SAS sebagai sistem baru yang memiliki beberapa manfaat kesehatan, tengah diajukan oleh kedua peneliti tersebut. SAS mengatur regulasi dosis pemakaian berdasarkan seberapa parah pasien mengidap penyakitnya tersebut.
Menurut SAS penggunaan ganja itu bisa mengobati penyakit dalam misal seperti epilepsi dapat sembuh total. David dan Nicholas juga bilang kalo ganja punya kemampuan yang mujarab dalam menyembuhkan berbagai penyakit kronis, ini juga telah dibuat oleh
Pendapat dari seorang Wai Liu dia bilang ekstrak dari ganja seperti THC dan CBD bisa obat untuk penyakit kanker ganas di tubuh orang dewasa, karena salah satu ekstrak ganja dapat menjinakkan sel tumor, membunuh sel tumor dan menghentikan laju perkembangannya.
Ada yang tenang, dan ada yang agresif, tinggal menyeimbangkan dosis esktrak ganja dengan jenis penyakit yang diidap dari setiap orang.
Ditambah lagi data dan penjelasan mengenai keseimbangan antara dosis dan respon si pemderita penyakit,
malah pernah bilang kalo ganja itu aman untuk dikonsumsi harian, seperti apa yang udah dibikang Lopez,
Selagi ganja masih dikonsumsi dengan dosis yang bener, ditambah takaran yang tepat, kematian yang disebabkan overdosis ganja belum bisa terbukti.
Masih dari jurnal yang ditulis oleh Lopez, ada isu yang menyebar kalo konsumsi ganja hanya akan menjadi sebuah pintu gerbang untuk setiap orang agar mencoba dan menggunakan obat atau narkotika lainnya, tapi nih menurut penelitian dari
belum bisa menemukan bukti kalo ganja merupakan sebuah jalan pintas untuk seseorang mencoba narkotika lainnya.
Lopez juga menyatakan bahwa tidak hanya epilepsi, penyakit seperti sakit di setiap tubuh, sakit saluran pernapasan (hidung), hilangnya nafsu makan, Parkinson, dan beberapa penyakit lainnya dapat disembuhkan oleh meditasi dengan ganja. Oleh karena itu, Lopez telah menyatakan bahwa ganja adalah obat aman untuk dikonsumsi.
Tapi beda nih menurut situs legalizationofmarijuana.com, menjelaskan gak semua anggapan positif mengenai ganja itu benar, walau banyak penelitian yang menyatakan ganja baik untuk meditasi pengobatan, situs ini menjelaskan substansi yang ada di ganja seperti CBC dan THC tetap memberikan efek buruk pada tubuh.
Efek buruk nya seperti kanker paru-paru, karna pada dasarnya menggunakan ganja, adalah dibakar seperti rokok, respon psikis yang agresif masih menjadi efek berbahaya untuk pengguna ganja.
Daniel Cressey juga bilang dirinya masih menimbang efek berbahaya dari pengguna ganja, efeknya bisa dari konsumsi harian atau meditasi pengobatan, sama2 berbahaya, karena respon yang diterima otak dari pengguna ganja, ini dapat menimbulkan tindakan negatif, efek lain nya nih dari penggunaan ganja, kalo menurut Daniel, ganja juga bisa membuat ketergantungan
Efek negatif nya nih kalo beredar di pasaran, ganja dapat menyebabkan kriminalitas meningkat di atas angka 50%. itu menurut Stimson seperti kasus kriminalitas di Belanda sudah lebih dari 50%.
pendapat para kaskuser

Quote:
Original Posted By bernardpoohbern►efek ganja beda2 bre ke tiap org. Saya pernah coba ngisep ganja selinting, 30 menit kemudian mata saya merah berair dan terasa ngantuk pingin tidur, suasana hati rasanya tenang bgt bre... eh kawan saya sebaliknya dia jadi seger, merasa berani dan keren

untuk edukasi nggak masalah kok bre nyicipin ganja
soalnya efek stimulan dalam ganja erat kaitannya dgn kadar gula dalam darah bre... byk kok mahasiswa kedokteran yg bikin penelitian tentang efek stimulan ganja... kebetulan saya waktu itu relawan kelinci percobaannya gan. Karena katanya aman dan cuma efek sesaat makanya saya berani coba

Quote:
Original Posted By giting420►ane setuju dengan legalnya ganja di negri ini, namun masih terlalu dini untuk negri ini, dikarnakan masyarakat kita sendiri yg belum dewasa,
contoh : mudahnya mendapatkan obat keras tanpa resep dokter, jadi bisa dibayangkan jika ganja legal??? pertanyaannya salah SIAPAKAH ini?? Jelas "PEMERINTAH" dikarnakan PEMERINTAH tidak serius menindak predaran obat keras ini, pemerintah dan institusi hanya bermain DRAMA demi keuntungan mereka, dan PEMERINTAH kita terlalu sibuk dengan hal2 ga penting.
jadi untuk ganja masih terlalu dini buat negri ini, ditambahlagi kurang edukasi dan informasi tentang Tanaman ini "GANJA" tanaman ini thebest banget kok, jadi selama masin bisa nemu ya nikamatin aja gan.
Quote:
Original Posted By 64m64n9s►bisa saja kok. tergantung pemanfaatannya dan tujuan penggunaannya.
segala sesuatu yang "legal" pun bisa jadi "ilegal" jika disalah gunakan dan over dosis.
seperti halnya kopi pun bisa jadi haram atau ilegal jika dikonsumsi secara over dosis dan disalah gunakan untuk hal-hal yang bisa menimbulkan bahaya atau mudharat bagi yang menggunakannya.
sama seperti obat bius yang digunakan di rumah sakit untuk pembedahan. itu kan bisa menghilangkan kesadaran manusia. tapi kenapa tetap dipakai di rumah sakit mana pun walau pun notabene rumah sakit berbasis islam katanya. mereka tetap pakai obat bius untuk menenangkan, menghilangkan rasa sakit, dan menidurkan sementara si pasien sebelum dibedah.
jadi kembali lagi kepada sudut pandang, tujuan dan alasan penggunaannya.

Quote:
Original Posted By elders.bali►Harusnya legal untuk medical purpose dan beberapa substance nya aja. Bukan keseluruhan ganja.
Ganja mengandung THC yang mustahil di ekstrak dari tanaman lain se-efisien ganja.
Ekstrak THC nya ini harus nya boleh di pake untuk pengobatan, misal artitis, adhd and so on.
Jadi gak bisa di salah gunakan juga.
Ganja kan terdiri dari 2 substance:
1. Yang bikin high - adiktif
2. Yang bikin relaks - gak adiktif
Yang di legalkan ya substance yang bikin relaks, jadi gak nimbul ketergantungan.
Sama kayak jeruk lah. Kan ada banyak substance nya. Ada Vit. C, ada serat/fiber nya.
Yang perih di lambung misal asam Vit. C, sedangkan serat nya baik utk pencernaan, ya ambil serat nya aja. Vit. C nya jangan di edarkan/jual beli/pakai.
Quote:
Original Posted By fa.uz►kagak usah dilegalin, pertama haram ( karena dapat menyebabkan kehilangan kesadaran ama ketergantungan), kedua makin banyak penyalahgunaan, ilegal aja udah banyak disalahgunakan apalagi kalo legal

, ketiga efek buruknya kriminalitas makin merajalela, org mabok miras aja udah bikin pusing prilakunya

Quote:
Original Posted By dwpkuple►semua juga tergantung personalnya gan, alat kelamin aja bisa jadi ilegal kalau dipake untuk merudapaksa orang lain atau mebuat orang lain tidak nyaman
Quote:
Original Posted By zaddock►hm, ane cuma penasaran, selain cara dibakar ada ga cara lain menggunakan ganja yg utk meditasi? kali aja kl diseduh dan diminum (sebagaimana umumnya obat herbal) bisa ngefek juga, berarti sudah skip pendapat kontra yg dibeberkan tadi..
Quote:
Original Posted By gixxersman►secara logika ye, ganja ni kan tanaman, ciptaan tuhan, jadi gak ada ciptaan tuhan itu yg gak bermanfaat, jadi ganja pasti ada manfaatnya
nah kalo masalah efek samping, belum ada noh ane denger orang mati karna kebanyakan ganja, yg pernah ane alamin kebanyakan ganja cuma pusing mual dan muntah, ane jg gak setuju ganja dikategorikan sebagai narkotika karna ganja tidak mengandung bahan kimia buatan manusia seperti shabu dan heroin nipam inek dan keluarga besarnya.
kesimpulannya ane dukung untuk legalisai ganja di indonesia, asal dengan pengawasan dan pemakain dosis yg tepat, bayangin gak kalo ganja legal diseluruh dunia, indonesia bisa jadi peng-expor ganja terbesar loh karna ganja bisa tumbuh subur di aceh,nah bayangin deh duit yg bisa dihasilkan dari situ, so open your mind guys

Quote:
Original Posted By areszzjay►Ane pernah baca klo efek negatif ganja sebenernya lebih dikit dari rokok
Terus kenapa ilegal?
Soalnya klo legal, perusahaan rokok bakal bangkrut krn perokok bakal milih ganja ketimbang tembakau
Pdhal cukai rokok kan pemasukan daerah gede

Quote:
Original Posted By dady.doa►Sebenarnya kunci nya di pengawasan gan..
Ganja legal sebagai pengobatan itu hal yg skrg orang sdh byk dukung.
Ingat kasus FIDELIS?
yg istri nya sakit lalu dy discuss sm ahli terapi ganja dr luar negeri, sampe dy nanem n ngeracik sendiri..
selama ada kontrol yg kuat dn punishment yg kuat bagus banget..
tp bener kt agan agan d mari,
agak g mungkin sh..
Politikus mana mau ambil isu ini, yg ada kagak dipilih, malah dibilang tapir nnti..
padahal klo ini legal gan, ente bs bayangin klo ganja akan jd lo komoditas ekspor..
kualitas Ganja indonesia kn bagus gan, apalagi dr Aceh hehehehe..

Quote:
Original Posted By blosomamir►Bahaya klo legal gan, pengawasan di indo longgar... tuh rokok aja yg harusnya 18+ aja anak2 bisa make, gimana nanti klo ganja legal, pasti anak2 4L4y pada beli terus nyimeng dijalan, kan bisa tambah buat kriminalitas bertambah
Gk usah tiru2 negara ono, yg memang kualitas pengawasan dan penjagaannya sudah baik.
Kalo untuk medis, sih gpp asal penggunaannya tepat
Quote:
Original Posted By nimbuzz86man►Raut wajah Fidelis tampak ceria. Sorot matanya tajam. Janggut tipis terlihat menghiasi senyumnya hari ini. Di balik senyuman itu, ada pengorbanan besar yang harus ditebusnya.
Mengenakan kemeja batik berwarna gelap, celana hitam, dan sepatu kulit berwarna hitam, Fidelis datang ke Balai Pemasyarakatan Klas II Sintang didampingi kedua anak dan keluarganya, serta tim kuasa hukum pada Kamis (16/11/2017). Hari ini pula, status narapidana yang disandangnya berakhir.
Fidelis bebas setelah menjalani proses hukum sejak ditahan BNN Kabupaten Sanggau pada 19 Februari 2017.
Pria berusia 36 tahun ini divonis Majelis Hakim Pengadilan Negeri Sanggau, Kalimantan Barat, karena terbukti bersalah dalam kepemilikan 39 batang ganja yang dipergunakannya untuk mengobati sang istri, Yeni Riawati, yang menderita penyakit langka Syringomyeila.
Akhirnya sang istri meninggal pada 25 Maret 2017, atau tepat 32 hari setelah Fidelis ditahan BNN Kabupaten Sanggau, karena terputusnya asupan ekstrak ganja yang saat itu menjadi satu-satunya harapan untuk bisa sembuh dan bertahan hidup.
Dalam sidang dengan agenda putusan, majelis hakim menilai Fidelis memenuhi unsur dalam Pasal 111 dan 116 UU Nomor 35 tentang Narkotika. Fidelis pun divonis majelis hakim delapan bulan penjara dan denda Rp 1 miliar subsider satu bulan pada 2 Agustus 2017.
Setelah sidang putusan, Fidelis kemudian melanjutkan menjalani masa hukumannya di Rutan Klas IIB Sanggau.
Meski sebulan yang lalu Fidelis sudah bisa berkumpul dengan keluarganya karena mendapat cuti bersyarat pada 15 Oktober 2017, dia masih berstatus sebagai narapidana dan wajib lapor.
"Yang pasti saya sangat senang, banyak berucap syukur akhirnya saya dinyatakan bebas," ujar Fidelis seusai menerima surat lepas di Bapas Sintang, Kamis siang.
Adapun tim kuasa hukum dari Firma Hukum Ranik, Lin, dan Rekan datang dari Pontianak untuk mendampingi Fidelis menerima berkas bebas itu. Tim tersebut terdiri dari Marcelina Lin bersama dua pengacara lainnya, Kristoporus Kamayo dan Rencana Suryadi Ranik.
"Hari ini merupakan tahap akhir dalam mendampingi perjalanan proses hukum untuk menyelesaikan administrasi bebas dari penjara setelah menjalani hukuman penjara delapan bulan dengan denda Rp 1 miliar sesuai putusan majelis hakim beberapa waktu yang lalu," ujar ketua tim kuasa hukum Fidelis, Marcelina Lin, Kamis ini.
"Puji Tuhan, hari ini merupakan momen yang ditunggu setelah mendampingi sekitar sembilan bulan. Fidelis akhirnya bebas setelah menjalani proses hukum yang panjang dan melewati masa hukumannya, serta bisa berkumpul kembali bersama keluarganya," sambung dia.
Marcelina menambahkan, selama sembilan bulan ini pula, segenap pikiran dan tenaga tercurah untuk melakukan pembelaan terhadap kasus yang menjerat Fidelis. Pihak kuasa hukum pun sudah berupaya mengajukan pembelaan terbaik dengan keyakinan bahwa Fidelis bukan sebagai pemakai, pengedar, ataupun bandar.
"Fidelis hanya berupaya untuk menyelamatkan nyawa istrinya yang terkena kanker sumsum tulang belakang," ungkap Marcelina.
Dalam perspektif hukum, kata Marcelina, pembelaan diri sendiri dan orang lain seperti yang dilakukan oleh Fidelis terhadap istrinya yang sudah bersusah payah mengobati ke berbagai rumah sakit dan herbal, tetapi belum ada obat yang mampu menyembuhkan penyakit istrinya.
Kemudian, Fidelis berupaya mencari informasi mengenai penyakit Syringomyelia yang menurut media dan dokter luar negeri obatnya adalah minyak dari ekstrak ganja. Upaya yang dilakukan ini adalah overmach yang bisa dibenarkan dalam hukum.
Semoga ganja legal gan

