rizkync108 Ya benar Tapi seingat gwa waktu ngobrol ama jonan di kantornya, jonan ga mau bahas soal itu. Intinya urusan gag udah diluar kemampuan jonan
Tinggal liat tahun penerbitan surat ijin, jaman menteri siapa itu Terkait https://nikel.co.id/2022/04/22/kepak-sayap-pt-gag-nikel-di-sektor-hulu-dan-hilir-nikel/
quae verrciousm067 Adat mana yang akan dijadikan uu nasional ? Kalo ambil adat dari suku A, apakah suku selain A harus menerima ? Uu nasional kan berlaku secara umum
dwiatmaja Biasanya pihak bank ikut melaporkan oknum tersebut. Bank menyatakan kalo bank juga korban. Jadi nasabah dan bank sama sama melaporkan sebagai korban
wintersldierz Tapi emang bener kan. Makin tinggi pendidikan, makin tinggi peluang mendapat pekerjaan. Tapi makin tinggi juga penilaian diri. Salah satu hambatan lulusan pendidikan tinggi sulit dapat kerja karena terlalu tinggi menilai dirinya sendiri. Ga mau kerja kalo pekerjaanya ga selevel pend
cacarakan Kajian sejarah kan banyak. Ga cuma kajian sejarah kontemporer. Banyak sumber sejarah indonesia yang didapat ga hanya dari dalam, tapi juga dari luar negeri. Di jaman kaya sekarang ga bisa ditutupi, banyak sumber darimana aja. Tinggal yang baca mau cari perbandingan buat validasi atau hany
Daripada cuma protes, mendingan kirim hasil kajian sejarah agar bisa dimasukkan. Urusan pro kontra sejarah itu dah biasa Bikin buku putih dan buku merah. Silahkan mana yang suka dibaca. Makin banyak kajian, makin banyak pemikiran terbuka. Ga ada yang perlu ditutupi selama isinya adalah fakta. Ambi
Ini hanyalah masalah waktu kawan. Kau lulusan smp saja di tahun 1950an diterima kerja Kau lulusan sma saja, di tahun 1980an diterima kerja Kau lulusan sarjana, ditahun 2000an diterima kerja Ini tahun 2025 kawan... Makin tinggi persyaratan akademis Ingat, manusia di dunia itu semuanya punya naluri
Harusnya opm kena pasal makar Bukan pembunuhan, perusakan atau kepemilikan senpi ilegal Jadinya masuk lapas khusus
Itulah susahnya nangkep opm Ujungnya dimasukin lapas umum Harusnya jangan samakan dengan pelaku kriminal biasa