Ting tong ting tong ....

Waktu telah menunjukkan pukul 00:00. Suasana rumah sakit nampak begitu sangat sepi.Togar yang sedari tadi berusaha untuk tidur, tetap saja terjaga, matanya seolah-olah enggan untuk mengatup, bahkan selalu saja melihat ke kanan dan kiri, entah apa yang ingin di buktikan oleh matanya tersebut, hingga sudah jauh malam, masih saja belum bisa terlelap dalam nikmatnya mimpi, yang merupakan bunga tidur nya semua orang.



Aku pikir mungkin Togar tidak bisa tertidur, lantaran masih syok dengan kejadian yang dialami oleh temannya, yaitu Minggus, yang mana pada akhirnya dia kini berada di rumah sakit jiwa. Padahal sebelumnya dia hanya dirawat akibat keracunan makanan saja, akan tetapi setelah berada di rumah sakit ini, selama beberapa hari saja, kemudian jiwanya tiba-tiba lebih sakit, karena peristiwa sebuah malam, yang mana membuatnya menjadi lebih mudah marah, padahal sebelumnya dia adalah sosok yang sangat penyayang.



Dan semuanya itu dikarenakan oleh keberadaan dari hantu Memey, seorang suster rumah sakit "MEDIKA CENTER" yang menghantuinya, sejak gadis tersebut tiba-tiba menghilang selama beberapa hari, kemudian ditemukan menjadi manusia kaku dengan senyuman manis yang benar-benar ciri khasnya, sebagai sosok yang periang.



Hal ini membuat Minggus dan kawan-kawannya berguman yang sama.





Malam yang semakin sepi dan mencekam. Akhirnya Togar pun memutuskan untuk bermain ponsel, guna menghilangkan rasa takut, yang sudah menguasai jiwa raganya.

Namun tanpa sengaja dia menemukan sebuah Vidio lama, yang berisikan tentang perjalanan rekreasi ke gunung Merbabu, bersama dengan Minggus, memey, wayan, Slamet dan Ucup.



Saat itu nampak aura kebahagiaan sangat terpancar dari Memey dan Minggus. Togar juga tidak tau kenapa Memey harus pergi lebih dulu, bahkan tanpa mereka ketahui kenapa Memey bisa terjebak di sebuah lubang perangkap, pada salah satu ruangan di rumah sakit, yang sedang di perbaiki, bahkan sampai berhari-hari dan akhirnya meninggal dunia.

Kalau saja tidak ada bau yang menyengat, kemungkinan besar jenazahnya pun tidak ditemukan.





Pak Kodir kemudian bertanya lokasi kantin di mana Memey ditemukan oleh petugas kebersihan rumah sakit. Mereka pun pada akhirnya menuju ke TKP. Dan setelah bertanya kepada seorang perawat yang kebetulan ditemui di salah satu lorong Rumah sakit, pada akhirnya tempat tersebut ditemukannya.

Namun, mereka semuanya yang mendapat petunjuk, malah kebingungan, karena penjelasan dari perawat tersebut sedikit tidak jelas. Akhirnya Pak Kodir pun memutuskan untuk menggunakan instingnya, demi kebenaran atas kematian Memey.

Nah, ketika tengah berjalan-jalan di antara lorong yang gelap, tercium aroma obat-obatan yang sangat menyengat. Selang beberapa menit, terdengar suara aneh, seperti orang yang tengah berbisik, memberikan petunjuk untuk terus berjalan ke arah kanan. Suara tersebut terdengar berasal dari lorong yang berada di depannya, seperti memberikan kode untuk diikuti. Karena penasaran, mereka semuanya pun mendekati ke arah sumber suara.

Anehnya, ketika Pak Kodir memasuki bangsal di mana sumber suara tersebut berasal, suara tersebut malah menghilang. Mereka pun melihat sekelilingnya yang tampak sangat berantakan.

Kemudian, pandangan Minggus diarahkan ke sebuah meja, yang terletak di sudut ruangan. Saat itu memang kondisi bangsal sangat minim cahaya, sehingga harus sedikit memicingkan mata, guna mendapat penglihatan yang mendeteksi ruangan tersebut.

Setelah berusaha untuk melihat dengan jelas, mereka sangat terkejut karena melihat sepotong kepala wanita berambut panjang tergeletak di atas meja tersebut. Ngerinya, wajah dari wanita itu tampak tersenyum dengan tatapan tajam ke arah Minggus, bahwa sambil tertawa cekikikan. Semua orang terkejut, bahkan jantung Ucup seperti hendak terlepas dari tempatnya.

Baru saja hendak mendekati meja, Minggus terjatuh tersandung sesuatu. Yang ternyata itu adalah tubuh pria separuh baya yang sudah sangat busuk, namun anehnya tidak tercium bau yang menyengat. Hingga mereka semua tidak terganggu olehnya. Hanya saja detak jantung mereka mulai terpompa lebih cepat.

Namun tiba-tiba kaki Pak Kodir berjalan tanpa sadar, bahkan dia tidak bisa menghentikan langkahnya, seakan-akan ada magnet yang menggerakkan ujung kaki untuk bergerak menuju ke arah halaman. Tiba-tiba Togar menjerit hebat.



Mereka semua duduk bersila dan memulai pemujaan untuk pemangilan arwahnya Memey.

Semua orang ikut melihat sesuatu yang bergerak-gerak, sebegitu cepat bahkan menuju ke arah mereka. Entah apa yang mereka rasakan pada saat ini. Yang jelas, wajah mereka semuanya nampak ketakutan sekali, Samar-samar Ucup melihat mahluk itu bergerak dengan cara mengesot. Wajahnya menyeramkan dan tidak beraturan, seperti ada luka sobekan pada tiap senti wajahnya.



Tiba-tiba suara azan berkumandang, semua orang terbangun dan merasa kaget bukan kepalang, karena mereka semuanya berada di kuburan Memey, tertidur dan tidak sadarkan diri. Bahkan mereka tidak ingat kenapa memanggil pak Kodir.


Tamat.