- Beranda
- Komunitas
- Food & Travel
- Cerita Pejalan Mancanegara
[Road Less Traveled] Hokkaido: Winter Experience in Abashiri


TS
makanagin
[Road Less Traveled] Hokkaido: Winter Experience in Abashiri
Quote:


Halo, agan-agan travelers!! 
Ane mau cerita sedikit pengalaman ane waktu ke bagian utara Jepang, Hokkaido beberapa waktu lalu. Saat itu emang lagi winter, kami yg notabene-nya anak2 equator kalapketika harus berjalan di malam hari menghadapi terpaan angin kencang bersuhu -10°C di Sounkyo. Namun tetap aja kami nggak terlalu peduli, karena udah terlalu asyik bermain-main dengan salju for the first time. Yes, we're totally virgin with the snow!
Ini peta perjalanan ane selama di Hokkaido
![[Road Less Traveled] Hokkaido: Winter Experience in Abashiri](https://dl.kaskus.id/4.bp.blogspot.com/-W8DiA2Bb89M/VPHf4LDDrOI/AAAAAAAAC1c/-hnrxclriIU/s1600/Hokkaido.JPG)
Peta Hokkaido
Thread travel in Hokkaido bagian kedua ini ceritain sekilas daerah yang bernama Abashiri yang baru dikenal oleh turis-turis lokal dan negara sekitar saja (China dan Korea). Ya, masih jarang banget orang bule apalagi orang di Asia Tenggara yg berkunjung ke sini.

Ane mau cerita sedikit pengalaman ane waktu ke bagian utara Jepang, Hokkaido beberapa waktu lalu. Saat itu emang lagi winter, kami yg notabene-nya anak2 equator kalapketika harus berjalan di malam hari menghadapi terpaan angin kencang bersuhu -10°C di Sounkyo. Namun tetap aja kami nggak terlalu peduli, karena udah terlalu asyik bermain-main dengan salju for the first time. Yes, we're totally virgin with the snow!


Spoiler for Peta Hokkaido:
Peta Hokkaido
Video travel in Hokkaido
Hokkaido Trip: Let's Report Japan!!
Spoiler for Hokkaido Trip: Let's Report Japan!!:
Hokkaido Trip: Let's Report Japan!!

Quote:
Thread travel in Hokkaido bagian kedua ini ceritain sekilas daerah yang bernama Abashiri yang baru dikenal oleh turis-turis lokal dan negara sekitar saja (China dan Korea). Ya, masih jarang banget orang bule apalagi orang di Asia Tenggara yg berkunjung ke sini.
Quote:
Spoiler for Frozen Lake Abashiri:
Frozen Lake Abashiri
Tiba-tiba staff/guidemuseum memberikan kami handuk biru hangat yang basah setelah ia menjelaskan secara singkat tentang drift ice. Saya sendiri tidak begitu mengerti karena ia berbicara dalam bahasa Jepang, hingga ia memberitahu kami untuk melihat termometer digital sebelum tur museum dimulai. Saya yakin temperatur itu menunjukkan suhu di dalam sebuah ruangan di depan kami yang suhunya mencapai -16°C.
Awalnya saya mengira handuk itu berguna untuk menghangatkan tangan kami selama di dalam ruang simulasi. Lalu, staff meminta kami untuk melakukan sebuah eksperimen. Kami mengayunkan handuknya berulang kali di udara dan hanya dalam beberapa detik handuk itu berubah menjadi kerupuk garing. Hory shitto!
Beberapa jam sebelumnya.....
Setelah semalam tinggal di sebuah resort tepat di sebelah pemandangan indah dari Danau Akan yang membeku, pagi itu kami beranjak ke Abashiri. Kota ini berlokasi cukup jauh ke utara, di garis pantai Laut Okhotsk yang memakan 2,5 jam perjalanan dengan berkendara mobil.
Sama seperti di Kushiro, karena musim dingin, Hokkaido yang terkenal akan lahan pertaniannya itu berubah menjadi daratan putih nan luas. Dengan hanya sedikit mobil yang berlalu-lalang dan tak ada "batang hidung" yang terlihat selama perjalanan, jalan raya ini tampak seperti ditinggalkan. Dari kiri ke kanan jalanan terlihat hampir tak berbeda. Untuk beberapa saat saya sempat bingung arah dan bertanya-tanya apakah kami hanya berputar-putar di jalan yang sama saja. Bahkan sopir kami, Kihirato-san mengikuti panduan dari peta di smartphone.
Spoiler for Abashiri is located here:
Spoiler for The road looked similar:
Sudah hampir tengah hari ketika kami tiba di Abashiri, dan destinasi pertama adalah Okhotsk Ryuhyo Museum. Museum ini menawarkan pengalaman langsung dengan drift ice. Untuk yang belum tahu, drift iceadalah bongkahan es yang mengapung yang terus terbawa oleh angin dan arus laut. Drift ice menjadi daya tarik turis karena di Laut Okhotsk hanya terjadi selama musim dingin saja.
Museum ini memiliki 5 ruang pameran termasuk teater yang menggambarkan empat musim di Abashiri dalam layar besar berukuran 300 inci; dan ruangan di mana para pengunjung dapat melihat sea angels (clione) dan makhluk misterius penghuni kedalaman laut lainnya. Clione benar-benar mencuri perhatian dan rasa penasaran kami karena tubuhnya yang kecil dan imut. Moluska laut itu menghuni di kedalaman Laut Okhotsk yang dingin. Tubuh mereka transparan dan melayang-layang dengan cara mengepakkan "sayapnya". Itulah mengapa mereka disebut sea angels.
Spoiler for Okhotsk Ryuhyo Museum:
![[Road Less Traveled] Hokkaido: Winter Experience in Abashiri](https://dl.kaskus.id/upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/a/a7/130713_Okhotsk_Ryu-hyo_Museum_Abashiri_Hokkaido_Japan01s3.jpg/640px-130713_Okhotsk_Ryu-hyo_Museum_Abashiri_Hokkaido_Japan01s3.jpg)
Okhotsk Ryuhyo Museum
(Source: commons.wikimedia.org)
Spoiler for Clione limacina:
Saya hampir tak percaya saat menyaksikan clione dalam wujud yang berbeda ketika ia melahap mangsanya. Clione yang tadinya lucu berubah bentuk menjadi monster yang menyeramkan. Di mana kedua tanduk di kepalanya terbuka dan berubah menjadi tentakel untuk menjerat mangsanya. Begitu tertangkap, tentakel menarik masuk dan kepalanya menelan bulat-bulat mangsa ke dalam organ yang berwarna oren itu. Bener-benermengherankan!
Spoiler for The monstrous side of cute clione:

