Agama Cinta Di neraka kita kembali berjumpa Tanpa nama tanpa rupa Rasa yang terlupa Tuhan bapa Murka! Pemuka Mengutip kitab Berdalil dengan fasih RahmatNya mencakup semua jawab Bukankah Ia penuh cinta kasih? Di balik pintu Berbaring sang macan Mendekap lembut sang kutu Indah gunawan Merdeka Zaman...
MANTRA Aku luruh lara lurah Membuat gundah Parah Aku gila marah Ah sudahlah Menimbang marah Aku berdoa Sukar Sukur Kasur Lelap tertidur
BALADA PUNGGUK DAN REMBULAN Duhai kasih Apakah ada yang lebih indah dari tawa mu? O andai kata kau mendamba Mutiara Kan ku Kuras seisi samudra O sayang Lautan selalu bersuara, butiran ombak yang membuat kita menjelajah Bukankah Selalu ada dusta Dalam setiap kata indah? Aku tak ingin Permata, Hany...
sebuah ode : meniduri bintang aku bermalam bersama bintang menindih lembut aku terlentang digoda linting malam mengecup hitam aku lah raja retorik obral kata hantam hina semua memandang dunia berlutut didepanku jilat sela jemari kakiku mendung tebal menderu terbang menginjak mimpimu aku tertawa d
PREMATUR secelup kau kutindih dua celup kau mendesah tiga celup kau merintih empat celup rok mu basah
MONOLOG PENCIPTA gelegar petir mengguyur tanpa hujan merobek merah jingga langit diatas awan dwi warna ditelan gelap raja angkara semesta telah bersabda gelap menopang sukma meniup hilir jiwa mengisi sejajar ruang tangis menjelma terang berwujud hening namun tak mati aku menjelma abadi tak ayal ...
I pantulan lampu kota di aspal yang basah rintik mendung menyisa rona amarah gerimis melebur semua yang jengah basuhi basahi resapi dan kita termenung sudahi hanya sekejap kita lupa dite lanjangi sekelebat kita serupa tentang kami, waktu, dan dimensi serentak! kembali polusi merenung imaji sintin...
Sundal ibuku Harum mahkota kelentit mu yg lugu Mengapa kau muntahkan sperma mu dalam rahim ibu Merajam sukma Luberan mani dalam senggema Aku tak ingin ada Bijiku terjepit Keparat oh keparat Ayah ku laknat Mata bertemu mata Pantulan kosmos dan rahasia semesta Dibalik bola mata hasrat kian membara
Kata Kata itu buat ku terpesona Eloknya buat ku terpana Candunya tumbuh di saraf kepala Namun bukan tentang Nya Hanya kata Kata itu menembus bahagia Bersuara nyanyian burung gereja Dua kawula dimabuk cinta Namun bukan untuk Nya Hanya kata Kata itu hakiki adanya Dibius pesona menari jiwa Senyum ma
Nyala dan padam Hidup bukan hanya tuk diam Hilang lembut membelai mati Apalah guna jika tak berarti? Dibuat dalam satu peradaban Namun terpecah menuju penghakiman Semua mata menatap tajam Setitik hitam semua buram Di ujung jurang diam terpaku Jatuh lebam jika meragu Ayam berkokok menjelang pa
Tatap aku Maka engkau menyelam relung jiwa ku Sapa aku Maka engkau memanggil lembut namaku Rayu aku Maka engkau menaruh bintang dipangkuan ku Impikan aku Maka engkau terbius nyenyak di bahu ku Jamah aku Maka engkau merangkul hangat punggung ku Layu aku Maka engkau menetas air kalbu ku Tunggu aku ...
Aku berjalan Kukuh kaki ku mengakar di tanah Mengangkangi noda-noda dalam senyum mu Merobek bengis mahkota kelentit mu yang lugu Menusuk amis sisa sperma dan serapah Tawa semu Memecah bening yang keruh Terkekang memberontak namun terjatuh Mengunyah rakus bangkai mu tersuguh Tidak kah kau tahu? Aku
malam ini birahi ku kembali meninggi Dengan kerasnya ku gores hina Rangkai teori lupa esensi Demi gelar dibelakang nama Putih suci tak mungkin pudar Secarik kertas halus menyangga Biarkan warna sendiri tegar Biarkan nila ditelan belanga
menjadi introvert adalah pilihan ku... aku ingin hening dari pada keriuhan aku ingin bersembunyi walau ku pun tak nampak jua aku hanya ingin ada seperti udara tapi aku ingin menjadi putri cinderela yang muncul begitu anggun ku mungkin ini adalah saat dimana biji harus di pendam di dalam lumpur s
politisi babi koar-koar cari sensasi buat regulasi tai penuhi kantong sendiri dan kami disini mati diri, hati mati nurani Kami para babi selalu lapar Haus buain buah kembar Undang - undang pengelap pantat Kalian dengki menghujat babi laknat Kami para babi penguasa negri Dari ferarri hingga lambo
ane tulisa ketika ane bener2 down gan, gak tau puisi apa bukan siapa aku? apa tujuanku? sampai saat ini kau(aku) belum tau siapa aku ini? hey kau yang ada didalam aku keluarlah, tunjukan kepadaku siapa aku! haruskah aku mencacimu,? aku muak dengan kehidupanku saat ini. kau..ya kau yang
Melihat... Sempit sesak Pengap dan lembab Bisik sendu sedikit serak Tangis layu mata yang sembab Balutan kain pudar Lemah tak lagi tegar Terbujur bisu Jasad ku kian habis membeku
Ingin ku nikmati hujan yg Membasuh jingga Hujan lembut yang dulu pernah kita raba Menghisap candu tawa asmara Pada seratus bintang malam tajam terpana Tanpa bertemu tanpa berseru ku menunggu Memecah ribuan rindu memimpi Kenangan yg buat kita terpenjara Kita yang tak pernah ada Terukir manis kala s