- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Porsi olahraga yang pas untuk menjaga kewarasan


TS
kangjati
Porsi olahraga yang pas untuk menjaga kewarasan

Manfaat olah raga gak cuman sekedar buat ngurangin lemak atau kesehatan fisik saja.
Ternyata dengan olah raga juga bisa buat kesehatan mental loh gan

Nah olah raga seperti apa sih yang bisa ngejaga kewarasan kita dan berpa kali olah raga yang dianjurkan, simak aja langsung

Quote:

Ilustrasi olahraga. | Lzf /Shutterstock
Olahraga adalah salah satu cara untuk merawat kesehatan mental atau kewarasan, bahkan sekadar menyenangkan hati. Gerak tubuh manjur karena hormon endorfin yang dilepaskan saat berolahraga membuat orang merasa bahagia.
Di satu sisi kesehatan mental adalah masalah kompleks. Ketika terganggu tak ada cara cepat untuk memperbaikinya.
Di sisi lain, olahraga bisa jadi salah satu upaya perawatan. Tapi seberapa sering kita harus berolahraga untuk bisa merasakan pengaruhnya pada kesehatan mental?
Jawabannya tergantung pada riset mana yang jadi acuan. Sebab beberapa penelitian telah menyelisik topik ini, hasilnya pun berbeda.
Sebuah studi dengan sampel lebih dari 7.000 orang dewasa menunjukkan, rekomendasi waktu olahraga terbaik adalah antara dua setengah hingga tujuh setengah jam per pekan.
Ada juga riset yang mengulas beberapa penelitian lain menyimpulkan, berolahraga 10 menit per minggu sudah cukup untuk membuat Anda lebih bahagia.
Setiap orang memang punya standar kebutuhan waktu olahraga yang berbeda untuk menuju bahagia. Namun, menurut penelitian terbaru dalam jurnal The Lancet Psychiatry, ada rerata waktu yang mungkin berlaku sama bagi sebagian besar orang.
Studi observasional ini dilakukan para ilmuwan Yale University dan Oxford University. Mereka menggunakan data pengamatan 1,2 juta subjek.
"Depresi adalah penyebab utama ketidakmampuan di seluruh dunia, dan ada kebutuhan mendesak untuk menemukan cara guna meningkatkan kesehatan mental melalui kampanye kesehatan penduduk,"ujar Adam Chekroud, Ph.D., penulis utama studi ini.
Sementara menurut Dr. Chekroud dan tim, olahraga adalah aktivitas yang telah diasosiasikan dengan menurunnya beban kesehatan mental. Ini berlaku sama bagi orang dengan berbagai latar belakang usia, ras, gender, pendapatan rumah tangga, dan tingkat pendidikan.
Untuk penelitian ini, Dr. Chekroud dan rekan-rekan peneliti mengamati data lebih dari satu juta orang dewasa di Amerika Serikat yang ikut survei Behavioural Risk Factor Surveillance System pada 2011, 2013, dan 2015.
Survei ini mencakup pertanyaan-pertanyaan tentang kesehatan fisik, mental, dan perilaku--termasuk olahraga--partisipan. Gangguan kesehatan mental selain depresi tidak ikut diperhitungkan.
Menurut Dr. Chekroud, periset mengukur hari-hari saat kesehatan mental para peserta dalam kondisi buruk dengan meminta mereka memperkirakan jumlah hari dalam sebulan terakhir saat mereka merasa kesehatan mental sedang tidak baik. Faktor-faktor seperti stres, depresi, dan masalah emosional juga diperhitungkan.
Frekuensi olahraga dalam sebulan terakhir, serta berapa kali seminggu atau sebulan mereka berolahraga, dan untuk berapa lama juga masuk dalam daftar pertanyaan.
Dibandingkan dengan orang yang tidak berolahraga, mereka yang aktif bergerak rata-rata mengalami momen kesehatan mental buruk satu setengah hari lebih sedikit. Walau semua jenis olahraga punya manfaat, Dr. Chekroud mengatakan bahwa olahraga yang dilakukan bersama tim lah yang punya manfaat paling besar.
"Ada sejumlah alasan biologis olahraga mendukung kesehatan mental. Aktivitas ini merangsang pola dan jalur otak tertentu yang mungkin juga terkait dengan gangguan seperti depresi," kata Dr. Chekroud.
Lanjutnya, "Tetapi ada banyak cara yang berbeda secara sosial yang mungkin bisa membantu, saya tidak heran jika olahraga dalam tim adalah yang paling bermanfaat. Masuk akal ketika Anda mendapatkan manfaat biologis dari olahraga serta manfaat sosial dari berinteraksi dengan orang dan bermain sebagai sebuah tim."
Tetapi penting untuk diingat, para peneliti mengatakan berolahraga lebih dari tiga jam sehari sebenarnya justru berkaitan dengan kesehatan mental yang lebih buruk daripada tidak berolahraga sama sekali.
Peneliti berteori, orang yang berolahraga dalam durasi ekstrem mungkin memiliki perilaku obsesif. Ini dapat membuat mereka berisiko lebih besar untuk memiliki kondisi kesehatan mental yang buruk.
Di sisi lain, Dr. Chekroud menjelaskan, orang yang berolahraga kurang dari rata-rata tiga sampai lima kali per minggu selama 45 menit mungkin tidak memberikan cukup dorongan bagi tubuh untuk mendapatkan manfaat olahraga.
Bagaimanapun, tidak semua orang punya waktu atau kemampuan untuk sering berolahraga. Itu bukan berarti bahwa kesehatan mental mereka akan menderita karenanya.
Kembali lagi ke awal, banyaknya olahraga yang berpengaruh untuk seseorang pasti bervariasi, begitu juga dengan jenisnya.
Dinukil BBC, penelitian ini juga memiliki keterbatasan. Karena pesertanya melaporkan aktivitas olahraga sendiri dan latihan tidak dimonitor, kemungkinan peserta dapat salah mengartikan volume olahraga yang dilakukan.
