Pendukung mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang kecewa terhadap dipilihnya KH Ma'ruf Amin sebagai calon wapres mengancam akan menarik dukungan.

Menanggapi hal tersebut, Partai Golkar memastikan bahwa dipilihnya Kiai Ma'ruf sudah penuh pertimbangan dari petahana Joko Widodo sendiri.

"Saya rasa itu sikap individu yang emosional. Kepentingan individu dan kelompok dalam hal ini harus dikesampingkan dulu untuk kepentingan negara yang jauh lebih besar," jelas politisi Golkar Firman Soebagyo kepada Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (14/8).

Menurutnya, Jokowi sebagai kepala negara sudah menunjukkan sikap kenegarawanan saat memilih Kiai Ma'ruf, seperti mempertimbangkan aspek politik, strategis dan sosiologis .

"Kita bisa lihat isu 212, walaupun sudah berlalu tapi masih diangkat terus. Kita lihat tokoh alim ulama yang sepuh perlu mempersatukan umat," kata Firman.

Maka dari itu, dia meminta para pendukung Ahok yang akrab disebut Ahokers untuk tidak mengutamakan kepentingan kelompoknya sendiri. Yang pada akhirnya membahayakan keselamatan bangsa dan negara.

"Politik itu ada dinamikanya. Jadi kalau mereka (Ahokers) mementingkan kepentingan kelompoknya, menunjukkan ketidakdewasaan," pungkas Firman


https://politik.rmol.co/read/2018/08...-Tidak-Dewasa-



ane bisa merasakan kegundahan dan kegalauan ahoker di manapun kalian berada

ane juga bisa merasakan dalam hati kalian sekarang berkecamuk rasa duka lara yang mendalam

ahokers selama ini hanya di jadikan alat partai penguasa koalisi jokowi untuk kekuasaan

ahokers selama ini militansi kalian, finansial kalian hanya di manfaatkan saja untuk kepentingan mereka

ahokers selama ini ternyata yang kalian anggap menampung aspirasi kalian ternyata mengkhianati kalian demi segenggam kekuasaan yang tidak abadi

ada pepatah berkata habis manis sepah di buang


NB: kejadian Pilpres di malaysia kemungkinan terjadi di indonesia ketika ahokers cabang malaysia mendukung Mahathir menumbangkan Najib