Yang paling menarik adalah ruang simulasi drift ice, di mana suhunya disetel di bawah -15°C. Di dalam, para pengunjung dapat merasakan hawa dingin dan menyentuh drift iceasli. Kami pun memasuki ruangan dan langsung saja hawa dingin terasa "menusuk" mulai dari tangan, karena ruangannya saja sudah dikelilingi oleh banyak drift ice berukuran besar. Terlihat beberapa hewan-hewan musim dingin yang dibekukan dan juga terdapat tabung kaca yang berisi drift ice kecil dari tahun 1980-an.
Agar terasa lebih nyata, suara-suara retakan dan tabrakan drift ice bergema di seluruh ruangan. Saya bertanya ke staff pemandu akan suara lengkingan yang terdengar berulang kali. Awalnya saya pikir itu suara lumba-lumba atau mungkin paus, namun kemudian ia menjelaskan bahwa itu adalah suara yang dihasilkan dari drift ice yang saling bergesekan.
Seperti yang sudah saya ceritakan sebelumnya, kami melakukan eksperimen dengan handuk basah yang membeku. Supaya handuknya jadi kaku kayak kerupuk, kami mengayun-ngayun handuknya berulang kali dan tiba-tiba menjadi beku hanya dalam beberapa detik saja. Keren abis dan.... dingin gila, coy!
Spoiler for -16°C Simulation Room:
![[Road Less Traveled] Hokkaido: Winter Experience in Abashiri](https://dl.kaskus.id/1.bp.blogspot.com/-qt99U3IX5Tw/VRkT-W7E-vI/AAAAAAAAC-4/l1Fgvqaph3c/s1600/130713_Okhotsk_Ryu-hyo_Museum_Abashiri_Hokkaido_Japan06s.jpg)
-16°C Simulation Room
(Source: commons.wikimedia.org)
Spoiler for "It's a crispy towel! Hory shitto!":
![[Road Less Traveled] Hokkaido: Winter Experience in Abashiri](https://dl.kaskus.id/3.bp.blogspot.com/-K0qT9VK2u-c/VRkUciEN0LI/AAAAAAAAC_A/FUgasZN1CVw/s1600/10919204_729348433839507_538242397_n.jpg)
"It's a crispy towel! Hory shitto!"
Kami pun menaiki tangga spiral ke atas menara observasi. Sama seperti mercusuar di pinggir laut, menara ini memiliki panorama 360° yang tinggi. Museum ini sendiri terletak di atas Gn. Tento. Meski tingginya cuma 207 m, namun pemandangan dari atas puncaknya sungguh luar biasa. Tidak ada apapun yang menghalangi pandangan. Kami dapat menyaksikan panorama Danau Abashiri, Danau Tofutsu, Danau Notoro, dan Danau Mokoto. Begitu juga dengan rangkaian pegunungan di Semenanjung Shiretoko yang berada di seberang Laut Okhotsk.
Spoiler for Sea of Okhotsk from Observatory Tower:
Sea of Okhotsk from Observatory Tower
Dari museum ini, kami belajar banyak tentang pentingnya drift iceuntuk ekosistem alam di Okhotsk. Drift ice membawa mikroorganisme dan makanan organik dari sungai di daratan untuk setiap makhluk laut. Es tersebut berasal dari Sungai Amur yang berada di perbatasan antara China dan Russia. Di akhir November udara dingin Siberia membekukan air sungai dan menghasilkan es yang mengapung. Perlahan es ini memenuhi Laut Okhotsk hingga akhir Maret, di mana sebanyak 80% permukaan laut tertutup oleh drift ice.
Dalam beberapa tahun terakhir, jumlah dan musim drift ice kian berkurang disebabkan oleh pemanasan global. Sebagai satu-satunya daerah di Jepang di mana drift ice dapat terlihat, area Okhotsk berusaha mencegah pemanasan global untuk melindungi drift ice. Anjing laut beranak dan membesarkan anaknya di atas drift ice. Apa yang bakal terjadi pada mereka jika drift ice hilang dari muka Bumi?
Spoiler for Mejeng bersama:
![[Road Less Traveled] Hokkaido: Winter Experience in Abashiri](https://dl.kaskus.id/3.bp.blogspot.com/-3IfiTq9sybE/VRkXFs_A7PI/AAAAAAAAC_U/O6NJLfKxobw/s1600/1422804352127.jpg)
Mejeng berengdi depan lobby museum
Kami beranjak meninggalkan Okhotsk Ryuhyo Museum dengan pengetahuan baru tentang bagaimana alam bekerja. Benar-benar pengalaman yang sangat menginspirasi kami demi memahami dunia ini lebih baik lagi. Masih di Abashiri di mana terlihat hutan yang sangat luas tanpa dedaunannya karena musim dingin. salju dan jalanan licin menyebabkan van kami melaju lambat di 40-50 km/jam. Dan sekali lagi saya melihat perbedaan budaya antara Jepang (Hokkaido) dan Indonesia (Jakarta) dalam hal berkendara.
Mayoritas sopir Hokkaido selalu memberhentikan mobilnya ketika mereka akan melewati setiap persimpangan. Lalu mereka menengok kiri dan kanan jalan untuk memastikan tidak ada mobil yang lewat ataupun yang akan datang dalam kecepatan tinggi. Hal ini juga berlaku ketika mereka akan melewati rel kereta. Di Jakarta? Beberapa orang akan langsung menikung begitu saja tanpa menyalakan lampu sein. Dan mereka bakal tetap "menarik" gas meski di saat itu portal rel kereta hampir tertutup. Hmm... coba jangan sebut sebagai budaya, namun kebiasaan maksud saya.
Kami pun tiba di sebuah hotel yang bertepatan di sebelah Danau Abashiri untuk check-in dan melakukan persiapan terlebih dahulu sebelum lanjut ke aktivitas berikutnya. Kami akan merasakan salah satu aktivitas musim dingin di Hokkaido, yaitu mancing ikan smelt. Kegiatan ini membawa kami untuk berjalan di tengah-tengah Danau Abashiri yang membeku.
Kedalamannya mencapai 7,2 m, namun permukaannya membeku dari Desember hingga April dan membentuk es setebal 1 m. Staff pemancingan membawa kami ke spot mancing dekat dengan perkemahan pengunjung. Semua peralatan pancing termasuk kursi kecil untuk duduk sudah tersedia di tempat, lalu kami menunggu staff yang akan mengebor untuk membuat sebuah lubang di danau yang beku.
Spoiler for Frozen Lake Abashiri from hotel window view:
Frozen Lake Abashiri from hotel window view
Spoiler for Walking in the middle of frozen Lake Abashiri:
Walking in the middle of frozen Lake Abashiri
Umpan diturunkan ke dalam lubang es, dan tinggal menunggu sampai ada hentakan di mata pancing kami. Aktivitas memancing ini bukan seperti di samudera atau sungai layaknya profesional yang terkadang kamu harus menunggu berjam-jam cuma untuk mendapatkan 1 ikan saja. Smelt fishinghanyalah sekadar kegiatan menyenangkan saja, bahkan pemula seperti kami tidak perlu menunggu lama untuk menangkap 2-3 ikan smelt sekaligus dalam sekali coba.
Meskipun semua pemandangan di sekitar diselimuti salju putih, namun panorama di sini sangat-teramat indah. Saya dapat menikmati suasana yang tenang dan sunyi dengan perbukitan putih dan hutan yang mendominasi pemandangan. Burung-burung gagak terdengar berkaok sambil mencari makan di sekitar danau. Saya juga dapat menyaksikan burung-burung elang melayang di atas danau sementara jeritannya menggema menembus udara dingin.
Spoiler for Superb scenery:
Superb scenery
Spoiler for Crows are common here:
Crows are common here
Spoiler for Just staring at the hole:
Just staring at the hole
Spoiler for Got two fishes in one caught!:
Got two fishes in one caught! Mancing maniak, mantabh!
Mungkin saya agak melamun beberapa saat hingga saya menyadari sesuatu telah menarik mata pancing saya. Bukan cuma saya sendiri, teman-teman juga berhasil mendapatkan ikan di waktu hampir bersamaan. Semua ikan smelt yang kami tangkap bisa digoreng jadi Tempura di "TKP". Cemilannya benar-benar fresh from the ove..dari danau yang benar. Rasa dari ikan yang kami tangkap sendiri tentu saja enak banget. Pastinya ada banyak lagi aktivitas yang dapat kalian lakukan selama musim dingin di Abashiri. Dan tentu saja saya akan menceritakannya di posting-an berikutnya.
Spoiler for Our snack today (tempura smelt fish):
![[Road Less Traveled] Hokkaido: Winter Experience in Abashiri](https://dl.kaskus.id/3.bp.blogspot.com/-ZRppmZ2969Q/VRka_HVLLXI/AAAAAAAADAA/9UoFar_6YtY/s1600/11032801_408925199275104_495803681_n.jpg)
Our snack today (tempura smelt fish)
Spoiler for We ate tempura from the fishes we caught:
We ate tempura from the fishes we caught
Quote:
Quote:
Thread khusus pembahasan hewan Clione
Quote:
Quote:


Mission From Japan: WakuWaku Reporter 2015 (Hokkaido)
[Road Less Traveled] Hokkaido: Cute Little Monster and Drift Ice from Abashiri
[Road Less Traveled] Everything All White in Kushiro (Hokkaido)
[VIDEO] Hokkaido Trip: Let's Report Japan!!
[Road Less Traveled] Hokkaido: Cute Little Monster and Drift Ice from Abashiri
[Road Less Traveled] Everything All White in Kushiro (Hokkaido)
[VIDEO] Hokkaido Trip: Let's Report Japan!!
Spoiler for SUMBER ASLI DARI BLOG ANE SENDIRI:
Quote:
Quote:
THREAD ROAD LESS TRAVELED LAINNYA BY MAKAN ANGIN
Quote:
THREAD TRAVEL LAINNYA BY MAKAN ANGIN
Quote:
"It's not just about the destination, but the journey"
Diubah oleh makanagin 01-07-2016 11:25


tata604 memberi reputasi
1
8.8K
Kutip
24
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan