Jakarta, CNN Indonesia -- Konsultan properti Colliers International Indonesia mencatat penjualan apartemen di Jakarta hanya 688 unit pada 2024. Jumlah tersebut anjlok sekitar 50 persen dari 1.375 unit pada 2023.
Senior Associate Director Research Colliers International Ferry Salanto mengatakan ada beberapa penyebab permintaan pasar terhadap apartemen turun tahun lalu. Salah satunya biaya Iuran Pengelolaan Lingkungan (IPL) atau biaya pemeliharaan yang semakin mahal.

"IPL apartemen memang cenderung lebih tinggi dibandingkan rumah tapak dan mungkin itu berhubungan kenapa tinggal di apartemen itu enggak terlalu jadi pilihan bagi market karena IPL-nya memang mahal," katanya dalam media briefing, Rabu (8/1).

Ferry mengatakan 688 unit apartemen yang terjual di 2024 terdiri atas 66 persen yang existing atau yang sudah jadi dan 34 persen yang under-construction atau yang masih dibangun.

Menurutnya, insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) untuk pembelian rumah dan apartemen yang diberikan sejak 2021 juga tak mampu mengerek penjualan apartemen.

"Rasanya insentif itu lebih mengena di rumah tapak dibandingkan apartemen. Jadi penjualannya memang tidak terlalu signifikan walaupun memang ada insentif PPN," ujarnya.

"Perpanjangan insentif yang berulang-ulang ini memang kelihatannya sampai 2025 tidak akan terlalu banyak membawa dampak khusus untuk apartemen," ujarnya.

Baca artikel CNN Indonesia "Riset: Biaya IPL Mahal, Penjualan Apartemen Jakarta Anjlok 50 Persen" selengkapnya di sini: https://www.cnnindonesia.com/ekonomi...jlok-50-persen


Jangan bilang ini gara2 ekonomi lesu ya..
Bajjer ga suka..


Lagian apa2an ini Colliers pake rilis laporan begini..