Kaskus

News

jaguarxj220Avatar border
TS
jaguarxj220
Sinyal Buruk Sektor Penerbangan: Garuda Kandangkan 15 Pesawat
Bloomberg, Sejumlah sumber mengatakan, PT Garuda Indonesia telah mengandangkan sekitar 15 pesawat jetnya karena kesulitan membayar biaya perawatan. Hal ini menjadi sebuah pertanda bahwa rencana kebangkitan maskapai penerbangan pelat merah ini mungkin goyah.

Salah satunya juga mengatakan, beberapa pemasok untuk maskapai ini juga meminta pembayaran di muka untuk suku cadang dan tenaga kerja karena kekhawatiran akan situasi keuangan Garuda. Akan tetapi dia enggan namanya disebut karena tidak berwenang untuk berbicara di depan umum.

Sebagian besar pesawat yang dikandangkan adalah armada yang dioperasikan oleh unit berbiaya rendah Garuda, PT Citilink. Maskapai ini memiliki 66 pesawat yang beroperasi dan 14 pesawat yang disimpan, menurut data terakhir yang tersedia dari Cirium, yang melacak armada-armada penerbangan.

Perwakilan Garuda, yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh negara, tidak menanggapi permintaan komentar.

Garuda akhir tahun lalu menunjuk seorang CEO baru, Wamildan Tsani Panjaitan, dan memulai sebuah misi untuk memperbaiki neraca keuangan dan memperluas jaringan internasionalnya. Bahkan Presiden Indonesia Prabowo Subianto dilaporkan telah menyampaikan bahwa ia ingin membuat Garuda, yang telah lama berjuang secara finansial dan memiliki catatan keselamatan yang buruk, menjadi lebih menguntungkan dan memperdalam kehadirannya di kancah internasional.

Perjuangan maskapai ini juga merupakan cerminan dari lingkungan yang lebih sulit di mana semua maskapai penerbangan Indonesia beroperasi. Maskapai-maskapai penerbangan di negara Asia Tenggara ini terkendala oleh kebijakan pembatasan harga tiket pesawat domestik dari pemerintah, yang dirancang untuk mengatur dan mengendalikan biaya tiket kelas ekonomi dan memastikan keterjangkauan harga tiket bagi para penumpang.

Hal ini membuat mereka lebih sulit untuk menaikkan tarif untuk meningkatkan pendapatan. Lemahnya rupiah juga tidak membantu, mengingat banyak biaya operasional dalam dolar AS.

Akibatnya, Garuda bukanlah satu-satunya maskapai yang memiliki lebih banyak pesawat jet yang tidak beroperasi dari biasanya karena kesulitan-kesulitan seputar pembayaran pemeliharaan, kata orang-orang tersebut. Namun, dengan sekitar 140 pesawat, jumlah ini merupakan yang terbesar, yang berarti sekitar 10% dari armada Garuda tidak beroperasi.
Perhitungan Bloomberg berdasarkan data dari Airfleets.net menunjukkan rasio rata-rata untuk maskapai-maskapai di Asia Tenggara mendekati 2% hingga 3%.

Garuda juga mengalami kesulitan terutama dalam hal biaya perawatan karena sebagian besar armadanya menerbangi rute-rute penerbangan jarak pendek, yang menghadapi biaya perawatan yang lebih tinggi per jam penerbangan atau siklus penerbangan karena peningkatan keausan. Regulasi pemeliharaan pesawat terutama diatur oleh jumlah siklus lepas landas dan mendarat, bukan oleh jam operasional.

Meskipun terjadi lonjakan pemesanan pasca pandemi, Garuda kembali mencatatkan kerugian bersih tahun lalu setelah dua tahun sebelumnya mencatatkan keuntungan. Laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi juga jatuh ke titik terendah sejak maskapai ini menyelesaikan restrukturisasi utang senilai hampir US$10 miliar pada tahun 2022.

https://www.bloombergtechnoz.com/det...an-15-pesawat/

Berita yg bakalan sepi karena ga gitu relevan, soalnya jarang yg naik Garuda. Paling pada naik Lion, AirAsia, paling mentok Citilink.

Yang penting kan bakso masih kebeli sepuluh ribu ke bawah.. emoticon-Ngakak (S)

Quote:
Diubah oleh jaguarxj220 Kemarin 11:27
4l3x4ndr4Avatar border
billy.ar15Avatar border
billy.ar15 dan 4l3x4ndr4 memberi reputasi
2
335
29
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan