- Beranda
- Komunitas
- Games
- Can You Solve This Game?
SCREAM (detective case)


TS
FakeAchilz
SCREAM (detective case)
SCREAM (detective case)
Quote:
welcome to my thread!!!
Ijinkan ane mempost sebuah case yang ane bikin dari hasil pemikiran sendiri.
Ijinkan ane mempost sebuah case yang ane bikin dari hasil pemikiran sendiri.
Quote:
Original Posted By ALLERT!!Kesamaan tokoh dan cerita murni hanya sebatas kebetulan belaka, dimungkinkan karena berbagai referensi yg ane baca dan secara tanpa sadar mengilhami cerita dan karakter.
Enjoyed it !!
Enjoyed it !!
Quote:
Original Posted By CASE
Aku terbangun dengan bunyi alarm di samping ranjang apartemenku. Ketika aku menoleh ke sebelah kanan, aku tersentak karena ada sesosok tubuh gadis yang bersimbah darah dengan luka tusukan dimana-mana serta sebuah pisau yg tertancap di dada kirinya.
Setelah beberapa saat aku memberanikan diri untuk melihat kondisi gadis itu. Aku menangis sejadinya, karena gadis yang telah menjadi mayat ini merupakan orang yg sangat aku cintai, dia Annette, pacarku.
Aku mengingat-ingat apa yang terjadi semalam padanya. Aku ingat semalam kami pulang dari bioskop dan langsung pulang ke apartemenku, karena aku ingin merayakan ulang tahunnya. Aku tinggal di apartemen ini bersama dua orang sahabatku, Tommy yang merupakan seseorang yg memiliki kecendrungan biseksual, dia selalu cemburu dengan Annette, dan Richard yang selalu panik dan paranoid terhadap segala hal, dia memiliki kecemasan yang berlebihan. Richard juga selalu membersihkan dan menata apartemen kami, karena dia memiliki phobia dengan bakteri dan kuman, namun aku harus tinggal dengan mereka. Aku sendiri Ashton, seorang penulis dan editor sebuah harian lokal. Annette sering terkejut dan ketakutan dgn kedatangan dua org sahabatku ini. Aku berusaha untuk meyakinkan bahwa mereka adalah org yg baik.
Malam ini aku merayakan ulang tahun Annette di apartemenku karena mereka berdua pergi. Bukan keinginan atau mereka ada sesuatu yg penting untuk dikerjakan, namun aku yg menyuruh mereka untuk pergi malam ini saja. Setelah aku menjalin hubungan dgn Annette kami mempunyai aturan khusus, jika seseorang ingin sendiri, maka yang lain harus menurutinya. Namun mereka terkadang tiba2 muncul dan membuat Annette risih.
Setelah meniup lilin dan membuka kado yang telah aku siapkan, Annette mencium pipiku. Setelah semua usai, kami sedikit bercengkrama tentang semua hal dan Annete ingin melanjutkan hubungan kami ke tingkat yg lebih serius, namun ia memiliki syarat agar aku harus meninggalkan apartemen ini dan berkonsultasi kpd psikolog. Mungkin ia berpikir bahwa aku stress dengan pekerjaanku yg tidak memiliki jenjang karir yang bagus. Akan tetapi untuk meninggalkan apartemen aku belum bisa, karena aku tidak bisa berpisah dgn dua org sahabatku yg sudah aku anggap keluarga.
Kami sempat cekcok dan adu argumen. Beberapa saat kemudian, kami berusaha untuk meredakan emosi masing2 karena kami lelah dengan masalah yg sudah terlalu sering kami bahas ini. Setelah itu aku tidak ingat apa2 lagi, mungkin karena efek Dumolid. Aku menderita insomnia akut.
Setelah mencoba untuk mengingat apa saja yg terjadi semalam, aku dikejutkan dengan bunyi sirene mobil polisi disertai ambulan. Beberapa saat kemudian, pintu apartemenku diketuk oleh beberapa polisi.
Mereka masuk dan melihat kondisi Annette, sedangkan beberapa polisi lainnya melihat sekeliling apartemenku. Beberapa polisi berdiskusi, aku mendengar salah seorang polisi berbicara, "Ini merupakan kasus pembunuhan di ruangan tertutup, tidak ada pintu, jendela ataupun plafon yang dijebol masuk, tidak ada tanda-tanda pencurian jika motifnya pencurian, semua barang tertata rapi dan bersih".
Aku dimintai keterangan oleh seorang detektif yang bernama Watson, aku menjelaskan semua hal mengenai hubunganku dgn Annette, teman2 kamarku, dan apa saja yg terjadi semalam sebelum aku tidur. Aku menangis dan shock dengan apa yg menimpa Annette ketika aku menerangkan semuanya kepada detektif itu.
