Artikel kali ini adalah sebuah sedikit kritik ringan dan mungkin inilah yang benar-benar untuk atau Instrospeksi Nasionalisme. Juga sedikit apresiasi untuk kebanyakan kita semua. Dibaca dan diresapi baik-baik...

Kenapa ?

Karena semenjak beberapa dekade silam atau lebih tepatnya sejak reformasi, di NKRI sudah ditetapkan bahwa Negara Indonesia berdasarkan hukum, hukum sebagai panglima diatas semua WNI, tetapi di Pancasila kita semua terdapat Sila ke-2 adalah "Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab."

Menjadikan sebuah kebingungan dan kebuntuan karena Pancasila adalah Kesepakatan dan Perjanjian dari Leluhur2 kita semua.

Ya, mungkin ini saya ingin sedikit meng-apresiasi kepada sebagian kita semua, karena meskipun sejak reformasi 1998, dimana yang mayoritas menghancurkan yang minoritas, tetapi sekarang sudah mulai dan bahkan mengerti tentang Pancasila dan arti dari kemanusiaan, Sila ke-2.

Mungkin lebih tepat nya kepada Alm. Waliyullah Gus Dur dan kaum pesantren-pesantren yang sudah tetap menjaga, melestarikan dan tetap mempertahankan amanat-amanat dari Pancasila yang secara tidak langsung juga menjaga amanah-amanah dari leluhur-leluhur NKRI.

Ya, sedikit apresiasi kepada dua Mantan Presiden dan jajaran-jajaran mereka, karena kondisi ekonomi masih dapat dijaga dengan baik juga. Juga kepada penegak-penegak hukum yang benar-benar menjaga Pancasila sekaligus menegakkan hukum tanpa mengkhianati Pancasila(menurut opini saya), meskipun masih banyak yang perlu dibenahi.