Jadi perlu diingat, olahraga memang dapat membantu kesehatan mental. Namun, bagi orang-orang yang kesehatan mentalnya terganggu, gerak tubuh tidak dapat menggantikan kebutuhan pengobatan, terapi, juga perubahan gaya hidup lain.
Di satu sisi kesehatan mental adalah masalah kompleks. Ketika terganggu tak ada cara cepat untuk memperbaikinya.
Di sisi lain, olahraga bisa jadi salah satu upaya perawatan. Tapi seberapa sering kita harus berolahraga untuk bisa merasakan pengaruhnya pada kesehatan mental?
Jawabannya tergantung pada riset mana yang jadi acuan. Sebab beberapa penelitian telah menyelisik topik ini, hasilnya pun berbeda.
Sebuah studi dengan sampel lebih dari 7.000 orang dewasa menunjukkan, rekomendasi waktu olahraga terbaik adalah antara dua setengah hingga tujuh setengah jam per pekan.
Ada juga riset yang mengulas beberapa penelitian lain menyimpulkan, berolahraga 10 menit per minggu sudah cukup untuk membuat Anda lebih bahagia.
Setiap orang memang punya standar kebutuhan waktu olahraga yang berbeda untuk menuju bahagia. Namun, menurut penelitian terbaru dalam jurnal The Lancet Psychiatry, ada rerata waktu yang mungkin berlaku sama bagi sebagian besar orang.
Studi observasional ini dilakukan para ilmuwan Yale University dan Oxford University. Mereka menggunakan data pengamatan 1,2 juta subjek.
"Depresi adalah penyebab utama ketidakmampuan di seluruh dunia, dan ada kebutuhan mendesak untuk menemukan cara guna meningkatkan kesehatan mental melalui kampanye kesehatan penduduk,"ujar Adam Chekroud, Ph.D., penulis utama studi ini.
Sementara menurut Dr. Chekroud dan tim, olahraga adalah aktivitas yang telah diasosiasikan dengan menurunnya beban kesehatan mental. Ini berlaku sama bagi orang dengan berbagai latar belakang usia, ras, gender, pendapatan rumah tangga, dan tingkat pendidikan.
Untuk penelitian ini, Dr. Chekroud dan rekan-rekan peneliti mengamati data lebih dari satu juta orang dewasa di Amerika Serikat yang ikut survei Behavioural Risk Factor Surveillance System pada 2011, 2013, dan 2015.
Survei ini mencakup pertanyaan-pertanyaan tentang kesehatan fisik, mental, dan perilaku--termasuk olahraga--partisipan. Gangguan kesehatan mental selain depresi tidak ikut diperhitungkan.
Menurut Dr. Chekroud, periset mengukur hari-hari saat kesehatan mental para peserta dalam kondisi buruk dengan meminta mereka memperkirakan jumlah hari dalam sebulan terakhir saat mereka merasa kesehatan mental sedang tidak baik. Faktor-faktor seperti stres, depresi, dan masalah emosional juga diperhitungkan.
Frekuensi olahraga dalam sebulan terakhir, serta berapa kali seminggu atau sebulan mereka berolahraga, dan untuk berapa lama juga masuk dalam daftar pertanyaan.
Dibandingkan dengan orang yang tidak berolahraga, mereka yang aktif bergerak rata-rata mengalami momen kesehatan mental buruk satu setengah hari lebih sedikit. Walau semua jenis olahraga punya manfaat, Dr. Chekroud mengatakan bahwa olahraga yang dilakukan bersama tim lah yang punya manfaat paling besar.
"Ada sejumlah alasan biologis olahraga mendukung kesehatan mental. Aktivitas ini merangsang pola dan jalur otak tertentu yang mungkin juga terkait dengan gangguan seperti depresi," kata Dr. Chekroud.
Lanjutnya, "Tetapi ada banyak cara yang berbeda secara sosial yang mungkin bisa membantu, saya tidak heran jika olahraga dalam tim adalah yang paling bermanfaat. Masuk akal ketika Anda mendapatkan manfaat biologis dari olahraga serta manfaat sosial dari berinteraksi dengan orang dan bermain sebagai sebuah tim."
Tetapi penting untuk diingat, para peneliti mengatakan berolahraga lebih dari tiga jam sehari sebenarnya justru berkaitan dengan kesehatan mental yang lebih buruk daripada tidak berolahraga sama sekali.
Peneliti berteori, orang yang berolahraga dalam durasi ekstrem mungkin memiliki perilaku obsesif. Ini dapat membuat mereka berisiko lebih besar untuk memiliki kondisi kesehatan mental yang buruk.
Di sisi lain, Dr. Chekroud menjelaskan, orang yang berolahraga kurang dari rata-rata tiga sampai lima kali per minggu selama 45 menit mungkin tidak memberikan cukup dorongan bagi tubuh untuk mendapatkan manfaat olahraga.
Bagaimanapun, tidak semua orang punya waktu atau kemampuan untuk sering berolahraga. Itu bukan berarti bahwa kesehatan mental mereka akan menderita karenanya.
Kembali lagi ke awal, banyaknya olahraga yang berpengaruh untuk seseorang pasti bervariasi, begitu juga dengan jenisnya.
Dinukil BBC, penelitian ini juga memiliki keterbatasan. Karena pesertanya melaporkan aktivitas olahraga sendiri dan latihan tidak dimonitor, kemungkinan peserta dapat salah mengartikan volume olahraga yang dilakukan.
Jadi perlu diingat, olahraga memang dapat membantu kesehatan mental. Namun, bagi orang-orang yang kesehatan mentalnya terganggu, gerak tubuh tidak dapat menggantikan kebutuhan pengobatan, terapi, juga perubahan gaya hidup lain.
Dengan olah raga memang dapat mencegah kesehatan mental, tapi perlu diingat bagi yang udah terlanjur mentalnya
terganggu cara ini gak bekerja, jadi mereka emang harus diberi pengobataan serta terapi

