Indonesia kembali membuat karya yang mengharumkan nama bangsa, yaitu sepeda kayu dengan teknologi listrik pertama di dunia
Sepeda unik ramah lingkungan berbahan dasar kayu yang menggabungkan teknologi, kultur, dan alam ini digagas oleh tiga pemuda asal Depok, Jawa Barat, yakni Didi Diarsa bersama dua rekannya, Maulidan Isbar dan Gambar T. Ardhika
Mau tau selengkapnya, langsung aja gan

Quote:
Ilustrasi sepeda kayu | 3DDock /Shutterstock
Indonesia berinovasi dengan menciptakan Kayuh Wooden Bike, sepeda kayu listrik yang diklaim sebagai yang pertama di dunia oleh para penggagasnya.
Menukil Good News from Indonesia dan Kompas.com, sepeda unik ramah lingkungan berbahan dasar kayu yang menggabungkan teknologi, kultur, dan alam ini digagas oleh tiga pemuda asal Depok, Jawa Barat, yakni Didi Diarsa bersama dua rekannya, Maulidan Isbar dan Gambar T. Ardhika.
Dalam penciptaannya, mereka mengaku terinspirasi tiga hal, yaitu keinginan untuk memanfaatkan kayu, membangun kembali gaya hidup bersepeda, dan meminimalkan masalah kemacetan serta juga polusi khas kota besar.
“Ide awalnya sih sebenarnya karena saya cinta lingkungan,” tutur Didi yang juga pemilik sekaligus pendiri Kayuh Indonesia kepada IDN Times.
Ia berujar bahwa kayu yang digunakan bukan sembarangan karena diolah dari limbah pohon karet.
Pohon karet, jelas Mauidan yang akrab disapa Idan, di Indonesia jumlahnya sangat banyak. Tiap tahunnya pohon karet ditebang dan ditanam kembali sehingga cukup banyak yang terbuang percuma atau sekadar dijadikan sebagai kayu bakar.
“Jadi, saya melihat kayu-kayu yang melimpah itu dapat dimanfaatkan dengan baik, daripada kebuang dan jadi polusi kalau dibakar,” sambungnya.
Terlebih lagi, kayu karet dianggap lebih tahan lama dan lebih elastis jika dibandingkan jenis kayu dari pohon lain.
Memang, setelah membuat sepeda bersama rekan-rekannya sejak tahun 2014 dan mengadakan riset khusus selama delapan bulan untuk teknologi bending(pembengkokan dan penekukan) pada frame atau rangka sepeda, Idan dan tim menemukan daya elastisitas kayu karet ternyata sangat tinggi.
Pasalnya, ketika kayu karet dibengkokkan, ia bisa menekuk atau melipat dari ujung ke ujung.
“Di beberapa belahan dunia sudah dikembangkan jenis sepeda kayu, tapi yang menggunakan teknik bending kita yang pertama di dunia dengan basis alam (kayu). Jadi, ini inovasi baru yang base on nature, berbasis alam," klaim Idan dilansir Merdeka.com.
Kepada Jawa Pos, Didi menambahkan bahwa kayu sepeda juga dilapis semacam pernis, anti rayap dan keropos karena kayunya sudah tua dan matang. Jadi, kecil kemungkinannya untuk patah.
Oleh karena itu, kekuatan sepeda kayu buatannya bisa bertahan atau digunakan setidaknya hingga lima tahun.
"Asalkan perawatannya yang tidak boleh kena basah, memang sepeda antik ini perlu perawatan khusus," ungkapnya.
Tak hanya unggul soal jenis kayu, Kayuh Wooden Bike juga menggunakan teknologi bernama sistem elektrik hybrid. Sistem ini memungkinkan pemakai sepeda bisa memilih menggunakan pedal ataupun tenaga listrik.
"Kita juga sudah punya yang elektrik, kita gabungkan kekuatan alam, teknologi, dan kultur, prinsip kita agar ini juga bisa menjaga keberlanjutan (sustainability),kesinambungan tetap dijaga sebagai bentuk pengupayaan," papar Idan.
Saat ini Kayuh Wooden Bike memproduksi lebih dari lima jenis, di antaranya adalah Kayuh Minivello, Kayuh Minivello Batik, Kayuh Folding Bike sepeda lipat), Kayuh Bali Monocoque, dan Kayuh Bali Electric.
Tiap jenis sepeda dirakit secara manual dengan tangan alias handmade. Lalu, memiliki desain dan keunikan yang terdapat di setiap rangkanya.
"Kayuh Bali adalah sepeda pertama kita. Desainnya terinspirasi dari geografis Pulau Bali. Kita coba angkat Bali sebagai ikon pariwisata Indonesia lewat sepeda," kata Idan kepada Kumparan.
Adapun jenis Kayuh Minivello Batik, memiliki frame yang berhiaskan ukiran batik. Menariknya, ukiran itu dibuat langsung oleh pengrajin batik kayu.
Sepeda Kayuh dibuat di kawasan Tapos, Depok, Jawa Barat. Harganya dipatok beragam mulai dari Rp3,5 juta hingga belasan juta per unit untuk model sepeda listrik.
Sejak diproduksi pada tahun 2015 silam, Kayuh Wooden Bike sudah menghasilkan ratusan sepeda kayu.
Pembelinya pun meluas hingga ke berbagai daerah seperti Sumatera, Kalimantan, Bali, Bandung, Jabodetabek, dan Yogyakarta.
Lucunya, meski sepeda ini bisa digunakan untuk segala usia, target pasar yang disasar Didi dan Idan ternyata melenceng dari perkiraan.
“Di awal memang kita salah, kirain sepeda kayu ini akan disukai oleh komunitas sepeda, ternyata tidak. Justru malah seniman dan pecinta lingkungan target pasar besar kita,” ucap Didi.
Selain menggunakan perhitungan geometri yang matang agar minim risiko gagal, pembuatan sepeda ini juga sesuai standar internasional dengan menggunakan bahan-bahan alami, nonkimia dan nonformalin.
Dengan keunikannya, tak mengherankan jika sepeda kayu diminati oleh banyak orang termasuk dari mancanegara. Pada tahun 2017 saja, sepeda ini mendapatkan pesanan untuk dikirim ke negara Spanyol, Inggris, Belanda, Australia, hingga Dubai.
Dengan produksi hingga 50 unit per bulan, Didi dan Idan mengaku mampu mengantongi omzet hingga Rp200 juta sebulan.
Sepeda kayu ini asal gak kena air dan melakukan perawatan bisa bertahan ampe 5 tahun loh gan
Dengan terciptanya sepeda elektrik ini, semoga dapat mendorong gaya hidup sehat dan tentunya mengurangi polusi di dunia khususnya di indonesia yah gan