East Coast Road, dekat dengan pertigaan Ceylon Street. Jujur saja saya ga tau secara pasti lokasi kompleks perumahan Peranakan ini, jadi saya memutuskan untuk jalan kaki dulu tanpa tujuan. Siapa tau nemu hal yang menarik di jalan, kan?
Sendirian di negeri orang, bebas mau ke mana aja, ga perlu debat tujuan dengan teman jalan, ga ada yang ngatur n ngelarang, ditambah lagi destinasi kali ini lokasinya ga gitu jauh dari Geylang pula. wah... udah terpikirkan aja hal-hal liar yang bakal dilakukan nanti.
*ga senakal itu la...*
source: lonelyplanet.com
Dengan mengandalkan notes itinerary dan how to- di HP, saya memilih untuk eksplorasi ke bagian tenggara pulau ini dulu. Dari pelabuhan naik bis umum hingga turun di East Coast Road, dekat dengan pertigaan Ceylon Street. Jujur saja saya ga tau secara pasti lokasi kompleks perumahan Peranakan ini, jadi saya memutuskan untuk jalan kaki dulu tanpa tujuan. Siapa tau nemu hal yang menarik di jalan, kan?
Quote:
Dari East Coast Road jalan terus ke arah utara Ceylon Road yang merupakan area perumahan warga lokal. Di kiri-kanannya terlihat rumah-rumah modern yang apik. Sepi dan tenang, sungguh nikmat jalan santai sambil menghirup udara pagi di suasana seperti ini.
Dari kejauhan terdengar suara musik sayup-sayup, entah itu upacara atau festival atau apa?
Di depan sana ada gedung yang sangat mencolok, saya yakin musiknya berasal dari sini. Gedung itu ternyata adalah kuil Hindu yang bernama Sri Senpaga Vinayagar Temple.
Arsitektur luarnya keren!
Atapnya menjulang tinggi bertingkat-tingkat, juga dihiasi dengan patung-patung deitiesdan divine beings (dewa-dewi) mitologi Hindu dan ornamen ukiran yang detail. Sungguh mempesona...
Saya coba masuk untuk melihat-lihat interiornya karena penasaran. Di dalam terlihat ada beberapa umat yang sedang berdoa dan ada upacara keagamaan yang melantunkan nyanyian dan lagu-lagu rohani. Di depan altar sana terdapat sebuah chamber (ruangan), beberapa staff kuil terlihat sibuk memberikan persembahan untuk dewa.
Langit-langit kuil sangat cantik dengan ornamen mural yang menggambarkan beberapa kisah Hindu. Honestly, saya ga tau itu cerita apa, namun saat itu saya menikmatinya dalam bentuk apresiasi karya seni. Hampir seluruh bangunan ini, termasuk di dindingnya pun juga dihiasi dengan patung-patung dewa-dewi dengan detail yang cantik.
Setelah keliling, saya pun jadi tau kuil ini memuja sang dewa gajah atau Ganesha yang terlihat dari banyaknya patung dan mural yang menggambarkan dirinya. Selain itu Dewa Shiva (Siwa) juga mendominasi setiap sudut bangunan kuil dengan banyak rupa dan gerakan.
Correct me, please: yg ditengah Shiva, sebelah kiri (berwajah sapi) Nandi, kirinya lagi Parvati, paling kiri Sarasvati.
Shiva menunggangi Nandi
Puas melihat-lihat dan foto-foto, saya langsung meneruskan jalan kaki ke arah timur (kanan) menuju Onan Road dan Joo Chiat Road.
Dari kejauhan terdengar suara musik sayup-sayup, entah itu upacara atau festival atau apa?
Di depan sana ada gedung yang sangat mencolok, saya yakin musiknya berasal dari sini. Gedung itu ternyata adalah kuil Hindu yang bernama Sri Senpaga Vinayagar Temple.
Arsitektur luarnya keren!
Atapnya menjulang tinggi bertingkat-tingkat, juga dihiasi dengan patung-patung deitiesdan divine beings (dewa-dewi) mitologi Hindu dan ornamen ukiran yang detail. Sungguh mempesona...
Saya coba masuk untuk melihat-lihat interiornya karena penasaran. Di dalam terlihat ada beberapa umat yang sedang berdoa dan ada upacara keagamaan yang melantunkan nyanyian dan lagu-lagu rohani. Di depan altar sana terdapat sebuah chamber (ruangan), beberapa staff kuil terlihat sibuk memberikan persembahan untuk dewa.
Langit-langit kuil sangat cantik dengan ornamen mural yang menggambarkan beberapa kisah Hindu. Honestly, saya ga tau itu cerita apa, namun saat itu saya menikmatinya dalam bentuk apresiasi karya seni. Hampir seluruh bangunan ini, termasuk di dindingnya pun juga dihiasi dengan patung-patung dewa-dewi dengan detail yang cantik.
Setelah keliling, saya pun jadi tau kuil ini memuja sang dewa gajah atau Ganesha yang terlihat dari banyaknya patung dan mural yang menggambarkan dirinya. Selain itu Dewa Shiva (Siwa) juga mendominasi setiap sudut bangunan kuil dengan banyak rupa dan gerakan.
Correct me, please: yg ditengah Shiva, sebelah kiri (berwajah sapi) Nandi, kirinya lagi Parvati, paling kiri Sarasvati.
Shiva menunggangi Nandi
Puas melihat-lihat dan foto-foto, saya langsung meneruskan jalan kaki ke arah timur (kanan) menuju Onan Road dan Joo Chiat Road.
Quote:
Suasana terasa berbeda ketika sampai di daerah Peranakan di kawasan Katong. Daerah ini tidak seperti di daerah pusat yang modern dan komersil. Justru di sinilah saya bisa melihat secara langsung budaya asli Singapura.
Peranakan atau biasa dikenal dengan nama Baba-Nyonyadi Malaysia dan China Benteng di Indonesia, adalah percampuran etnis pendatang dari daratan China dan Melayu. Salah satu peninggalan berupa arsitektur dapat dijumpai di sepanjang Joo Chiat Road, Ceylon Road, dan Onan Road. Perumahan bertingkat dua saling berdempetan dengan cat indah warna-warni soft pastel.
Arsitektur khas yang mempesona ini juga dihiasi dengan corak arabesque (ornamen sulur bunga) di setiap tembok hingga jendelanya. Pemandangannya begitu asri karena di sekelilingnya terdapat rimbunan pohon-pohon hijau yang menaungi setiap orang yang berjalan.
Pemandangan indah ini juga dinikmati oleh para seniman lokal setempat. Ketika di sana, saya lihat ada beberapa pelukis di tiap sudut yang sedang melukis perumahan warna-warni ini di atas kanvas.
Di zaman now, saya yakin area ini jadi genic spot untuk Instagram bagi travelers muda.
Quote:
Perut mulai keroncongan? Bingung cari makan?
Jalan kaki di siang hari emang bikin lapar dan tenggorokan makin kering. Jangan khawatir, bila jalan terus ke arah utara sampai ke Geylang Road, kita bisa menemukan Geylang Serai Market. Bangunan yang cukup luas ini memiliki pasar yang menjual segala jenis bahan makanan dan pakaian.
Di lantai dua terdapat food court yang menjual berbagai macam menu makan. Mulai dari: Chinese Food, India, Melayu, Indonesia, hingga berbagai camilan. Di sini tersedia puluhan kantin dan ramai pula, sampai bingung sendiri mau makan apa. Akhirnya saya datangi kantin yang cukup ramai saat itu (ramai berarti enak).
Penjualnya sepasang suami istri Melayu yang pada saat itu mereka mendengarkan lagu lawas Nike Ardila sambil memasak. Saya pilih menu Nasi Ayam Saus Lemon dan duduk di salah satu meja yang kosong.
Geylang Serai Market
source: https://www.wayfengshui.com/mediacorp/
Salah satu kedai makanan
Quote:
Namun ga afdolbila tidak mencicipi kuliner khas saat berkunjung ke suatu daerah. Salah satu kuliner khas Peranakan adalah Laksa. Mie putih pedas berkuah santan ala gulai yang disajikan dengan topping telur, udang, kerang, dan fish sticks. Sluuurp.... kuah pedas asamnya bikin mata melek! Cita rasa laksa khas Peranakan dapat dijumpai di jalan 51 East Coast Road, namanya 328 Katong Laksa. Dari Sri Senpaga Vinayagar Temple tadi tinggal jalan terus saja ke arah selatan.
source: http://www.crispoflife.com/2017/02/3...ee-united.html
Porsi medium dibandrol dengan harga +/- SGD 5.50.
Namun kenikmatannya ga berasa maximal bila tak memesan ukuran large +/- SGD 7.50. Resto ini memang sangat terkenal karena sempat menang Michelin Star 2017 lalu, bahkan Gordon Ramsay pernah berkunjung ke sini demi belajar cara memasak laksa ala Peranakan.
source: https://sgexpatlife.com/328-katong-l...tong-singapore
source: http://www.crispoflife.com/2017/02/3...ee-united.html
Porsi medium dibandrol dengan harga +/- SGD 5.50.
Namun kenikmatannya ga berasa maximal bila tak memesan ukuran large +/- SGD 7.50. Resto ini memang sangat terkenal karena sempat menang Michelin Star 2017 lalu, bahkan Gordon Ramsay pernah berkunjung ke sini demi belajar cara memasak laksa ala Peranakan.
source: https://sgexpatlife.com/328-katong-l...tong-singapore
Quote:
Traveling kali ini mengenalkan saya pada sisi lain Singapura yang jarang terekspos. Keistimewaan suatu wisata tidak hanya ditemukan di daerah turis yang komersil. Dari sinilah kita bisa menemukan suasana autentik dan karakter asli negeri singa yang tidak jauh dari pusat kotanya.
Pengalaman traveling di atas sudah 8 tahun berlalu...
Saat itu saya belum memiliki kamera yang cukup oke untuk fotografi. Namun dengan berjalannya waktu dan sudah beberapa kali solo travel di dalam dan luar negeri, mendalami ilmu fotografi outdoor, dan passion for travel yang terus berkembang, saya rasa harus mengunjungi Singapore lagi.
Menjelajahi tempat-tempat lokal antimainstream, belajar budaya, mengabadikannya dalam gambar, lalu masuk proses editing foto untuk jadi portfolio... adalah perpaduan travel + photography yang sangat sempurna.
I do enjoy every moment of it.
Jika ada kesempatan ke sana lagi, salah satu petualangan yg paling ingin saya lakukan adalah mencari dan memotret semua patung Merlion yang ada di SG, yg official dan juga yg unofficial.
.
.
.
.
.
.
Link official tentang Katong: https://www.visitsingapore.com/id_id...ochiat-katong/
Thanks a lot for Kaskus dan Singapore Tourism Board yang telah membangkitkan motivasi kami semua (para kaskuser) untuk menciptakan thread travel baru lagi.
I do hope kolaborasi di bidang pariwisata ini terus berlanjut di kemudian hari, karena kerja sama itu bukan cuma soal bisnis melulu, bukan?
Pengalaman traveling di atas sudah 8 tahun berlalu...
Saat itu saya belum memiliki kamera yang cukup oke untuk fotografi. Namun dengan berjalannya waktu dan sudah beberapa kali solo travel di dalam dan luar negeri, mendalami ilmu fotografi outdoor, dan passion for travel yang terus berkembang, saya rasa harus mengunjungi Singapore lagi.
Menjelajahi tempat-tempat lokal antimainstream, belajar budaya, mengabadikannya dalam gambar, lalu masuk proses editing foto untuk jadi portfolio... adalah perpaduan travel + photography yang sangat sempurna.
I do enjoy every moment of it.
Jika ada kesempatan ke sana lagi, salah satu petualangan yg paling ingin saya lakukan adalah mencari dan memotret semua patung Merlion yang ada di SG, yg official dan juga yg unofficial.
.
.
.
.
.
.
Link official tentang Katong: https://www.visitsingapore.com/id_id...ochiat-katong/
Thanks a lot for Kaskus dan Singapore Tourism Board yang telah membangkitkan motivasi kami semua (para kaskuser) untuk menciptakan thread travel baru lagi.
I do hope kolaborasi di bidang pariwisata ini terus berlanjut di kemudian hari, karena kerja sama itu bukan cuma soal bisnis melulu, bukan?
Quote:
Diubah oleh makanagin 05-03-2019 05:51
tata604 memberi reputasi
6
5.6K
30
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
TS
makanagin
#1
Thread travel lainnya ada di bawah Quote:
--------------------------------------------------------------------------------------------
Spoiler for Follow me:
Flickr (Travel Photo Collections)
https://www.flickr.com/photos/130503658@N07/sets/
-----------------------------------------------------------------------------------
Instagram (Amazing Landscape Pictures)
https://www.instagram.com/georgemartinus/
-----------------------------------------------------------------------------------
Alamy (Travel Stock Photo)
goo.gl/nWFOMC
--------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------
KOMEN-KOMEN PILIHAN
Quote:
Original Posted By tet-chan►Cool! thread travel agan selalu out of the box. 
ane blom pernah ke katong si..tapi pernah nonton program tv yg bahas peranakan di singapur. kapan2 kalo ke sana lagi mo coba katong laksanya ah. liat fotonya bikin ngiler.
ane blom pernah ke katong si..tapi pernah nonton program tv yg bahas peranakan di singapur. kapan2 kalo ke sana lagi mo coba katong laksanya ah. liat fotonya bikin ngiler.
Ditunggu field trip nya ya, gan. Laksanya wajib coba!
Quote:
Tahun berapa tuh?
Quote:
Menurut ente?
Quote:
Original Posted By datalk►Gw pengen ajak keluarga ke singapore, bukan melulu soap liburan, biar dapat gambaran perbandingan masyarakat yg civilized itu kayak gimana. Tp nunggu anak agak gede dikit
Bener banget, gan!
Gw sangat mendukung cara agan bawa anak traveling pas udah gedean aja. Selain lebih dapet memory-nya, anak-anak juga harus diberikan gambaran dunia luar supaya open minded. Nanti sambil nikmatin liburan, agan bisa sekalian juga ajarin secara lisan tentang cara hidup, etika, n peraturan baik yg ada di negara tsb.
Quote:
Original Posted By panjul1993►Mantap gan. . .
Singapore?? Kapan yah gw bisa kesana hahaha. . Gw pengen banget nyobain makanan kaki lima yang ada di China Town yang dapet Bintang 1 Michelin
Tapi dipikir-pikir ulang sepertinya liburan tahun depan deh baru ke SGP. . . Gw lebih prefer ke Genting - Kuala Lumpur untuk liburan tahun ini bareng keluarga. . .
Singapore?? Kapan yah gw bisa kesana hahaha. . Gw pengen banget nyobain makanan kaki lima yang ada di China Town yang dapet Bintang 1 Michelin
Tapi dipikir-pikir ulang sepertinya liburan tahun depan deh baru ke SGP. . . Gw lebih prefer ke Genting - Kuala Lumpur untuk liburan tahun ini bareng keluarga. . .
Sip, apapun itu yg penting family enjoy.
Quote:
Kalo ada rezeki lebih, ya why not aboard?
Quote:
Original Posted By xaczhen►Pengen sih liburan ke singapore...
terakhir ane udah lama banget ke sono, masih belum berkembang kaya sekarang
semoga ntar bisa ke sono... doain ya gan?
terakhir ane udah lama banget ke sono, masih belum berkembang kaya sekarang
semoga ntar bisa ke sono... doain ya gan?
Tahun berapa terakhir kali agan ke sana?
Quote:
Kapan tepatnya gan?
Emang menarik kultur Peranakan ini.
Diubah oleh makanagin 06-03-2019 17:20
0