Quote:


Jangan lupa rate bintang 5, tinggalin komentar dan bersedekah sedikit cendol buat ane dan ane doain agan makin ganteng dan cantik deh

SUMUR :
Beritagar.id
Quote:
Jangan lupa kunjungi thread ane yang lain gan 

Manusia purba punah karena malas
Keajaiban dunia ke-8 hilang untuk selamanya
Saat marah orang cenderung sok pintar
Kenapa kita gemar duduk di tempat yang sama
Fakta mengejutkan ! Korea Selatan gak masuk top 10 negara suka operasi plastik
PDA Palm bakal bangkit dari "kubur"
Manusia kerdil modern di Flores bukan keturunan hobbit
Demi Lovato masuk fasilitas rehabilitasi narkoba
Kayuh Wooden Bike sepeda kayu listrik pertama di dunia buatan Indonesia
Drax "WWE" Bautista kehilangan semangat ikut Guardian of The Galaxy vol. 3


Manusia purba punah karena malas
Keajaiban dunia ke-8 hilang untuk selamanya
Saat marah orang cenderung sok pintar
Kenapa kita gemar duduk di tempat yang sama
Fakta mengejutkan ! Korea Selatan gak masuk top 10 negara suka operasi plastik
PDA Palm bakal bangkit dari "kubur"
Manusia kerdil modern di Flores bukan keturunan hobbit
Demi Lovato masuk fasilitas rehabilitasi narkoba
Kayuh Wooden Bike sepeda kayu listrik pertama di dunia buatan Indonesia
Drax "WWE" Bautista kehilangan semangat ikut Guardian of The Galaxy vol. 3

0
1.1K
Kutip
7
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan