Agan pasti udah sering denger dong kalo ilmuan percaya bahwa di Tata Surya kita ini ada planet lain
Ilmuan sebelumnya menamai planet ini dengan nama Planet X (ke-10), namun karena Pluto di hapus dari tata surya dan enggak lagi di anggap planet jadi Planet ini berganti menjadi Planet IX (ke-9)
Nah ternyata setelah diteliti tenyata planet ini bersembunyi di balik neptunus. Terus kenapa kok keberadaannya belum jelas ini dia penjelasannya

Quote:
Ilustrasi jarak Planet Sembilan ke arah Matahari | Caltech / R. Hurt /NASA
Telah lama para astronom percaya bahwa ada planet yang bersembunyi di Tata Surya dan tidak terlihat dengan teleskop yang ada sekarang ini. Meskipun mungkin terlalu sulit untuk dikenali karena jarak dan posisinya, mereka yakin bahwa ada benda langit yang bisa masuk dalam daftar planet-planet sekitar Bumi.
Planet itu dulu disebut sebagai Planet X (ke-10). Namun, sejak Pluto tak lagi dianggap sebagai planet, nama planet misterius itu diganti menjadi Planet IX (Sembilan).
Bukti pertama yang mendukung keberadaan Planet Sembilan itu muncul pada 2014 ketika penemuan planetoid (planet kecil) oleh astronom dari Carnegie Institution for Science di Washington, Amerika Serikat, menunjukkan adanya dunia es mini di ujung terjauh Tata Surya yang bergerak dalam jalur yang sama mengelilingi Matahari.
"Kalau ada banyak benda di orbit yang sama, maka ada sesuatu yang mendorong mereka," kata Scott Sheppard, salah satu penemu planetoid itu, kepada The Washington Post.
Temuan berikutnya oleh para astronaut di California Institute of Technology (Caltech) pada tahun 2016 memperkuat teori tersebut. Mereka melihat sekelompok objek es di pinggiran Tata Surya. Objek-objek itu memiliki orbit miring yang menunjuk ke arah yang sama.
Bahkan pada Oktober 2017, Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) merilis pernyataan yang mendukung keberadaan Planet Sembilan.
Menurut NASA, massa planet tersebut kemungkinan 10 kali lebih besar dari Bumi dan jaraknya ke Matahari sekitar 20 kali lebih jauh dibandingkan Neptunus--planet terjauh di Tata Surya untuk saat ini.
Sejumlah simulasi komputer dari Tata Surya digunakan untuk menyelidiki evolusi suatu haluan yang tidak biasa. Keberadaan objek-objek tersebut mendukung keberadaan planet misterius.
Semakin jauh jarak planet, semakin sulit cahaya mencapainya dan hampir tak mungkin mata manusia bisa melihatnya walau menggunakan teleskop tercanggih saat ini.
Neptunus mengorbit pada jarak 30 unit astronomi (AU), alias 30 kali jarak Bumi ke Matahari. Planet Sembilan berarti mengorbit pada jarak 600 AU. Dengan demikian ia diperkirakan 160.000 kali lebih redup daripada Neptunus jika dilihat dari Bumi.
Astronom Kevin Luhman dari Pennsylvania State University, AS, dikutip Foxnewsmenjelaskan, pada jarak sejauh itu, apalagi jika mencapai 1.000 AU, kegelapan yang menyelimutinya mirip dengan tembok batu. Teknologi yang ada saat ini, lanjutnya, nyaris tak mungkin menembus "tembok" tersebut.
Belum lagi jika menghitung elemen-elemen di ruang angkasa bisa menyamarkan keberadaan objek besar dari pandangan. Elemen-elemen tersebut antara lain polusi cahaya dari Bima Sakti atau cahaya menyilaukan dari bintang yang sangat terang.
Memang, karena orbit planet ke Matahari berbentuk elips, ada kemungkinan Planet Sembilan itu lebih mendekat. Namun proses revolusi tersebut bakal memakan waktu ribuan tahun.
Masih butuh waktu dan teknologi untuk membuktikan keberadaan Planet Sembilan walau para astronom meyakini keberadaannya. Keyakinan tersebut didasari pada kenyataan bahwa orbit planet-planet di Tata Surya berbeda dengan orbit di sistem bintang lainnya.
Pada sistem lain, planet-planet mengorbit pada jalur yang lurus dengan bintangnya. Sementara di Tata Surya, posisi planet-planetnya miring 6 derajat dari sumbunya saat mengelilingi Matahari.
Anomali tersebut, menurut ahli astrofisika planet dari Caltech, Konstantin Batygin dalam Foxnews, bisa dijelaskan jika Planet Sembilan benar-benar ada.
Planet Sembilan akan membantu manusia mengidentifikasi penyebab banyak fitur aneh terjadi di semesta kita, juga salah satunya adalah mengapa Sabuk Kuiper mengorbit ke arah yang berlawanan dengan planet-planet yang berada dalam batasnya.
Para ilmuwan kini mempertimbangkan pilihan lain untuk mendeteksi planet ini. Astronom berpikir bahwa Planet Sembilan, yang lebih kecil dan lebih dingin daripada raksasa gas Jupiter, akan bersinar di bagian milimeter spektrum antara gelombang mikro dan cahaya inframerah.
Ahli kosmologi University of Illinois di AS, Gilbert Holder, optimistis teleskop milimeter di Antartika dan Cile akan mampu mendeteksi Planet Sembilan sekarang ini jika kebetulan melintas di bidang pencarian mereka.
Holder berpikir bahwa setelah beroperasi, instrumen Next Generation CMB dapat mendeteksi sosok sekecil Bumi dengan jarak orbit 1.000 AU.
"Tidak akan ada tempat bagi Planet Sembilan untuk bersembunyi setelah alat ini diaktifkan," tegas Holder.
Nah itu dia ternyata penyebab kenapa selam ini peneliti belum bisa melihatnya karena kurang canggihnya teleskop pada saat itu.
Untuk melihat planet ke-9 ini para astronom sudah menyiapkan teleskop canggih yang nantinya bisa ngeliat tuh planet
Semoga dengan temuan ke-9 ini nantinya bisa memberikan banyak manfaat dibidang Astronomi dan tentunya bagi manusia
Quote:
