Selanjutnya terlanjur lanjut usia Hendak bersambung yang nikmat tanpa beban Tanpa jejak prasangka menghantui mengiringi Cinta jenaka yang merudapaksa hari hari Membuahkan sabar selebar senyuman Mencintai hidup adalah bersabar menjalaninya Meski kadang langit berseloroh Dengan banjir dan guntur yang
Bila tak ada pun tak mengapa Aku hanya menunggu Entah apa yang seharusnya ada Entah apa yang seharusnya tiada Bila ku lihat awan berkumpul dalam sajak langit biru Terbayang seribu bait kisah hidup Namun dapatkah ku atur kemana pergi hujan Sementara aral melantun bagai syair-syair Kian memperkokoh m
Tak ada lagi air mata Aku tak seindah dulu Rambut tlah menipis bersama mata yang tak lagi awas Perut smakin mbuncit dan kulit semakin kasar Dan itu baru yang terlihat saja Bayangkan bila kau tahu Isi kepala ku yang tak selugu dulu Gejolak hati ku yang tak menentu Apalagi perut dan di bawah itu, y
Kehidupan dan cinta mulai bercerita sejak langkah memulai usia Diri ku diri mu Sisa sisa pasir di rambut kita Dan debu dari kenangan yang membeku Juga rindu yang dimakan waktu Menyulam beribu langkah selanjutnya Dalam arena takdir dan misterinya Perkenalan dan perpisahan Jalan hidup yang tak tere...
Pada detik-detik dimana engkau menangis Pada detik yang sama, mereka tertawa Dan pada detik itu pula, aku berjalan mencari makna Berkumpul nestapa dan suka cita di ruang-ruang sempit kehidupan Terbagi sedih, bergelak tawa Cahaya bintang terpantul kaca pencakar langit Menyorot kartu pertaruhan nasib
Sebut lah nafas ku : aroma kesunyian yang tak kunjung usai Sebab hidup memberkati kesungguhan dengan perjalanan Yang tak terelakkan Serupa nasib awan, lautan dan hujan Sediakan aku tempat untuk kembali Meskipun sesungguhnya aku tak pernah benar-benar pergi Di nafas-Mu lah hati terkoyak lalu teraj...
Bila kata-kata yang keluar dari kita bisa berkata sejujurnya Masih kah ia seindah yang diperdengarkan Puisi dan lagu lagu, sesungguhnya rasa ku hanya diam Kitab seribu bahasa, lontaran pesan kebijaksanaan Hati ku membeku pecah perlahan Dan suara gonggongan anjing terdengar lebih jujur Dari semua ...
Bukan aku tak mensyukuri jamuan ini Menikmati alangkah mudahnya, tuan Namun kesunyian slalu menghampar dalam benak Gemerlap gelak tawa tak semeriah hujan pertanyaan yang menderas kalbu Manakala tak sempat ku meresapi keadaan Untuk menjawab kenyataan Di lahapnya santapan ku Pada lezatnya makanan S...
Dunia ya begini, kehidupan yaa begini Lancang naif diriku kadang mendambakan sebaliknya Bahwasanya hidup harus begitu dan begini Dan kau seharusnya mengikuti ku Dunia memang begini Bertahta mahkota di jiwa yang tak pantas Dan langit tak gemuruh lagi Seakan membiarkan hati terpenggal Kisah keadila...
Jarum waktu tlah mengukir banyak kesaksian Aku satu dari berjuta serpihan rasa bersalah yang membayangi kehidupan Betapa ragam nasib manusia, dan ku mengaggumi semuanya Air mata slalu jatuh kala bahagia, tawa meracau menggetar sukma, kilatan kepedihan menyambar duka, puisi hadir merangkum semua Aku
Saat orang pintar sibuk ingin terlihat pintar Dan orang bodoh sibuk mempertengkarkan sugesti masing-masing Kebenaran terpelanting jauh ke khayangan Berseloroh dengan malin kundang yang ternyata masuk surga Karena ia rela jadi contoh bagi generasi sesudahnya Dikutuk lebih baik daripada mengutuk Terl
1000 dosa kasih tak sampai Jalanan nan kumuh jadi sarang bagi rindu-rindu tak bertuan Hingga kokok rayu pagi datang lalu pergi lagi Dosa itu belum keluar dari persembunyiannya Merindu yang lalang buana Seperti matahari lepas dari kisarannya Aku ingin semua terbakar, semestinya Namun duduk memeluk d
Mengeja kata mengurai nafas memberi makna Selangkah laku tak terbeli sejuta kata Seuntai perbuatan kan menggali tanah harapan, di pekuburan kata-kata yang bernisan : "telah bersemayam perbuatan" Setetes air mata kan jadi puisi tanpa perlu tertulis mengapa Mengalir mengalir Bersama angi
Aku lahir dan kini tumbuh merangkak di atas rerumputan takdir Mu Lelaki telanjang yang tengah mencari jalan pulang Kehidupan bagai rimba yang menelantarkan Rasa rindu itu kini mengakar lalu berbuah perjalanan dan penyaksian Tangan ku yang hampa meraba-raba setiap penjuru malam Manakala anjing mel...
Segera setelah semua memudar dan kembali ke asal Masih tersisakah kekosongan untuk diisi ratapan-ratapan? Mungkin kita tak menyesal telah mati Kita menyesal karena tak pernah benar hidup Sehidup semati, jiwa ini bergerilya di tengah belantara waktu Kau ku kenal, wajah mu, pada setiap dinding kayu h
Kalau lah gemerlap kembang api itu gambaran kebahagiaan yang sedang kita semua lalui bersama, Aku pasti gembira menatapnya Kalau lah upacara dan pidato-pidato itu ungkapan terjujur dari rasa cinta yang bergolak di dada, Aku pasti ingin hidup selamanya Kalau lah gemuruh pekik merdeka itu sungguh d...
Anak-anak lebay desa ku, Generasi mutakhir serba ekspresif dan buru-buru, Ramai-ramai menghentakkan kaki sambil berhias emosi yang dibuat-buat, Bila marah mereka berlebihan, Menangis pun seperti dipaksakan, Demi meniru adegan-adegan yang ditonton dalam kotak comberan. Patriotisme nyangkut di gang-g
Tak ada yang salah, Ketika ku panjat pagar sekolah Lalu berlari mencari mu pada cermin cermin jalanan Tak ada yang salah, Ketika buku buku ku simpan Lalu berdansa dengan kata-kata yang tak terbaca oleh zaman Tak ada yang salah, Ketika ku kebut sepeda ku Lalu jatuh tersandung malah tiba di teras r...
Bumi menawan rindu, mungkin supaya tak terlalu cepat kita bertemu Namun aku bergidik membiru Di tengah kota yang bisu Ku lipat jemari di saku terdalam Ku bayangkan bekas bekas kecerobohan ku Ku layangkan pandangan menerobos khayalan Terpampang jelas cacat merah darah ku Nila putih tulang ku Seder...
Sebongkah batu umpatan atas nasib mereka Terlontar singgah di pelataran suciMu, Tuhan Jiwa sempit ini coba menghitung buih lautan Kerdil diri ku coba menerka agung rencanaMu Sebagaimana gadis pencari rizki yang terseok di sudut kota paling remang malam-malam ini Berselimut fana dunia Dalam kenyat...