Aku mendesak agar detektif itu segera menemukan pelakunya. Setelah semua bukti2 terkumpul, detektif itu berpikir sejenak ketika melihat tulisan yg berlumuran darah tepat di samping ranjang dimana Annette terbunuh, "MARX DID" dan "FIRSTWORD".
Detektif itu menatapku, dan dia kemudian tertawa sinis sambil menghampiriku.
Setelah beberapa saat aku memberanikan diri untuk melihat kondisi gadis itu. Aku menangis sejadinya, karena gadis yang telah menjadi mayat ini merupakan orang yg sangat aku cintai, dia Annette, pacarku.
Aku mengingat-ingat apa yang terjadi semalam padanya. Aku ingat semalam kami pulang dari bioskop dan langsung pulang ke apartemenku, karena aku ingin merayakan ulang tahunnya. Aku tinggal di apartemen ini bersama dua orang sahabatku, Tommy yang merupakan seseorang yg memiliki kecendrungan biseksual, dia selalu cemburu dengan Annette, dan Richard yang selalu panik dan paranoid terhadap segala hal, dia memiliki kecemasan yang berlebihan. Richard juga selalu membersihkan dan menata apartemen kami, karena dia memiliki phobia dengan bakteri dan kuman, namun aku harus tinggal dengan mereka. Aku sendiri Ashton, seorang penulis dan editor sebuah harian lokal. Annette sering terkejut dan ketakutan dgn kedatangan dua org sahabatku ini. Aku berusaha untuk meyakinkan bahwa mereka adalah org yg baik.
Malam ini aku merayakan ulang tahun Annette di apartemenku karena mereka berdua pergi. Bukan keinginan atau mereka ada sesuatu yg penting untuk dikerjakan, namun aku yg menyuruh mereka untuk pergi malam ini saja. Setelah aku menjalin hubungan dgn Annette kami mempunyai aturan khusus, jika seseorang ingin sendiri, maka yang lain harus menurutinya. Namun mereka terkadang tiba2 muncul dan membuat Annette risih.
Setelah meniup lilin dan membuka kado yang telah aku siapkan, Annette mencium pipiku. Setelah semua usai, kami sedikit bercengkrama tentang semua hal dan Annete ingin melanjutkan hubungan kami ke tingkat yg lebih serius, namun ia memiliki syarat agar aku harus meninggalkan apartemen ini dan berkonsultasi kpd psikolog. Mungkin ia berpikir bahwa aku stress dengan pekerjaanku yg tidak memiliki jenjang karir yang bagus. Akan tetapi untuk meninggalkan apartemen aku belum bisa, karena aku tidak bisa berpisah dgn dua org sahabatku yg sudah aku anggap keluarga.
Kami sempat cekcok dan adu argumen. Beberapa saat kemudian, kami berusaha untuk meredakan emosi masing2 karena kami lelah dengan masalah yg sudah terlalu sering kami bahas ini. Setelah itu aku tidak ingat apa2 lagi, mungkin karena efek Dumolid. Aku menderita insomnia akut.
Setelah mencoba untuk mengingat apa saja yg terjadi semalam, aku dikejutkan dengan bunyi sirene mobil polisi disertai ambulan. Beberapa saat kemudian, pintu apartemenku diketuk oleh beberapa polisi.
Mereka masuk dan melihat kondisi Annette, sedangkan beberapa polisi lainnya melihat sekeliling apartemenku. Beberapa polisi berdiskusi, aku mendengar salah seorang polisi berbicara, "Ini merupakan kasus pembunuhan di ruangan tertutup, tidak ada pintu, jendela ataupun plafon yang dijebol masuk, tidak ada tanda-tanda pencurian jika motifnya pencurian, semua barang tertata rapi dan bersih".
Aku dimintai keterangan oleh seorang detektif yang bernama Watson, aku menjelaskan semua hal mengenai hubunganku dgn Annette, teman2 kamarku, dan apa saja yg terjadi semalam sebelum aku tidur. Aku menangis dan shock dengan apa yg menimpa Annette ketika aku menerangkan semuanya kepada detektif itu.
Aku mendesak agar detektif itu segera menemukan pelakunya. Setelah semua bukti2 terkumpul, detektif itu berpikir sejenak ketika melihat tulisan yg berlumuran darah tepat di samping ranjang dimana Annette terbunuh, "MARX DID" dan "FIRSTWORD".
Detektif itu menatapku, dan dia kemudian tertawa sinis sambil menghampiriku.
Quote:
Okee, silahkan agan/aganwati analisis. Semua Clue ada di ceritanya.
Maap kepanjangan.
CIAO !!
Maap kepanjangan.
CIAO !!
Diubah oleh FakeAchilz 03-06-2018 00:39
0
3.2K
Kutip
21
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan