klo elektronik, liat dulu mereknya, sanken itu kalah saing, promosinya pun kalah sama produk produk mainland. wajar lah tutup, ga bisa dagang, klo bisa dagang ya liat aja, panasonic, ganti nama aja masih laku. sharp, mo gimana pun produk TV nya no1 secara kualitas. emg bapuk ni merk
makanya, klo swastanya disetarakan kyk pertamina juga harus beroperasi diseluruh NKRI mau angga, gua yakin engga :ngakak
asal swastanya mau kyk pertamina beroperasi dan nanggung distribusi ke seluruh pulau di nusantara, ga hanya di pulau jawa mestinya Ok
lah udah biasa. ini mah blending pke octan booster/ dikira biosolar bisa bagus cetane numbernya tanpa booster...
bukan hebat, emg lagi diperalat ma china, china kena restriksi dari pasar terbesarnya US, makanya banyak yg dialihkan pabrik dari china, chinanya pinter, produk jadi ok dari luar china, setengah jadi dari china, negara lain tinggal merakit
powerostins1527prananda itu copy plek megawati, emosi mengalahkan pertimbangan teknis dan strategis, beda dengan puan, dia punya darah Taufik Kiemas, yg lebih flexible dan paham namanya efek jangka panjang.
lah koplak, selama masih di wilayah NKRI, semua struktur eksekutif itu ya dibawah presiden, apapun metoda introduksi ke eksekutifnya.. soal kebijakan, betul, menyesuaikan kepentingan daerah, tapi ada area area tertentu yng pemimpin daerah ga bisa berbeda dengan kebijakan presiden.
langkah bagus sebenarnya, banyak BUMN yg dikelola dengan bener, sudah punya kemampuan ekspansi tersendat karena, semua kebjakan bisnis yg hasilnya rugi, dianggap merugikan negara, padahal BUMN = perusahaan swasta juga dalam menjalankan operasionalnya. Yg patut disayangkan , klo emg beneran mau bua
adinatha2002 koreksi kakak, BPJPH itu instansi resmi negara yg mengeluarkan sertifikat halal, dulu sertifikat halal keluar dari MUI, sekarang MUI cuma penilai halal, yg fatwanya disetor k BPJPH, semua data lengkap ada di BPJPH. MUI cuma salah satu penilai halal yg bisa dipilih pemilik produk/usah...
enggak kok, aku dah bertahun tahun ngurus yg MUI, dan sudah migrasi ke BPJPH (udah punya produk +50 yg lewat BPJPH), aman aman saja ga da pungli. sekali audit sekaligus, mungkin saking awamnya ni pengusaha resto salah pilih penilai halal, paling aman ya pake penilai halal MUI, murah juga...
koruptor kok didengar, yang paling tepat, itu adalah sektor manufaktur pertumbuhannya kalah cepat dengan pertumbuhan warga usia produktif. telah terjadi kesalahan fatal terkait liberalisasi perdagangan, sedangkan proteksi internal produk dlm bentuk SNI penerapannya ancur gara gara korupsi paling si
borong gimana, beli aja harus pake KTP, klo pun bisa borong ya pangkalan yang borong, ni org pernah miskin, tapi udah kaya lupa daratan. bajinguk tenan