Jangan lupa: fitnah dan cacian diumbar los di medsos, tanpa verifikasi terlebih dahulu benar tidaknya
Prof Sengkuni tahu kalau Jokowi memang kuliah dan lulus di UGM. Makanya dia tidak all out dengan gerakan Roy cs. Cuma sesekali saja ikut numpang dan berkomentar dengan aman. Tahu resiko, karena bisa-bisa ikut masuk nginap di hotel
pilemon889 ya bedalah. Ijasah asli sudah diambil Jokowi tanggal 20 kemarin. Asal kamu tahu, ada 4 laporan berkaitan ijasah Jokowi sat ini yg diproses dan ada yang sudah mulai sidang: 1. Di Bareskrim 2. Di Polda Metro 3. Di Sleman 4. Di Solo Jangan dicampur aduk
Makanya kalau baca berita yang lengkap dan cross check. Ijasah asli diserahkan Bareskrim untuk pemeriksaan laporan dugaan ijasah palsu Jokowi oleh pelapor Roy cs. Sedangkan yang ada di Polda Metro fotocopy ijasah yang dilegalisir karena Jokowi sebagai pelapor melaporkan pencemaran nama baik denga...
Tolol sih tentu tidak. Tapi KRL buatan INKA memang masih kurang untuk segi durable dan reliabelnya. Selain itu, saat ini kapasitas produksi INKA masih overload. KCI juga memesan 16 trainset ke INKA dan dijanjikan mulai dideliver tahun 2025, itu pun jika tidak molor. Harga Jepang memang lebih murah
.Celengan.Babi. suromenggolo yang buatan Barata itu bogie apa roda? Setau saya tahun 2020 PT Barata masih mau membangun pabrik roda kereta api. Dan selama ini semua roda masih import
albert.123.456 kCJB itu kereta cepat (HSR) pakai roda, tidak pernah diberitakan menggunakan teknologi maglev. Sementara proyek yang semi HSR (maks 160km/jam) itu beda dengan KCJB. Direncanakan untuk rute Jakarta Surabaya lewat utara dan saat ini masih FS dengan Jepang.
albert.123.456 Shinkansen, TGV, ICE semuanya juga pakai roda di atas rel. Yang gak pakai roda namanya Maglev
kevink5444 Astinet yang kecepatannya kecil dapatnya ONT biasa. Dulu di kantor dapat ZTE yang oval. Tapi ini gak bisa diakses lewat web. Harus dikonfig lewat CLI macam di Cisco. Kecuali pelanggan Astinet yang bandwidthnya gede sudah di atas ratusan Mbps, mungkin mereka baru dikasih ONU.
Grab dulu pakai Gmaps. Tapi entah sejak kapan dia pindah pakai maps bikinan sendiri atau pakai pihak ketiga, yang jelas sudah tidakpakai Gmaps lagi. Makanya banyak lokasi yang hipang di maps yang sekarang ini.
jiresh iya, sama sekali nggak kepakai. Dulu memang awal-awal siaran digital di Indonesia pakai standard DVB-T (kualitas setara DVD). Kemudian diubah untuk menggunakan DVB-T2 yang menggunakan codec MPEG 4 sehingga resolusi bisa FHD.
jiresh DVB-T doang gak bisa untuk menangkap siaran digital Indonesia karena siaran digital Indonesia pakai standar DVB-T2 yang menggunakan codec MPEG4. Belikan saja STB DVB-T2 murah.