- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Hasil Negoisasi Indonesia dengan AS: Tarif Naik 47% hingga Impor Gas


TS
pilotesemka315
Hasil Negoisasi Indonesia dengan AS: Tarif Naik 47% hingga Impor Gas

Delegasi Indonesia yang dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Perkonomian Airlangga Hartanto melakukan negoisasi terkait tarif resiprokal (timbal balik) 32% dari Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump ke Indonesia.
Tim negoisator Indonesia yang terdiri dari Menteri Koordinator Bidang Perkonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartanto, Wakil Ketua Dewan Ekonomi Nasional Mari Elka Pangestu, Wakil Menteri (Wamen) Keuangan II Thomas Djiwandono bertemu dengan Ambassador Jamieson Greer dari United States Trade Representative (USTR) di Washington, DC, AS.
Melalui upaya negoisasi yang dilakukan pada Kamis, 17 April 2025 waktu setempat tersebut, pemerintah Indonesia dan Amerika Serikat menyepakati untuk menyelesaikan perundingan tarif perdagangan bilateral dengan cepat, dalam waktu 60 hari.
Ada 6 poin dalam proposal yang ditawarkan tim negoisator Indonesia kepada pemerintah AS
Dalam upaya negoisasi untuk mengurangi tarif resiprokal dari Donald Trump, tim negosiator Indonesia mengajukan proposal untuk menyeimbangkan defisit perdagangan AS melalui peningkatan impor dan pembelian barang dari negara tersebut
Pemerintah Indonesia mengajukan sejumlah proposal yang isinya antara lain:
Meningkatkan pembelian energi AS berupa LPG, gasoline, hingga sweet crude oil.
Komitmen untuk membeli produk agrikultur, termasuk gandum.
Menambah impor barang modal dan produk hortikultura dari AS.
Mendukung investasi perusahaan AS di Indonesia, termasuk mempercepat proses perizinan.
Mengembangkan kerja sama strategis dalam sektor mineral kritis.
Memperkuat kolaborasi sumber daya manusia di bidang pendidikan, STEM, ekonomi digital, dan layanan keuangan.
Indonesia merayu pakai strategi tambah jumlah pembelian minyak mentah hingga gas dari AS?
Sebagaimana yang tercantum dalam surat resmi, Indonesia akan meningkatkan pembelian energi dari Amerika Serikat, seperti LPG, minyak mentah hingga gasoline.
“Indonesia juga berencana untuk memberi produk agrikultur, antara lain gandum, soya bean, soya bean milk, dan Indonesia juga akan meningkatkan pembelian barang-barang modal dari Amerika,” kata Menko Perekonomian Airlangga dalam konferensi pers “Perkembangan Terkini Negosiasi dan Diplomasi Perdagangan Indonesia-Amerika Serikat” di Washington, DC, yang dipantau USS Feed secara online di Jakarta, Sabtu, 19 April 2025.
Janji fasilitasi perusahaan AS di Indonesia dengan perizinan dan insentif yang “serba dimudahkan”
Indonesia juga mengusulkan untuk memberikan fasilitas kepada perusahaan-perusahaan AS yang beroperasi di Indonesia khususnya terkait perizinan dan insentif.
Tak hanya itu, Indonesia mengajukan proposal agar investasi dilakukan secara business to business (B2B).
“Indonesia juga mendorong pentingnya perkuatan kerja sama di sektor pengembangan sumber daya manusia, antara lain untuk sektor pendidikan, sains, teknologi, engineering, matematika, ekonomi digital, serta Indonesia juga mengangkat terkait dengan financial services yang lebih cenderung untuk menguntungkan negara Amerika Serikat,” jelas Airlangga.
Tarif produk tekstil, garmen, furnitur, udang, hingga alas kaki naik 47%, jadi yang tertinggi dibanding negara Asia lain
Dalam konferensi pers daring tersebut, Airlangga Hartanto mengungkap hasil negoisasi lainnya bersama pemerintah AS.
AS mebambahkan tarif resiprokal hingga sebesar 47% untuk semua produk tekstil, garmen, furnitur, udang, hingga alas kaki asal Indonesia.
Tarif tersebut terbilang sangat tinggi jika dibandingkan dengan sejumlah negara Asia lainnya bahkan di negara-negara ASEAN.
“Untuk produk ekspor utama Indonesia seperti garmen, alas kaki, tekstil, furniture, dan uandg, menjadi produk yang Indonesia mendapatkan tarif bea masuk lebih tinggi dibandingkan beberapa negara bersaing, baik dari ASEAN maupun non-ASEAN negara Asia yang lain,” tutur Menko Perekonomian dalam konferensi pers.
Menko Perekonomian Airlangga jelaskan soal kenaikan 47% tarif tekstil dll usai negoisasi
Airlangga menjelaskan sebelum ada kebijakan tarif resiprokal yang diberikan Donald Trump baru-baru ini, bea impor yang diberlakukan AS untuk produk tekstil dan garmen Indonesia berada pada kisaran 10% hingga 37% rata-ratanya.
Kenaikan tarif hingga 47% tersebut berasal dari tarif tambahan resiprokal yang baru sebesar 10%. Maka yang sebelumnya 10% sampai 37% sekarang rata-ratanya menjadi 20% hingga 47%.
“Tarif rata-rata Indonesia yang khusus di tekstil garmen ini antara 10 persen sampai dengan 37 persen, maka dengan diberlakukannya 10 persen tambahan, maka tarifnya menjadi 10 ditambah 10 ataupun 37 ditambah 10,” pungkas Airlangga Hartanto menjelaskan terkait kenaikan tarif 47%
ussfeed.com
Pantes aja si ndut ini kalah rebutan kursi lawan si bahlul wkwkwk
Quote:
Mereka lebih baik tidur aj kelonan sama ani2 dari pada kerja
Quote:
Diubah oleh pilotesemka315 20-04-2025 18:40






aldonistic dan 9 lainnya memberi reputasi
10
1.4K
68


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan