FAJAR.CO.ID, MAKASSAR — Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulsel Merespons kasus perselingkuhan di lingkup ASN. Kasus selingkuh, kata dia, semestinya masuk dalam kategori dosa besar di mana hukumannya dalam Alquran dan hadis jelas haram.
“Itu tidak boleh, haram. Yang jelas menyentuh saja orang lain, yang bukan muhrimnya itu tidak boleh,” ujar Ketua MUI Sulsel, Prof KH Najamuddin.
Selingkuh, kata dia, biasanya disertakan dengan zina, sehingga hukumannya bisa dikategorikan sebagai dosa zina. Terlebih jika yang berselingkuh tersebut telah memiliki pasangan sah sebagai istri ataupun suami. “Hukumannya di dalam Islam itu bisa dirajam,” ujar Ketua MUI Sulsel, Najamuddin, Selasa, 19 April 2022. Rajam sendiri diketahui merupakan hukuman dengan melempar pelaku zina dengan batu oleh khalayak sampai mati.
Hukum rajam berlaku bagi pelaku zina yang telah memiliki pasangan sah. Sementara pelaku zina yang belum punya pasangan (istri/suami) dikenakan hukuman cambuk.
Ia menilai, kasus yang membelit salah satu ASN tersebut disebutnya sangat kacau. Meski demikian konsep ini tidak serta merta diterapkan, hukum di Indonesia tetap memiliki jalan tersendiri, karena tidak menerapkan hukum Islam.
Sehingga semestinya seluruh masalah ini diserahkan ke Pihak Kepolisian. Orang yang masing-masing berselingkuh tersebut semestinya cepat diamankan. Agar bisa segera diadili di hadapan hukum.
“Jadi meski begitu (aturan Islam) tidak boleh juga sembarang menjatuhkan hukum. Tetap yang menjatuhkan hukum itu penegak hukum. Nda boleh sembarangan,” ujar dia. (ikbal/fajar)
Sumber
Pada zaman orang masih hidup secara komunal atau kesukuan, hampir semua peradaban menganggap Perselingkuhan sebagai sebuah "Dosa" yang hukumanya harus berat. karena perselingkuhan zaman dulu konsekuensinya cukup berat yaitu perang antar suku.
Kalo zaman sekarang, zaman peralihan antara komunalisme menjadi individualisme, hukum selingkuh yang terlalu berat sudah sangat nggak relevan dan ketinggalan zaman. meskipun menurutku tetap harus ada hukuman sih kalo dilaporkan meskipun ringan.
Yang ane heran sampai sekarang adalah kenapa masih banyak ulama, ustad dan aktivis masih terobsesi menerapkan hukum kadaluarsa ini. hukuman yang menggunakan paradigma masyarakat komunal dan diimplementasikan ke masyarakat yang mulai individual?

Quote:
Original Posted By nasibungkus2020►Sepertinya kasus perselingkuhan di Indonesia mulai meningkat pesat sejak 2015 ayau sejak merebaknya android.
Kebetulan dulu sering gaul sama teman tionghoa sering mempertanyakan kenapa banyak banget perselingkuahn pada orang Tionghoa? eehh, nggak taunya beberapa tahun lalu tiga orang dari keluarga besar ane juga terjerat perselingkuhan...
Quote:
Original Posted By nasibungkus2020►orang Pakistan itu kayaknya yang jawab dibunuh.. wkwkwk.. pakistan emang rada rada govlok ulamanya.
Quote:
Original Posted By ronnie158►@nasibungkus2020 pola metode doktinasi ratuasan tahun yang di pake ulamaklah yang berkontribusi besar kemunduran peradaban islam.. Pola fikir yang malah yang cuma mengandalkan teori dalil hafalan merasa udah cukup perkontribusi besar, padahal sebaliknya.. Pola seperti itu karna kebanyakan ulama tidak punya skill dan ilmu di luar apa yang dia pelajari,, akhirnya jadi orang kebal kritik, malas berbenah dan kena sindrom cinderella akut, agamanya di bolak balik demi sesuap nasi dan previlege dari masyarakar tanpa perlu kerja keras. Modal sarung sama sorban sma secuil dalil dah cukup.
Padahal seharusnya islam jadi penggerak ekonomi penganutnya.. Mengajak berfikir dan berbenah,, nyatanya malah sebaliknya.. Kalo seandainya umat muslim mau mengamalkan satu ayat saya niscaya masalah sampah di negeri ini sudah beres,, tapi nyatanya yang katanya di anggap kafir ( bali, skandinavia) malah lebih islami dari orang islam itu sendiri..
Bukan agamanya yang salah, tapi penganutnya yang salah.. Di luar itu,, yang menghujat islam dengan dasar melihat kelakuan pemeluknya yang cacat logika menurut gw juga cacat logika.
Jika kita terus terusan berdebat seperti ini tiap hari mustahil kita bisa seperti swedia.. Jadi stop ngrbahas hal hal yang gak penting sperti ini..
Quote:
Original Posted By bluepond2►@nasibungkus2020
@ronnie158 Gak usah denial gan, kenapa Scandinavia, Jepang, Taiwan sekarang lebih teratur dan beradab ketimbang Indonesia?
Karena mereka tidak menganut islam.
Orang islam stuck karena segala aspek kehidupan harus didasarkan pada ajaran Nabi mereka di abad ke 7.
Sedangkan orang2 sekuler nggak, jika ada hal yg buruk mereka atau keturunan mereka akan mencoba introspeksi sehingga berusaha utk lebih baik lagi.
Orang2 agamis memegang konsep dunia ini hanya sementara akhirat selamanya.
Sehingga banyak dari mereka yg tidak begitu peduli dgn lingkungan mereka, cukup hanya dengan beribadah, menyumbang utk masjid, mengumbar kebencian ke yg tidak seiman, dan memaksakan aturan agamanya ke orang sudah dianggap cukup dapat membawa mereka ke surga.
Sedangkan hal tsb tidak berlaku bagi negara2 sekuler yg rakyatnya tidak keracunan agama, sehingga mereka lebih fokus mementingkan kebaikan kualitas kehidupan mereka dan keturunan2 mereka di dunia, sudah tua pun tetap banyak dari mereka berkutat pada passion mereka sehingga dapat menghasilkan temuan2 yg bermanfaat utk kehidupan generasi2 berikutnya. Hal ini sangat jarang terlihat di indonesia yg generasi tuanya kebanyakan menghabiskan waktu hanya utk ibadah dan nonton ceramah2 penuh kebencian di youtube dan menyebarkan kebenciannya pula ke orang2 sekitar mereka.
Quote:
Original Posted By ronnie158►@baikl @bluepond2 @nasibungkus2020 gini loh bro.. Gw bukanya denial.. Justru gw sebagai muslim salah satu yang paling gencar mengkritik orang orang islam itu sendiri,, karana itu kewajiban saya dan agama saya mengajarkan seperti itu..
Soal kita gak bisa seperti skandinavia atau bahkan sekedar meniru bali pun kita gak bisa ya karna kita dari kecil sudah di jejelin doktrin doktrin yang gak berdasar yang di klaim itu ajaran agama,, padahal malah sebaliknya.. Buang sampah, antre di minimarket, pakai helm, empati kepada orang lain itu tidak di ajarkan..melainkan di latih..
Kita dari kecil sudah tau kalo mencela itu buruk, mencuri itu buruk, mengambil hak hak orang lain itu buruk, ugal ugalan di jalanan dan tidak taat rambu lalu lintas itu buruk, kita semua tau itu, tapi semua dari kita selalu melakukanya.. Kenapa,... Ya karna dari lahir procot di biasakan dengan itu,, habit kita memang seperti itu,, padahal kata orang jawa "elmu itu kelakone kanti laku" latihan menghasilkan habit.
Dari kecil sejak dari bangku sekolah kita sudah di ajarkan berkompetisi,, tidak boleh bekerjasama di kelas,, mencontek ( korupsi soal ujian), santai santai sambil pamer berdebat menghujat di sosmed seharian.. Kita biasa mecampuri hal hal pribadi orang lain yang seharusnya bukan ranah kita ( bahkan artis berak aja kita kepo),, tapi kita berharap negara kita maju, gimana ceritanya coba,, kita seolah olah terkena sindrom cinderella complex akut secara massal,, semua orang indonesia mengidap cinderella complex akut itu dan kita menyadarinya.. Kita berharap orang lain melakukan suatu kebaikan atau gebrakan dan berharap orang itu menjadikan diri kita dan negara kita lebih baik, tapi kita enggan melakukanyya... Heiii banguunn... ini bukan negeri impian di filem disney..
Sudahlah gausah sok merasa benar dan sok berdebat lu salah lu denial ato menyalahkan orang lain hanya karena kita sebenarnya malu mengakui kesalahan.. Kalo lu menuduh orang islam denial,, betul,, tapi elu sendiri juga denial.. Bahkan lu secara sadar melakukanya dengan otak rasionalmu itu..
Ayolah. Kita berbenah mulai dari diri kita sendiri.. Gw disini bukan lagi ceramah ato mencari mana yang benar dan mana yang salah.. Tapi ayo kita berfikir dan berdiskusi bersama dan akhirnya kita memulainya dengan hal hal yang kecil yang kadang di anggap sepele tapi merubah indonesia secara keseluruhan jika kita mau bersama sama melakukanya.
Kalo argumen ajakan berdiskusi ini masih di anggap debat, ngeles ato denial ato apalah... Berarti diskusi ini hanya berdasarkan otak emosional dan keegiosan saja.. Bukan ngajak debat secara rasional.
Quote:
Original Posted By bluepond2►@nasibungkus2020
@ronnie158 @emiliaw Perlu diingat gan, bahwa.
1. Penemu2 tsb berasal dari bangsa2 yg sebelum dikuasai oleh islam sudah terkenal sebagai pelopor ilmu pengetahuan, seperti Persia, Mesopotamia, Mesir, Spanyol, dll.
2. Islam membakar banyak literatur2 sebelum islam, karena dianggap ilmu pengetahuan sesat dari kafir dan tidak ada apa2nya dibandingkan pengetahuan Allah. Seperti Perpustakaan Nalanda yg dibakar. Catatan2 sejarah dari non-muslim di Makkah dan Madinah saja hampir tidak ada.
3. Islam memberlakukan hukum yg tidak adil bagi non-muslim samawi dgn memaksakan mereka membayar upeti atau jizyah, sedangkan "islam atau mati" bagi yg bukan samawi. Sehingga banyak orang yg terpaksa masuk islam.
4. Penemu2 tsb pun banyak yg dianggap sesat oleh para ulama islam, seperti Ibnu Sina yang dicap atheist oleh Ibnu Taimiyah, Al Huwaini, Al Ghazali, dlsb.
https://www.islamweb.net/en/fatwa/87...heist-or-kafir
Quote:
Original Posted By pakulidi►yang tak liat dalam pendidikan agama ini khususnya lebih ditekankan hafalan dan keindahan keindahan, jarang ada yang mengajarkan cara berfikir dan menemukan diluar pemikiran jaman dahulu..
makanya simpel simpel banget keputusan dan hukum yang dibuat/kemukakan, ndak ada yang memberi penceraham dalam hidup sosial, pribadi dan ekonomi secara uptodet
Quote:
Original Posted By blezzernet►ya gimana mo maju?? gw sih jujur aja AGAMA GAK BISA DI SATUKAN DENGAN POLITIK
kalo agama disatuin dengan politik namanya udah sekte bukan pemerentahan lagi.. kalo lu pengen beragama bawa jauh2 agama lo dari gw... karena sepengalaman bangsa yang mundur ini, politik feat agama menyebabkan kekacauan!! gausah di tanya alasannya liat aja bukti nyatanya dari zaman pertama era pemilu jokowi kemarin....
kalo emang lu mau ber agama gak usah berpolitik kalo lo mau berpolitik jangan pakek nalar agama...
ngerti oknum!!!
Quote:
Original Posted By maryannalexis►harusnya yg mau selingkuh / poligami / poliandri / narkoba, mabok dll dikasih aja asal a) sukarela b) tidak merugikan orang lain.
toh nanti dosa masing2 dipertanggungjawabkan depan yg maha kuasa. kasian kan kalau di dunia di penjara dan di akhirat masuk neraka.
kapan enjoy nya?