Quote:
Original Posted By xXakram2206Xx►ya di regulasi dong gan, masa pemerintah gapunya kuasa buat nge-regulasi sesuatu. Cara berpikirnya ga kaya gitu gan, mungkin pemikiran ane sebelumnya mendukung argumen ente tapi setelah baca-baca lagi dari beberapa sumber, YANG jadi kekacauan dalam menggunakan ganja itu sebenarnya kandungan dari ganja yang di modifikasi.
Maksudnya di modifikasi disini itu adalah ada rekayasa genetika yang dilakukan orang-orang ga bertanggung jawab. Jadi ganja itu punya 2 kandungan utama, CBD dan THC. CBD ini istilahnya yang sering dipake buat medis, kalo THC yang sering dipake buat mabok (pada kadar tertentu bisa buat relaksasi). Biasanya para bandar ini gatau dapet bibit darimana, biasanya mereka dapet bibit unggul yang kadar THC nya lebih tinggi dari seharusnya (karena emang murni untuk nyimeng seperti yang agan bilang).
Kalo agan ga percaya sama rekayasa genetika, agan ke superindo atau giant terdekat dan coba beli pisang sunpride. Agan ga akan tuh nemuin pisang sunpride yang keliatannya ga seger, atau yang kaya agan liat di pasar tradisional. Ngerti kan ya?
Ganja juga kaya gitu gan, karena demandnya tinggi terhadap THC nya, bandar banyak yang kloning bibit dengan kriteria tersebut. Kalo pemerintah bisa regulasi bibit ganja, bandar pastinya ngambil dari apotek

dimana tingkat THC nya pun diatur sesuai kebutuhan. Mereka harus ekstrak ganja sekarung mungkin buat dapet kadar THC yang mereka mau, udah gitu pemerintah untung

mungkin program KB diberhentikan karena populasi menjadi terkontrol dengan sendirinya
Bottom line: Melegalkan ganja di indonesia itu kaya melegalkan senjata di amerika, cuma dibungkus dengan cara yang sangat terpuji.
Quote:
Original Posted By cahmlg123456►ganja dan opium itu obat dan murah,pemakaian sesuai dosis bermanfaat,overdosis jadi pecandu beli nya pasar gelap/pengedar jualannya mahal.pengedar jualan obat keras apotik kena gasruk BNN.
Quote:
Original Posted By bononx►terlepas dari segala kebaikannya, di Indonesia mah mending jangan deh. apa2 yang masuk sini ujung2nya disalahgunakan.
liat aja kaya rokok tembakau, anak bocah udah pada ngerokok, kebayang kalo rokok nya ganja.
tapi jangan dikriminalisasi juga, kecuali karena hal2 tertentu misalnya mengakibatkan kecelakaan dan dipake anak2. mirip2 alkohol lah
Quote:
Original Posted By segotiwul5174►Pdhl ganja vs miras itu lbh bahaya miras efeknya. Blm ad sih liat berita orang kriminal krn ganja (mngkin krn ane kudet).
Miras lbh condong emosi g kekontrol makanya mudah emosi (joget di dangdutan). Ganja setau ane lbh ke relaks.kek kebalikannya miras. Stuju aj sih dilegalnya jika utk kebutuhan medis sesuai takaran.
Quote:
Original Posted By srccom►klo menurut ane selagi fanatik' masih ada , g bisa deh di sini di legalkan dengan alasan medis . itu aja , yang soal suntik untuk bayi yang katanya mengandung babi aja gimana coba kmarin ? sampai ga mau di pakai sama bberapa orang pdhal dengan alasan medis mah tak ada masalah . yang itu aja masih ada yang negatif thinking , apalagi ini ...
Quote:
Original Posted By spidcom_2000►Bukan permasalahan yang mudah untuk melegalkan ganja, karena selama ini ganja udah di cap sebagai barang berbahaya dan ilegal. Penggunanan nya pun hanya terbatas di dunia medis.