Sehari 9 Kali, Fix! Kita Cerai!

***

Dani menginginkan rumah tangga yang bahagia. Berkah dan tentu saja membuatnya tenang menjalaninya. Pernikahannya dengan Desi baru seumur jagung. Masih begitu banyak hal yang harus mereka saling sesuaikan.

Namun, apa lacur! Sesuatu yang ada di diri Desi adalah hal yang tidak pernah terbayangkan oleh Dani selama ini. Perempuan yang hanya dia pacari tiga bulan, lalu lanjut ke jenjang pernikahan ternyata seorang hyper***.

Bahaya!

Itu pekik hati Dani dikala malam menjelang. Bukan dia tidak normal, tapi melakukan hubungan intim sampai berkali-kali setiap malam itu sudah di luar normal.

"Kenapa kamu ingin cerai?" Kumis Pak Sukri bergerak-gerak begitu mendengar curhatan menantunya.

"Maaf beribu-ribu maaf, Pak. Saya bukan tidak mencintai Desi. Justru saya sangat cinta dan sayang sama dia. Ada sesuatu yang sangat tabu untuk saya perbincangkan. Namun, tidak ada jalan lain selain harus saya sampaikan. Desi ... terlalu tangguh untuk saya, Pak!" Dani menyampaikan keluhannya dengan dada sesak. Malu dan tentu saja tidak mudah mengatakan hal yang sangat memalukan tersebut.

"Apa maksudmu? Jangan bertele-tele, Dan!" Pak Sukri menggebrak meja. Sementara itu dia mendengar isak tangis putrinya di kamar.

"Desi hiper***, Pak! Bayangkan, dalam sehari saya harus melayaninya 9 kali. Saya enggak kuat, Pak. Saya tidak sanggup! Terserah bagaimana penilaian Bapak. Yang jelas, saya mundur. Saya ... tidak bisa bersama Desi lagi." Walau dia berusaha untuk menahan tangis, tapi apa daya, air mata tetap saja mengucur deras membasahi pipi.

"Fitnah! Jangan kurang ajar kamu, Dani! Tidak mungkin anakku seperti itu. Desi ...!" Suara Pak Sukri menggelegar di ruang tamu. Mengejutkan Desi yang meratap di dalam kamar.

"Biarkan saja dia pergi, Ayah! Biarkan saja! Desi tidak mau bertemu Bang Dani lagi. Desi malu, Pak! Desi maluuu ...."

Tambah deraslah air mata mengucur di wajah Dani. Dia segera berdiri dan menenteng tas berisi baju miliknya.

"Maafkan saya, Pak! Saya permisi!"

Pak Sukri tidak tahu harus berkata apa. Kumisnya menegang seiring dengan menghilangnya sosok Dani dari halaman rumah.

***

Begitulah, ketika hubungan ikeh-ikeh kimochi tidak seimbang, maka yang ada hanya kehancuran.

Monggo dibaca, dikomentarin lalu direnungkan seumur hidup, tapi jangan sampai buka cerita ranjang sampeyan, Emak-emak dan Bapak-bapak Se-Nusantara.

***

Berikut klarifikasi istrinya, Gan. Cekidot!

9 Kali Tancap, Langsung Keok